Material merupakan salah satu unsur terpenting dalam menyelesaikan pembangunan proyek. Hampir dari sebagian biaya proyek diserap oleh material. Material sangat berperan penting dalam penyelesaian suatu proyek-proyek konstruksi, tanpa material proyek konstruksi tak dapat diselesaikan. Namun patut disadari bahwa penggunaan material ada batasannya. Material dipesan sesuai dengan kebutuhan yang ada di proyek tersebut. Kelebihan pesanan mengakibatkan pembengkakan biaya serta terjadi adanya pemborosan yang berujung pada pembuangan sisa material konstruksi (contruction waste). Sisa material kostruksi (contruction waste) adalah merupakan salah satu permasalahan serius pada suatu pelaksanaan proyek konstruksi. Usaha-usaha yang dilakukan guna mengurangi sisa material konstruksi sebisa mungkin membantu menaikan profit kontraktor dan mengurangi setiap dampak limbah lingkungan. Karena itu harus perlu dilakukan suatu perhitungan yang serius dan teliti serta tepat dalam menentukan seberapa jumlah kebutuhan material yang akan digunakan dalam proyek serta dilakukan evaluasi terhadap penggunaan material tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada proyek pembangunan gedung Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, dengan biaya sebesar 18 milyiar. Dalam menyelesaikan penelitian metode yang digunakan ini metode wawancara dan observasi langsung ke lapangan dengan tujuan untuk melihat langung proses pelaksanaan konstruksi yang terjadi dan dikemanakan sisa sampah konstruksi. Hasil penelitian menunjukan besarnya biaya construction waste yang dihasilkan adalah sebesar Rp 530,378,485.00. Dengan biaya terbesar ada pada pembelian kayu penyanggah sebesar Rp 206,142,000.00 dan biaya terkecil ada pada Batako dengan nilai sebesar Rp 4,950,000.00. Solusi yang disarankan kepada pihak kontraktor antara lain Material-material bekas/lama yang masih dapat digunakan agar digunakan kembali, di olah menjadi barang berguna, selama kondisinya masih memungkinkan