Khomsatun Khomsatun
Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR SAYUR DAN BUAH KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2016 Muhammad Fadli Rachman; Retno Kusumaningrum; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.158 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i1.3827

Abstract

AbstrakPasar merupakan tempat untuk melakukan aktifitas transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar selalumenghasilkan sampah dengan jumlah banyak. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampaknegatif bagi manusia , pencemaran lingkungan hingga menimbulkan penularan penyakit. Tujuan penelitian iniadalah mendeskripsikan tentang penimbulan sampah, pewadahan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutansampah, pengolahan sampah dan pembuangan akhir sampah.Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif yaitu mendiskripsikan tentang pengelolaan sampah di PasarSayur dan Buah Kecamatan Pemalang, meliputi penimbulan sampah, pewadahan sampah, pengumpulan sampah,pengangkutan sampah, pengolahan sampah dan pembuangan akhir sampah.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan sampah di Pasar Sayur dan Buah Kecamatan Pemalangdengan jumlah penimbulan sampah rata-rata yaitu : 17,67 m3, yang terdiri dari sampah organik 15,57 m3 dansampah anorganik 2,10 m3. Permasalahan yang ditemukan di Pasar Sayur dan Buah Kecamatan PemalangKabupaten Pemalang antara lain jumlah sarana pewadahan sampah tidak mencukupi, kontruksi tempat sampah tidakberpenutup, berkarat dan pegangan tangan sudah hilang.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sistem pengelolaan sampah di Pasar Sayur dan Buah KecamatanPemalang belum memenuhi syarat, yaitu seperti belum adanya pengawasan dari pengelola pasar, sarana tempatsampah yang belum memenuhi syarat dan jumlah sarana tempat sampah tidak sesuai dengan jumlah kios dan lospasar serta Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan petugas kebersihan belum lengkap. Saran bagi pihakpengelola pasar yaitu lebih meningkatkan pengawasan, tersedianya sarana pewadahan sampah yang memenuhisyarat dan menyediakan APD yang lengkap bagi petugas kebersihan.
HUBUNGAN PAPARAN DEBU DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN PERNAFASAN PADA TENAGA KERJA CV. JIYO’G KONVEKSI DESA NOTOG KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017 Mahfud Subarkah; Budi Triyantoro; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 37, No 3 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 3 TAHUN 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.637 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i3.3874

Abstract

AbstrakPerkembangan industri saat ini semakin maju dan terus menerus mengalami peningkatan yang begitupesat baik bidang komunikasi, teknologi, pertanian, bahan bangunan maupun yang bergerak padaindustri tekstil.Industri konveksi banyak menghasilkan debu, diantaranya debu organik yaitu debu katunatau kapas.Paparan dari debu organik dapat menimbulkan gangguan keluhan saluran pernafasan.Tujuanpenelitian ini adalah menganalisis hubungan paparan debu dan masa kerja dengan keluhan pernafasanpada tenaga kerja CV. Jiyo’g Konveksi Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas. Jenispenelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional. Uji statistik yang dipakai adalah regresilogistik.Sampel dalam penelitian ini adalah 10 orang menggunakan sampling jenuh dengan kriteriainklusi yaitu laki-laki. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada responden danpengukuran paparan debu, kelembaban dan kecepatan angin. Hasil pengukuran paparan debu di CV.Jiyo’g Konveksi rata-rata adalah 0,066 mg/m3. Hasil tersebut tidak melebihi NAB (0,2 mg/m3) sesuaiPermenkes RI Nomor. 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan KerjaIndustri untuk kategori debu katun/ kapas. Rata-rata masa kerja pada tenaga kerja adalah 12,3 tahun.Hasil observasi keluhan pernafasan terhadap pekerja didapatkan 3 pekerja memiliki keluhan pernafasandan 7 pekerja tidak memiliki keluhan pernafasan. Hasil uji statistik paparan debu dan keluhan pernafasanpada pekerja diperoleh nilai sig. 0,459 ( 0,05), untuk masa kerja dan keluhan pernafasan pada pekerjadiperoleh nilai sig. 0,129 ( 0,05). Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara paparan debu danmasa kerja dengan keluhan pernafasan di CV. Jiyo’g Konveksi Desa Notog Kecamatan PatikrajaKabupaten Banyumas.Disarankan kepada tenaga kerja agar mengurangi paparan debu denganpemakaian masker dan mengurangi kebiasaan merokok.