Ainurokhim -
Dosen Bahasa Inggris STIKES PEMKAB Jombang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ETHNOGRAPHY DISCOURSE ANALYSIS ON ETHNOPOETIC SPECTRUM OF SEKAR JAWA INSPIRED BY DELL HYMES Ainurokhim -
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 3, No 1: JANUARI 2009
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.476 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v3i1.331

Abstract

Pemaknaan teks sudah tergeser oleh pemaknaan konteks. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran paradigma dalam memahami wacana. Perkembangan analisis wacana sudah mengikuti perkembangan studi linguistik, yang pada awalnya hanya melihat teks sebagai unit mikro otonom yang hanya bisa dicerna hanya dengan komponen wacana internal (surface structure). Kini, pemaknaan teks sudah berubah haluan yang secara makro melibatkan telaah integral, baik kebahasaan, kesastraan maupun telaah interdisiplin ilmu di luar kebahasaan. Dari perspektif tersebut, maka penulis melakukan elaborasi analisis wacana secara makro dengan pendekatan etnografi ala hymes. Pendekatan ini bertujuan melakukan pemaknaan wacana secara kontekstual dengan basis elemen etnografi yang meliputi beberapa unsur: setting, participant, end, act of sequence, key, instrument, norm, dan genre yang cukup populer dengan istilah ’SPEAKING’.
SOUND, SENSE AND MEANING AS THE MANIFESTATION OF RECITING AND SOUNDING JAVANESE SONG Ainurokhim -
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 2, No 2: JULI 2008
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.143 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v2i2.342

Abstract

Setiap pelantunan tembang Jawa (maca) memiliki efek, sikap, sense, dan makna tertentu, karena karya sastra seni jawa ini di dominasi oleh menejemen rasa. Efek dari pelantunannya mampu menembus dimensi akal (logos), keindahan (etos), rasa (phatos): wibawa, wirasa, wirama bagi pendengarnya. Komunikasi yang sensual tersebut merupakan jenis komunikasi semiotik metaforik, karena melahirkan efek rasa yang sangat elegan, bahkan mampu menjadikan pendengar memperoleh nuansa non verbal yang lebih mendalam dan signifikan dari pada kata-kata yang dirajut secara verbal. Prosesi pelantunan ini secara universal mampu melahirkan kedalaman makna dan rasa senada dengan ragam watak dan nuansa pesan yang beragam sesuai dengan cengkok, elok dan gregel dari masing-masing genre lagu atau tembang. Pelantunan menjadi faktor setral dalam memaknai karya sastra yang tak bisa diabaikan, sebab pelantunan merupakan gelombang energy yang memiliki nada tingi, rendah, sedang, dan tempo yang cepat, kalem dan lembut.