Kelin Tarigan
Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI SALAK (Salacca Edulis) YANG MENJUAL HASIL PANEN KE PABRIK DAN LUAR PABRIK DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN Lolisa Efa Matovani; Kelin Tarigan; Sinar Indra Kesuma
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 5 (2013): Vol 2 No. 5 Mei 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.94 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan petani salak diberbagai tingkat sakala usaha, untuk menganalisis perbedaan pendapatan petani yang menjual hasil panen ke pabrik dan luar pabrik, dan untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha tani salak didaerah penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan sentra produksi salak di Sumatera Utara dan terdapat pabrik pengolahan salak. Metode pengambilan sampel ditetapkan secara Proportional stratified Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian pendapatan petani diberbagai tingkat skala usaha adalah semakin besar skala usaha atau semakin luas lahan petani maka pendapatan petani semakin meningkat. Jika ditinjau dari penjualan hasil panen maka berdasarkan uji beda rata-rata bahwa hasil t-hitungnya 4.437 lebih besar daripada t-tabel 2.021 menunjukkan pendapatan petani salak yang menjual hasil panen ke pabrik lebih besar dari pada pendapatan petani salak yang menjual hasil panen ke luar pabrik. Tingkat kelayakan usahatani salak diderah penelitian layak diusahakan dengan R/C petani yang menjual hasil panen ke pabrik adalah 5.59 dan R/C petani salak yang menjual hasil panen ke luar pabrik adalah 4.47. Kata Kunci: Salak, Skala Usaha, Pendapatan Petani salak.
ANALISIS PERMINTAAN BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L) DI KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA Nia Novalita Purba; Kelin Tarigan; Luhut Sihombing
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 2, No 8 (2013): Vol 2 No 8 Agustus 2013
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.763 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis permintaan bawang merah di daerah penelitian, menganalisis faktor pendapatan, menganalisis faktor harga, menganalisis faktor jumlah tanggungan yang mempengaruhi permintaan bawang merah dan menganalisis elastisitas permintaan bawang merah di daerah penelitian. Lokasi penelitian dilakukan secara purposive berdasarkan pertimbangan bahwa daerah yang diteliti merupakan salah satu sentra perdagangan terbesar dan sebagai jalur lintas pemasaran komoditi pertanian yang ada di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Pengambilan sampel konsumen digunakan dengan metode penelusuran (Accidental) yakni konsumen yang sedang membeli Bawang Merah dan besar sampel ditentukan dengan rumus Slovin, sehingga sampel diperoleh sebanyak 101 orang. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi  digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda dengan alat bantu SPSS.  Untuk menganalisis koefisien elastisitas permintaan bawang merah  digunakan adalah Analisis Regresi Logaritma Natural (LN) dengan alat bantu SPSS. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa permintaan bawang merah di Kota Medan dipengaruhi oleh  pendapatan, harga bawang merah dan jumlah tanggungan keluarga penduduk (rumah tangga). Berdasarkan hasil pengujian (uji beta) yang dilakukan, faktor yang paling dominan terbesar mempengaruhi permintaan bawang merah adalah pendapatan dan yang paling dominan terendah mempengaruhi adalah jumlah tanggungan. Pengaruh perubahan pendapatan terhadap  permintaan bawang merah sebesar 1,76 satuan yang berarti bersifat elastis. Artinya perubahan pendapatan sebesar 1% akan  memberi pengaruh jumlah yang diminta lebih besar dari 1%. Pengaruh perubahan harga terhadap  permintaan bawang merah sebesar sebesar 0,58 satuan yang berarti bersifat inelastis. Artinya dimana perubahan harga sebesar 1% akan  memberi pengaruh jumlah yang diminta lebih kecil dari 1%. Pengaruh perubahan jumlah tanggungan terhadap  permintaan bawang merah sebesar 1,19 satuan yang berarti bersifat elastis. Artinya perubahan jumlah tanggungan sebesar 1% akan  memberi pengaruh jumlah yang diminta lebih kecil dari 1%. Kata Kunci : Permintaan, Bawang Merah, Elastisitas