Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS KOMUNITAS : PANTAI TAPAK PADERI KELURAHAN KEBUN KELING, KECAMATAN TELUK SEGARA, KOTA BENGKULU Viva Tuljana; Sri Handayani Hanum; Heni Nopianti
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.26 KB) | DOI: 10.33369/jsn.4.1.29-38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan pesisir menjadi objek wisata. Penelitian ini dilakukan di Pantai Tapak Paderi Kelurahan Kebun Keling Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Karena masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan pesisir pantai Tapak Paderi ini memiliki kreatifitas untuk mengelola sampah-sampah yang dijadikan ornamen di spot selfie, dan dijadikan tempat objek wisata Pondok Sandal Jodoh di Pantai Tapak Paderi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, informan ditentukan dengan teknik snowball sampling terhadap yang mengelola objek wisata Pondok Sandal Jodoh. Untuk menganalisis hasil penelitian ini menggunakan teori aksi dari paradigma definisi sosial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan pesisir menjadi objek wisata, karena para nelayan setempat yang merasa prihatin dengan banyaknya sampah botol dan sandal yang hanyut di pantai,sehingga para nelayan mengumpulkan sampah-sampah tersebut sesuai dengan jenisnya masing-masing. Sehingga masyarakat pesisir pantai melakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan kawasan pesisir pantai dan masyarakat pun memanfaatkan sampah-sampah yang ada di kawasan pesisir untuk dikelola menjadi suatu kreasi yang unik dan menarik sehingga satu titik kawasan pantai dijadikan tempat berphoto atau berselfie. Sampah tersebut berupa sandal bekas, botol plastik dan sampah-sampah yang lainnya. Karena adanya konflik kepentingan itu maka akhirnya objek wisata Pondok Sandal Jodoh ditutup pada bulan September 2017. Tetapi dengan tutupnya objek wisata Pondok Sandal Jodoh, maka muncul objek wisata yang lain menggantikan onjek wisata yang baru dan letaknya pun bersebelahan. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pengembangan, Wisata, Komunitas
BURUKNYA GIZI IBU HAMIL PADA KELUARGA MISKIN (Studi Kasus di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah) Eci Rentiani; Heri Sunaryanto; Sri Handayani Hanum
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.213 KB) | DOI: 10.33369/jsn.3.2.64-70

Abstract

PROBLEMA KEHIDUPAN BERKELUARGA PASANGAN SUAMI ISTRI KAWIN MUDA (Studi Kasus: Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah) Reka Meilda Lestari; Sri Handayani Hanum; Heni Nopianti
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.994 KB) | DOI: 10.33369/jsn.2.2.82-93

Abstract

MAKNA SIMBOLIK TARI KEJEI SUKU REJANG Gennes Arlin Mela C. Apindis; Sri Handayani Hanum; Sri Hartati
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.221 KB) | DOI: 10.33369/jsn.4.2.64-75

Abstract

Tari Kejeimerupakan salah satu tarian sakral yang berasal dari Suku Rejang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik yang terkandung dalam setiap rangkaian Tari Kejei. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftip kualitatif dengan menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data menggunakan reduksi data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Kejeiadalah tarian yang memiliki makna rasa syukur kepada sang pencipta dan kepada sang leluhur karena telah diberikan rezeki yang melimpah, bisa hidup rukun berdampingan antar sesama masyarakat. Tarian ini juga sekaligus sebagai ajang pertemuan bujang dan gadis masyarakat Rejang untuk bermain bersama dan sebagai sarana untuk mencari jodoh. Tari Kejeidimulai dengan ritual Temu’un gongyaitu ritual sebelum penggunaan alat musik pengiring. Kemudian Jampi limauuntuk keselamatan para penari yang disebut juga anak sangei. Selanjutnya yaitu tari penyambutan, tarian ini untuk menyambut tamu yang hadir dan mempersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan. Setelah tari penyambutan, lalu inti dari Tari Kejei yang terdiri dari 6 gerakan. Pertama, gerak sembah menari yang bermakna sebagai penghormatan kepada roh leluhur, kepada tamu agung dan kepada para penonton yang hadir pada saat acara Kejeiberlangsung. Kedua, gerak bederap salah pinggang yaitu gerak yang bermakna sebagai kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Ketiga, gerak metik jari sebagai bentuk penerimaanterhadap keluarga atau teman baru. Keempat, gerak mateak dayung sebagai makna penyerahan hidup kepada yang Maha Esa. Kelima, gerak sembah penyudo sebagai makna ucapan terimakasih atas kelancaran dalam melaksankan Tari Kejei. Keenam, gerakan yang terakhir yaitu gerak mendayung sebagai makna perpisahan. Baik perpisahan kepada leluhur, kepada penonton, kepada sesama penari. Tari Kejei tak luput dari unsur-unsur yang mendukung diantaranya penari, pemusik, sesaji sebagai simbol kemakmuran, kostum dan Tuwei batin(pawang). Kata Kunci: Makna Simbol, Tari Kejei. 
NILAI-NILAI LOKAL MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA PELESTARIAN SUMBERDAYA PESISIR DI KOTA BENGKULU Heni Nopianti; Sri Handayani Hanum; Sumarto Widiono
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.19 KB) | DOI: 10.33369/jsn.1.1.38-47

Abstract

This study aims to identify and describe the local values of the coastal community of Bengkulu city in managing coastal resources. The data and information were collected from a number of informants who were selected based on purposive sampling technique. The required data were collected through interviews, observation, and documentation. Data analysis was done simultaneously in conjunction with the data collection process by using conventional analytical techniques applicable in qualitative research. The result of this study shows that there are a number of local values in the coastal community of Bengkulu city, either they are still alive or have been ignored. The values had been continuously maintained for the preservation of coastal resources are: using boats (canoes) and traditional equipments in fishing instead of using trawls; avoid using explosives and poison potassium in making the catch; making restrictions on the catchment area; managing household waste; doing reforestation; and not catching the sharks.Keywords : Local Value, Management, Coastal Resource
PERAN DUKUN DALAM PERAWATAN BAYI PERIODE PERINATAL (Studi Kasus di Desa Sidoharjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan) Suratmini Suratmini; Hajar G Pramudyasmono; Sri Handayani Hanum
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.909 KB) | DOI: 10.33369/jsn.2.1.9-17

Abstract

MENENGGAK MINUMAN KERAS DALAM ACARA ENJOY: (Studi Kasus di Desa Sungai Jernih Kecamatan Seberang Musi, Kabupaten Kepahiang) Pernando Pernando; Sri Handayani Hanum; Heni Nopianti
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.625 KB) | DOI: 10.33369/jsn.3.2.53-63

Abstract

RELASI KERJA MANDOR DENGAN BURUH PEMETIK TEH (Kasus di PT. Perkebunan Sarana Mandiri Mukti, Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang) Budiman Sanjaya; Muhammad Marwan Arwani; Sri Handayani Hanum
Jurnal Sosiologi Nusantara Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.264 KB) | DOI: 10.33369/jsn.2.2.58-69

Abstract

Analisis Pemenuhan Hak Dasar Anak Pada Program “Kota Layak Anak” Di Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu Ika Pasca Himawati; Heni Nopianti; Sri Hartati; Sri Handayani Hanum
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan ( Not Accredited)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.652 KB) | DOI: 10.22202/mamangan.v5i1.1928

Abstract

The purpose of this research is to find and to analyzes the fulfillment of the basic rights on child based on the regulation of the state minister for women empowerment and child protection of the republic of Indonesia No. 12 of 2011 on indicators district of a city worthy of child. The research was done in 2 areas which is located in Gading Cempaka Subdistrict, they are in Cempaka Permai and Lingkar Baratvillage. Research conducted with qualitative approach and data was collected  throughout observation, interview , FGD and study document . The result is a). In the both of areas have not had children forum which can directly accommodate the aspirations of children and do not involve children (age category of teenagers) on the activities and deliberations or work programs that exist in the environment RT or RW. b). In the both of areas has not been in the region of the unavailability of two consulting agencies for parents/family and child welfare agencies. c). In the both of areas has not been in an optimum manner use of leisure time and cultural activities it was found problems yet the number of program activity level of RT and RW aimed at maximizing the potential of children, as well as the unavailability of Green Open Space (RTH) as playing area that is safe and comfortable for children. Tujuan penelitian ini ialah menemukenali serta menganalisis pemenuhan hak dasar pada anak yang didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten Kota Layak Anak. Penelitian dilakukan di 2 kawasan yang berada di Kecamatan Gading Cempaka, yakni Kelurahan Cempaka Permai dan Kelurahan Lingkar Barat. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengambilan informan melalui purposive dan snowball sampling. Adapun teknik pengambilan data dilakukan  melalui observasi, wawancara, FGD dan studi dokumen. Temua penelitian menunjukkan bahwa a). Kedua wilayah penelitian belum memiliki forum anak yang dapat mengakomodir aspirasi anak secara langsung serta belum melibatkan anak khususnya anak kategori usia remaja pada kegiatan dan musyawarah ataupun program kerja yang ada di lingkungan RT/RW maupun kelurahan, b). Di dua kawasan tersebut belum tersedia lembaga konsultasi bagi orang tua/keluarga dan lembaga kesejahteraan anak. c). Belum banyaknya program kegiatan di tingkat RT dan RW yang ditujukan untuk memaksimalkan potensi anak serta belum tersedianya kawasan Ruang terbuka Hijau (RTH) sebagai kawasan bermain yang amandan nyaman bagi anak.
Increasing the Digital Literacy among Tourism Awareness Groups for Sustainable Tourism Village Development Nurhayati Darubekti; Sri Handayani Hanum; Patricia Ekowati Suryaningsih; Deli Waryenti
MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): Mitra: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitra.v6i2.3552

Abstract

Given the effects of digital transformation on the tourism industry, the trends and paradigms in tourism have changed considerably, necessitating some creativity in the management of tourist villages as tourist destinations. The knowledge about the digitalization of tourism can in fact, help promote popular travelling sites, with both patrons and business owners benefitting from better systems of communication, reservation, and guest service. However, the institutional operations and management of the tourism awareness group (pokdarwis) in the community have yet to be optimally effective due to some institutional and managerial issues. Some 21st-century digital skills are identified to be helpful for this pokdarwis in its management of tourist villages, namely technical knowledge, information, communication, collaboration, creativity, and implementation of the Electronic Information and Transaction (ITE) Law. To support this effort, this community service activity (PKM) was carried out for 27 participants, who were all pokdarwis administrators, from May to October 2022, using a CBT approach. The results of the PKM activity indicate an increasing understanding that the ITE Law can provide a broad legal framework for online activities. There is also increasing awareness of social media as a communication medium that can facilitate online communication, exchange, and information access for the public, regardless of time or location. Of many social media platforms, YouTube and Instagram have become the options for publishing tourism information in Surau Village. It is nonetheless agreed that social media should be used with caution to avoid accusations of spreading false information and to ensure an effective implementation of the promotion activities. Considering this, mentoring in the use of social media in the marketing efforts will still be provided in the form of consultation, learning, and counseling.