Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Wacana Lingkungan dalam Gerakan Sosial Digital Andreas Ryan Sanjaya
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 19, No 2 (2017): JURNAL IPTEK-KOM (JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33164/iptekkom.19.2.2017.133-148

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan salah satu bentuk dari pergerakan sosial baru (new social movement), yaitu petisi online. Gerakan sosial ini ditandai dengan penggunaan teknologi Internet sebagai alat perjuangan yang utama. Secara khusus, penulis memilih untuk mengelaborasi situs Change.org sebagai situs yang menyediakan platform petisi online. Melalui situs tersebut, setiap orang dapat mengumpulkan tanda tangan secara digital sebanyak mungkin guna mendukung perjuangan mereka. Tanda tangan yang telah terkumpul tersebut lalu diberikan kepada pihak-pihak terkait, baik pelaku maupun pengambil kebijakan, untuk menyelesaikan persoalan publik yang mereka tuntutkan. Secara khusus penulis mengeksplorasi isu lingkungan sebagai isu yang vital dan dialami oleh hampir semua wilayah di dunia. Semiotika sosial yang digagas Halliday digunakan untuk membedah isi pengantar dari tuntutan yang mereka lakukan melalui situs Change.org. Analisis dilakukan menggunakan tiga analisis konteks situasi: medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana.
Implementasi Pengetahuan Tradisional Pada Pendidikan Dasar Dan Dokumentasi Daerah Di Kota Ambon Andreas Pandiangan; Yulita Titik Sunarimahingsih; Andreas Ryan Sanjaya; Ronald Alfredo
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v4i2.4264

Abstract

Artikel ini membahas mengenai kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan kepada guru-guru tingkat Sekolah Dasar di empat desa adat (negeri) di Ambon dalam menyusun kurikulum muatan lokal. Kegiatan pengabdian ini didasarkan pada 6 (enam) penelitian yang telah dilakukan sebelumnya secara berkesinambungan sejak tahun 2012 yang menghasilkan temuan-temuan yang menjadi referensi utama para guru dalam menyusun kurikulum muatan lokal. Tujuan kegiatan ini tak lain adalah terwujudnya pelembagaan   pengetahuan tradisional dalam pendidikan di sekolah dasar melalui muatan lokal. Terdapat dua jenis mitra dalam pengabdian ini, yaitu mitra pengguna dan mitra pelaksana. Mitra pengguna adalah Pemerintah Kota Ambon, Dinas Pendidikan Kota Ambon, dan guru-guru SD di empat negeri. Sementara mitra pelaksana adalah Institut Tifa Damai Maluku dan FISIP Universitas Pattimura. Pengabdian ini dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu 1) penyusunan dokumen bahan ajar muatan lokal; 2) Diskusi Kelompok Terarah (FGD) dengan mitra pengguna dan mitra pelaksana; 3) Pendampingan penyusunan Silabus muatan lokal; dan 4) Presentasi guru penyusun silabus dan evaluasi. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah terdapat kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan pengetahuan tradisional dalam pendidikan dasar dan dokumentasi daerah. Kegiatan ini dapat menjadi proyek pilot untuk diterapkan pada negeri-negeri lain di Ambon
Pergulatan di Balik Frekuensi: Studi Deskriptif Radio Komunitas di Jawa Tengah Andreas Ryan Sanjaya; Andreas Pandiangan
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v1i1.775

Abstract

Studi ini secara spesifik mengambil tema radio komunitas. Secara umum, radio mengalami dinamika pasang surut karena berbagai persoalan yang dihadapinya. Secara khusus, radio komunitas juga mengalami persoalan yang selalu berkaitan dengan ciri-ciri khusus yang membedakan dirinya dari radio komersil. Peneliti menggali informasi dari 20 (dua puluh) pengelola radio komunitas yang tergabung dalam Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) di Jawa Tengah. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan studi kasus. Data didapatkan melalui wawancara kepada setiap pengelola radio komunitas tersebut. Secara ringkas ditemukan beragam persoalan radio komunitas yang berakar pada beragamnya jenis dan motif dari komunitas tersebut, misalnya petani dan warga daerah rawan bencana. Radio komunitas juga menghadapi persoalan manajemen, pendanaan, partisipasi masyarakat, serta dukungan dari pihak ketiga.