Adian Rindang
Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian USU Jl. Prof. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RANCANG BANGUN ALAT PEMISAH LIDI KELAPA SAWIT (Design and Construction of Mid Rib Palm Separator) Martin Surya Marpaung; Achwil Putra Munir; Adian Rindang
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.638 KB)

Abstract

ABSTRACT Palm tree is a plantation comodity that is profitable if produced in large scale. At stem of plam tree there are palm leaf rib that can be used to make paper and asbestos. This research was aimed to design, construction and examine of palm leaf rib separator. This research was conducted by literature study and observations of palm leaf rib separator. The result showed that the effective capacity was 1,118 kg/hour. Percentage of defect at palm leaf rib separator was 11,41%. Main  cost  in the first year was Rp  1.647,114/kg , Rp 1.662,244/kg fo the second year, Rp 1.678,486/kg for the third year and Rp 1695,962/kg for the fourth year. BEP in the palm leaf rib separator was 929,649 kg for the first year, 979,406 kg for the second year, 1032,89 kg for the third year and 1090,404 kg for the fourth year. NPV at 7,5% was Rp 2.386.247,2536/year and NPV trial at 9,5% was Rp 2.825.981,977/year. Keyword : Effective Capacity, Mid Rib Palm Separator, Palm Steam ABSTRAK   Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang menguntungkan apabila diproduksi dalam skala besar. Pada pelepah kelapa sawit terdapat tulang anak daun (leaflet) atau bisa disebut dengan lidi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas dan asbes. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat dan menguji alat pemisah lidi kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur dan melakukan pengamatan pada alat pemisah lidi kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas efektif alat sebesar 1,118 kg/jam. Persentase kerusakan hasil pada alat pemisah lidi kelapa sawit sebesar 11,41%. Biaya pokok operasional  alat  pemisah  lidi  kelapa sawit sebesar, Rp 1.647,114/kg  untuk  tahun pertama, Rp 1.662,244/kg untuk tahun kedua,       Rp 1.678,486/kg untuk tahun ketiga dan Rp 1695,962/kg untuk tahun keempat. BEP pada alat pemisah lidi kelapa  sawit  sebesar  929,649 kg pada  tahun  pertama, 979,406 kgpada tahun kedua, 1032,89 kg pada tahun ketiga dan 1090,404 kg pada tahun keempat. NVP alat pemisah lidi  kelapa sawit  pada 7,5% sebesar Rp 2.386.247,2536/tahun dan NVP dengan suku bunga coba-coba 9,5% sebesar Rp 2.825.981,977/tahun.   Kata kunci : alat pemisah lidi, pelepah kelapa sawit, kapasitas efektif.
UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASIPADA ALAT PENUMBUK MEKANIS (Shrimp Paste Composition Test in Mechanical Pestle) Siti Khadijah; Ainun Rohana; Adian Rindang
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.515 KB)

Abstract

ABSTRACT Shrimp paste is a kind of flavoring distinctive smell of food , fermented shrimp or fish with salt or a mixture of both , with or without other additives are permitted .The composition of the raw material paste is the main thing that needs to be considered in making paste. This research was purposed to test  the water content, organoleptic (color, tast, aroma) and the number of bacteria E.coli paste produced mechanical pestle.This study uses a completely randomized design (CRD) non factorial consisting of one factors: the composition of the raw material paste with 3 repetitions, that is A1 = 1 kg shrimp + 100 g of salt + 250 mL of water, A2 = 1 shrimp + kg 100 g of salt + 500 mL of water, A3 = 1 kg shrimp + 100 grams of salt + 750 mL of water. The parameters observed water content, organoleptic (color, taste, aroma) and the number of E. coli bacteria The results showed the percentage of water content ranged from 15.10 to 20.22 %; organoleptic value of color ranges from 2.67 to 4.2; organoleptic taste value ranging from 2.8 to 4.2; aroma organoleptic values ​​ranged from 2.7 to 4.06; and there are no E. coli cells in the resulting paste.  Keywords : Paste, Composition, Shrimp,Water.  ABSTRAK   Terasi adalah suatu jenis bahan penyedap makanan yang berbau khas, hasil fermentasi udang atau ikan atau campuran keduanya dengan garam, dengan atau tanpa bahan tambahan lain yang diijinkan. Komposisi bahan baku terasi merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dalam pembuatan terasi. Penelitian ini untuk menguji kadar air, organoleptik (warna, rasa, aroma) dan jumlah bakteri E.coli terasi yang dihasilkan alat penumbuk mekanis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 1 faktor yaitu komposisi bahan baku terasi dengan 3 kali ulangan, yaitu A1= 1 kgudang+100 g garam+250 mL air, A2= 1 kg udang+100 ggaram+500 mL air, A3= 1 kg udang+100 g garam+750 mL air. Parameter yang diamati meliputi kadar air, organoleptik (warna, rasa, aroma) dan jumlah bakteri E.coli. Hasil penelitian menunjukkan persentase kadar air berkisar 15,10-20,22%; nilai organoleptik warna berkisar2,67-4,2; nilai organoleptik rasa berkisar  2,8-4,2; nilai organoleptik aroma berkisar 2,7-4,06; dan tidak terdapat bakteri E.coli pada terasi yang dihasilkan. Kata kunci: Terasi, Komposisi, Udang, Air.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS KULIT TELUR PUYUH REBUS SEMI MEKANIS (Design of Semi Mechanical Boiled Quail Egg Shell Peeler) Muhammad Zaim Al Anshari; Achwil Putra Munir; Adian Rindang
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.49 KB)

Abstract

ABSTRACT Quail’s eggs is one of the most widely consumed toods in Indonesian. This is because the quail’s egg contains nutrients and high enough benefit so that it will have an increase impact on the level of consumption . Quail’s egg is smaller than the other poultry eggs. Therefore we need technology that can be used to peel the egg shell so the texture is not damaged. One of them is boiled quail’s egg  peeler. This research was aimed to design and create a quail’s egg peeler and the parameters analyzed were the effective capacity, the number of damage materials, and analysis of the economic value of a quail’s egg peeler.The results showed that the effective capacity of the framer was of 2,24 kg/hour and the amount of untreated materials was 21%. Economic analysis showed that the break even point was 1212,59 kg on the fifth year, the net present value was Rp 1.851.615,46 /year with an interest rates of 4,5% and Rp 1.680.514/year with an interest rates 7% and the internal rate of return was 34,05%. Keywords: Peeler, Quail’s Egg, Egg’s Shell. ABSTRAK Telur puyuh merupakan salah satu jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan telur puyuh memiliki  kandungan gizi dan manfaat yang cukup tinggi sehingga akan berdampak pada tingkat konsumsi yang semakin besar. Telur puyuh memiliki ukuran yang sangat  kecil dibandingkan dengan telur unggas lainnya. Untuk itu diperlukan teknologi yang dapat digunakan untuk mengupas cangkang telur tersebut agar teksturnya tidak rusak. Salah satunya dengan menggunakan alat pengupas telur puyuh rebus. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat pengupas telur puyuh serta menguji dengan parameter kapasitas efektif dan jumlah bahan rusak kemudian menganalisis nilai ekonomis alat pengupas telur puyuh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kapasitas efektif alat sebesar 2,24 kg/jam dan rata-rata jumlah bahan rusak sebesar 21 %. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa break even point sebesar 1212,59 kg pada tahun kelima, net present value sebesar Rp 1.851.615,46/tahun dengan suku bunga 4,5% dan Rp 1.680.514/tahun dengan suku bunga coba-coba 7%, serta internal rate of return sebesar 34,05%.   Kata kunci: Alat Pengupas, Telur Puyuh, Kulit Telur.
RANCANG BANGUN ALAT PEMECAH KULIT BUAH KAKAO (Design of Solver Rind Cocoa) Sabam Elfrizal Deviwan Samosir; Achwil Putra Munir; Adian Rindang
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.015 KB)

Abstract

ABSTRACT The constraint of capacity of solver rind cocoa is one of the obstacles to increase the cocoa production. To overcome this, we need a motor-driven solver rind cocoa. The research was conducted with the study of literature and observations of solver rind cocoa. Then solver rind cocoa was designed. Effective capacity was 88,457kg/h. This was greater than human driven solver rind cocoa. Basic coststo be spent in solver rind cocoa with this device was Rp. 105,517/kgin the 1st year, Rp. 93,756/kg in the 2nd year, Rp. 89,842/kg in the 3th year, Rp. 87,888/kg in the 4th year, and Rp. 86,718/kg in the 5th year. Thisequipment willreachbreak-even pointif it has been solverrind cocoaat17.068,16kg/year. Net present value of these tools with 6% interest rate was Rp. 315.647.115,93 which means that the business was feasible to run. Internal rate of return on these instruments were 45,5%. Keywords: Equipment Design, Mechanical Solver, Rind Cocoa. ABSTRAK Keterbatasan kapasitas hasil alat pemecah kulit buah kakao merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan produksi kakao. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu alat pemecah kulit buah kakao yang digerakkan oleh motor bakar. Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan melakukan pengamatan tentang alat pemecah kulit buah kakao. Kemudian dilakukan perancangan bentuk perangkaian komponen-komponen alat pemecah kulit buah kakao. Kapasitas efektif alat sebesar 88,457 kg/jam. Nilai kapasitas efektif alat ini lebih besar dari pada alat pemecah kulit buah kakao yang digerakkan oleh tenaga manusia. Biaya pokok yang harus dikeluarkan dalam memecah buah kakao dengan alat ini adalah Rp. 105,517/kg pada tahun ke-1, Rp. 93,756/kg pada tahun ke-2, Rp. 89,842/kg pada tahun ke-3, Rp. 87,888/kg pada tahun ke-4, dan Rp. 86,718/kg pada tahun ke-5. Alat ini akan mencapai nilai break even point apabila telah memecah kakao sebesar 17.068,16kg/tahun. Net present value alat ini dengan suku bunga 6% adalah Rp. 315.647.115,93 yang berarti usaha ini layak untuk dijalankan. Internal rate of return pada alat ini adalah sebesar 45,5%.   Kata kunci : rancang bangun alat, alat pemecah, kulit kakao