Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KEUNTUNGAN DAN TITIK IMPAS USAHA PEMBUATAN IKAN LAIS SALAI DI DESA TANAH ABANG KECAMATAN BATANG HARI LEKO KABUPATEN MUSI BANYUASIN Reshi Wahyuni; Fitra Mulia Jaya; Nurlaili F. Gultom
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i1.2062

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan teknik pengolahan ikan lais salai 2).Menganalisis tingkat keuntungan usaha pengolahan ikan lais salai. 3) Menganalisis titik impas usaha pengolahan ikan lais salai di Desa Tanah Abang Kecamatan Batanghari Leko Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanah Abang Kecamatan Batanghari Leko KabupatenMusi Banyuasin.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dengan meneliti secara mendalam pengrajin ikan lais salai sebagai satuan kasus.Metode penarikan contoh dalam penelitian ini adalah metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usaha pengolahan ikan salai per periode adalah sebesar  Rp. 6.367.740 dengan RC ratio sebesar 2,06. RC ratio pada usaha pengolahan ikan lais salai mempunyai nilai yang lebih besar dari satu. Hal ini berarti bahwa usaha pengolahan ikan lais salai menguntungkan. Usaha pengolahan ikan lais salai mengalami break even point atau berada pada titik impas yaitu tidak mendapatkan keuntungan dan tidak menderita kerugian jika penerimaan yang diperoleh sebesar Rp. 1.013.269,23          / periode produksi, produksi 6,34 kg /periode produksiatau harga jual sebesar  Rp. 72.721,60 /kg. Kata Kunci  :         Ikan Lais, Salai, Tingkat keuntungan, Titik impas
Produksi Hidrolisat Protein Kepala Ikan Gabus Secara Enzimatis Dengan Variasi Waktu Hidrolisis Jaya, Fitra Mulia; Lia Perwita Sari; Rih Laksmi Utpalasari; Riya Liuhartana; Reshi Wahyuni; Yuni Filian Sari
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i1.16255

Abstract

Pemanfaatan yang belum maksimal membuat limbah kepala ikan gabus memiliki potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ikan mengandung senyawa nutrisi seperti adanya protein, sehingga sangat cocok sebagai bahan baku hidrolisat. Penggunaan enzim dalam hidrolisis untuk mendapatkan hidrolisat yang lebih aman. Pada penelitian ini proses hidrolisis hidrolisat kepala ikan gabus menggunakan enzim papain dengan variasi waktu hidrolisis untuk mendapatkan hidrolisis yang maksimal. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan waktu hidrolisis yang terdiri dari 3 (tiga) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan pada penelitian ini adalah variasi lama waktu hidrolisis yaitu WH1: 2 jam, WH2: 4 jam, dan WH3: 6 jam. Parameter yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: rendemen, pH, derajat hidrolisis, kadar protein, kadar air, sensori meliputi (penampakan, warna dan aroma). Hasil waktu hidrolisis tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisik (rendemen), kimiawi (Ph, derajat hidrolisis, protein, air dan abu) tetapi berpengaruh nyata terhadap tingkat penerimaan panelis. Proses hidrolisis selama 4 jam merupakan waktu yang optimal untuk menghasilkan hidrolisat protein dari limbah kepala ikan gabus berdasarkan nilai warna 1,7, aroma 2,55, rendemen 45,91%, pH 6,67, Derajat hirolisis 82,13% , kadar protein 10,82%, kadar air 84,46% dan kadar abu 2,06%.   Utilization that has not been maximized means that snakehead fish head waste has the potential to be utilized. Fish waste contains nutritional compounds such as protein, so it is very suitable as a raw material for hydrolysates. Use of enzymes in hydrolysis to obtain safer hydrolysates. In this study, the hydrolysis process of snakehead fish head hydrolyzate used the papain enzyme with varying hydrolysis times to obtain maximum hydrolysis. This research was carried out experimentally using a Randomized Block Design, with hydrolysis time treatment consisting of 3 (three) treatment levels, each treatment repeated 3 times. The treatments in this study varied the length of hydrolysis time, namely WH1: 2 hours, WH2: 4 hours, and WH3: 6 hours. The parameters examined in this research include: yield, pH, degree of hydrolysis, protein content, water content, sensory including (appearance, color and aroma). The results of the hydrolysis time did not have a significant effect on the physical (yield) and chemical properties (Ph, degree of hydrolysis, protein, water and ash) but had a significant effect on the level of panelist acceptance. The 4 hour hydrolysis process is the optimal time to produce protein hydrolyzate from snakehead fish head waste based on color value 1.7, aroma 2.55, yield 45.91%, pH 6.67, degree of hydrolysis 82.13%, protein content 10.82%, water content 84.46% and ash content 2.06%.  
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHA PENANGKARAN BENIH PADI KELOMPOK USAHA BERSAMA AGRIBISNIS (KUBA) MAJU BERSAMA DI DESA SAKO KECAMATAN RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN Tommy Darmadi; Nurlaili Fitri Gultom; Reshi Wahyuni
Agriwana Jurnal Pertanian dan Perkebunan Vol 1 No 1 (2023): Agriwana Jurnal Pertanian dan Perkebunan
Publisher : LPPM STIPER Sriwigama Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usaha penangkaran benih padi KUBA Maju Bersama, dan menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usaha penangkaran benih padi KUBA Maju Bersama. Penelitian dilaksanakan di KUBA Maju Bersama, Desa Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. Penelitian di lapangan dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Juni 2022 sampai bulan September 2022.Metode penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis regresi Cobb Douglas dan analisis efisiensi alokatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor produksi yang diteliti yaitu tenaga kerja, benih, pupuk urea, pupuk NPK, dan pestisida berpengaruh nyata terhadap usaha penangkaran benih padi. Penggunaan faktor produksi yang sudah efisien dalam usaha penangkaran benih padi adalah tenaga kerja, yang belum efisien adalah benih dan pupuk NPK, sedangkan yang tida k efisien adalah pupuk urea dan pestisida.