p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Reka Lingkungan
Agie Adhitya Gunawan
Program Studi S1 Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Model Pengelolaan Risiko Sistem Informasi Berbasis FMEA dan ISO 31000:2009 Sebagai Pendukung K3L di Laboratorium Agie Adhitya Gunawan; Christine Suryadi
Jurnal Reka Lingkungan Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v10i1.79-89

Abstract

AbstrakLaboratory Information Management Systems (LIMS) merupakan SI berbasis komputer yang bermanfaat bagi laboratorium dalam meningkatkan keamanan, produktifitas dan akurasi data, mengelola semua informasi yang berkaitan dengan kegiatan laboratorium serta memungkinkan laboratorium untuk menampilkan data serta laporan secara cepat. Penelitian dilakukan dengan cara merancang model pengelolaan risiko SI untuk menilai risiko-risiko yang berkaitan dengan pemanfaatan SI di Laboratorium Uji Kimia X dengan memanfaatkan kerangka kerja FMEA dan acuan ISO 31000. Penerapan model pada Laboratorium Uji Kimia X berhasil mengidentifikasi enam belas risiko SI. Sementara hasil penilaian dan analisis risiko-risiko SI tersebut menyatakan bahwa terdapat dua risiko yang termasuk kedalam kategori kritis dengan nilai Risk Priority Number (RPN) secara berurutan yaitu 75 dan 100. Sistem ini dapat diterapkan untuk mendeteksi bahaya dan risiko di laboratorium lingkungan.Kata kunci: FMEA, ISO 31000, LIMS, risiko SI, environmental laboratory.AbstractLaboratory Information Management Systems (LIMS) is a computerized IS used by laboratory to increase safety, data productivity and accuracy, manage information related to laboratory activities and allow laboratory to display data and reports faster. The research was conducted by creating IS risk management model using FMEA framework and ISO 31000 standard to assess risks related to IS implementation in Chemical Testing Laboratory X. The result of model testing in case study Chemical Testing Laboratory X manage to identify 16 IS risks threatening IS assets. Analysis of these risk produce two risks that fall in critical category. UTP cable damage and data input errors. Risk Priority Number (RPN) value for each risks are 100, and 75, respectively. This system can be implemented to detect the risk of hazards that may occur in the environmental laboratory.Keywords: FMEA, ISO 31000, LIMS, IS risks, IS assets, environmental laboratory.
ESTIMASI INHALATION EXPOSURE CONSENTRATION (IEC) PARTIKULAT TERESPIRASI DAN BLACK CARBON DI KAWASAN INDUSTRI DAERAH BANDUNG DAN CIMAHI Novi Fitria; Marcelina Jelsih; Agie Adhitya Gunawan; Tiny Agustini Koesmawati
Jurnal Reka Lingkungan Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v10i2.145-154

Abstract

Salah satu dampak dari aktivitas industri adalah pencemaran udara ambien akibat paparan partikulat terespirasi dan Black Carbon (BC) yang berdampak pada kesehatan pekerjanya. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Industri Kota Bandung dan Cimahi di lima (5) lokasi titik sampling yaitu Cibeureum, Cimahi, Padalarang, Bandung Wetan dan Buahbatu. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kualitas udara di area tersebut berdasarkan indeks ISPU dan Inhalation Exposure Concentration (IEC) dari TSP, PM10, PM2.5 dan BC. IEC dihitung sebagai potensi paparan partikulat respirasi dan BC kepada pekerja melalui jalur inhalasi. Studi ini membuktikan bahwa di Kawasan Industri daerah Bandung dan Cimahi mengandung BC rentang 0,90-1,65 µg/m3. Sedangkan tingkat pencemaran udara untuk PM2.5 di kawasan industri, daerah Bandung Wetan berada dikategori “Sedang” dan daerah Buahbatu menunjukkan kategori “Tidak Sehat”. Hasil perhitungan IEC diketahui bahwa bagi pekerja outdoor dan masyarakat di kawasan industri daerah Bandung dan Cimahi terpapar IEC TSP berkisar 10,29-36,99 µg/m3; IEC PM10 berkisar 6,65-34,69 µg/m3; IEC PM2,5 antara 2,24-19,83µg/m3 dan BC ada di rentang 0,20-0,36µg/m3. PM2.5 dan PM10 berkorelasi positif dengan TSP dengan nilai korelasi  berturut-turut r= 0,999 dan r = 0,909.
ANALISIS RISIKO PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS RUMAH SAKIT BERDASARKAN PROFILNYA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNTUK KUALITAS LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN Novi Fitria; Umi Hamidah; Herlian Eriska Putra; Agie Adhitya Gunawan; Wisnu Prayogo
Jurnal Reka Lingkungan Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v10i3.252-261

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak bagi kualitas lingkungan khususnya dengan meningkatnya timbulan limbah medis dari fasilitas pelayanan kesehatan. Timbulan limbah medis yang bersifat infeksius meningkat hingga 4x lipat dari sebelum pandemi COVID-19. Sehingga pemusnahan limbah infeksius menjadi tantangan pada masa pandemi. Pengelolaan limbah medis yang belum sesuai dengan peraturan serta sumber daya manusia yang belum tersertifikasi kompeten menjadi faktor terjadinya kegagalan dalam pengelolaan limbah medis. Oleh karena itu kajian analisis risiko pengelolaan limbah medis menjadi penting dilakukan sebagai upaya pencegahan dan mengurangi risiko yang diakibatkan oleh kegagalan proses pengelolaan limbah medis. Hasil studi menunjukkan metode analisis risiko Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat diaplikasikan pada pengelolaan limbah medis rumah sakit sesuai dengan rekomendasi Komite Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (KARS). Komponen severity (S), Occurrence (O) dan Detection (D) dalam FMEA menjadi variabel terukur dalam analisis risiko berupa nilai Risk Priority Number (RPN).