Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fabrication of Cordierite Ceramic Foam Filter by Replication Method Ria Julyana Manullang; Maulid purnawan; Dede Taufik; Ayu Ratnasari; Karlina Noordiningsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 30, No 1 (2021): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v30i1.6855

Abstract

Ceramic foam filter (CFF) is widely used to improve the   quality   of   molten   metal   prior   to   casting. Cordierite  is  one  of  the  most  commonly  used materials  for making CFF. In this  research,  the fabrication of cordierite-based   CFF   by   a   replication   method   using   a polyurethane template has been studied. Waterglass and polymethacrylic acid (PMAA) were used as defloculants to synthesize ceramic  suspensions. CFF was made from kaolin, talc, alumina with a defloculant concentration of 0.3% which is sintered at a temperature of 1300 - 1350oC. The experimental results  showed that the porosity obtained for all CFF samples were  above  70%.  The  best  shape  of  CFF  was  obtained  by using PMAA as  defloculant. However, CFF did not reach the maximum  strength yet so it is necessary to carry out further research on the CFF body composition.
Fabrication of Cordierite Ceramic Foam Filter by Replication Method Ria Julyana Manullang; Maulid purnawan; Dede Taufik; Ayu Ratnasari; Karlina Noordiningsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 30, No 1 (2021): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v30i1.6855

Abstract

Ceramic foam filter (CFF) is widely used to improve the   quality   of   molten   metal   prior   to   casting. Cordierite  is  one  of  the  most  commonly  used materials  for making CFF. In this  research,  the fabrication of cordierite-based   CFF   by   a   replication   method   using   a polyurethane template has been studied. Waterglass and polymethacrylic acid (PMAA) were used as defloculants to synthesize ceramic  suspensions. CFF was made from kaolin, talc, alumina with a defloculant concentration of 0.3% which is sintered at a temperature of 1300 - 1350oC. The experimental results  showed that the porosity obtained for all CFF samples were  above  70%.  The  best  shape  of  CFF  was  obtained  by using PMAA as  defloculant. However, CFF did not reach the maximum  strength yet so it is necessary to carry out further research on the CFF body composition.
IMPLEMENTASI PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DALAM MENYIAPKAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA AYU RATNASARI
PUBLIC CORNER Vol 12 No 2 (2017): Public Corner
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja, Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.854 KB) | DOI: 10.24929/fisip.v12i2.425

Abstract

Program Generasi Berencana merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah upaya merespon berbagai permasalahan terkait remaja yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup remaja dengan memberikan informasi dan pengetahuan terkait dengan penyiapan diri remaja menghadapi masa depan dan menyongsong kehidupan berkeluarga dengan baik yang berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis implementasi Program Generasi Berencana dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi Program Generasi Berencana dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep belum berhasil diimplementasikan secara maksimal dimana hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya angka pernikahan dini di Kabupaten Sumenep. Komunikasi pada aspek sosialisasi berhasil dilakukan dengan baik namun pada aspek intensitas komunikasi belum dilakukan dengan maksimal. Sumber daya yang meliputi Sumber Daya Manusia (SDM) implementor Program Generasi Berencana jumlahnya tidak proporsional dengan cakupan luas wilayah sasaran program, sedangkan fasilitas serta sumber daya finansial sudah cukup mendukung proses implementasi dari Program Generasi Berencana. Disposisi yang dimiliki pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep cukup baik serta operasional prosedur yang digunakan oleh para implementor sangat mudah dipahami.