Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KADAR α-TOKOFEROL (VITAMIN E) DALAM DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DARI DAERAH PESISIR DAN PEGUNUNGAN SERTA POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN Khalil Mubarak; Hasnah Natsir; Abd. Wahid Wahab; Pasjan Satrimafitrah
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 1 (2017): Edisi April
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.652 KB)

Abstract

Alpha-tocopherol, a major vitamin E component, functions as an antioxidant that neutralizes free radicals in a living organism. Moringa oleifera Lam. leaves are rich source of carotenoids and -tocopherol. This research was aimed to determine the concentration of α-tocopherol and examine the activity of moringa leaves (Moringa  oleifera L.) crude extracts as an antioxidant. Sample used in this research were juvenile and adult moringa leaves (Moringa oleifera L), which were taken from seashore of Barru regency and highland of Soppeng regency. Extraction of the leaves was carried out by reflux method using ethanol as a solvent, and then evaporated to produce concentrated ethanol extract. Analyzes were detected at wavelenght of 510.20 nm using UV-Vis Spectroscopy, the results indicated that concentration of α-tocopherol extracted from juvenile and adult moringa leaves from seashore area were 104.52 mg/100g and 11.419 mg/100g respectively, whilst the leaves from highland area gave a concentration of 134.4 mg/100g and 114.918 mg/100g. Next, we examined the antioxidant activity of each type of leaf using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) methods at the wavelength of 515 nm. The IC50 results data showed that ethanol extract of juvenile and adult leaves from seashore area were 172.71 μg/mL and 258.92 μg/mL respectively, and categorized as weak antioxidant. Adversely, juvenile leaves from highland area gave a result of 97.79 μg/mL and categorized as strong antioxidant; while adult leaves from the same area gave a values of 143.14 μL/mL and categorized as medium antioxidant. Vitamin E and BHT were used as control and had higher values compared to all samples.Keywords: α-tocopherol, antioxidant, Moringa oleifera leaves, DPPH, UV-Vis Spectrophotometer.
PENGGUNAAN PUPUK ZA SEBAGAI PESTISIDA ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KUALITAS TANAMAN TOMAT DAN CABAI BESAR Adiba Arief; Septaria Yolan K.L; Khalil Mubarak; Imelda Pong; Baso Agung
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 4 No 3 (2016): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v4i3.2227

Abstract

Paper ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai definisi pestisida, jenis-jenis pestisida anorganik yang dapat mengatasi OPT (organisme pengganggu tanaman), cara penggunaan pupuk ZA dalam meningkatkan hasil dan kualitas tanaman tomat berdasarkan penelitian, serta beberapa referensi mengenai penggunaan dari produk pestisida anorganik. Pupuk ZA adalah pupuk yang mengandung amonium sulfat dan memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Amonium sulfat atau (NH4)2SO4 adalah garam anorganik yang memiliki beberapa kegunaan, seperti sebagai pupuk penghasil unsur hara tanah atau sebagai bahan tambahan makanan. Pupuk ZA merupakan salah satu contoh dari pestisida anorganik yang digunakan di Indonesia dan memiliki keuntungan dibandingkan pupuk nitrogen lainnya. Pupuk ZA atau ammonium sulfat digunakan sebagai adjuvant semprot pertanian untuk inseksitisida, herbisida, dan fungisida yang larut dalam air. Salah satu pemanfaatan pupuk ZA yang akan dibahas di paper ini adalah pengaruh pupuk ZA sebagai sumber hara nitrogen dan sulfur yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman serta dapat menekan intensitas serangan hama penyakit pada tanaman tomat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Kiswondo (2011) menunjukkan bahwa penggunaan pupuk ZA dan 15-20 gram dan abu sekam 50 gram merupakan takaran yang sangat nyata meningkatkan hasil tanaman obat. Selanjutnya, Taufik, dkk (2013) menyatakan bahwa interaksi antara pemberian dosis pupuk ZA dan waktu pewiwilan tunas lateral berpengaruh paling baik terhadap hasil dan kualitas cabai besar. Selain itu, beberapa produk dari jenis pestisida anorganik telah dihasilkan, yaitu Trinep 80 WP, Kuproxat, Arsen Trioksida (As2O3) yang dapat melindungi tanaman dari serangan penyakit dan OPT.