Fina Binazir Maziya
Laboratorium Analisis Risiko Lingkungan, Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta; Pusat Studi Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS RISIKO KESEHATAN PAPARAN DEBU TERHADAP FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI HOME INDUSTRY C-MAX Azham Umar Abidin; Novelia Henita; Suphia Rahmawati; Fina Binazir Maziya
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss1.art3

Abstract

Home industry C-MAX merupakan industri yang memproduksi cor alumunium dari proses produksi tersebut menghasilakan debu di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko kesehatan paparan debu  terhadap fungsi paru pada pekerja di home industry C-MAX. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan design studi cross-sectional. Pengukuran kadar debu menggunakan alat Low Volume Air Sampler (LVAS) Pemeriksaan kapasitas fungsi paru menggunakan spirometer. Populasi dalam penelitian berjumlah 55 orang, dengan 28 pekerja bagian divisi casting dan 23 pekerja bagian divisi finishing. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 36 orang, dengan 20 orang bagian casting dan 16 orang bagian finishing. Hasil pada penelitian ini adalah pengukuran kadar debu secara rerata, masih dibawah standar Nilai Ambang Batas (NAB), dengan NAB debu total sesuai dengan regulasi Permenaker No. 05 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja yaitu 10 mg/m3. Hasil pemeriksaan spirometri mengenai fungsi paru pada responden sebanyak 36, bahwa 26 pekerja hasil pemeriksaan fungsi paru normal dan 10 pekerja mengalami gangguan fungsi paru, dengan 7 pekerja di unit casting dan 3 pekerja di unit finishing. Pekerja yang terpapar debu secara terus-menerus setiap harinya, selama 8 jam kerja akan memiliki potensi risiko kesehatan pada pernapasan akibat debu tersebut yang  menumpuk masuk dalam saluran inhalasi, sehingga produktivitasnya akan terganggu. Gangguan fungsi paru tidak hanya dipengaruhi oleh kadar debu di tempat kerja saja, tetapi masih terdapat fakor-faktor lain yang berpengaruh seperti kebiasaan merokok atau lainnya.
ANALISIS SUHU, pH DAN KUANTITAS KOMPOS HASIL PENGOMPOSAN REAKTOR AEROB TERMODIFIKASI DARI SAMPAH SISA MAKANAN DAN SAMPAH BUAH Sri Wahyuni Siagian; Yebi Yuriandala; Fina Binazir Maziya
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss2.art7

Abstract

Komposisi sampah di Kabupaten Sleman didominasi oleh sampah organik yang berasal dari sampah sisa makanan dan sampah buah. Komposisi sampah sisa makanan ini merupakan komposisi terbesar penyumbang timbulan sampah yaitu sebesar 74,22%. Sedangkan komposisi sampah buah disalah satu pasar tradisional di Kabupaten Sleman yaitu 44 % dari sampah organik lainnya. Untuk mengurangi timbulan tersebut dapat dilakukan pengomposan dengan  metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini mengkombinasikan sampah sisa makanan dan sampah buah sebagai bahan baku pengomposan. Tujuan penelitian untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi pengomposan dan kuantitas kompos dengan metode reaktor aerob termodifikasi. Penelitian dilakukan selama 30 hari menggunakan dua buah reaktor dengan massa awal feedstock 8 kg pada masing-masing reaktor. Suhu akhir yang diperoleh pada reaktor 1diperoleh sebesar 28°C dan 27°C pada reaktor 2. Pada reaktor 1 dan 2 suhu kompos sudah mencapai suhu tanah. pH kedua reaktor masih masuk dalam rentang kriteria standar SNI karena pada akhir pengomposan, pH kedua reaktor pada penelitian ini mendekati netral yaitu berkisar 7-7,4. Massa kompos akhir pada reaktor satu sebesar 1,800 kg dan 0,740 kg untuk reaktor dua. 
Pemetaan Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kota Bogor Alfahmi Ristianto; Hijrah Purnama Putra; Fina Binazir Maziya
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2022.009.01.2

Abstract

ABSTRAK Pertumbuhan penduduk Kota Bogor sangat tinggi, sehingga terjadi peningkatan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Pengelolaan sampah seperti tempat penampungan sementara pemerintah belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, yang mengarah pada munculnya LPS (Lokasi Pembuangan Sampah) ilegal akibat praktik pembuangan sampah ilegal oleh masyarakat setempat. Bahaya LPS ilegal adalah dapat mencemari lingkungan, berpotensi menyebarkan penyakit dan menghilangkan nilai estetika di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis penyebaran situs LPS ilegal dengan faktor-faktor yang berpengaruh. Data penelitian diambil langsung dengan observasi dan pengukuran di lokasi tersebut dan dengan bantuan studi perpustakaan. Hasil penelitian kami menunjukkan ada 6 kecamatan yang menjadi objek penelitian di Kota Bogor, antara lain Bogor Utara, Bogor Barat, Bogor Tengah, Tanah Sareal, Bogor Timur, Bogor Selatan. Hasil penelitian ini menemukan 28 lokasi LPS ilegal yang tersebar di 6 kecamatan. Sebaran dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, lahan, jarak ke sungai, jenis jalan dan ketersediaan TPS (Tempat Pemrosesan Sampah) legal.Kata kunci: Kota Bogor, LPS ilegal, pemetaan, sistem informasi geografi ABSTRACT The population growth of Bogor city is very high, so there is an increase in waste that is not managed properly. Although waste management facilities such as temporary shelters have not been able to meet the needs of the community, which leads to the emergence of illegal garbage disposal location due to illegal waste disposal practices by the local community. The danger of illegal garbage disposal location is that it can pollute the environment, potentially spreading disease and eliminating aesthetic value in the area. This study aims to map and analyze the spread of illegal garbage disposal location sites with influential factors. The research data was taken directly with observation and measurement at the site and with the help of library studies. The results of my research showed that there are 6 sub-districts that are the object of research in Bogor City, including North Bogor, West Bogor, Central Bogor, Tanah Sareal, East Bogor, South Bogor. The results of this study found 28 illegal garbage disposal locations spread across 6 sub-districts. Furthermore, the distribution is influenced by population density, land, distance to the river, type of road and availability of legal Garbage Processing Site.Keywords:  Bogor City, illegal garbage disposal location, mapping, geographic information system
Studi Optimasi IPAL Komunal Kota Malang dengan Pendekatan Model Stella Fina Binazir Maziya
Purifikasi Vol 16 No 1 (2016): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v16.i1.33

Abstract

Hasil analisa kandungan bahan organik berupa Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) pada badan air Sungai Brantas sebesar 92 mg/L dan 192 mg/L yang menandakan adanya pencemaran pada badan air disekitar IPAL Komunal. Kinerja IPAL Komunal yang belum optimal merupakan salah satu penyebab tingginya kandungan organik. Faktor tersebut dapat dioptimalkan menggunakan model Stella terhadap efluen IPAL Komunal dengan data kualitas influen serta fraksi removal unit pengolahan. Konfigurasi unit yang paling optimal diantara seluruh konfigurasi unit IPAL di Kota Malang yaitu tangki septik dan Anaerobic Baffle Reactor (ABR) dengan media filter dan waktu tinggal 28 jam. Hasil simulasi model Stella IPAL memiliki efisiensi removal terhadap BOD dan COD 100%, serta TSS 99% dengan debit influen 0.83 liter/detik.
EMISI GAS RUMAH KACA (GRK) KARBON DIOKSIDA (CO2) KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GENTENG KOTA SURABAYA Fina Binazir Maziya
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 3, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v3i2.4022

Abstract

ABSTRAKTimbulan sampah menghasilkan berbagai emisi Gas Rumah Kaca (GRK), khususnya parameter karbondioksida (CO2) yang dilepas ke udara. Karbondioksida yang diemisikan dari kegiatan transportasi dan proses operasi pengelolaan sampah perkotaan merupakan komponen penting yang berkontribusi pada fenomena pemanasan global. Kota Surabaya dihuni oleh 3 juta jiwa dan menghasilkan sampah perkotaan sebanyak 1600 ton setiap hari. Hal tersebut menyebabkan tingginya beban Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo dalam menerima input sampah. Pengambilan sampel dilakukan di beberapaTempat Penampungan Sementara (TPS) dengan metode purposive random sampling berdasarkan kebutuhan data yang mewakili area penelitian. Pengambilan sampel sampah dilakukan berdasarkan  Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994. Perhitungan emisi dari data timbulan sampah yang telah diperoleh dilakukan dengan metode pendekatan Intergovernmental Panel on Climate Change  (IPCC). Emisi GRK ditentukan berdasarkan kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Genteng  Kota Surabaya. Sampah direduksi di sumber sampah melalui dua upaya, yaitu pengomposan dan partisipasi masyarakat dalam program bank sampah. Selanjutnya sampah juga direduksi di TPS oleh sector informal yang dalam hal ini merupakan pemulung di sekitar wilayah TPS. Hasil perhitungan emisi CO2 sektor persampahan di Kecamatan Genteng sebesar 1270 Ton/tahun. Hasil tersebut dari kegiatan penanganan sampah sebesar 1120 Ton/Tahun untuk sampah di TPA setelah dilakukan upaya minimalisasi. Selain itu juga dari emisi pengangkutan sampah menuju bank sampah (pengolahan) dan TPA sebesar 150 Ton/Tahun. Kata Kunci : Emisi, GRK, karbondioksida,sampah. ABSTRACTThe waste is generates a variety of greenhouse gas emissions (GHG), especially carbon dioxide (CO2) released into the air. Carbon dioxide emitted from transportation activities and urban waste management processes is an important component that contributes to the phenomenon of global warming. The city of Surabaya had 3 million people and produces 1600 tons of urban waste every day. It has impact in the high burden of Benowo Final Processing Place (TPA) in receiving waste input. Sampling was conducted in several Temporary Shelter Sites (TPS) with purposive random sampling method based on the data requirement that represented the research area. Waste sampling had been done based on Indonesian National Standard (SNI) 19-3964-1994. The emission calculation of waste generation data is using Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) approach. GHG emission is determined based on the existing condition of waste management system in Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Waste is reduced in waste sources through two efforts, composting and community participation in waste bank programs. Furthermore, waste is also reduced in TPS by the informal sector which in this case is a scavenger around the TPS area. The calculation of CO2 emissions from waste sector in Kecamatan Genteng is 1270 Ton / year. The result is from waste handling activity of 1120 Ton / Year for waste in TPA after minimization efforts. In addition, from waste transport emissions to waste banks (processing) and landfill of 150 Ton / Year. Keywords : Carbondioxside, emission, greenhousegases,waste.