Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK USIA DINI DI RA ROUDHOTUL QURRO TANJUNGBALAI Syamsu Nahar; Yusnaili Budianti; Rabiatul Adawiyah
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 7 No 2 (2021): Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tadrib.v7i2.10359

Abstract

The implementation of early childhood Islamic education learning at RA Raudhatul Qurro Tanjungbalai is carried out in the form of role playing, and the learning uses story methods, playing methods, singing methods, drawing methods to exemplary methods.This study uses a qualitative method. This data collection technique uses interview, observation and documentation techniques, the data analysis technique uses data reduction, data display and conclusion drawing. The results of this study indicate that; (1) Planning for early childhood Islamic Religious Education learning at Raudhatul Athfal Raudhatul Qurro, namely mastering the memorization of juz 'amma, increasing dexterity in worship practices, being able to sing about the blessings of the Prophet Muhammad. Practicing how to call to prayer at dawn with the call to prayer for Maghrib, design the values of uswatun hasanah, such as educating them (early children of RA Raudhatul Qurro). (2) The implementation consists of two, namely the implementation in the form of methods and materials (3) The evaluation is a daily evaluation in the form of diagnostic tests, formative evaluations and summative evaluations based on their implementation to measure learning outcomes (4) The inhibiting factor is the teacher who teaches at Raudhatul Athfal Raudhatul Qurro Tanjungbalai is 79% and comes from a bachelor's degree in education but not specifically in the field of PGRA or PGMl while the supporting factors are; The existence of the carrying capacity of the learning curriculum that is in line with the talents and interests of early childhood and the Tanjungbalai city government and the Tanjungbalai City ministry of religion support
Implementasi Pendidikan Karakter Pada Siswa di Madrasah Aliyah Rabiatul Adawiyah; Yeny Nasril; Surya Bakti; Amsal Qori Dalimunthe; Hasan Asari
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.937

Abstract

Krisisnya moral peserta didik di jaman sekarang, dimana maraknya geng motor, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, pergaulan bebas, tawuran, dan lainnya, sehingga ini memicu untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam system pendidikan agar pendidikan karakter dapat diterapkan oleh peserta didik. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk membentuk karakter peserta didik di MAN 1 Tanjung Morawa. Adapun metodelogi penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif dimana peneliti dapat memperoleh pemahaman dan penafsiran mengenai fakta relevan agar dapat memahami pelaksanaan pendidikan karakter peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitiannya yaitu 1) karakter siswa di MAN 1 Deli Serdang menunjukkan bahwa siswa-siswa yang ramah dan sopan santun terlihat dari membantu peneliti untuk bertemu dan menunjukkan kantor kepala sekolah, dimana ada tiga karakter yang dominan ditanamkan di MAN 1 Deli Serdang yaitu membiasakan mengucapkan kata tolong, maaf, dan terimakasih, di tambah dengan 3S (senyum, sapa, salam). 2) Dalam bentuk pembinaan yang dilakukan yaitu dengan pembiasaan sholat berjamaah, adanya ekstrakulikuler seperti tilawah, KKD (khursus kader dakwah), dan kaligrafi. 3) kendala pembinaan karakter di MAN 1 Deli Serdang yaitu fasilitas kurang memadai seperti mushollah yang bisa menampung siswa yang banyak saat sholat, keadaan alam seperti hujan jadi saat sholat dilaksanakan di kelas secara bergantian, ada juga siswa yang masih melanggar peraturan sekolah. Namun, solusi yang dilakukan kepala sekolah dengan memanggil dan menasehati siswa yang melanggar aturan sekolah juga dengan memanggil orang tuanya.