Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sintesis Bioplastik Ramah Lingkungan Berbasis Pati Biji Durian dengan Filler Selulosa Sabut Kelapa: Synthesis of Environmentally Friendly Bioplastic Based on Durian Seed Starter with Coconut Cellulose Filler Ria Nurwidiyani; Ghufira; Nesbah; Deni Agus Triawan
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 8 No. 1 (2022): April Edition
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/kovalen.2022.v8.i1.15755

Abstract

Conventional plastic has become a concern because it is a problem for the environment. Bioplastics made from starch and natural polymers such as cellulose from coconut fiber can be a solution to these plastic problems. This study aims to synthesize and characterize bioplastics made from durian seed starch with sorbitol as a plasticizer and coconut coir cellulose as a filler. This research consisted of several stages of the procedure including the extraction of durian seed starch, isolation of coco coir cellulose, synthesis of bioplastics, and characterization of bioplastics. Bioplastics are made by the melt intercalation method. The resulting bioplastics were characterized by FTIR and mechanical tests (elastic modulus and tensile strength). In this study, the starch produced was characterized by a yellowish-white color and a rough texture with a yield of 10.95%. Before being used as a bioplastic filler, the coconut coir powder was bleached using H2O2 in a base condition to reduce the presence of lignin and hemicellulose. Based on the FTIR spectrum, the bleaching process was indicated by a decrease in the intensity of the absorption peak at wavenumbers of 1246 cm-1 and 1642 cm-1 which were characteristic absorptions for lignin and hemicellulose. The results of the mechanical test showed that the bioplastic composition with the highest tensile strength and modulus of elasticity was owned by bioplastic with 4% cellulose, namely 7.28 MPa and 0.73 MPa.
Pendampingan Pembuatan Asap Cair dari Sekam dan Jerami Padi pada Kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong Deni Agus Triawan; Charles Banon; Helfi Eka Saputra; Ria Nurwidiyani; Morina Adfa; Kurnia Farah Andina
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v6i1.3747

Abstract

Sekam dan jerami padi saat ini kurang termanfaatkan oleh masyarakat kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong. Sebagian besar jerami hanya ditumpuk di lahan pertanian atau dibakar. Sedangkan untuk sekam padi, masyarakat hanya menjual dengan harga yang murah atau hanya dibakar jika terlalu menumpuk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ber­tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan sekam dan jerami padi sebagai bahan pembuatan asap cair dan pemanfaatannya sebagai biopestisida. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kemudian dilanjutkan dengan praktik pembuatan asap cair serta penggunaannya sebagai biopestisida. Indikator capaian kegiatan adalah perubahan pemahaman masyarakat tentang asap cair, bahan pembuatan asap cair, cara pembuatan asap cair dan manfaat atau kegunaan asap cair. Persentase peningkatan pemahaman rata-rata dari masyarakat sebesar 96,2%. Hasil praktek/pelatihan berupa asap cair berbahan sekam dan jerami padi yang beraroma khas asap, berwarna coklat kehitaman dengan rendemen sebesar sekitar 40%. Secara umum, kegiatan pengabdian ini dapat menjadi alternatif masyarakat dalam memanfaatkan sekam dan jerami padi sebagai bahan pembuatan asap cair yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
PEMBUATAN ASAP CAIR DARI BIOMASSA KULIT KOPI PADA KELOMPOK TANI PANGESTU RAKYAT KABUPATEN REJANG LEBONG Deni Agus Triawan; Charles Banon; Morina Adfa; Ria Nurwidiyani
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 6, No 3 (2021): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.718 KB) | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v6i3.4505

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untukmengoptimalkan pemanfaatan limbah kulit kopi pada Kelompok Tani Pangestu RakyatKabupaten Rejang Lebong dengan mengkonversinya menjadi asap cair. Kegiatan inidilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya penyampaian informasi danpengetahuan kepada masyarakat tentang pembuatan asap cair dengan teknik pirolisisserta praktek/pelatihan pembuatan asap cair dan penggunaanya sebagai pestisida alami.Berdasarkan hasil pretest, informasi tingkat pemahaman peserta sebelum kegiatan dapatdiketahui bahwa sebesar 90% peserta belum megetahui apa itu asap cair dan 10%peserta cukup mengetahui dan 0% peserta yang sangat mengetahui. Begitu pula tentangkulit kopi dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan asap cair, cara pembuatan asap cair,teknik pirolisis dalam pembuatan asap cair serta penggunaan asap cair seluruh peserta(100%) tidak mengetahui. Berdasarkan hasil posttest, diperoleh informasi bahwaseluruh peserta (100%) telah mengetahui apa itu asap cair, kulit kopi dapat dijadikansebagai bahan pembuatan asap cair, cara pembuatan asap cair, teknik pirolisis dalampembuatan asap cair serta penggunaan asap cair. Berdasarkan data tersebut, diketahuibahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang konversi kulit kopi menjadiasap cair multiguna telah berhasil dilakukan dan meningkatkan pemahaman masyarakattentang informasi dan teknologi yang diberikan.
Pengolahan Limbah Pasca Panen Menjadi Pupuk Organik Cair dan Kompos pada Kelompok Tani Akur Kabupaten Rejang Lebong Ria Nurwidiyani; Deni Agus Triawan; Ghufira Ghufira; Devi Ratnawati
DHARMA RAFLESIA Vol 19, No 2 (2021): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v19i2.17814

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah pasca panen sayuran menjadi pupuk organik cair dan kompos melalui pengoptimalan teknologi pengomposan menggunakan air cucian beras sebagai media bakteri. Kegiatan diawali dengan penyampaian informasi terkait proses pembuatan komposter bakteri dengan menggunakan air cucian beras, dilanjutkan dengan praktik pengolahan limbah pasca panen menjadi pupuk organik cair dan kompos serta pengaplikasian pupuk organik cair dan kompos pada tanaman. Bedasarkan hasil evaluasi awal diketahui sebanyak 86% peserta (anggota Kelompok Tani Akur Dusun Curup Kabupaten Rejang Lebong) masih belum mengetahui teknologi pengomposan limbah pasca panen, 14% peserta cukup mengetahui, dan 0% peserta sangat mengetahui. Setelah dilakukan pembinaan dan dilakukan evaluasi akhir diperoleh informasi bahwa seluruh peserta (100%) telah memahami teknologi pengomposan limbah pasca panen menggunakan komposter air cuian beras. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mengolah limbah pasca panen sayuran menjadi pupuk organik cair dan kompos.
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK GORENG MENJADI SABUN DAN LILIN PADA MASYARAKAT BUKIT DEWA RESIDENCE KOTA BENGKULU Deni Agus Triawan; Ria Nurwidiyani; Morina Adfa; Muhammad Alvin Reagen
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 3 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i3.689

Abstract

Waste cooking oil is one of the sources of environmental pollutants from the household sector which, if discharged into the environment, it can pollute the environment. Therefore, alternative processing of cooking oil waste is needed into a valuable product and of course can overcome environmental pollution. One alternative that can be chosen is the manufacture of soap and candles based on the presence of fatty acids derived from vegetable oils. Community service activities about making soap and wax from used cooking oil aim to increase the use value and economic value of used cooking oil waste which has not been utilized and even becomes waste that can pollute the environment. This activity was carried out in the Bukit Dewa Residence Residential community in Bengkulu City with 15 participants consisting of housewives. This activity was carried out by several methods, namely the delivery of information, discussions and questions and answers as well as product manufacturing practices and training. Based on the activities carried out, it can be seen that this activity is going well. This is shown by the enthusiasm of the community when delivering information, discussions, questions and answers as well as very good practice and training activities. Evaluation of the success of service activities is known by reviewing the stage of understanding before and after the activity. The achievement indicator is a change in public understanding before and after the activity about making soap from cooking oil waste. Before the activity, 80-90% of participants did not know and after the activity all participants knew the process of making soap and wax from waste cooking oil. This activity is expected to have a significant impact on the cooking oil waste processing sector in the community which can reduce the risk of environmental pollution and provide economic value for the community.
PEMBUATAN ASAP CAIR DARI KULIT KOPI (Coffea sp.) DAN APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS Deni Agus Triawan; Ria Nurwidiyani; Nesbah; Dyah Sarsiwi Hamurwani; Noza Alika Puteri; Alemina Vintanta Nasution; Utami Yuliyani
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 24 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2023.024.01.1

Abstract

          Pengolahan kopi (Coffea sp.) melalui penggilingan akan menghasilkan limbah kulit kopi yang  tidak termanfaatkan dan hanya ditumpuk di sekitar lokasi pengolahan. Kulit kopi (Coffea sp.) mengandung lignin dan selulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan asap cair. Asap cair memiliki beberapa kegunaan diantaranya dapat diaplikasikan sebagai koagulan karet alam (lateks). Asap cair dihasilkan melalui proses pirolisis selama 6 jam dengan suhu ± 350◦C. Rendemen asap cair yang dihasilkan dari proses pirolisis  kulit kopi sebesar 19,6% dengan karakteristik berbau asap, berwarna coklat kemerahan dengan berat jenis sebesar 1,007 ± 0,003 gr/mL, pH 3,62 ± 0,021, dan kadar asam total 9,75 ± 0,025%. Analisis menggunakan spektrofotometer FTIR menunjukkan adanya vibrasi gugus –OH, C=O dan C-O yang diduga berasal dari gugus karboksilat. Asap cair diaplikasikan sebagai koagulan lateks dengan konsentrasi (dalam v/v) yaitu 5%, 10%, 15%, dan 20% serta lateks murni tanpa perlakuan sebagai kontrol negatif dan asam formiat 2% (v/v) sebagai kontrol positif. Pada konsentrasi asap cair 15% waktu koagulasi lateks menunjukkan hasil yang hampir sama dengan penggunaan asam formiat 2%. Pada konsentrasi asap cair yang lebih tinggi yaitu 20% (v/v), proses koagulasi menggunakan asap cair lebih cepat dibandingkan dengan asam formiat 2% (v/v). Penggunaan asap cair dari kulit kopi pada proses koagulasi lateks mampu memperpendek waktu koagulasi serta menghilangkan bau busuk pada lateks namun mengubah warna lateks alami menjadi abu-abu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut asap cair kulit kopi (Coffea sp.) dapat digunakan sebagai koagulan lateks untuk menggantikan asam formiat.
Pelatihan Pembuatan Sabun dan Lilin Berbahan Dasar Minyak Jelantah pada Siswa SMK Agro Maritim Kota Bengkulu Ria Nurwidiyani; Deni Agus Triawan; Gustria Ernis; Aprilia Anggian Hasana; Cakra Yudha Putra Andalas
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): JIPPM - Juni 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.87

Abstract

Limbah minyak goreng merupakan salah satu limbah rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan. Minyak jelantah yang merupakan residu dalam proses penggorengan masih mengandung asam lemak yang berpotensi dimanfaatkan untuk membuat sabun dan lilin. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak jelantah yang masih menjadi masalah bagi lingkungan dan belum termanfaatkan secara maksimal sehingga memiliki nilai guna dan bahkan bernilai ekonomi. Kegiatan ini dilakukan di SMKS Agro Maritim Kota Bengkulu dengan peserta siswa-siswi dan guru sebanyak 20 orang. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa metode yaitu ceramah, tanya jawab dan diskusi kemudian dilanjutkan praktik pembuatan sabun. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan disambut antusias oleh peserta pelatihan. Keberhasilan kegiatan pengabdian dievaluasi dengan melakukan pengisian kuisioner untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta sebelum dan setelah pengabdian. Perubahan pemahaman peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan tentang proses pembuatan sabun dan lilin dari limbah minyak minyak jelantah menjadi indikator keberhasilan pengabdian. Sebanyak 80-90% peserta belum mengetahui bagaimana cara pembuatan sabun maupun lilin dari minyak jelantah sebelum mengikuti kegiatan pelatihan. Setelah kegiatan pelatihan, seluruh peserta teah mengetahui cara pembuatan sabun maupun lilin dari minyak jelantah serta diharapkan peserta pelatihan memiliki keterampilan untuk membuat sabun dan lilin dan dapat memanfaatkan limbah minyak goreng di rumah.
Classification of Makasar Fruit Extract (Brucea javanica L. Merr.) Based on The Level of Ripeness Using a Combination of FTIR and UV-Vis Spectroscopy with Chemometrics Charles Banon; Deni Agus Triawan; Morina Adfa; Monica Santa Ana Sihite; Ria Nurwidiyani; Widia Rahmi
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 26, No 12 (2023): Volume 26 Issue 12 Year 2023
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jksa.26.12.483-488

Abstract

Makasar fruit (Brucea javanica L. Merr) is a medicinal plant frequently utilized in Indonesia for its anti-malarial, anti-diabetic, antioxidant, and antibacterial properties. This research aims to classify extracts from B. javanica fruits based on their ripeness levels using a combination of FTIR and UV-Vis spectroscopy with chemometrics. Makasar fruits were extracted using methanol assisted by ultrasonic technology, resulting in a higher yield of extract from ripe fruit (black in color) than unripe fruit (green in color). The FTIR spectrum was measured at wavenumbers ranging from 4000 to 600 cm-1, while the UV-Vis spectrum was measured at wavelengths ranging from 200 to 800 nm. Notably, the UV-Vis spectrum revealed absorption peaks at 206 nm, attributed to the quassinoid group, and 265 nm, associated with the flavonoid group. Simultaneously, the FTIR spectrum showed various functional groups, including O-H, C-H, δ-lactone, C=C aromatic stretching vibrations, and C-O-C bending vibrations. Before conducting chemometric analysis, the FTIR and UV-Vis spectra were pre-processed as baseline and SNV. The research findings demonstrate that by employing UV-Vis and FTIR spectra in combination with chemometrics, it has been possible to distinguish Makasar fruit according to its ripeness level. Ripe and unripe fruit extracts were grouped with PC values of 88% for UV-Vis and 90% for FTIR, indicating distinct profiles between ripe and unripe fruit extracts of Brucea javanica.
Pembuatan dan Karakterisasi Asap Cair dari Kayu Batang Kopi (Coffea Sp) serta Aplikasinya sebagai Koagulan Lateks Noza Alika Puteri; Deni Agus Triawan; Charles Banon; Ria Nurwidiyani
RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/rjna.v4i1.35484

Abstract

Asap cair merupakan uap hasil pembakaran suatu bahan baku yang dihasilkan dari proses pirolisis. Proses pirolisis akan menyebabkan terjadinya penguraian senyawa-senyawa penyusun kayu seperti lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan melakukan karakterisasi dari kayu batang kopi serta mengaplikasikannya sebagai koagulan lateks. Proses pirolisis dilakukan selama 6 jam yang menghasilkan asap cair sebesar 14,17%, memiliki warna coklat kehitaman dan berbau asap yang menyengat. Nilai pH yang didapatkan adalah 2,939 ± 0,003, kadar air pada asap cair sebesar 25,84%, dan kadar asam total sebesar 10,36 ± 0,459%. Asap cair yang diaplikasikan sebagai koagulan lateks dengan berbagai konsentrasi 5%, 10%, dan 15% dan sebagai pembanding asam formiat 2% dan lateks tanpa perlakuan meghasilkan waktu koagulasi yang berbeda. Asap cair dengan konsentrasi 15% lebih cepat menggumpal dibandingkan dengan asam formiat yaitu berturut-turut 6,15 menit dan 9,10 menit, hal ini dikarenakan bahwa asap cair memiliki keasaman yang lebih tinggi. Dari hasil ini koagulan dengan asap cair konsentrasi 15% memiliki kemampuan lebih baik dari koagulan pembanding yaitu asam formiat. Hasil uji organolpetik pada koagulum menyatakan bahwa asap cair dapat mengubah bau busuk menjadi bau asap dengan tekstur yang dihasilkan menjadi padat, tetapi warna yang dihasilkan berwarna hitam. Penelitian ini menunjuukan bahwa asap cair kayu batang kopi dapat digunakan sebagai alternatif koagulan lateks