Kurniati Puji Lestari
Nursing Department, Polytechnic Health Ministry of Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Di Ruang Wijaya Kusuma Rsud Dr. R Soeprapto Cepu Lestari, Kurniati Puji; Yuswiyanti, Asih
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan merupakan respon adaptif yang normal terhadap stress karena pembedahan. Rasacemas biasanya timbul pada tahap preoperatif ketika pasien mengantisipasi pembedahannya.Untuk mengurangi kecemasan dapat diatasi dengan menggunakan tehnik relaksasi, salahsatunya adalah dengan relaksasi otot progresif.Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresifterhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi di Ruang Wijaya Kusuma RSUDDr. R Soeprapto Cepu.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Januari-13 Februari 2014. Jenis penelitian denganmenggunakan Quasi-Experimentone group pre test post test design. Teknik sampling yangdigunakan adalah purposive sampling dengan sampel sejumlah 25 responden.Penelitimenggunakan lembar observasi untuk relaksasi otot progresif. Sedangkan pengukuran tingkatkecemasan menggunakan skala HARS (Hamilton Anxienty Rating Scale).Hasil uji Marginal Homogenity didapatkan nilai p 0,000 (<0,05) yang berarti ada pengaruhrelaksasi otot progresif terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien preoperasi di RuangWijaya Kusuma RSUD Dr. R Soeprapto Cepu, Sehingga disarankan pasien diharapkan mampumelakukannya sendiri dalam pelaksanaan relaksasi otot progresif untuk mengatasi kecemasanyang muncul sewaktu-waktu saat akan dilakukan tindakan operasi.
Aromatherapy Ginger Use in Patients with Nausea & Vomiting on Post Cervical Cancer Chemotherapy Sriningsih, Iis; elisa, Elisa; Lestari, Kurniati Puji
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i1.5367

Abstract

Chemotherapy is an effective treatment for cancer.  However, it causes some side effects which include nausea and vomiting. More than 70% of patients experience nausea and vomiting after chemotherapy. The purpose of this study was to determine the effect of ginger aromatherapy in nausea, and vomiting patients on post cervical cancer chemotherapy. We used a pretest-posttest control group design, using purposive sampling of 60 respondents. We used anti-emetics measurement tool according to Multinational Association of Supportive Care in Cancer (MASCC) to assessed patient’s complaints. The result showed significant difference in nausea and vomiting group before and after given aromatherapy (p = 0.000); nausea score (p = 0.005) and vomiting score (p= 0.013) from intervention and control group.  No significant difference was observed in nausea (p = 0.279), and vomiting (p = 0.276) on control group. Ginger aromatherapy can be used as alternative medication to reduce post-chemotherapy nausea and vomiting.
EDUKASI KESEHATAN BERBASIS MODEL INFORMATION MOTIVATION BEHAVIOR SKILL MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWATAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL RISIKO TINGGI Lestari, Kurniati Puji; Anggraini, Diah Ayu Putri; Sulistyowati, Dina Indrati Dyah; Jauhar, Muhammad
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.611 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Maternal Mortality Rate (MMR) in the world and Indonesia increases every year due to four too late and three too late. Efforts that can be made are optimizing antenatal care checks so that the physical and psychological health of pregnant women is monitored. Health education based on the Information Motivation Behavior Skill model about delivery planning programs and prevention of complications using media is expected to be an alternative intervention in reducing MMR in Indonesia. This study aims to identify the effect of health education based on the Information Motivation Behavior Skill model on knowledge and behavior of antenatal care for high-risk pregnant women. Methods: The research design used a quasi-experimental pretest and posttest with control group. The research sample consisted of 16 high-risk pregnant women for each intervention and control group through purposive sampling technique. The research instrument used an antenatal care knowledge and behavior questionnaire. The research was conducted in the working area of ​​the Ngesrep Public Health Center, Semarang City. Data analysis used paired t-test and independent t-test. The research has passed the ethical test from the Research Ethics Committee of the Health Polytechnic of the Ministry of Health Semarang No. 017/EA/KEPK/2021. Results: There is an effect of health education based on the Information Motivation Behavior Skill model on knowledge (p value = 0.002) and antenatal care behavior of high-risk pregnant women (p value = 0.023). Modification of health education can be used to increase knowledge and behavior of antenatal care. Conclusion: The Information Motivation Behavior Skill-based health education model can be integrated with maternal health services in primary health care facilities. Keywords: antenatal care, health education, high risk pregnant women, information motivation behavior skills, knowledge, behavior ABSTRAK Pendahuluan: Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia dan Indonesia meningkat setiap tahun disebabkan oleh empat terlalu dan tiga terlambat. Upaya yang dapat dilakukan yaitu optimalisasi pemeriksaan perawatan antenatal sehingga kesehatan disik dan psikologis ibu hamil termonitoring. Edukasi kesehatan berbasis model Information Motivatin Behavior Skill tentang program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi menggunakan media diharapkan menjadi intervensi alternatif dalam menurunkan AKI di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi kesehatan berbasis model Information Motivation Behavior Skill terhadap pengetahuan dan perilaku perawatan antenal ibu hamil risiko tinggi. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi-eksperimen pretest and posttest with control group. Sampel penelitian sebanyak 16 ibu hamil risiko tinggi untuk masing-masing kelompok intervensi dan kontrol melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku perawatan antenatal. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Analisis data menggunakan paired t-test dan independent t-test. Penelitian telah lolos uji etik dari Komite Etik Penelitian Poltekkes Kemenkes Semarang No. 017/EA/KEPK/2021. Hasil: Terdapat pengaruh edukasi kesehatan berbasis model Information Motivation Behavior Skill terhadap pengetahuan (nilai p = 0.002) dan perilaku perawatan antenal ibu hamil risiko tinggi (nilai p=0.023). Modifikasi edukasi kesehatan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku perawatan antenatal. Kesimpulan: Model edukasi kesehatan berbasis Information Motivatin Behavior Skill dapat diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan ibu di faslitas layanan kesehatan primer. Kata kunci: antenatal care, edukasi kesehatan, ibu hamil risiko tinggi, information motivaton behavior skill, pengetahuan, perilaku
Pemberdayaan Keluarga Dengan Ibu Hamil Dalam Pencegahan Stunting Menggunakan Media Edukasi Video dan E-Flashcard Lestari, Kurniati Puji; Wagiyo, Wagiyo; Hartati, Lucia Endang
Jurnal LINK Vol 21, No 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v21i1.12844

Abstract

Kejadian ibu melahirkan dengan kelahiran hidup (ALH) 13 dari 100 kelahiran  pada dua tahun terakhir dengan kondisi BBLR di pedesaan persentase nya lebih tinggi dibandingkan dengan perkotaan (tahun 2020 – 2022). Kelompok umur ibu yang melahirkan BBLR paling tinggi usia 15-19 (18%) dan kelompok umur 45 – 49 tahun (17%) dibanding kelompok umur 20 – 44 tahun (12%) dan lebih berisiko mengalami    stunting. Stunting terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga setelah lahir atau biasa disebut 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Tujuan Pengabmas adalah untuk meningkatkan pengetahuan keluarga ibu hamil tentang pencegahan stunting dan penggunaan media edukasi video dan e flashcarddalam pendampingan ibu hamil mencegah stunting. Bentuk pendampingan dilakukan pendampingan oleh keluarga terhadap ibu hamil sehingga identifikasi  ibu hamil dengan risiko tinggi dapat diketahui sejak awal dilakukan secara berkelanjutan dengan upaya promotif dan preventif melalui Aplikasi Smartphone. Sehingga pengetahuan ibu hamil meningkat, dapat mengelola kehamilannya secara tepat, meminimalkan risiko kehamilan, menjalani kehamilan dengan sehat serta melahirkan dengan selamat. Pengabdi melakukan edukasi menggunakan E Book dan Video yang telah mendapat HKI kepada keluarga dan ibu hamil tentang pencegahan stunting pada kehamilan. Kegiatan  pengabmas ini dapat berdampak meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan kejadian stunting saat masa kehamilan melalui partisipasi keterlibatan keluarga yang memiliki ibu hamil dan kader kesehatan dalam mendampingi ibu hamil.
Pemberdayaan Keluarga Dengan Ibu Hamil Dalam Pencegahan Stunting Menggunakan Media Edukasi Video dan E-Flashcard Lestari, Kurniati Puji; Wagiyo, Wagiyo; Hartati, Lucia Endang
Jurnal LINK Vol 21 No 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v21i1.12844

Abstract

Kejadian ibu melahirkan dengan kelahiran hidup (ALH) 13 dari 100 kelahiran  pada dua tahun terakhir dengan kondisi BBLR di pedesaan persentase nya lebih tinggi dibandingkan dengan perkotaan (tahun 2020 – 2022). Kelompok umur ibu yang melahirkan BBLR paling tinggi usia 15-19 (18%) dan kelompok umur 45 – 49 tahun (17%) dibanding kelompok umur 20 – 44 tahun (12%) dan lebih berisiko mengalami    stunting. Stunting terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga setelah lahir atau biasa disebut 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Tujuan Pengabmas adalah untuk meningkatkan pengetahuan keluarga ibu hamil tentang pencegahan stunting dan penggunaan media edukasi video dan e flashcarddalam pendampingan ibu hamil mencegah stunting. Bentuk pendampingan dilakukan pendampingan oleh keluarga terhadap ibu hamil sehingga identifikasi  ibu hamil dengan risiko tinggi dapat diketahui sejak awal dilakukan secara berkelanjutan dengan upaya promotif dan preventif melalui Aplikasi Smartphone. Sehingga pengetahuan ibu hamil meningkat, dapat mengelola kehamilannya secara tepat, meminimalkan risiko kehamilan, menjalani kehamilan dengan sehat serta melahirkan dengan selamat. Pengabdi melakukan edukasi menggunakan E Book dan Video yang telah mendapat HKI kepada keluarga dan ibu hamil tentang pencegahan stunting pada kehamilan. Kegiatan  pengabmas ini dapat berdampak meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan kejadian stunting saat masa kehamilan melalui partisipasi keterlibatan keluarga yang memiliki ibu hamil dan kader kesehatan dalam mendampingi ibu hamil.
Effectiveness Of E-Booklet Education In Improving Knowledge And Prevention Behavior Toward Preeclampsia Among Pregnant Women Lestari, Kurniati Puji; Sari, Reni Titis Antika; Ningsih, Iis Sri; Wagiyo, Wagiyo
Jurnal Riset Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): MEI 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrk.v14i1.12469

Abstract

Preeclampsia is a dangerous condition for pregnant mothers that causes significant health problems worldwide. It is characterized by high blood pressure, with readings greater than 140/90 mmHg, occurring after 20 weeks of pregnancy. However, in reality, many pregnant mothers still do not know the methods to prevent preeclampsia. Studies show that the knowledge possessed by pregnant mothers influences their behavior; therefore, mothers with a lack of knowledge tend not to engage in preeclampsia prevention. This research aims to determine the relationship between the level of knowledge of pregnant mothers about preeclampsia and their behavior in preventing preeclampsia in the Padangsari Health Center work area. This study uses a quantitative method with a descriptive correlational design and a cross-sectional approach. The research was conducted in the Padangsari Health Center work area, Semarang City. The sample size consisted of 55 respondents, selected using a non-probability sampling technique, namely purposive sampling. Data analysis was performed using the Chi-Square test. The research instrument was a questionnaire measuring the level of knowledge about preeclampsia and preeclampsia prevention behavior, developed by the researcher and tested for validity and reliability. The results indicate a significant relationship between the level of knowledge and preeclampsia prevention behavior. The statistical test using the Chi-Square test yielded a significance value (sig-p = 0.000) < α (0.05), so Ho is rejected and Ha is accepted.