Budi Triyantoro
Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PRAKTIK PENCEGAHAN DAN KONDISI FISIK RUMAH PENDERITA TB PARU DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Umi Mukarromah; Lagiono Lagiono; Budi Triyantoro
Buletin Keslingmas Vol 37, No 1 (2018): Buletin Keslingmas Vol 37 No1 Tahun 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.185 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i1.3791

Abstract

AbstrakTuberkulosis (TB) Paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, terutama di negara-negara berkembangtermasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan praktik pencegahan dan kondisi fisik rumahdengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Penelitian inidilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten Banyumas pada bulan Maret – April tahun 2016menggunakan rancangan penelitian case control dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian inisebanyak 23 orang diambil dengan teknik total sampling dan sampel kontrol 46 orang diambil dengan teknik purposivesampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa praktek pencegahan TBparu sebagian besar baik = 51 orang (73,9%), jenis lantai rumah memenuhi syarat = 43 rumah (62,3%), kondisidinding rumah memenuhi syarat = 55 rumah (79,7%), ventilasi rumah memenuhi syarat = 46 rumah (66,7%), kondisidapur rumah memenuhi syarat = 55 rumah (79,7%) dan kepadatan hunian memenuhi syarat = 61 rumah (88,4%). Adahubungan antara praktik pencegahan TB paru (p value = 0,020; OR = 3,654), jenis lantai (p value = 0,022; OR =3,300), dinding rumah (p value = 0,001; OR = 6,395), ventilasi rumah (p value = 0,019; OR = 3,471), kondisi fisikdapur (p value = 0,006; OR = 5,271) dan kepadatan hunian rumah (p value = 0,001; OR = 19,688). dengan kejadianTB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubunganhubungan praktik pencegahan dan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas IISumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Hasil penelitian ini perlu dipublikasikan sebagai bahan referensi ilmiahdan kepustakaan sekaligus sebagai bahan pengembangan ilmu kesehatan khususnya penanggulangan penyakit TB parudi masyarakat melalui perubahan perilaku dan perbaikan lingkungan.
HUBUNGAN PAPARAN DEBU DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN PERNAFASAN PADA TENAGA KERJA CV. JIYO’G KONVEKSI DESA NOTOG KECAMATAN PATIKRAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017 Mahfud Subarkah; Budi Triyantoro; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 37, No 3 (2018): BULETIN KESLINGMAS VOL 37 NO 3 TAHUN 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.637 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v37i3.3874

Abstract

AbstrakPerkembangan industri saat ini semakin maju dan terus menerus mengalami peningkatan yang begitupesat baik bidang komunikasi, teknologi, pertanian, bahan bangunan maupun yang bergerak padaindustri tekstil.Industri konveksi banyak menghasilkan debu, diantaranya debu organik yaitu debu katunatau kapas.Paparan dari debu organik dapat menimbulkan gangguan keluhan saluran pernafasan.Tujuanpenelitian ini adalah menganalisis hubungan paparan debu dan masa kerja dengan keluhan pernafasanpada tenaga kerja CV. Jiyo’g Konveksi Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas. Jenispenelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional. Uji statistik yang dipakai adalah regresilogistik.Sampel dalam penelitian ini adalah 10 orang menggunakan sampling jenuh dengan kriteriainklusi yaitu laki-laki. Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada responden danpengukuran paparan debu, kelembaban dan kecepatan angin. Hasil pengukuran paparan debu di CV.Jiyo’g Konveksi rata-rata adalah 0,066 mg/m3. Hasil tersebut tidak melebihi NAB (0,2 mg/m3) sesuaiPermenkes RI Nomor. 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan KerjaIndustri untuk kategori debu katun/ kapas. Rata-rata masa kerja pada tenaga kerja adalah 12,3 tahun.Hasil observasi keluhan pernafasan terhadap pekerja didapatkan 3 pekerja memiliki keluhan pernafasandan 7 pekerja tidak memiliki keluhan pernafasan. Hasil uji statistik paparan debu dan keluhan pernafasanpada pekerja diperoleh nilai sig. 0,459 ( 0,05), untuk masa kerja dan keluhan pernafasan pada pekerjadiperoleh nilai sig. 0,129 ( 0,05). Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara paparan debu danmasa kerja dengan keluhan pernafasan di CV. Jiyo’g Konveksi Desa Notog Kecamatan PatikrajaKabupaten Banyumas.Disarankan kepada tenaga kerja agar mengurangi paparan debu denganpemakaian masker dan mengurangi kebiasaan merokok.