Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DESCRIPTION OF FORMER DRUGS AND ALCOHOL ABUSERS IN TETIRAH DHIKIR REHABILITATION CENTER YOGYAKARTA Idha Arfianti Wira Agnia; Suhartini Suhartini; Hendro Widagdo
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 2 (2012): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drugs and alcohol abuse is a major public health problem in worldwide. Prevalence of drug use in Yogyakarta, 2.72 percent of ages 10-59 (2.5371 million). Negative effect of drugs and alcohol abuse can produce crime behavior, even can cause death. The prevention, treatment, and rehabilitation in Indonesia have been done, but the basic characteristics of patients in rehabilitation centers have not been studied yet. The aim of the study was to determine the basic characteristics of former drugs and alcohol abusers in Tetirah Dhikir rehabilitation center Yogyakarta. This study was observational study, with total sampling methods. Observations, interview, and examination were performed on all patients. Case description was analyzed by descriptive statistics. All patients were men and productive age (34,4+1,35 years old). Mostly subjects unemployment (80%), totally recovered (60%), senior high school student (60%), outside Yogyakarta resident (60%), and up to 1 year followed therapy (60%). They preferred to choose multiple combination of alcohol (80%) and single kind of drug (60%). SGOT (25,2+8,2 U/L), SGPT (28,4+1,98 U/L), BUN (22,18+1,27 mg/dL), and creatinine (0,7+0,06 mg/dL) were within normal limit. The patients were mostly male, productive age, senior high school student, and unemployment, from outside Yogyakarta, totally recovered, and up to 1 year followed therapy. Mostly patients preferred to choose multiple combination alcohol and single kind of drug. The mean of liver and renal function test were within normal limit. Further evaluation of patients recovery status are needed.
Analisis Perbedaan Topografi Perlukaan Antara Korban Kecelakaan Lalu-Lintas dengan Korban Tindak Kriminal yang Ditangani di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada Muhamad Zahrandika Putra Raihan; Martiana Suciningtyas Tri Artanti; Hendro Widagdo; Ide Bagus Gede Surya Putra Pidada
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 13 No 1 (2023): Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJLFS.2023.v13.i01.p03

Abstract

Latar Belakang: Kecelakaan lalu-lintas dan tindak kriminal merupakan permasalahan kesehatan dan penyumbang kasus perlukaan yang serius di Indonesia. Dari tahun 2017-2019, terdapat lebih dari 150.000 kasus kecelakaan yang berujung pada luka, baik ringan maupun berat, tiap tahunnya. Dari tahun 2015-2019, terjadi lebih dari 38.000 kasus tindak kriminal yang melibatkan kekerasan fisik tiap tahunnya. Luka yang disebabkan oleh dua hal yang berbeda tentu akan menunjukan topografi perlukaan yang berbeda pula. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan topografi luka antara korban kecelakaan lalu-lintas dan korban tindak kriminal. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif komparatif dengan sampel berupa rekam medis korban kecelakaan lalu lintas dan korban tindak kriminal yang diambil dari RSA Universitas Gadjah Mada dari tahun 2018-2021. Dari rekam medis tersebut dilakukan analisis untuk membandingkan topografi luka antara korban kecelakaan lalu-lintas dengan korban tindak kriminal. Hasil: Dari hasil analisis ditemukan bahwa jenis luka dengan insidensi terbanyak adalah luka robek/laserasi pada kelompok kecelakaan lalu-lintas (62%, p < .001) dan luka memar/kontusi (58.2%, p < .001) pada kelompok korban tindak kriminal kekerasan. Area tubuh dengan insidensi luka terbanyak adalah area ekstremitas bawah (58.9%, p < .001) pada kelompok kecelakaan lalu-lintas dan area kepala pada kelompok korban kecelakaan (79.1%, p < .001). Kesimpulan: Penyebab perlukaan berupa kecelakaan lalu-lintas dan tindak kriminal kekerasan memiliki pengaruh signifikan secara statistik terhadap lokasi luka, dengan temuan yang sesuai dengan penelitian terdahulu.
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS XI SMA NEGERI 9 KOTA BEKASI TENTANG PELANGGARAN KESUSILAAN PADA TAHUN 2024 Devina Astari Putri; Wikan Basworo; Hendro Widagdo; Martiana Suciningtyas Tri Artanti; Idha Arfianti Wiraagni
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 03 (2025): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v7i03.357

Abstract

ABSTRAK Kasus pelanggaran kesusilaan di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Tindak pelanggaran kesusilaan dapat terjadi di dalam rumah maupun di luar rumah seperti sekolah, tempat kerja, bahkan di fasilitas umum, serta dapa terjadi pada berbagai usia dan status sosial di masyarakat tanpa terkecuali pada remaja. Pelanggaran kesusilaan adalah tindakan yang tidak pantas dalam hal tatanan masyarakat yang beradab, serta merugikan dan merendahkan harkat dan martabat manusia. Pengetahuan remaja yang kurang akan pengertian dan bentuk dari pelanggaran kesusilaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya pelanggaran kesusilaan pada remaja. Yaitu mengetahui karakteristik dan tingkat pengetahuan remaja siswa kelas XI di SMA Negeri 9 Kota Bekasi, serta mengetahui tingkat pengetahuan sesuai karakteristik remaja siswa kelas XI SMA Negeri 9 Kota Bekasi pada tahun 2024. Penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang menggunakan data primer berupa kuesioner yang dianalisis secara deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah 193 siswa kelas XI di SMA Negeri 9 Kota Bekasi. Mayoritas (73,6%) siswa kelas XI di SMA Negeri 9 pada tahun 2024 memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang pelanggaran kesusilaan. Karakteristik remaja siswa kelas XI di SMA Negeri 9 Kota Bekasi pada tahun 2024 yaitu sebagian besar siswa berusia 16 tahun (57%), berjenis kelamin perempuan (63,7%), sebagian besar ilmu yang diminati adalah ilmu pengetahuan sosial (64,8%), sebagian besar pernah mendapat informasi tentang pelanggaran kesusilaan (91,7%), dan sebagian besar menggunakan media sosial sebagai sumber informasi (70,5%). Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan responden yang pernah menerima informasi tentang pelanggaran kesusilaan. ABSTRACT The increasing incidence of indecency violations in Indonesia has become alarming, as such acts may occur in various settings, including homes, schools, workplaces, and public facilities, affecting individuals across all ages and social backgrounds, particularly adolescents. These violations represent inappropriate behaviors within a civilized society that undermine human dignity, while adolescents’ lack of knowledge regarding the definition and forms of indecency is a factor that may contribute to their occurrence. This study aimed to identify the characteristics and knowledge level of eleventh-grade students at SMA Negeri 9 Bekasi City in 2024, as well as to examine differences in knowledge according to respondents’ characteristics. A descriptive observational design with a cross-sectional approach was employed using a questionnaire as the primary instrument, involving 193 students as the study sample. The results showed that the majority of students (73.6%) demonstrated good knowledge about indecency violations. Most respondents were 16 years old (57%), female (63.7%), preferred social sciences (64.8%), had received information about indecency (91.7%), and used social media as the main source of information (70.5%). The study concludes that knowledge levels differ significantly by age, gender, and prior exposure to information regarding indecency violations.