Desi Mustika Amaliyah, M.T.
SINTA ID: 6652275; Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru, Kementerian Perindustrian

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakterisasi sifat fungsional pati sagu (Metroxylon sagu Rottb) dengan modifikasi taut silang sebagai bahan cangkang kapsul [Characterization of sago starch (Metroxylon sagu Rottb) functional properties with cross linking modification ascapsule shell] Desi Mustika Amaliyah, M.T.; Hamlan Ihsan
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v13i2.6743

Abstract

This study aims to determine the functional properties of natural and modified sago starch as a substitute for raw material for capsule shells from animal gelatin. Rumbia starch (Metroxylon sagu Rottb) or sago starch has good biodegradability, edibility, biocompatibility, attractive appearance, and able to withstand oxygen and physical disturbances. In this study, the optimization of the functional properties of gelatin was carried out, including viscosity, gel fraction, water vapor transmission, and swelling degree test. The stages of this research were modification of sago starch, film printing and viscosity testing, gel fraction, water vapor transmission, and swelling degree test. The results showed that the gel fraction content was 51.8% (sago starch (PS) + Poly Vinyl Alcohol (PVA)) -81.6% (modified sago starch (PSM) + kaolin), the swelling degree was 1.41% (PS). +kaolin) –2.32% (PSM+kaolin), viscosity of 2 cp (PS+PVA/kaolin) –3220 cp (PSM+kaolin)), and water vapor transmission of 58.33 g/m2h –566.25 g/m2h. The best result from cross linking was the application of modified sago starch (PSM) plus kaolin which gave the highest value for the gel fraction, degree of swelling and viscosity parameters.
Efektivitas ekstrak kayu ulin (Euxideroxylon zwageri) sebagai pengawet alami kayu terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) Desi Mustika Amaliyah, M.T.; Ratri Yuli Lestari; Muhamad Listianto Raharjo; Budi Tri Cahyana; Nurmilatina Nurmilatina
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v11i2.5652

Abstract

Proses pengawetan kayu, umumnya menggunakan bahan kimia sebagai bahan pengawet. Bahan kimia yang seringkali digunakan sebagai pengawet kayu yaitu insektisida, heptachlor, chlordane dan HCS. Selain itu, pengawetan anti rayap dilakukan menggunakan asam borat, permethrin, kerosene (minyak tanah) imidakloprid. Penggunaan bahan kimia ini cukup berbahaya jika digunakan dalam konsentrasi tinggi. Pada industri pengolahan kayu, khususnya industri kayu ulin/kayu besi (Eusideroxylon zwageri) yang termasuk kelas awet I, menghasilkan limbah berupa serbuk gergaji yang jumlahnya cukup banyak dan belum termanfaatkan secara optimal yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya awet kayu kelas awet rendah dengan memanfaatkan ekstrak limbah serbuk gergajian kayu ulin sebagai pengawet alami kayu kelas awet rendah. Tahapan dari penelitian ini adalah melakukan ekstraksi serbuk kayu ulin, pengujian ekstrak ulin menggunakan pelarut air, proses pengawetan kayu sengon dan kayu karet serta pengujian kayu yang telah diawetkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi konsentrasi serbuk ulin dalam pelarut, rendemen ekstrak dan hasil uji fitokimia, nilainya cenderung mengalami penurunan dikarenakan kondisi larutan yang sudah jenuh. Berdasarkan uji fitokimia, ekstrak kayu ulin mengandung senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, saponin, dan total fenolik. Pada uji ketahanan terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren), ekstrak kayu ulin mampu menaikkan klasifikasi ketahanan hingga 2 (dua) tingkat, yaitu dari kelas IV menjadi kelas II, meskipun masih ada serangan pada kayu karet dan kayu sengon. Nilai uji mortalitas rayap tanah yang diumpankan ke kayu karet dan kayu sengon adalah sebesar 100% baik konsentrasi 5% hingga 20%.