Arif Wibi Sana
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI PENGGUNAAN MESIN PENCELUPAN SISTEM JET TIPE SOFT FLOW UNTUK PENCELUPAN KAIN POLIESTER DAN KAIN RAYON Arif Wibi Sana; Eva Novarini; Untung Prayudie; Rini Marlina
Arena Tekstil Vol 30, No 1 (2015)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2637.135 KB) | DOI: 10.31266/at.v30i1.1943

Abstract

Studi ini dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimum pencelupan kain poliester dan rayon pada mesin jet dyeing tipe soft flow. Untuk mengetahui kondisi optimum proses pencelupan poliester, dilakukan variasi kecepatan sirkulasi (rendah (42,84 m/menit), sedang (67,56 m/menit), dan tinggi (110,0 m/menit)), konstruksi kain (gramasi 65, 90 dan 175 g/m2) dan zat warna dispersi dengan berat molekul berbeda (BM 248.36, BM 519.93 dan BM 625.38). Proses pencelupan rayon dilakukan dengan variasi kecepatan sirkulasi (rendah (42,84 m/menit), sedang (67,56 m/menit), dan tinggi (110,0 m/menit). Hasil pencelupan diuji ketuaan warna (K/S), daya serap warna dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan kering dan basah, serta kekuatan tarik. Pada kain poliester, nilai K/S tertinggi didapatkan pada kain dengan gramasi rendah yang dicelup menggunakan zat warna dispersi dengan berat molekul paling kecil, sedangkan pada kain rayon K/S tertinggi diperoleh pada hasil pencelupan dengan kecepatan sirkulasi sedang. Kain poliester maupun rayon hasil pencelupan memiliki nilai ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan kering dan basah yang baik dan tidak mengalami penurunan kekuatan tarik yang signifikan. Mesin jet dyeing tipe soft flow ini lebih sesuai untuk digunakan pada proses pencelupan dengan kecepatan sirkulasi kain tidak lebih dari 110 meter/menit dan lebih disarankan untuk digunakan pada kain-kainringan. Sedangkan untuk kain rayon, proses pencelupan sebaiknya dilakukan pada kecepatan sirkulasi sedang (67,56 m/menit).
EKSPLORASI KANDUNGAN PIGMEN DAN ALGINAT DARI RUMPUT LAUT COKLAT UNTUK PROSES PEWARNAAN KAIN SUTERA Rifaida Eriningsih; Rini Marlina; Theresia Mutia; Arif Wibi Sana; Ana Titis
Arena Tekstil Vol 29, No 2 (2014)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.053 KB) | DOI: 10.31266/at.v29i2.877

Abstract

Eksplorasi pigmen dan alginat dari rumput laut coklat dimaksudkan untuk mengekstraksi pigmen dari rumput laut coklat dan residunya diekstraksi kandungan alginatnya untuk proses pewarnaan pada kain sutera. Hasil ekstraksi pigmen rumput laut coklat teridentifikasi sebagai zat warna mordan asam yang memberikan warna alami yang dapat menghasilkan celupan pada kain sutera dengan ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan, keringat dan sinar dengan nilai  baik. Berdasarkan analisis gugus fungsi dari rumput laut yang telah diekstraksi pigmennya menunjukkan bahwa kandungan alginatnya tidak ikut terekstraksi dan dapat diekstraksi lanjut. Alginat yang dihasilkan memberikan viskositas lebih tinggi dari Manutex F (Alginat impor) dan memenuhi kriteria untuk proses pencapan yang dibuktikan dari hasil uji beda warna, whiteness index pada pencapan tanpa zat warna  dan motif pencapan yang tajam (tidak migrasi). Alginat dari rumput laut coklat Garut, Serang dan Madura masing-masing memberikan viskositas 10.900 cps, 13.060 cps dan 9.780 cps, sedangkan Manutex F  8.000 cps. Rendemen yang dihasilnya masing-masing 30,1%, 28,4% dan 24,2%. Hasil uji hidrolisis parsial alginat menunjukkan bahwa blok guluronat (GG) dalam polimer alginat Garut, Madura dan Serang masing-masing 60,662%, 50,274%, dan 67,906%. Hal ini berkaitan dengan sifat gel yang dibentuk. Alginat Serang cenderung lebih kaku dan kurang fleksibel dibandingkan dengan alginat Garut dan Madura.
EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKUATAN TARIK KAIN CARA PITA TIRAS Saeful Islam; Arif Wibi Sana
Arena Tekstil Vol 31, No 2 (2016)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.066 KB) | DOI: 10.31266/at.v31i2.1940

Abstract

Sebuah studi tentang evaluasi ketidakpastian pengukuran pada uji kekuatan tarik kain cara pita tiras.  Studi dilakukan untuk mendapatkan model dan mengestimasi ketidakpastian pengukuran. Model pengukuran dibuat dengan memperhitungkan metoda dan proses utama pengujian kekuatan tarik kain cara pita tiras. Model pengukuran yang dihasilkan yaitu : besarnya kekuatan tarik kain cara pita tiras berbanding lurus dengan penunjukan gaya oleh alat uji tarik (F) dan konstanta lebar contoh uji sesuai metoda uji (Ls), serta berbanding terbalik dengan lebar contoh uji (Lk) atau   . Formulasi tersebut dijadikan sebagai acuan dalam menentukan komponen-komponen berkontribusi pada ketidakpastian totalnya, yaitu repeability hasil uji, penunjukan alat uji kekuatan tarik, lebar contoh uji dan tetal kain. Kata kunci: ketidakpastian pengukuran, kekuatan tarik kain, pita tiras.
IDENTIFIKASI SIFAT FISIK DAN SIFAT TERMAL SERAT-SERAT SELULOSA UNTUK PEMBUATAN KOMPOSIT Agus Surya Mulyawan; Arif Wibi Sana; Zubaidi Kaelani
Arena Tekstil Vol 30, No 2 (2015)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1409.132 KB) | DOI: 10.31266/at.v30i2.1955

Abstract

Penelitian sifat fisik dan termal pada serat-serat selulosa yaitu rami, kapas, dan rayon viskosa telah dilakukan dalam rangka pemanfaatannya sebagai bahan komposit. Sifat-sifat tersebut perlu diketahui agar didapatkan satu serat selulosa dengan sifat fisik dan termal yang optimal sehingga berpotensi menghasilkan bahan komposit yang anti korosi, ramah lingkungan, dan ringan. Untuk mengetahui sifat fisik dan termal maka dilakukan pengujianpengujian, yaitu pengujian kekuatan tarik, mulur, moisture regain, perubahan panjang pada suhu (30-250)oC, danperubahan berat pada suhu (30-350)oC. Hasil penelitian menunjukan bahwa serat rami mempunyai kekuatan paling tinggi yaitu 5,5 g/den, mulur (5%), dan moisture regain (6%), serta sifat termalnya paling stabil. Serat kapas mempunyai kekuatan lebih kecil dibandingkan dengan rami yaitu 3,95 g/den, tetapi mulur (6,5%), dan moisture regain-nya (8,5%) lebih tinggi, serta mempunyai sifat termal sedang. Serat rayon mempunyai sifat termal dan kekuatan paling kecil yaitu 1,95 g/den, tetapi mulur (14,5%), dan moisture regain-nya (12,5) paling tinggi. Komposit dari rami dengan resin polivinil asetat dan pelarut air telah dibuat. Semakin kecil penggunaan resin maka volume dan berat komposit relatif semakin kecil pula.
APLIKASI KITOSAN SEBAGAI ZAT ANTIBAKTERI PADA KAIN POLIESTER-SELULOSA DENGAN CARA MODIFIKASI GUGUS POLIESTER-SELULOSA Wiwin Winiati; Wulan Septiani; Cica Kasipah; Arif Wibi Sana
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.767 KB) | DOI: 10.31266/at.v32i2.3020

Abstract

Pada penelitian terdahulu, aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa (kapas/rayon) dengan teknik perendaman disertai proses untuk oksidasi selulosa dengan periodat yang menghasilkan gugus aldehida, telah menghasilkan kain poliester-selulosa antibakteri. Pada penelitian ini aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa dilakukan melalui 2 tahap proses modifikasi gugus poliester-selulosa yaitu proses untuk menempelkan gugus amina dari alkilamina (dodesilamina) pada serat poliester dilanjutkan dengan proses untuk oksidasi selulosa dengan periodat bersamaan dengan menempelkan kitosan pada serat poliester–selulosa termodifikasi. Diketahui bahwa pada teknik padding diperlukan waktu yang lebih singkat dan diperlukan larutan padding yang lebih sedikit dari pada larutan untuk cara perendaman, pada penelitian ini proses penempelan dilakukan dengan teknik padding 2 tahap. Digunakan kain poliester-selulosa yang tidak berwarna (kain grey) dan yang telah diberi warna yaitu hijau angkatan darat (AD) dan kain loreng. Hasil penelitian menunjukkan telah dihasilkan kain poliester-selulosa yang mempunyai sifat antibakteri. Sifat antibakteri yang diperoleh mempunyai durabilitas (ketahanan) terhadap pencucian yang baik yaitu setelah pencucian berulang setara 25 kali pencucian rumah tangga, ketahanan terhadap bakteri Staphylococcus aureus hampir tidak berubah yaitu turun 0-20%, sedangkan terhadap bakteri Escherichia coli ketahanan bakteri turun sebanyak 20-40%. Penempelan kitosan dengan cara padding 2 tahap tersebut pada kain poliester-kapas/rayon berwarna, walaupun memberikan peningkatan atau penurunan nilai K/S tetapi secara visual tidak mengakibatkan perubahan ketuaan warna yang signifikan.