Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Jurnalisme Digital dan Etika Jurnalisme Media Sosial (Studi pada Akun Instagram @tempodotco dan @tribunjogja) (Digital Journalism and The Ethics of Social Media Journalism (Study in the Instagram Account @tempodotco and @tribunjogja)) Rani Dwi Lestari
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 22, No 2 (2020): Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33164/iptekkom.22.2.2020.159-174

Abstract

Media sosial kini tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk eksistensi diri, namun juga digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan informasi. Penelitian ini membahas mengenai fenomena penggunaan media sosial instagram sebagai sarana penyebaran berita media massa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana instagram digunakan sebagai sarana penyebarluasan berita oleh perusahaan media dan bagaimana penerapan kaidah etika jurnalistik dalam praktik jurnalisme digital di instagram. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan objek akun instagram @tempodotco dan @tribunjogja. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan monitoring media sosial instagram. Temuan penelitian menunjukkan bahwa instagram menjadi sarana publikasi karya jurnalistik yang memuat foto, caption, video dan narasi berita, yang melengkapi platform lain yakni media cetak dan media online milik Tempo dan Tribun Jogja. Kaidah etika jurnalistik yang diterapkan dalam praktik jurnalisme media sosial yakni dengan verifikasi berita, akurasi, menyajikan berita faktual, dan memenuhi ketentuan pedoman pemberitaan media siber dimana instagram melekat pada media siber Tempo dan Tribun Jogja sebagai institusi pers.
Stringer Legality and Jurnalistic Works in Television Media (Legalitas Stringer dan Karya Jurnalistik dalam Media Televisi) didik haryadi santoso; rani dwi lestari
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020201

Abstract

Recently, Media of Television industry is growing rapidly. There are many problems arise, including the rise of contracted media workers who are separated from work agreement system with media companies. It has a duty to get and excavate news of television media without being clearly bound with media companies. This practice is known as stringer. This research attempts to examine the practice of stringer, stringer legality, and the legality of the work of journalistic video produced. Both of them become long term materials in discussing media employment legislation. This study uses the case study method of Robert K. Yin with single case study design that consists of several sub-unit analyses. The purposes of this research are: to understand more deeply about the practice of stringer, the legality of the stringer and the legality of resulting video journalistic work produced. The results of this case show that firstly, the practice of stringer in the television media becomes as a practice of mutualism symbiotic between stringer, contributors in the region and media companies. Secondly, the stringer position in media companies is not recognized as an official work even though their efforts and their works are spread in national media. The practice of stringer is not legal because it is in the vagueness of value, rights and obligations as an official media worker. Thirdly, the legality of the work, the journalistic videos are produced by stringer, it is illegal although claimed to be the work of official journalistic. It contravenes of code of journalistic ethics, because the preaching of the work that has been published in a media is basically protected as a result of copyright and included in the intellectual property rights category. Industri media televisi berkembang pesat, kebutuhan tenaga kerja media turut meningkat, sehingga memungkinkan lahir dan hadirnya pekerja-pekerja media kontrak yang lepas dari sistem perjanjian kerja dengan perusahaan media. Mereka bertugas mencari dan menggali berita tanpa terikat secara jelas dengan perusahaan media. Praktik ini dikenal dengan istilah stringer. Persoalan yang muncul dan menjadi fokus penelitian ini, yaitu legalitas stringer dan legalitas karya video jurnalistik. Keduanya menjadi bahan dalam membahas tentang undang-undang tenaga kerja media. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus Robert K.Yin dengan desain studi kasus tunggal terjalin yang terdiri dari beberapa sub unit analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, praktek stringer dalam industri media televisi menjadi semacam praktik simbiosis mutualisme antara stringer, kontributor di daerah dan perusahaan media. Kedua, posisi stringer dalam perusahaan media tidak diakui sebagai pekerja resmi meskipun tenaga dan karyanya tersebar di media nasional. Praktik stringer ini tidak legal sebab berada pada ketidakjelasan nilai, hak serta kewajibannya sebagai pekerja media yang resmi. Ketiga, secara legalitas karya. Video jurnalistik yang dihasilkan oleh stringer termasuk illegal meskipun diklaim sebagai karya jurnalis resmi. Hal ini melanggar kode etik jurnalistik sebab pemberitaan hasil karya yang telah dimuat di media pada dasarnya dilindungi sebagai hasil karya cipta dan masuk dalam kategori intellectual property right. 
Framing of Online Media News about Riots in Papua (Studies on www.detik.com and www.reuters.com in 2019) Seftiana Noorfi Widyaningsih; Rani Dwi Lestari
Jurnal Pekommas Vol 5, No 1 (2020): April 2020
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2020.2050109

Abstract

This study discusses the framing conducted by detik.com and reuters.com on the issue of the 2019 Papua riots. It is motivated by the tendency of the different news angles from each of these both media. It uses a qualitative method using Robert Entman's media framing theory which divides framing into two large dimensions: the selection of issues and the highlighting of certain aspects of the issue. Studies on two online medias: detik.com and reuters.com are intended to provide a comparison of the ideology between the domestic and foreign media in framing the issues of riots that are in direct dealing with the government. The analysis shows that detik.com conducted an issue selection by describing the riots in Papua as a security issue. This media highlighted aspects of the Indonesian government's role in overcoming the riots. On the other hand, reuters.com described it as a social issue by highlighting aspects of discrimination and violence by the Indonesian government in overcoming the riots.
Penerapan Integrated Marketing Communication (IMC) Berbasis Teknologi Media Online Untuk Meningkatkan Daya Saing Potensi Wisata Di Bukit Mojo Gumelem, Mangunan Yogyakarta Rani Dwi Lestari; Kristina Andryani; putri taqwa prasetyanin
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Charity - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v2i2.2195

Abstract

Wisata Desa Wisata Bukit Mojo, Gumelem, Mangunan Yogyakarta Melalui Integrated Marketing Communication (IMC) Berbasis Teknologi Media Online Untuk Meningkatkan Daya Saing Potensi Wisata. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra diantaranya yaitu; Pertama minimnya kader masyarakat yang sadar akan potensi wisata setempat dan kurangnya pengetahuan mengenai Integrated Marketing Communication atau komunikasi pemasaran terpadu dalam meningkatkan daya saing pemasaran wisata maupun produk kerajinan wilayah setempat, Kedua Kesenjangan teknologi informasi dalam pemasaran potensi wisata dan produk dengan jaringan pelaku industri maupun konsumen, Ketiga Kurangnya pengelolaan potensi desa wisata baik dari segi promosi maupun pemberdayaan masyarakat. Solusi dari permasalahan diatas adalah (1) Pengembangan strategi pemasaran terpadu, promosi dan marketing produk wisata di pasar domestik maupun mancanegara. (2) Terwujudnya manajemen pemasaran melalui strategi pemasaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis multimedia (3) Pengembangan dan pengelolaan potensi desa wisata serta pembentukan kader pengembang desa wisata. Program pengabdian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) bentuk; pertama, transfer ilmu pengetahuan khususnya mengenai integrated marketing communication (IMC) serta komunikasi pemasaran berbasis media online. Kedua, transfer teknologi khususnya teknologi multimedia yang dapat mendukung kegiatan-kegiatan pemasaran berbasis multimedia seperti website. Pelaksanaan program ini dirancang dalam empat tahap kegiatan yaitu; (1) Tahap koordinasi dan persiapan (2) Tahap pelatihan (3) Tahap Penerapan Ipteks (4) Tahap Evaluasi & Pendampingan.
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DI ERA DIGITAL (RESTO JOGLO PETRUK BOYOLALI) RATNA DWI RIYANTI; RANI DWI LESTARI; INDRA NUR VINAWANTI; MUHAMMAD RISKI ALKAHFI; MUHAMMAD ROYAN ALFIRDAUS; UNNA RIA SAFITRI
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 7 No 01 (2025): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA - EDISI JANUARI-APRIL 2025
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi di era digital dan persaingan bisnis yang semakin tinggi dan perubahan prilaku konsumen. Maka Joglo Petruk Boyolali harus memiliki strategi pemasaran yang baik untuk tetap dapat bersing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi pemasaran dan tantangan bisnis Joglo Petruk Boyolali dalam menghadapi persaingan diera digital. Metode penelitian dalam penlitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam. Hasil dan pembahasan dari penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh perusahaan resto adalah strategi wom dan strategi berbasis komunitas, resto yang mampu menganalisis perilaku konsumen dan menyesuikan penawaran mereka akan memiliki keunggulan di pasar. Kesimpulan dari penelitian ini strategi pemasaran di era digital harus bisa beradaptasi dengan perubahan tren serta kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan strategi pemasaran yang baik dapat meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan, memperluas jangkauan pasar, dan akhirnya mencapai tujuan bisnis.