Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Merawat Tradisi Lokal sebagai Strategi Pengurangan Risiko Bencana di Dusun Brau, Jawa Timur (Preserving Local Traditions as a Strategy for Disaster Risk Reduction in Brau Village, East Java) Megasari N Fatanti; Dyan Rahmiati; Ika Rizki Yustisia
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 21, No 1 (2019): JURNAL IPTEK-KOM (JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.334 KB) | DOI: 10.33164/iptekkom.21.1.2019.75-91

Abstract

Manajemen kebencanaan di Indonesia sejauh ini masih dominan memanfaatkan analisis saintifik dan meminggirkan pengetahuan lokal. Melalui perspektif komunikasi ritual, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara warga Dusun Brau membangun pengetahuan tentang bencana dengan memanfaatkan pengetahuan serta tradisi lokal mereka. Untuk mendapatkan potret tradisi lokal masyarakat Dusun Brau dalam mengurangi risiko bencana, metode studi kasus dipilih dengan pengumpulan data berupa observasi partisipan dan wawancara. Temuan penelitian dibagi ke dalam empat bagian. Pertama, masyarakat Dusun Brau mengetahui dan menyadari bahwa mereka tinggal di daerah yang rawan bencana sehingga ada kesepakatan tidak tertulis di antara mereka untuk selalu menjaga keseimbangan alam dengan cara menentukan vegetasi tanaman apa yang boleh dan tidak boleh ditanam di lahan miring mereka. Kedua, secara rutin setiap tanggal 12 di bulan Rajab diadakan acara bersih desa dan selamatan di makam Buyut Sarpin. Ketiga, masyarakat juga rutin menggelar ritual cok bakal sebelum masa tanam supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik. Keempat, masyarakat Dusun Brau rutin menggelar pengajian tahlil setiap malam Jumat sebagai bentuk komunikasi tradisional antarwarga. Masyarakat dusun Brau juga memiliki solidaritas dan kesetiakawanan yang cukup kuat, yang tercermin dari perasaan senasib sepenanggungan jika terjadi bencana.
PENDEKATAN TRANSTHEORICAL SEBAGAI MODEL ADAPTASI PERUBAHAN PERILAKU SADAR LINGKUNGAN DI PROVINSI BALI Wayan Weda Dewi; Dian Tamitiadini; Ika Rizki Yustisia
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v13i1.1711

Abstract

Abstract. Studies of environmental issues in Indonesia are still minim. Eventhough, Indonesia has many serious problem related to environmental issue. One of them is listed as the second largest constibutor of plastic waste in Asia. Piles of plastic waste cause various problems such as sea water pollution and decreased quality of human life. In order to reduce the negative impact of this plastic waste pile, of course good synergy between various parties including the Government, the community and business actors is needed. Bali is one of the province that commited to reducing the consumption of disposable plastics by implementing a pro-environment policy related to limiting the consumption of plastic bags. Using descriptive qualitative method, this research focusing on indetifying stages of social change using the concept of stages approach to the strategy of reducing plastic consumption, especially in Bali Province. This research is directed at literacy efforts in the community and business actors regarding the impact of the use of disposable plastics (PSP) as well as social intervention efforts through the preparation of pro-environment campaign models in reducing plastic consumption. In addition, the focus of the research also wants to see the extent to which stages of change have been achieved on the part of consumers and businesses in Bali. This model can be used as a basis for the Bali provincial government in formulating policies related to the use of plastics which are harmful to the environment.Abstrak. Kajian mengenai isu lingkungan dalam perspektif komunikasi lingkungan masih minim di Indonesia. Padahal Indonesia memiliki sejumlah permasalahan serius terkait isu lingkungan, salah satunya tercatat sebagai negara ke-dua terbesar penyumbang limbah plastik di level Asia. Timbunan sampah plastik menimbulkan berbagai permasalahan seperti pencemaran air laut dan menurunnya kualitas hidup manusia. Guna mengurangi dampak negatif timbunan sampah plastik ini tentunya diperlukan sinergi yang baik antar berbagai pihak di antaranya Pemerintah, masyarakat, dan juga pelaku usaha. Provinsi Bali menjadi salah satu provinsi yang berkomitmen terhadap pengurangan konsumsi plastik sekali pakai dengan jalan menerapkan kebijakan pro lingkungan terkait pembatasan konsumsi kantong plastik bagi pelaku usaha. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini berfokus pada identifikasi tahapan perubahan sosial menggunakan pendekatan konsep stages of change dalam strategi pengurangan konsumsi plastik khususnya di Provinsi Bali. Penelitian ini diarahkan pada upaya literasi pada masyarakat dan pelaku usaha mengenai dampak penggunaan plastik sekali pakai (PSP) serta upaya intervensi sosial melalui penyusunan model kampanye pro lingkungan dalam mengurangi konsumsi plastik. Selain itu, fokus penelitian juga ingin melihat sejauh mana tahapan perubahan perilaku (stages of change) telah dicapai di sisi konsumen dan pelaku usaha di Bali. Model ini dapat dijadikan landasan bagi pemerintah Provinsi Bali dalam menyusun kebijakan terkait penggunaan plastik yang berbahaya bagi lingkungan.
Whatsapp : The Dispute between Social Media Using and Hoax Spreading isma adila; Widya Pujarama; Arif Budi Prasetya; Ika Rizki Yustisia
Brawijaya Journal of Social Science Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya (JKRSB) is continued as Brawijaya Journal of
Publisher : Sociology Department, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.sosiologi.jkrsb.2020.004.1.05

Abstract

Realizing good governance in communication activities through the media in Indonesia is not easy. Social media besides providing convenience also bring negative impacts for its users. Disinformation or hoax messages are disseminated via Whatsapp cause panic and anxiety. The older adult or the so-called silver surfer group is claimed to be a vulnerable group that consumes and/or disseminates hoax messages because their consumption patterns of media products are often carried out in the form of reinforcing their personal opinions, not cross-check information received. This study uses qualitative research methods with the aim to provide an overview of phenomenon about the spread of hoax messages by the older adult in their Whatsapp group and the social consequences. The lack of understanding media literacy impacts the difficulty of differentiating factual information and hoaxes. This research provides education to the public about the importance of media literacy, especially in the dissemination of disinformation, as well as giving an overview about the importance of media literacy, especially in the scope of the smallest organization, families. This also can be an academic consideration for the risk mitigation activities of the spread of hoax messages that were practiced by the Ministry of Information and Communication (Kominfo RI).