Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Mem-posing Masalah menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Elisa Anggraini; Zulkardi Zulkardi
Jurnal Elemen Vol 6, No 2 (2020): July
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v6i2.1857

Abstract

This research aims to obtain a picture of how students' creative thinking abilities in proposing problems using Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) approach on the material of number patterns. This research uses descriptive research with the research subject is students of class VIII at SMP Negeri 15 Palembang. The learning process in the class was carried out by the PMRI approach. Data collection techniques used in this study were tests, observations, and interviews. Observations were made to see the indicators that emerge when the learning process was carried out. Tests were conducted to determine students' creative thinking abilities when working on and proposing problems. At the same time, interviews were used to confirm answers to student test results. The results are divided into five levels, namely level 0 to level 4, with different characteristics at each level. In this research, there are four students with very creative abilities, 18 students with creative abilities, two students with less creative abilities, and two students with non-creative abilities. The difference in each level is based on fluency, flexibility, and novelty in posing problems.
KURIKULUM DAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Elisa Anggraini
Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya Vol 5, No 1 (2018): JURNAL EDUKASI KULTURA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kultura.v1i1.11767

Abstract

ABSTRAKKurikulum 2013 adalah kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini yang telah diberlakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia. Tujuan dari kurikulum baru ini adalah untuk memajukan pendidikan serta membenahi karakter  pelajar di Indonesia. Masalah pokok dalam tulisan ini difokuskan pada problematika pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia ditinjau dari permasalahan faktor guru, siswa, dan bahan/materi ajar serta unsur media pembelajarannya. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui problematika yang dihdapi guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan kaitnnya dengan kurikulum. Berdasarkan tujuan, tulisan ini dapat dikatagorikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada. Kemudian mendeskripsikannya sesuai data yang diperoleh di lapangan. Penulis menggali data yang dianggap sesuai dengan penelitian ini. Data yang akan digali dalam penelitian ini sebagai berikut: aspek guru dalam mengajar, yaitu data problematika guru dalam mengajar, aspek siswa, kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar bahasa Indonesia, dan aspek materi dan media pembelajaran yang mendukung proses belajar-mengajar bahasa Indonesia. Kata kunci: kurikulum, problematika, guru, siswa, dan media 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KESADARAN HAK ASASI MANUSIA DI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA Ainun Nabilah; Elisa Anggraini; Hendro Siswanto
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 10 No. 4 (2024): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v10i4.9004

Abstract

Tingkat pendidikan memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kesadaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) di berbagai wilayah Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemahaman dan kesadaran HAM di kalangan masyarakat, dengan mempertimbangkan perbedaan geografis dan sosial budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis data sekunder dari laporan nasional dan survei terkait pendidikan serta HAM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah dengan akses pendidikan yang lebih baik cenderung memiliki tingkat kesadaran HAM yang lebih tinggi, dibandingkan dengan daerah terpencil atau terbelakang secara pendidikan. Selain itu, pendidikan formal dan nonformal berkontribusi dalam membentuk sikap masyarakat terhadap penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM. Artikel ini menyimpulkan bahwa peningkatan akses dan kualitas pendidikan, khususnya di wilayah marginal, merupakan langkah strategis untuk memperkuat kesadaran HAM di seluruh Indonesia.
Dukungan Sosial Sebagai Prediktor Burnout Wanita Karyawan Pabrik Tinggal Bersama Mertua Elisa Anggraini; Christiana Hari Soetjiningsih
IDEA: Jurnal Psikologi Vol. 9 No. 1 (2025): IDEA: Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/idea.v9i1.9106

Abstract

Burnout is a fatigue syndrome experienced by someone either physically or mentally that occurs due to excessive demands of a job. Burnout is one of the problems that can occur in a woman who works as a factory employee and lives with her in-laws. in addition to reducing or preventing the emergence of burnout, social support can be provided from both her husband and her in-laws. Individuals who experience burnout often show a cynical attitude and lack of interest in a job, and individuals feel useless because individuals feel that they are not competent in carrying out their work. The purpose of this study was to determine the social support of husbands and social support of in-laws together as predictors of burnout in female factory employees living with their in-laws. This study used an accidental sampling technique with a multiple linear regression analysis design method. The results showed that there was an influence between social support from husbands and social support from in-laws together as predictors of burnout in female factory employees living with their in-laws, which means that the higher the social support of husbands and in-laws given, the smaller the influence of burnout and vice versa.