Mochammad Danny Sukardan
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

APLIKASI BENANG SLUB UNTUK PEMBUATAN PRODUK WINDOW COVERING Yusniar Siregar; Mochammad Danny Sukardan; Dermawati Suantara; Rizal Fahruroji
Arena Tekstil Vol 34, No 2 (2019)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31266/at.v34i2.5669

Abstract

Pada penelitian ini telah dihasilkan kain tenun menggunakan benang slub dengan beberapa variasi rangkapan, yaitu benang slub dengan nomor benang Ne 15 (single slub), Ne 8 (rangkap 2), Ne 5 (rangkap 3), dan Ne 3 (rangkap 4). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimal pembuatan benang slub sebagai material window covering. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa benang fancy khususnya benang slub dapat diproses di Mesin Creative Caipo dengan program yang bervariasi. Benang slub Ne 3 memiliki diameter benang paling besar dan twist paling tinggi yaitu 172 Tpm namun efek slub cenderung samar, jika dibandingkan dengan benang slub Ne 5 dan Ne 8 yang terlihat lebih jelas. Menurut SNI 08-1275-2002 : Kain tenun untuk gorden, syarat mutu kekuatan tarik kain gorden adalah minimum 1000 gram. Berdasarkan hasil uji kekuatan tarik tersebut maka hanya benang slub Ne 5 dan Ne 3 yang memenuhi standar, yaitu 1563,66 gram dan 2332,53 gram. Sedangkan untuk syarat mutu berat kain (minimum 135 g/m2), maka hasil uji ketiga variasi benang slub tersebut sesuai dengan persyaratan mutu kain gorden. Hasil uji ketahanan luntur terhadap sinar matahari terhadap ketiga variasi benang slub sesuai dengan mutu kain gorden, yaitu dengan nilai 4-5.
POROUS ABSORBER OF NOISE CONTROL PANEL MANUFACTURING FROM COCONUT FIBER AND PET WASTE FIBER (SHOODY FIBER) Saeful Islam; Mochammad Danny Sukardan; Eva Novarini; Farri Aditya
Arena Tekstil Vol 33, No 2 (2018)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.497 KB) | DOI: 10.31266/at.v33i2.4273

Abstract

Noise exposure could have a negative effect on humans in the form of hearing loss, sleep disturbances, high blood pressure and heart problems, respiratory and metabolic disorders, mental health disorders and cognitive impairment. So noise control efforts are needed. Noise control efforts was carried out by making porous absorber of noise control panel by utilizing abundant natural resources in the form of coconut fiber, utilization of PET fiber from textile waste (shoody fiber) and low melt polyester. From the test results obtained that all combinations meet the criteria for sound absorption from class B to E, and the results of maximum absorption are 0.88 absorption coefficient obtained by a combination of three layers between 50% coconut fiber, 20% shoody fiber and 30% low melt polyester.                
POTENSI SERAT RAMI (BOEHMERIA NIVEA S. GAUD) SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL DAN TEKSTIL TEKNIK Eva Novarini; Mochammad Danny Sukardan
Arena Tekstil Vol 30, No 2 (2015)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1854.901 KB) | DOI: 10.31266/at.v30i2.1984

Abstract

Ketergantungan industri tekstil nasional terhadap bahan baku kapas impor masih sangat tinggi. Serat rami diharapkan dapat menjadi serat selulosa alternatif yang mampu mengurangi penggunaan serat kapas untuk bahan baku tekstil dan produk tekstil (TPT). Beberapa sifat serat rami hampir menyerupai sifat serat kapas namun kekuatan tarik serat rami dua kali lipat lebih besar dan daya serap airnya lebih tinggi daripada serat kapas. Pengembangan serat rami untuk bahan baku TPT masih memiliki kendala diantaranya kurang berminatnya masyarakat untuk membudidayakan tanaman rami, terbatasnya lahan perkebunan rami, proses pengolahan batang basah serat rami terutama proses degumming yang belum mampu menghasilkan kualitas serat rami siap pintal yang sesuai serta teknologi proses pemintalan serat rami sistem kapas maupun sistem worsted yang belum dikuasai sepenuhnya. Prospek serat rami untuk bahan baku TPT dan tekstil teknik sangat besar. Untuk kain sandang, campuran 45% rami dengan 55% kapas menghasilkan tekstur seperti kain linen yang eksklusif. Serat rami juga berpotensi sebagai bahan baku komposit dengan matriks polimer. Komposit polimer dengan penguat serat rami dapat digunakan untuk komponen otomotif dan lain sebagainya. Balai Besar Tekstil selaku lembaga litbang pemerintah turut memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan kemampuan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang tekstil. Untuk mendukung pengembangan serat rami sebagai bahan baku TPT maka arah riset Balai Besar Tekstil dapat ditujukan pada peningkatan kualitas serat rami serta diversifikasi produk akhir berbahan serat rami. Hal ini diselaraskan dengan fokus litbang Balai Besar Tekstil yaitu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor melalui substitusi bahan baku dari dalam negeri.
KARAKTERISASI SERAT DARI TANAMAN BIDURI (CALOTROPIS GIGANTEA) DAN IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SERAT TEKSTIL Mochammad Danny Sukardan; Dikdik Natawijaya; Puri Prettyanti; Cahyadi Cahyadi; Eva Novarini
Arena Tekstil Vol 31, No 2 (2016)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.154 KB) | DOI: 10.31266/at.v31i2.1986

Abstract

Calotropis gigantea atau yang dikenal dengan nama Biduri merupakan tanaman perdu/ilalang yang dapat tumbuh liar di pesisir pantai, dataran tinggi bahkan di lokasi tanah keras dan berkapur. Di bagian dalam buahnya terdapat serat halus yang berpotensi untuk dijadikan bahan baku serat tekstil. Untuk mengetahui karakteristik dan potensi pemanfaatannya, pada penelitian ini dilakukan karakterisasi berdasarkan morfologi, sifat kimia, fisika dan mekanik serta uji pemintalan. Sampel Calotropis gigantea yang digunakan diambil dari Semarang, Pangandaran, Ciamis, Cilacap dan Yogyakarta. Untuk pembanding, dilakukan pula pengamatan pada serat kapas dan kapok. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa morfologi serat Calotropis gigantea berbentuk hollow (berongga) dengan volume hollow 92,3 – 94,7 % dan rendemen serat 8,9 % dari berat buah. Kandungan selulosa 66,52 – 71,62 %; lignin 13,45  - 14,08 %; kadar air (MC 7,3 %; MR 7,9 %); rasio daya serap minyak : air 60,89 kali (g/g) dan 57,06 kali (g/cm3). Sifat fisika Calotropis gigantea : panjang ± 1,25 inchi; kerataan panjang 84,0; kekuatan per berkas 37,8 g/tex; efek kilau tinggi (+b 19,6); indeks serat pendek 7,8; mulur rendah (3,9 %); ringan dan halus (2,02 m); kaku; permukaan licin; mengapung di air dan minyak (buoyant). Hasil uji pemintalan 100 % Calotropis gigantea menunjukkan bahwa kualitas benang masih di bawah standar mutu benang ring tenun (carded) kapas 100 % (SNI 08-0033-2006). Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian, serat dari buah Calotropis gigantea memiliki karakteristik potensial sebagai bahan tekstil seperti filler untuk material pengapung dan penyerap tumpahan minyak.