Oriana Tio Parahita Nainggolan
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

THE IMPACT OF MUSIC IN INCREASING INTELLIGENCE: A "GENDHING LANCARAN" EXPERIMENT ON SPATIAL-TEMPORAL ABILITY Nainggolan, Oriana Tio Parahita
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.885 KB) | DOI: 10.31091/jomsti.v2i1.606

Abstract

  Tujuan penelitian ini adalah menginvestigasi pengaruh tetembangan gamelan Jawa, yaitu gendhing lancaran terhadap peningkatan kemampuan spasial-temporal. Subjek penelitian ini adalah 60 murid sekolah dasar di kelas empat. Dengan menggunakan metode acak, subjek-subjek tersebut dijadikan ke dalam dua kelompok, yaitu 30 dalam kelompok eksperimen dan 30 lainnya dalam kelompok pengawasan. Mereka dikaitkan dengan salah satu dari dua kondisi: mendengar gendhing lancaran (untuk kelompok eksperimen) atau tidak mendengar musik tersebut (untuk kelompok pengawasan). Sebagai tugas spasial-temporal, CFIT (culture fair intelligence test) dicatat sebelum dan sesudah mendengar gendhing lancaran. Kelompok eksperimen secara signifikan bernilai lebih tinggi dibandingkan kelompok pengawasan melalui CFIT. Data ini mendukung penelitian ini di mana elemen-elemen bunyi yang dihasilkan berbagai alat musik dapat memberikan stimulus atau pengaruh pada kemampuan spasial-temporal.
Species Counterpoint: Pendekatan Dalam Pembelajaran Kontrapung Nainggolan, Oriana Tio Parahita
Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/vt.v4n1.p31-38

Abstract

Abstract: As a part of music theory, Counterpoint dealing with a combination of melody in contrary motion. It is focused on combining melody between cantus firmus and counterpoint. In learning counterpoint, there are two approaches which usually used, free Counterpoint and strict counterpoint (it is well known as species counterpoint). The free counterpoint method allows writing counterpoint melody without paying attention to Counterpoint rules. While in strict counterpoint does not give freedom to write counterpoint melody, hence in must follow Counterpoint rules. Based on an early observation of this study, it found that the free counterpoint method did not give a strong understanding of basic counterpoint to the students. It is showed that students are confused when they made a Counterpoint melody. They stated that they were confused about how to start the melodies and also how to develop their melody because they don’t have a strong basis of counterpoint rules. This research aims to analyze the role of species counterpoint in giving a rudiment to the students. Species counterpoint used here as a pedagogical tool, which makes students learned through several steps called species. This is qualitative research. The data acquired from observation and interviews during learning Counterpoint at Music Education Study Program, Faculty of Performing Arts, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. The results showed that species counterpoint builds a strong fundamental theory in writing counterpoint melody. Moreover, it also helps students to increase their skills in writing a counterpoint melody.Keywords: Counterpoint, Cantus Firmus, Species Counterpoint, Melody. Abstrak: Kontrapung merupakan cabang dari Teori Musik untuk menyusun kombinasi melodi secara berlawanan antara cantus firmus dan counterpoint. Dalam pembelajaran Kontrapung terdapat dua pendekatan yaitu free counterpoint dan strict counterpoint (species counterpoint). Free counterpoint memberikan kebebasan dalam membuat melodi Kontrapung, sementara strict counterpoint harus mempertimbangkan berbagai macam kaidah dalam membuat melodi Kontrapung. Berdasarkan observasi awal, penggunaan free counterpoint dalam pembelajaran Kontrapung tidak memberikan dasar yang kuat untuk dapat membuat melodi Kontrapung. Untuk mengatasi hal tersebut, maka sebaiknya pembelajaran Kontrapung dilakukan dengan menggunakan pendekatan species counterpoint. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan species counterpoint pada pembelajaran Kontrapung dalam membuat melodi Kontrapung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian didapat dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan selama pembelajaran Kontrapung di Program Studi S-1 Pendidikan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Kontrapung dengan menggunakan pendekatan species counterpoint dapat meningkatkan pemahaman terhadap kaidah-kaidah Kontrapung dalam membuat melodi Kontrapung, selain itu pembelajaran Kontrapung dengan species counterpoint juga meningkatkan keterampilan dalam membuat melodi Kontrapung.Kata Kunci: Kontrapung, Cantus Firmus, Species Counterpoint, Melodi. 
Sampling Suara Instrumen Musik sebagai Strategi Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa dalam Pembuatan Film Scoring Pandan Pareanom Purwacandra; Oriana Tio Parahita Nainggolan
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 15, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v15i1.3232

Abstract

ABSTRAKFilm scoring merupakan pembuatan musik untuk mengiringi gambar visual dalam film. Dalam pembuatan film scoring sangat dibutuhkan pengetahuan tentang musik, hal ini dikarekan film scoring memiliki tujuan untuk menciptakan emosi penonton agar dapat memahami film yang ditonton. Instrumen musik merupakan elemen musikal yang mendukung terciptanya emosi penonton. Penelitian ini memiliki tujuan meningkatkan hasil belajar mahasiswa Program Studi D-3 Animasi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada pembuatan Film Scoring dengan strategi pembelajaran menggunakan sampling suara isntrumen musik. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa, maka digunakan penelitian tindak kelas dengan tiga siklus. Indikator keberhasilan hasil belajar mahasiswa didapat dari nilai dalam tugas membuat film scoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar mahasiswa pada akhir siklus ketiga dari PTK dengan menggunakan strategi pembelajaran sampling suara instrumen musik. Hasil belajar mahasiswa ini ditunjukan dengan jumlah mahasiswa yang mendapat nilai amat baik dan baik yaitu sekitar 93,75% dari 16 mahasiswa. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi sampling suara instrumen musik meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembuatan film scoring. Film scoring is music written specifically to accompany a movie. The knowledge about music plays an important role in the making of film scoring. The purpose of film scoring is evoking audience’s emotion so they will understand the film message. Musical instrument is musical element that create audience’s emotion while watching film. This research aims to enhance student learning outcomes at Animation Study Program, Faculty of Media and Recorded Arts, Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta in making film scoring with using sampling musical instrument as learning strategy. This research is classroom action research with three cycles. The indicator of student learning outcomes gathering from number of students who got an excellent and good marking in making film scoring. The results show 93,75% students or 15 out of 16 students got an excellent and good marking in making film scoring. According to the result of this study, it was concluded that the strategy of using sampling musical instrument can improve student learning outcome in making film scoring. 
Peranan Metode Eurhythmics Terhadap Peningkatan Kreativitas Gerak Oriana Tio Parahita Nainggolan
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts) Vol 16, No 3 (2015): Desember 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.028 KB) | DOI: 10.24821/resital.v16i3.1677

Abstract

Penelitian ini mengkaji peranan metode pembelajaran musik eurhythmics terhadap peningkatankreativitas gerak anak usia 0,8 - 10,0 tahun. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk membuatatau menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang telah ada maupun yang belum pernah ada, yang secaraoperasional tercermin dari kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuanuntuk mengelaborasi. Kreativitas dapat dipelajari dan ditingkatkan. Salah satu cara dalam meningkatkankreativitas adalah melalui pembelajaran musik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian RandomizedGroup Pretest-Posttest, dimana pengukuran kreativitas gerak dilakukan pada saat sebelum dan sesudahdilakukan pembelajaran musik dengan menggunakan metode eurhythmics. Analisis data yang digunakanadalah T-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode eurhythmics memiliki peranan dalampeningkatan kreativitas gerak anak usia 0,8 - 10,0 tahun.
Pembelajaran Kontrapung dengan Menggunakan Software Sibelius di Program Studi Pendidikan Musik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta Oriana Tio Parahita Nainggolan
PROMUSIKA Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i1.3154

Abstract

The terminology of counterpoint comes from the Italian language “punctus contra punctum”. Counterpoint consists of two or more melodic lines. The basic counterpoint consisting of two melodic lines (it is usually called inventions two voices). In the study of counterpoint in Music Education Study Program at Performing Arts Faculty, Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta, the researcher found that students facing the difficulty in making inventions two voices. Regarding solve the problem, the researcher using Sibelius software as a learning media. This research is a classroom action research with the aims to increase the learning result of students in learning counterpoint by using Sibelius software. The result shows that Sibelius software can simplify and accelerate in making two-part inventions. The data obtained from students’ result in making two-part inventions and questionnaires that distribute to students at the end of the semester. In the preliminary stage, the data showed that only 6 (16, 70%) out of 36 students got excellent marks. This percentage increases until the second cycle, there are 21 (58, 33%) out of 36 students got excellent marks. This result showed the increasing of student learning outcomes in study Kontrapung II by using Sibelius software on making two-part inventions.
Performers (‘) Present Festival and Symposium 2016 at Yong Siew Toh Conservatory of Music Singapore 25 th October-1 st November 2016 Oriana Tio Parahita
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 3, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v3i2.2077

Abstract

Peningkatan Pemahaman Membaca Notasi Balok Dengan Menggunakan Origami Sonia Oktaviani; Suryati Suryati; Oriana Tio Parahita
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengajarkan notasi balok pada pemula dibutuhkannya media pembelajaran yang tepat untuk mendukung proses belajar, agar proses pembelajaran notasi balok dapat dipahami oleh peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembelajaran notasi balok pada ekstrakurikuler ansambel musik di SMPN 3 Sleman dengan menggunakan origami. Berdasarkan observasi awal, terdapat suatu permasalahan pada pemahaman peserta didik dalam membaca notasi balok. Penelitian ini mengusulkan origami sebagai media pembelajaran dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan warna dipercaya dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam membaca notasi balok, sehingga penelitian ini akan mengkaji penggunaan origami untuk peningkatan kemampuan membaca notasi balok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang didukung data-data melalui observasi, wawancara dan dokmentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa origami mampu mempengaruhi peningkatan pemahaman pada peserta didik dalam membaca notasi balok. Peningkatan pemahaman akan notasi balok yang diperoleh peserta didik melalui tiga tahapan yaitu tahap teori, praktik dan tes. Kata kunci: ekstrakurikuler, ansambel musik, notasi balok, media warna origami Enhanced Understanding of Reading Music Notation through OrigamiTeaching student music notation requires the use of efficient learning resources to support the learning process, so that the learning process of music notation can be understood by students. To improve the understanding of music notation in SMPN 3 Sleman's extracurricular music groups, this study examines the use of origami. Early findings suggest a difficulty with students understanding of reading music notation. The study suggests applying origami to improve learning to solve this problem. It is expected that the use of origami would improve students' understanding of music notation. Using a case study design and a qualitative research methodology, the study collects data through observation, interviews, and documentation. The results shown that students' understanding of block notation is much enhanced when they apply origami. Students gained a greater comprehension of music notation through three stages: theory, practice, and testing.keywords: extracurricular, music ensemble, musical notation, color media origami
Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran Seni Musik: Studi Kasus di SMP Negeri 3 Kebumen Ilham Ramadan Nensin; Oriana Tio Parahita Nainggolan; Mei Artanto
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum Merdeka digunakan sebagai kurikulum pembelajaran di SMP Negeri 3 Kebumen pada tahun ajaran 2022/2023 secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses penerapan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Seni Musik kelas VII di SMP Negeri 3 Kebumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengamati adanya fenomena penerapan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 3 Kebumen sebagai kurikulum pembelajaran Seni Musik, menggunakan triangulasi sebagai teknik pengumpulan data. Data yang terkumpul dianalisis melalui konsep Kurikulum Merdeka dan teori belajar konstruktivisme. Merujuk pada hasil analisis dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Seni Musik kelas VII di SMP Negeri 3 Kebumen terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Pada tahap persiapan, guru mengikuti workshop untuk mendapatkan pemahaman mengenai Kurikulum Merdeka dan mempersiapkan perangkat ajar yang akan digunakan. Pada tahap pelaksanaan, guru dan siswa menjalankan pembelajaran yang mengacu pada rencana pembelajaran dalam modul ajar, dengan mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Pada tahap evaluasi, satuan pendidikan dan pendidik melaksanakan penilaian untuk kinerja guru, penilaian proses pembelajaran melalui asesmen formatif untuk mengamati keefektifan pembelajaran, problem yang dialami siswa, progres belajar siswa, dan penilaian hasil pembelajaran melalui asesmen sumatif secara serentak pada tengah dan akhir semester.Kata kunci: Implementasi; Kurikulum Merdeka; Pembelajaran Seni Musik; SMP Negeri 3 KebumenImplementation of the “Kurikulum Merdeka” in Music Arts Learning: A Case Study at SMP Negeri 3 KebumenThe “Kurikulum Merdeka” is used as a learning curriculum at SMP Negeri 3 Kebumen in the 2022/2023 school year independently. This study aims to analyze the process of implementing “Kurikulum Merdeka” in learning Music Arts grade VII at SMP Negeri 3 Kebumen. The type of research used is qualitative with a case study approach to observe the phenomenon of implementing the “Kurikulum Merdeka” at SMP Negeri 3 Kebumen as a Music Arts learning curriculum, using triangulation as a data collection technique. The collected data was analyzed through the concept of “Kurikulum Merdeka” and constructivism learning theory. Referring to the results of the analysis in this study, it shows that the application of the Independent Curriculum in learning Music Arts grade VII at SMP Negeri 3 Kebumen is divided into three parts, namely the preparation stage, the implementation stage, and the evaluation stage. In the preparation stage, teachers attend workshops to gain an understanding of the “Kurikulum Merdeka” and prepare teaching tools to be used. At the implementation stage, teachers and students carry out learning that refers to the learning plan in the teaching module, by encouraging students to be active in learning. At the evaluation stage, education units and educators carry out assessments for teacher performance, assessment of the learning process through formative assessment to observe learning effectiveness, problems experienced by students, student learning progress, and assessment of learning outcomes through summative assessments simultaneously in the middle and end of the semester.
Penerapan Metode Solfeggio Dalam Pelatihan Paduan Suara Parompuan HKBP Petukangan Ester Gloria; Endang Ismudiati; Oriana Tio Parahita Nainggolan
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paduan Suara merupakan salah satu bentuk pelayanan di gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Petukangan, yang dilakukan pada susunan tata ibadah ataupun untuk jemaat. Dalam pelaksanaan pelayanan tersebut dilakukan oleh delapan kelompok paduan suara di gereja ini, salah satunya yaitu kelompok Paduan Suara Parompuan. Kegiatan persiapan pelayanan yang dilakukan pada kelompok ini dipimpin oleh seorang pelatih paduan suara, namun dalam pelaksanaan proses pelatihan ditemukan permasalahan yaitu kurang terasahnya kemampuan mendengarkan, membaca, serta menyanyikan melodi dan ritmik anggota paduan suara. Hal ini disebabkan metode yang digunakan sebelumnya kurang maksimal, sehingga dalam bernyanyi anggota paduan suara mengalami kesalahan intonasi serta nilai nada saat proses latihan ataupun pelayanan. Dalam mengatasi hal ini dilakukan melalui penerapan metode solfeggio yang meliputi unsur ear training (mendengarkan), sight reading (membaca), serta sight singing (menyanyikan). Adapun tujuan peneltian ini yaitu mendeskripsikan proses penerapan metode solfeggio beserta hasil dalam kegiatan pelatihan Paduan Suara Parompuan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus retrospective. Subjek dalam penelitian ini meliputi 40 orang anggota paduan suara. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan meliputi; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa penerapan metode solfeggio dapat meningkatkan kemampuan anggota paduan suara dalam mendengarkan, membaca, serta menyanyikan melodi dan ritmik. Hal ini dilihat dari peningkatan kemampuan anggota dalam mendengarkan melodi disetiap pertemuan, baik pada latihan sesi pemanasan ataupun materi lagu, sehingga mampu bernyanyi dengan intonasi dan nilai nada yang tepat. Application of Solfeggio Method in Parompuan Choir Training at HKBP PetukanganPetukangan, which is included in the liturgy or done for the congregation. The service is performed by eight choir groups, one of which is the Parompuan Choir. The preparation for service done in this group is led by a choir director, but a problem is found during rehearsals concerning the lack of skills in hearing, reading, and singing melodically and rhythmically among the members of the choir. This is because the previous method used in rehearsals was not optimal, and it resulted in mistakes in intonation and note values during rehearsals as well as services. To solve this problem, the method of solfeggio is applied by means of ear training (hearing), sight reading (reading), and sight singing (singing). The goal of this research is to describe the process of applying the solfeggio method along with its results in the rehearsals of Parompuan Choir. Qualitative method is used in this research by employing the approach of retrospective case study. 40 choir members are the subjects of this research. The data collection is done through observations, interviews, and documentations. The analysis is done through data reduction, data presentation, and the drawing of conclusion. The results show that the application of solfeggio method can enhance the skills of the choir members in hearing, reading, and singing melodically and rhythmically. This is observed from the improvements on the melodic hearing skills in every rehearsal, both during vocalising sessions and song materials, which have enabled them to sing with precise intonation and note values.
Integrating Tradition and Technology: Digital Audio Workstation-Based Learning for Traditional Music Preservation Saputra, Dani Nur; Cahyono, Agus; Utomo, Udi; Raharjo, Eko; Nainggolan, Oriana Tio Parahita
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 25, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v25i2.13913

Abstract

The use of technology into conventional music education offers novel prospects for both preservation and creativity. This study examines the application of Digital Audio Workstations (DAWs) as an educational instrument for instructing and conserving traditional music, specifically within the setting of Desa Cisaat, Subang, West Java. The study included 25 young participants from the hamlet, with the objective of evaluating how DAW-based learning may enhance their involvement with traditional Sundanese music. The study illustrates how DAWs connect old musical traditions with contemporary digital approaches through workshops and instructional activities, allowing kids to engage with traditional music in more innovative and accessible manners. The research conducted used a type of qualitative research with a descriptive approach. The data collection techniques used are through observation, interviews, and literature studies. The analysis carried out adopted from miles and huberman where the process includes data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results indicate that DAW-based learning cultivates creativity, increases student engagement, and facilitates a profound comprehension of musical legacy among younger generations. This technique facilitates the recording, adaptation, and widespread dissemination of traditional music, thus assuring its preservation in the digital era. The study indicates that the integration of tradition and technology via Digital Audio Workstations (DAWs) signifies a viable avenue for the future of music instruction and preservation, especially in rural regions.