Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Bahan Tambah Gula Pasir Terhadap Waktu Pengikatan dan Kuat Tekan Retno Trimurtiningrum; Bantot Sutriono; Billy Arrowrichta; Hiasintus Bertus Watu; Misrawi Misrawi
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 6, No 1: Maret 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v6i1.1

Abstract

ABSTRAKDalam pelaksanaan pembangunan konstruksi beton, seringkali ditemui beberapa kendala, seperti lokasi batching plan yang berbeda dengan lokasi proyek serta tingginya temperatur saat pengecoran, sehingga dapat mempercepat waktu pengikatan beton. Untuk mencegah waktu pengikatan lebih awal, diperlukan bahan tambah kimia yang dapat memperlambat waktu pengikatan yaitu retarder. Akan tetapi, bahan tambah kimia mempunyai harga yang relatif tinggi. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan gula sebagai bahan tambah alternatif, karena gula merupakan salah satu penyusun dalam komposisi retarder serta mempunyai harga yang cukup ekonomis. Persentase gula pasir yang digunakan bervariasi, yaitu 0% (sebagai benda uji kontrol); 0,03%; 0,05% dan 0,1%. Hasil pengujian menunjukkan waktu pengikatan terlama diperoleh campuran dengan persentase gula sebanyak 0,1% dengan waktu ikat awal 157 menit dan waktu ikat akhir 258 menit, sedangkan hasil pengujian kuat tekan maksimum sebesar 225,38 kg/cm2 diperoleh campuran dengan persentase gula sebanyak 0,05%.Kata kunci: waktu pengikatan, gula, kuat tekan, retarderABSTRACTIn concrete construction process, several obstacles are often to be encountered such as the location of the batching plan that is different from the project location, as well as the high temperature while casting causes the acceleration of concrete setting time. To prevent earlier setting time, chemical admixture which can slow down the setting time is needed, namely retarders. However, chemical admixtures have relatively high prices. Therefore, in this study, sugar was used as an alternative ingredient, because sugar is one of the retarder’s composition and has relatively economical price. The percentages of sugar were varied, which are 0% (as a control specimen); 0.03%; 0.05% and 0.1%. The test results showed that the longest setting time is obtained by mixture with 0.1% of sugar, with the initial setting time 157 minutes and the final setting time 258 minutes, while the maximum compressive strength test results are 225,38 kg/cm2 obtained by a mixture with 0,05% of sugar.Keywords: setting time, sugar, compressive strength, retarder
Pengaruh Silica Fume sebagai Subtitusi Semen terhadap Nilai Resapan dan Kuat Tekan Mortar Bantot Sutriono; Retno Trimurtiningrum; Aditya Rizkiardi
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 4, No 4: Desember 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v4i4.12

Abstract

ABSTRAKBeton dan mortar banyak digunakan sebagai bahan konstruksi di seluruh dunia. Meningkatnya permintaan beton dan mortar juga meningkatkan permintaan semen di pasar yang berdampak negatif bagi lingkungan. Industri semen  menghasilkan sekitar 6 hingga 7 persen dari seluruh CO2 di seluruh dunia. Oleh karena itu, para peneliti mencoba mengembangkan gagasan tentangbeton ramah lingkungan, dengan mengurangi penggunaan semen dengan menggunakan bahan alternatif seperti silica fume. Silica fume adalah bahan pozzolan yang kaya akan silika dan dapat bereaksi kimia dengan kalsium hidroksida, membentuk gel kalsium silikat (CSH) pada beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh silica fume sebagai pengganti parsial semen terhadap nilai resapan dan kekuatan tekan mortar. Persentase silica fume bervariasi 0%, 5%, 10%, 12% dan 15%. Hasil pengujian menunjukkan nilai resapan minimum adalah 3,276% diperoleh campuran dengan 15% silica fume dan kuat tekan maksimum 312,574 kg/cm2 diperoleh campuran dengan 8% silica fume.Kata kunci: silica fume, nilai resapan, kuat tekan, mortar ABSTRACTConcrete and mortar are widely used as contruction materials. The increasing demand of concrete and mortar also increase the demand of cement in the market which has negative impact for environment. The cement industry produced for approximately 6 to 7 percent of all CO2 worldwide. Therefore, the researches try to develop the idea of green concrete with reducing the utilize of cement with using the alternative materials such as silica fume. Silica fume is a pozzolanic material that contain rich of silica and has chemical reaction with calcium hydroxide forming calcium silicate hydrate (C-S-H) gel in concrete.The aimed of this research is to investigate the influence of silica fume as partial replacement of cement on absoption and compressive strength of mortar.The percentage of silica fume were varied from 0%, 5%, 10%, 12% and 15%. The test result showed that the minimum absorption value is 3.276% obtain from the mixture with 15% of silica fume and the maximum compressive strength is 312.574 kg/cm2 obtain from the mixture with 8% of silica fume.Keywords: Silica fume, absorption, compressive strength, mortar
STUDI PERBANDINGAN KINERJA GEDUNG BETON BERTULANG SRPMK 6 LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PUSHOVER DAN NONLINEAR TIME HISTORY ANALYSIS Syaiful Anam; Bantot Sutriono; Retno Trimurtiningrum
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/ft.v8i1.922

Abstract

Indonesia is one of the earthquake-prone countries in the world. To reduce the impact of earthquakes, especially the missing life due to building collapse, the behavior or performance of buildings against the earthquakes is one of the most important things to consider. Therefore, inelastic or nonlinear analytical calculations must be performed. Some methods for calculating nonlinear analysis are static nonlinear pushover analysis and inelastic dynamic time history analysis. This study compares the performance results of the pushover analysis and time history analysis using the earthquake records from San Fernando, Morgan Hill and Kobe for a 6-story SRPMK reinforced concrete building. From the results of the pushover analysis and time history analysis, the same level of performance is obtained, which is IO (Immediate Occupancy) category for both X and Y directions. The displacement target obtained from the pushover analysis is 0.092 m for the X direction and 0.096 m for the Y direction. While the maximum displacement obtained from the results of time history analysis is 0.0129 m for the X direction and 0.005 m for the Y direction from the Kobe earthquake and San Fernando earthquake records.
PERANCANGAN DETEKSI LONGSOR DI BUKIT WATU BUCENG DUSUN KETOS DESA WONODADI KULON Ahmad Ridho’i; Sunu Priyawan; Bantot Sutriono
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 02 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v1i02.535

Abstract

At the current state of nature that terexploitasi resulting in damage them in mountainous areas prone to landslides and flooding, it requires the existence of early warning against the dangers that threaten and cause substantial losses to society. Landslide is sometimes difficult to detect, ground movement can not always be monitored because it requires the development of an early warning system landslides that can provide early warning of distance. Design and manufacture of early warning against the danger of landslides is necessary, for the detection system landslide hazard consisting of a sensor monitoring the movement of land, processor (microcontroller), and modem sabagai sender sms (short message service) to the mobile number designated or interested provide guidance to the people affected in the landslide.Keywords: landslide detection, microcontroller, modem
STUDI PERBANDINGAN PERILAKU GEDUNG STRUKTUR BAJA SISTEM BRESING EKSENTRIS TIPE INVERTED-V DAN SISTEM BRESING KONSENTRIS TIPE-X TERHADAP BEBAN GEMPA Mohammad Rosul Zainuddin Malik; Bantot Sutriono
Journal of Scientech Research and Development Vol 5 No 2 (2023): JSRD, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v5i2.247

Abstract

Bangunan dengan desain vertikal, seperti apartemen, hotel, dan perkantoran memiliki risiko terhadap kerusakan akibat gempa bumi yang lebih tinggi dibandingkan bangunan lainya. Hal ini disebabkan besarnya simpangan lateral yang diakibatkan oleh beban gempa berbanding lurus dengan tinggi bangunan. Adapun salah satu solusinya mengatasi simpangan adalah dengan menambahkan pengaku lateral yang sifatnya menambah pengaku lateral dan bahkan mampu membuat bangunan lebih efisien, secara berat dan kinerja strukturnya. Bresing baja merupakan pengaku lateral yang sangat baik dengan penambahan berat struktur yang minim. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan periode, simpangan antar lantai, level kinerja dan volume dari struktur baja dengan pengaku lateral bresing eksentris tipe inverted-V dan bresing konsentris tipe X dengan studi kasus pada gedung apartement 15 lantai Proyek Gunawangsa Jl.Veteran - Gresik, dimensi bangunan 39,1m x12,2m dengan tinggi total 42,7m. Dari hasil penelitian di dapatkan periode SRBK tipe X memiliki periode terkecil yaitu 1,649 detik, sedangkan SRBE Inverted-V sebesar 1,71 detik. Hasil simpangan antar lantai SRBE Inverted-V sebesar 6.4mm pada arah X dan 10,8mm pada arah Y yang mana lebih kecil dari hasil SRBK tipe X sebesar 9,7mm arah X dan 15,3mm arah Y dengan selisih 34,02% pada arah X dan 29,41% pada arah Y. Level kinerja struktur SRBE Inverted-V dan SRBK tipe X sama baik yaitu masuk kategori IO (Immediate Occupancy) di arah X dan LS (Life Safety) di arah Y yang mana drift maksimum yang terjadi berada direntang 0,5% - 1,5%. Berat struktur pada struktur SRBK Tipe-X adalah 10104830,8 yang mana 0,18% lebih berat dari SRBE Inverted-V sebesar 10086300 kg.
PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR DARI BANGKALAN MADURA SEBAGAI SUBTITUSI AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI SLUMP BETON Hilda Agnes Janwarin; Bantot Sutriono; Nurul Rochmah
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.348

Abstract

Kabupaten Bangkalan mempunyai potensi mineral pertambangan yang cukup besar, salah satunya adalah potensi mineral tambang berbasis karbonat yaitu batu kapur (limestone). Batu kapur biasanya digunakan warga lokal sebagai agregat kasar untuk beton, kapur urug lapisan jalan dan kadang dijual ke daerah lain. Agregat kasar merupakan salah satu komponen utama campuran beton dan kualitasnya sangat mempengruhi sifat-sifat beton, untuk membuat campuran beton, agregat kasar yang digunakan harus memenuhi beberapa syarat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan batu kapur dari Bangkalan, Madura sebagai subtitusi agregat kasar terhadap nilai slump pada beton. Presentase penambahan batu kapur yang digunakan berbeda-beda diantaranya 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari perhitunga kebutuhan agregat kasar. Dari hasil pengujian diperoleh, nilai slump pada beton di setiap presentase penambahan batu kapur masuk dalam slump yang direncanakan untuk pekerjaan pembetonan plat (lantai), balok, kolom dan dinding. Presentase penambahan batu kapur yang memenuhi nilai slump 100 mm adalah presentase 100% dan nilai slump optimal yang diperoleh yaitu 10,5 cm pada presentase penambahan batu kapur 25%.
PENILAIAN KEKUATAN DAN KINERJA PADA GEDUNG PERKANTORAN AMP 8 LANTAI TERHADAP BEBAN GEMPA SNI 1726-2019 Madya Emerald Purnamasari; Bantot Sutriono
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.356

Abstract

Dalam pembangunan gedung terdapat kerumitan dan risiko yang terlibat sehingga memerlukan analisa struktural yang cermat untuk memastikan keamanan gedung tersebut terhadap gempa bumi. Hal ini dilakukan untuk memahami respon dari struktur suatu bangunan, termasuk kekuatan suatu bangunan, kinerja keseluruhan gedung. Penelitian dilakukan pada pembangunan gedung Perkantoran AMP yang memiliki delapan lantai dengan satu lantai basement di wilayah Surabaya dengan menggunakan struktur beton bertulang. Perencanaan gedung Perkantoran AMP sudah direncanakan menggunakan peraturan terbaru yaitu SNI 03-1726:2019. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kinerja struktur gedung menggunakan program SAP2000 v22 dan peraturan gempa Indonesia yaitu SNI 1726:2019 untuk menganalisa tulangan penampang seperti geser, lentur, dan torsi pada struktur balok serta kolom. Analisis dilakukan menggunakan pushover analysis dan menggunakan metode perpindahan ATC-40. Hasil analisa peneliti menunjukkan bahwa kondisi gedung memenuhi syarat berdasarkan peraturan SNI 1726:2019. Story drift pada hasil semua tingkat maksimum mendapatkan hasil lebih kecil dari drift ijin sehingga memenuhi persyaratan. Hasil dari level kinerja gedung berdasarkan ATC-40 masuk dalam kategotri Immediate Occupancy (IO) yang berarti tidak ada kerusakan gedung yang berarti dan gedung dapat difungsikan kembali
PENGARUH SERBUK LIMBAH CANGKANG KERANG DARAH SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI SEMEN PADA KUAT TEKAN MORTAR Moch. Ubaidillah Fatra Alrozzaqi; Retno Trimurtiningrum; Nurul Rochmah; Bantot Sutriono
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.385

Abstract

Keanekaragaman hewan laut di Indonesia sangat besar, dan banyak di antaranya telah dimanfaatkan oleh manusia. Namun, beberapa sisa hewan laut masih jarang diketahui potensinya. Salah satu contohnya adalah cangkang kerang darah yang banyak ditemukan di sepanjang pesisir pantai. Padahal, cangkang kerang darah memiliki banyak potensi tersembunyi di berbagai bidang. Salah satu aspek menarik dari cangkang kerang darah adalah komposisi kimia dan struktur mikronya. Kerang darah memiliki lapisan - lapisan yang mengandung kalsium karbonat yang berada menyelimuti seluruh cangkangnya dan berfungsi sebagai sistem pertahanan dari pemangsa di alam liar. Kandungan kalsium yang dominan dalam cangkang ini berperan penting dalam proses hidrasi semen, membantu pembentukan kekuatan awal, dan meningkatkan pengikatan antar partikel beton. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan kerang jenis Anadara Granosa (Kerang Darah) dengan variasi persentase substitusi semen sebesar 0%, 5%, 7,5%, 10%, dan 12,5%, dengan harapan bahwa variasi ini dapat mengoptimalkan kinerja kuat tekan pada mortar.