Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas ekstrak kayu ulin (Euxideroxylon zwageri) sebagai pengawet alami kayu terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) Desi Mustika Amaliyah, M.T.; Ratri Yuli Lestari; Muhamad Listianto Raharjo; Budi Tri Cahyana; Nurmilatina Nurmilatina
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v11i2.5652

Abstract

Proses pengawetan kayu, umumnya menggunakan bahan kimia sebagai bahan pengawet. Bahan kimia yang seringkali digunakan sebagai pengawet kayu yaitu insektisida, heptachlor, chlordane dan HCS. Selain itu, pengawetan anti rayap dilakukan menggunakan asam borat, permethrin, kerosene (minyak tanah) imidakloprid. Penggunaan bahan kimia ini cukup berbahaya jika digunakan dalam konsentrasi tinggi. Pada industri pengolahan kayu, khususnya industri kayu ulin/kayu besi (Eusideroxylon zwageri) yang termasuk kelas awet I, menghasilkan limbah berupa serbuk gergaji yang jumlahnya cukup banyak dan belum termanfaatkan secara optimal yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya awet kayu kelas awet rendah dengan memanfaatkan ekstrak limbah serbuk gergajian kayu ulin sebagai pengawet alami kayu kelas awet rendah. Tahapan dari penelitian ini adalah melakukan ekstraksi serbuk kayu ulin, pengujian ekstrak ulin menggunakan pelarut air, proses pengawetan kayu sengon dan kayu karet serta pengujian kayu yang telah diawetkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi konsentrasi serbuk ulin dalam pelarut, rendemen ekstrak dan hasil uji fitokimia, nilainya cenderung mengalami penurunan dikarenakan kondisi larutan yang sudah jenuh. Berdasarkan uji fitokimia, ekstrak kayu ulin mengandung senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, saponin, dan total fenolik. Pada uji ketahanan terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren), ekstrak kayu ulin mampu menaikkan klasifikasi ketahanan hingga 2 (dua) tingkat, yaitu dari kelas IV menjadi kelas II, meskipun masih ada serangan pada kayu karet dan kayu sengon. Nilai uji mortalitas rayap tanah yang diumpankan ke kayu karet dan kayu sengon adalah sebesar 100% baik konsentrasi 5% hingga 20%.
Pengaruh Variasi Aktivator dan Doping terhadap Nilai Daya Hantar Listrik dan Karakterisasi Karbon dari Bambu (Effect of Activator and Doping Variation on The Electrical Conductivity and Carbon Characteristics of Bamboo) Rizka Karima; Nurmilatina Nurmilatina
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1651.632 KB) | DOI: 10.24111/jrihh.v10i1.3683

Abstract

An added value of bamboo charcoal that is commonly used as an energy source could be increased by the addition of activator and metal doping. The objective of this research was to analyze the effect of the addition of activator and doping to the electrical conductivity and carbon characteristics for a raw material of bio-battery. Bamboo plantsused in this experiment were buluh, haur, and betung. Bamboo was carbonized inthe temperature range between 500oC and 600oC by pyrolysis method. Obtained charcoal was activated using two types of chemicals, KOH and HNO3, and then was doped with Zn and Ni. Furthermore, obtained carbon was made into nanoparticles using High Energy Milling. The structure and properties of the carbon were tested using PSA, SEM, and XRD; and the conductivity was also tested. The smallest particle size was obtained from ‘buluh’ bamboo charcoal with HNO3 activation and without a doping at 1030 nm. The diffractogram and topography of the bamboo charcoal varied depending on the metal doping added. The highest electrical conductivity (DHL) was obtained from betung charcoal with an activator of KOH and a doping of Zn at 7.02 mS/cm.