Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Media dan Politik: Pertarungan Ruang & Kuasa Media Menjelang Pemilihan Presiden Santoso, Didik Haryadi
JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study Vol 1, No 1 (2015): JURNAL SIMBOLIKA APRIL
Publisher : Communication Sciences Department Faculty of Social and Political Sciences Medan Area Univ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.873 KB)

Abstract

AbstrakPemilihan umum tidak hanya melahirkan pertarungan kuasa melainkan juga pertarungan ruang. Ruang sosial, ruang media dan ruang elit saling bersilang sengkarut. Bagaimana pertarungan ruang dan kuasa media menjelang pemilihan presiden? Setidaknya pertanyaan tersebut menjadi benang merah dari tulisan ini.  Pertarungan ruang dan kuasa dirintis melalui remediasi ruang. Di mana ruang sosial tergiring kedalam ruang media kemudian masuk ke dalam ruang elit. Ruang tersebut berbenturan dengan ragam kepentingan media dan partai politik. Kesemuanya saling mereduksi, saling menguasai dan saling mendominasi. Bentuk dominasi ini hadir dalam dua bentuk; Pertama, dominasi atas sumber daya manusia dan Kedua, dominasi atas sumber daya materi. Pertarungan ruang media dan kuasa tidak lagi berkutat pada state based power. Bukan pula terhenti pada market based power melainkan bermuara pada political based power dengan ragam kepentingan politik yang sesaat, instan dan pragmatis.  
Media dan Politik: Pertarungan Ruang & Kuasa Media Menjelang Pemilihan Presiden Didik Haryadi Santoso
JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study (E-Journal) Vol 1, No 1 (2015): JURNAL SIMBOLIKA APRIL
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/simbollika.v1i1.44

Abstract

AbstrakPemilihan umum tidak hanya melahirkan pertarungan kuasa melainkan juga pertarungan ruang. Ruang sosial, ruang media dan ruang elit saling bersilang sengkarut. Bagaimana pertarungan ruang dan kuasa media menjelang pemilihan presiden? Setidaknya pertanyaan tersebut menjadi benang merah dari tulisan ini.  Pertarungan ruang dan kuasa dirintis melalui remediasi ruang. Di mana ruang sosial tergiring kedalam ruang media kemudian masuk ke dalam ruang elit. Ruang tersebut berbenturan dengan ragam kepentingan media dan partai politik. Kesemuanya saling mereduksi, saling menguasai dan saling mendominasi. Bentuk dominasi ini hadir dalam dua bentuk; Pertama, dominasi atas sumber daya manusia dan Kedua, dominasi atas sumber daya materi. Pertarungan ruang media dan kuasa tidak lagi berkutat pada state based power. Bukan pula terhenti pada market based power melainkan bermuara pada political based power dengan ragam kepentingan politik yang sesaat, instan dan pragmatis.  
Communication and E-Government: The Case Study of E-Government Implementation in Tourism Communications in the Tourism Department, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Province Rosalia Prismarini Nurdiarti; Didik Haryadi Santoso
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik) Vol 22, No 2 (2018): November
Publisher : Magister Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.14 KB) | DOI: 10.22146/jkap.32274

Abstract

The development of Digital Government Services (DGS) is a form of bureaucratic transfor-mation. This research focuses on virtual digital technology used in the government, especially in the tourism office department of Yogyakarta special administrative region which is also known as Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Province. Based on Ministry of Communication and Information (MoCI) 2012 report, e-Government adoption in DIY was ranked 4th in the country. The province has the vision of becoming a cyber province as one of the ways to fulfil the needs of its residents. The objectives of this study encompass: 1) description of the imple-mentation of e-government in DIY Tourism department; 2) mapping and utilizing the tourism communication strategies to identify e-government implementation in the Tourism department; and 3) assess the role that e-government technology adoption can help to strengthen service encouraging the enhancement of service and creative industries towards contributing to im-prove the higher tourism development in DIY. The research used a case study approach with data collected using informal interview and documentation. Results of the research showed that: 1) the expertise in information and communication technology (ICT) is pivotal for was necessary for the development of ing the tourism-based websites and e-government applica-tions; 2) the importance of developing multimedia-based content to ensure relevant and updat-ed content; and 3) the importance of taking into account the needs and interests of undergradu-ates and undergraduate audience in developing and adoption of e-government services because they constitute the largest segment that uses the virtual digital government services.
Analisa Performance Propeller Tipe B-5 Series Pada Kapal Rumah Sakit Tipe Katamaran Dengan Variasi Nilai Blade Area Ratio (AE/AO) Dan Pitch Ratio (P/D) Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamic (CFD) Didik Haryadi Santoso; Berlian Arswendo Adietya; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.65 KB)

Abstract

Kapal Katamaran adalah kapal yang memiliki center of gravity dan center of bouyancy yang cukup tinggi. Maka dari itu, kapal ini membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling – baling yang dapat memberikan gaya dorongan besar dengan getaran yang rendah. Maka desain baling – baling harus memiliki nilai thrust besar, nilai tekanan rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini membandingkan baling -  baling B-5 series berdiameter 2,01 m, dengan membedakan beberapa aspek yaitu Blade Area Ratio(Ae/Ao) dengan variasi 0.45 , 0.6 , 0.75, dan Pitch Ratio (P/D) dengan variasi 0.6 , 0.8 , 1. Sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal rumah sakit tipe katamaran dengan bantuan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD,  kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 5 Series model 5 dengan blade area ratio 0,6 dan pitch ratio 0,8 dengan nilai thrust sebesar 52589 N, nilai torque 62877,3 Nm, rata-rata tekanan 59845,05 Pa, kecepatan rata - rata 18,55 m/s, bentuk aliran teratur, serta nilai effisiensi sebesar 0,756
MEDIA BARU DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: STUDI ETNOGRAFI VIRTUAL PENGGUNAAN MEDIA BARU PADA JALIN MERAPI Didik Haryadi Santoso
ETTISAL : Journal of Communication Vol 3, No 1 (2018): ETTISAL Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ettisal.v3i1.1925

Abstract

AbstrakErupsi gunung berapi melahirkan banyak penelitian tentang komunikasi, teknologi informasi dan komunikasi serta menejemen kebencanaan. Berbeda dengan penelitian sebelum-sebelumnya, penelitian ini berfokus pada penggunaan media baru. Menarik untuk dikaji mengingat tidak banyak penelitian tentang kebencanaan yang melihat dari sisi penggunaan media baru. Bagaimana penggunaan media baru, konektivitas dan kreativitas pada jalin merapi? Bagaimana pemberdayaan masyarakat pada jalin merapi?. Dua pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan dalam penelitian inti. Inti pembahasan terbagi menjadi dua; (1) Konektivitas & Kreativitas, (2) Pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi virtual C.Hine dengan melihat komunikasi dan relasi antar aktor pada ruang virtual. Penelitian ini menemukan bahwa, pertama, secara konektivitas & kreativitas. Melalui media baru, jalin merapi menjembatani ruang sosial kedalam ruang virtual. Ruang virtual tersebut digunakan untuk mendapatkan massa dan dana, yang berguna dalam membantu erupsi merapi dan pasca erupsi. Konektivitas pada jalin merapi turut mempertemukan antara donatur, relawan dan masyarakat yang terkena dampak erupsi. Interaktivitas media baru pada erupsi merapi 2010 mendorong lahirnya komunitas virtual yang berbasis massa, sekaligus menggerakkan massa berbasis jaringan. Kedua, dari sisi pemberdayaan masyarakat. Jalin merapi membentuk para anggota, relawan dan donatur tidak menjadi pengguna pasif melainkan dituntut terlibat aktif dan produktif saat erupsi merapi. Model pemberdayaan jalin merapi yaitu bottom up dan top down. Interaksi jaringan pada jalin merapi berubah menjadi konsolidasi aksi. Aksi kemanusiaan pada saat erupsi hingga recovery. Temuan ini memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan tentang bagaimana optimalisasi penggunaan media baru pada penanganan bencana alam di Indonesia.  AbstractThe volcanic eruption resulting in a lot of research on communication, information and communication technology and disaster management. In contrast to prior research, this study focuses on the use of new media. This is interesting to review as there is not much research about disaster that sees the use of new media. How is the use of new media, connectivity and creativity in interwoven Merapi? How is the community empowerment in jalin Merapi ?. These two questions become questions in core research. The core of the discussion is divided into two; (1) Connectivity & Creativity, (2) Community empowerment. This study uses a virtual ethnography approach C.Hine by looking at the communication and relationships between actors in the virtual space. This study found that, first, in connectivity & creativity. Through new media, jalin merapi bridge social space into virtual space. The virtual space is used to gain mass and funds, which are useful in assisting eruption of merapi and post-eruption. Connectivity at the jalin merapi bring together between donors, volunteers and communities affected by the eruption. New media interactivity at the 2010 Merapi eruption encourages the birth of a mass-based virtual community, as well as mobilizing network-based masses. Second, in terms of community empowerment. Merapi forming members, volunteers and donors do not become passive users but are required to be actively involved and productive during the eruption of Merapi. The empowerment model of Merapi is the bottom up and top down. The interaction of the network at jalin merapi turns into consolidation of action. Humanitarian action during eruption to recovery. These findings contribute to the knowledge of how to optimize the use of new media in the handling of natural disasters in Indonesia.  
Mobilisasi Sosial dalam Ruang Virtual: Studi Etnografi Virtual pada Situs www.sedekahrombongan.co Didik Haryadi Santoso
Jurnal Pekommas Vol 17, No 1 (2014): April 2014
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.38 KB) | DOI: 10.30818/jpkm.2014.1170101

Abstract

Situs sedekahrombongan.com hadir tidak sekedar memproduksi konten dan mendistribusikan konten. Sedekahrombongan.com juga menggerakkan dunia virtual dan empirik berupa kegiatan sosial kemanusiaan. Bagaimana penggunaan, konektivitas dan kreativitas pada situs Sedekahrombongan.com? Bagaimana penguatan gerakan dan pemberdayaan individu pada situs tersebut? Pertanyaan tersebut menjadi benang merah dalam tulisan ini. Inti pembahasan terbagi menjadi dua yaitu; (1) Penggunaan (uses), Konektivitas dan Kreativitas (connected and creativity), (2) Pemberdayaan (empowerment). Dari sisi penggunaan, Sedekah Rombongan merintis sebuah ruang sosial berupa ruang virtual. Ruang itu digunakan sebagai jembatan penghubung antara dunia virtual maya dan empirik nyata yang berfokus pada kegiatan-kegiatan sosial. Konektivitas dalam sedekahrombongan.com mempertemukan relawan, audiens dan para donatur. Interaksi tersebut mendorong Sedekah Rombongan menjadi komunitas virtual yang berbasis massa sekaligus komunitas massa berbasis jaringan. Dari sisi pemberdayaan, Sedekah Rombongan merintis para anggotanya tidak hanya menjadi pembaca aktif dan pengamat pasif melainkan juga dituntut terlibat aktif dan produktif. Proses interaksi berubah menjadi proses konsolidasi aksi untuk berbagi.
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan Informasi pada Erupsi Merapi 2010 di Sleman Yogyakarta Didik Haryadi Santoso
Jurnal Pekommas Vol 17, No 3 (2014): Desember 2014
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.632 KB) | DOI: 10.30818/jpkm.2014.1170306

Abstract

Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 akrab dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. Antara relawan, donatur dan masyarakat saling bekerjasama. Bagaimana pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi pada saat erupsi Merapi pada tahun 2010 di kabupaten Sleman Yogyakarta? Pertanyaan tersebut menjadi benang merah dalam tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus Robert K.Yin. Inti pembahasan terbagi menjadi tiga yaitu; (1) Kemudahan penggunaan (perceived ease of use), (2) Persepsi kemanfaatan (perceive of usefulness). (3) Pemakaian aktual (actual usage). Hasil penelitian ini yaitu Pertama, kemudahan pengguna pada erupsi Merapi tahun 2010 terletak pada teknologi komunikasi seperti handphone dan handy talky. Sedangkan kemudahan pengguna teknologi digital internet sangat bergantung pada dua hal; kemampuan pengguna atau user dan kemampuan akses jaringan internet. Kedua, kemanfaatan TIK dalam kasus erupsi Merapi 2010 bermuara pada manfaat peningkatan kinerja, produktivitas dan efektifitas kerja dalam menangani pra erupsi dan pasca erupsi Merapi. Ketiga, pemakaian aktual TIK pada erupsi Merapi yaitu teknologi media baru yang digunakan secara optimal pada saat recovery Merapi. Melalui website Jalin Merapi, relasi dan interaksi antara relawan, pencarian dana dan warga masyarakat menjadi efektif dan efisien.
Stringer Legality and Jurnalistic Works in Television Media (Legalitas Stringer dan Karya Jurnalistik dalam Media Televisi) didik haryadi santoso; rani dwi lestari
Jurnal Pekommas Vol 2, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2017.2020201

Abstract

Recently, Media of Television industry is growing rapidly. There are many problems arise, including the rise of contracted media workers who are separated from work agreement system with media companies. It has a duty to get and excavate news of television media without being clearly bound with media companies. This practice is known as stringer. This research attempts to examine the practice of stringer, stringer legality, and the legality of the work of journalistic video produced. Both of them become long term materials in discussing media employment legislation. This study uses the case study method of Robert K. Yin with single case study design that consists of several sub-unit analyses. The purposes of this research are: to understand more deeply about the practice of stringer, the legality of the stringer and the legality of resulting video journalistic work produced. The results of this case show that firstly, the practice of stringer in the television media becomes as a practice of mutualism symbiotic between stringer, contributors in the region and media companies. Secondly, the stringer position in media companies is not recognized as an official work even though their efforts and their works are spread in national media. The practice of stringer is not legal because it is in the vagueness of value, rights and obligations as an official media worker. Thirdly, the legality of the work, the journalistic videos are produced by stringer, it is illegal although claimed to be the work of official journalistic. It contravenes of code of journalistic ethics, because the preaching of the work that has been published in a media is basically protected as a result of copyright and included in the intellectual property rights category. Industri media televisi berkembang pesat, kebutuhan tenaga kerja media turut meningkat, sehingga memungkinkan lahir dan hadirnya pekerja-pekerja media kontrak yang lepas dari sistem perjanjian kerja dengan perusahaan media. Mereka bertugas mencari dan menggali berita tanpa terikat secara jelas dengan perusahaan media. Praktik ini dikenal dengan istilah stringer. Persoalan yang muncul dan menjadi fokus penelitian ini, yaitu legalitas stringer dan legalitas karya video jurnalistik. Keduanya menjadi bahan dalam membahas tentang undang-undang tenaga kerja media. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus Robert K.Yin dengan desain studi kasus tunggal terjalin yang terdiri dari beberapa sub unit analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, praktek stringer dalam industri media televisi menjadi semacam praktik simbiosis mutualisme antara stringer, kontributor di daerah dan perusahaan media. Kedua, posisi stringer dalam perusahaan media tidak diakui sebagai pekerja resmi meskipun tenaga dan karyanya tersebar di media nasional. Praktik stringer ini tidak legal sebab berada pada ketidakjelasan nilai, hak serta kewajibannya sebagai pekerja media yang resmi. Ketiga, secara legalitas karya. Video jurnalistik yang dihasilkan oleh stringer termasuk illegal meskipun diklaim sebagai karya jurnalis resmi. Hal ini melanggar kode etik jurnalistik sebab pemberitaan hasil karya yang telah dimuat di media pada dasarnya dilindungi sebagai hasil karya cipta dan masuk dalam kategori intellectual property right. 
Application of Journalistic Ethics in Political Reporting in Online Media (Case Study of the Governor Election of Jakarta) Didik Haryadi Santoso
Jurnal Pekommas Vol 3, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : BBPSDMP KOMINFO MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2018.2030209

Abstract

The selection of the Governor and Deputy Governor of DKI Jakarta in 2017 have been completed. There are several problems in the contestation, especially those relating to violations of journalistic ethics in political reporting in online media. Two key questions in this research, first, what is the form of violations of journalistic ethics in the political reporting of the Jakarta Governor’s election in national online media during 2016-2017? Second, how journalistic ethics to the political reporting of the Jakarta governor's election in national online media in 2016-2017? This study uses a qualitative approach with Robert K. Yin's case study method with national online media research subjects including sindonews.com, mediaindonesia.com, kompas.com, republika.co.id and tribunnews.com. The results of this study, there are several violations of journalistic ethics, besides the application of journalistic ethics in online media in the selection of the Governor of DKI Jakarta is not optimal. The causes are economic and political factors.
PENERAPAN NEW MEDIA TECHNOLOGY PADA TELEVISI BERBASIS INTERNET SOLOPOS TV (2013-2015) Didik Haryadi Santoso; Heri Budianto
Jurnal Visi Komunikasi Vol 15, No 1 (2016): May 2016
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.561 KB) | DOI: 10.22441/visikom.v15i1.1687

Abstract

Solopos.tv is present as an internet-based television as an alternative to virtual audiences in the present era. How to develop internet based television program in solopos.tv? The question becomes a common thread in this paper. This research use case study method. The core of the discussion is divided into four namely; (1) Human resources (2) Information management is content production process and content distribution (3) Facilities, infrastructure and funding and (4) Internet-based television structure and culture. The conclusions of this paper are: First, Internet-based television has a difference with conventional television is usually from the use of human resources are trimmed so that it can reduce production costs and post production. Second, the management of informative content not only in the content production process but also its virtual based distribution strategy. The sophistication of new media technology helps save production costs and post production. Finally, the lean structure and creative culture so that it produces creative programs because it supports young people who are familiar with virtual digital technology. Solopos.tv hadir sebagai televisi berbasis internet sebagai alternatif bagi para audien virtual di era kekinian. Bagaimana pengembangan program televisi berbasis internet di solopos.tv? Pertanyaan tersebut menjadi benang merah dalam tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Inti pembahasan terbagi menjadi empat yaitu; (1) Sumber daya manusia (2) Pengelolaan informasi yaitu proses produksi konten dan distribusi konten (3) Sarana, prasarana dan pendanaan dan (4) Struktur dan kultur televisi berbasis internet. Simpulan dari tulisan ini yaitu: Pertama, televisi berbasis internet memiliki perbedaan dengan televisi konvensional biasa yaitu dari sisi penggunaan sumber daya manusia yang dipangkas sehingga dapat memperkecil biaya produksi dan pasca produksi. Kedua, pengelolaan konten informatif tidak hanya pada proses produksi konten namun juga strategi pendistribusiannya yang berbasis virtual. Kecanggihan teknologi new media membantu menghemat biaya produksi dan pasca produksi. Terakhir, struktur yang ramping dan kultur yang kreatif sehingga berhasil memproduksi berbagai program kreatif karena didukung anak muda yang akrab dengan teknologi digital virtual.