Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi Putra, Hijrah Purnama; Hakim, Luqman; Yuriandala, Yebi; Anggraini K, Dianty
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkebunan sawit telah menjadi perkebunan terbesar di Indonesia, salah satunya terdapat di Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau. Berdasarkan data, lahan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di kabupaten ini seluas 116.527 Ha dengan hasil produksi 429.453 ton/tahun, dan akan dihasilkan limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebesar 85.890,6 ton/tahun. Salah satu pemanfaatan TKKS adalah sebagai bahan baku briket dapat menjadi alternatif untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Hasil penelitian menunjukkan kualitas briket TKKS dengan kadar perekat 60% memiliki nilai kalor tertinggi yaitu 5914,81 kal/g, kadar abu 12,36%, kadar volatile matter 12,15%, kadar karbon terikat 63,99%, kadar air terendah 11,50% dan laju pembakaran 0,0476 g/dt. Setelah dibandingkan dengan SNI 01-6235-2000 semua briket berbagai variasi perekat memenuhi standar nilai kalor tetapi belum ada satupun briket yang memenuhi standar kadar abu, sedangkan pada parameter volatile matter hanya pada briket dengan 60% dan 65% perekat yang telah sesuai dengan standar. Kata Kunci : Briket, Energi Alternatif, Perekat Nasi dan TKKS
Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif Purnama Putra, Hijrah; Yuriandala, Yebi
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 2, No 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber sampah terbanyak adalah berasal dari pemukiman, komposisinya berupa 75% terdiri darisampah organik dan hanya 25% sampah anorganik. Sampah organik telah banyak dimanfaatkan sebagaibahan pembuatan kompos, briket serta biogas, tetapi sampah anorganik masih sangat minimpengelolaannya. Sampah anorganik sangat sulit didegradasi bahkan tidak dapat didegradasi sama sekalioleh alam, oleh karena itu diperlukan suatu lahan yang sangat luas untuk mengimbangi produksi sampahjenis ini. Sampah anorganik yang paling banyak dijumpai di masyarakat adalah sampah plastik. Padatahun 2008 produksi sampah plastik untuk kemasan mencapai 925.000 ton dan sekitar 80%nyaberpotensi menjadi sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Karena potensinya yang cukup besar,alangkah lebih baik untuk memanfaatkan sampah plastik ini menjadi produk dan jasa kreatif dalamrangka mengelola sampah plastik dengan baik, sehingga plastik benar-benar mendukung kehidupan kita.Sebagai produk kreatif, karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Produkini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Secara umum, bisnis ini terbagi dalam duajenis, yaitu produk dan jasa.Kata kunci: sampah, plastik, produk, dan jasa kreatif
Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi Hijrah Purnama Putra; Luqman Hakim; Yebi Yuriandala; Dianty Anggraini K
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol5.iss1.art4

Abstract

Perkebunan sawit telah menjadi perkebunan terbesar di Indonesia, salah satunya terdapat di Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau. Berdasarkan data, lahan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di kabupaten ini seluas 116.527 Ha dengan hasil produksi 429.453 ton/tahun, dan akan dihasilkan limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebesar 85.890,6 ton/tahun. Salah satu pemanfaatan TKKS adalah sebagai bahan baku briket dapat menjadi alternatif untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Hasil penelitian menunjukkan kualitas briket TKKS dengan kadar perekat 60% memiliki nilai kalor tertinggi yaitu 5914,81 kal/g, kadar abu 12,36%, kadar volatile matter 12,15%, kadar karbon terikat 63,99%, kadar air terendah 11,50% dan laju pembakaran 0,0476 g/dt. Setelah dibandingkan dengan SNI 01-6235-2000 semua briket berbagai variasi perekat memenuhi standar nilai kalor tetapi belum ada satupun briket yang memenuhi standar kadar abu, sedangkan pada parameter volatile matter hanya pada briket dengan 60% dan 65% perekat yang telah sesuai dengan standar. Kata Kunci : Briket, Energi Alternatif, Perekat Nasi dan TKKS.
Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif Hijrah Purnama Putra; Yebi Yuriandala
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol2.iss1.art3

Abstract

Sumber sampah terbanyak adalah berasal dari pemukiman, komposisinya berupa 75% terdiri dari sampah organik dan hanya 25% sampah anorganik. Sampah organik telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos, briket serta biogas, tetapi sampah anorganik masih sangat minim pengelolaannya. Sampah anorganik sangat sulit didegradasi bahkan tidak dapat didegradasi sama sekali oleh alam, oleh karena itu diperlukan suatu lahan yang sangat luas untuk mengimbangi produksi sampah jenis ini. Sampah anorganik yang paling banyak dijumpai di masyarakat adalah sampah plastik. Pada tahun 2008 produksi sampah plastik untuk kemasan mencapai 925.000 ton dan sekitar 80%nya berpotensi menjadi sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Karena potensinya yang cukup besar, alangkah lebih baik untuk memanfaatkan sampah plastik ini menjadi produk dan jasa kreatif dalam rangka mengelola sampah plastik dengan baik, sehingga plastik benar-benar mendukung kehidupan kita. Sebagai produk kreatif, karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Produk ini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Secara umum, bisnis ini terbagi dalam dua jenis, yaitu produk dan jasa.
Pirolisis Campuran Sampah Plastik Polistirena Dengan Sampah Plastik Berlapisan Aluminium Foil (Multilayer) Yebi Yuriandala; Siti Syamsiah; Harwin Saptoadi
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol8.iss1.art2

Abstract

Sampah plastik yang dulunya merupakan masalah lingkungan, saat ini dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif dengan menggunakan proses daur ulang yang memanfaatkan energi panas yaitu pirolisis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis terhadap minyak (liquid) yang dihasilkan dari pirolisis sampah plastik Polistitren (PS), plastik berlapisan aluminium foil (kemasan/ multilayer) (AL) dan campuran plastik tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kuantitas produk dan senyawa kimia yang dihasilkan dari pirolisis sampah plastic PS, kemasan dan campuran keduanya. Penelitian dilakukan dengan menempatkan 50 gram PS (PS), 50 gram plastik berlapisan aluminium foil (AL) (multi layer),dan PS dengan campuran 10%, 20%, 30%, 40% AL didalam reaktor pirolisis yang terbuat dari stainless steel berbentuk silinder dengan volume 0,96 m3 dengan temperatur akhir 450oC. hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan Plastik berlapisan aluminium foil maka semakin cepat naiknya temperatur mencapai titik optimum yang ditetapkan (450oC). Sedangkan senyawa kimia yang dihasilkan pada pirolisis yang mengandung PS sebagian besar berupa senyawa aromatic, sedangkan pada pirolisis AL sebagian besar berupa senyawa olefin.
PENGOLAHAN LIMBAH MAKANAN DENGAN METODE CONDUCTIVE DRYING Yebi Yuriandala; Hijrah Purnama Putra; Nurul Lathifah
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 12 No. 1 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol12.iss1.art4

Abstract

Pengolahan limbah makanan diperlukan untuk mengurangi timbulan sampah yang akan masuk pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dimana rata-rata tiap orang di Indonesia membuang 300 kg tiap tahun. Pada penelitian pengolahan limb ah makanan dengan alat Food Waste Recycler (FWR) untuk menurunkan massa limbah dengan menggunakan metode conductive drying. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari pengolahan limbah makanan dengan menggunakan alat FWR, yaitu massa limbah, suhu, dan waktu pengolahan. Pada penelitian pengolahan limbah makanan 500 gram pada suhu 70oC selama 5 jam (S1) dan 10 jam (S2) dengan adanya pencacahan terlebih dahulu untuk mempercepat proses pengeringan. Berdasarkan penelitian menunjukkan adanya penurunan massa sampah pada sampel S1 39% dengan massa akhir 305 gram dan S2 73,2% dengan massa akhir 134 gram. Penurunan massa limbah karena adanya penguapan kadar air sampah akibat adanya panas yang dihasilkan dari sumber panas (heater). Selain itu pada sampel S1 tidak adanya perubahan warna dan memiliki bau busuk sedangkan pada S2 warna kecoklatan dan bau tidak seperti awal. Hasil Food Waste Recycler dengan metode conductive drying memiliki karakteristik kimia pada limbah sampel S1 pH 6,5, 0,81% nitrogen, 1,19% phosfor, 1,30% kalium, 11,6% karbon organik dan rasio C/N 13,8 sedangkan pada S2 pH 7, 0,54% nitrogen, 1,08% phosfor, 1,31% kalium, 8,36% karbon organik dan rasio C/N 15,5. Waktu proses yang lama menjadi faktor tingginya kadar kering limbah, adanya perubahan warna, bau, dan rendahnya kadar hara yang terkandung pada limbah.
ANALISIS SUHU, pH DAN KUANTITAS KOMPOS HASIL PENGOMPOSAN REAKTOR AEROB TERMODIFIKASI DARI SAMPAH SISA MAKANAN DAN SAMPAH BUAH Sri Wahyuni Siagian; Yebi Yuriandala; Fina Binazir Maziya
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol13.iss2.art7

Abstract

Komposisi sampah di Kabupaten Sleman didominasi oleh sampah organik yang berasal dari sampah sisa makanan dan sampah buah. Komposisi sampah sisa makanan ini merupakan komposisi terbesar penyumbang timbulan sampah yaitu sebesar 74,22%. Sedangkan komposisi sampah buah disalah satu pasar tradisional di Kabupaten Sleman yaitu 44 % dari sampah organik lainnya. Untuk mengurangi timbulan tersebut dapat dilakukan pengomposan dengan  metode yang efektif dan efisien. Penelitian ini mengkombinasikan sampah sisa makanan dan sampah buah sebagai bahan baku pengomposan. Tujuan penelitian untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi pengomposan dan kuantitas kompos dengan metode reaktor aerob termodifikasi. Penelitian dilakukan selama 30 hari menggunakan dua buah reaktor dengan massa awal feedstock 8 kg pada masing-masing reaktor. Suhu akhir yang diperoleh pada reaktor 1diperoleh sebesar 28°C dan 27°C pada reaktor 2. Pada reaktor 1 dan 2 suhu kompos sudah mencapai suhu tanah. pH kedua reaktor masih masuk dalam rentang kriteria standar SNI karena pada akhir pengomposan, pH kedua reaktor pada penelitian ini mendekati netral yaitu berkisar 7-7,4. Massa kompos akhir pada reaktor satu sebesar 1,800 kg dan 0,740 kg untuk reaktor dua. 
Pemanfaatan Sampah Organik (Kelapa Muda, Tulang Ikan dan Limbah Udang) di Kawasan Pantai Glagah Kulonprogo Yogyakarta Yebi Yuriandala
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.098 KB) | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3092

Abstract

Pantai Glagah adalah salah satu pantai di Kulonprogo yang tidak hanya menyediakan destinasi alam yang indah, pengunjung juga dapat menikmati makanan hasil olahan laut dan minuman kelapa muda yang disajikan di puluhan warung kuliner. Dengan adanya aktifitas pariwisata tersebut, akan menimbulkan permasalahan sampah karena terakumulasinya sampah organik berupa sampah sisa makanan dan kelapa dari warung kuliner ditambah dengan belum adanya sistem pengelolaan sampah yang memadai di kawasan Pantai Glagah. Sampah organik ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan melakukan pemanfaatan sampah organik terutama sampah kelapa yang akan dimanfaatkan menjadi briket, serta  sampah tulang ikan dan udang menjadi pelet pakan ikan. Pengolahan kelapa menjadi briket menggunakan metode pirolis dengan memvariasikan suhu pirolisis dan kadar perekat. Berdasarkan hasil analisis di dapat hasil nilai kalor tertinggi terdapat pada briket dengan suhu pirolisis 350°C dan konsentrasi perekat 10% sebanyak 6383,95Kal/gram. Dari keseluruhan variasi briket, kadar volatile dari keempat variasi briket melebihi standar yang ditetapkan oleh SNI 01-6235-2000 tentang briket arang kayu. Untuk pengolahan limbah tulang ikan dan udang menjadi pelet pakan ikan menggunakan perhitungan variasi formulasi dengan metode Pearson Square. Pengujian kimia menggunakan analisis proksimat dengan 3 variasi pelet. Hasil analisis kemudian disesuaikan dengan standar baku mutu pakan ikan yaitu SNI-01-4087-2006 (pakan ikan lele), SNI-01-7242-2006 (pakan ikan nila), dan SNI-7473:2009 (pakan ikan gurami). Berdasarkan hasil analisis, Pelet A memiliki kualitas paling baik diantara ketiga variasi, dengan jumlah kadar air 16,48%, kadar abu 31,66%, kadar protein 14,68%, kadar lemak 3,63%, dan serat kasar 18,61%.
Pemanfaatan Sampah Organik (Kelapa Muda, Tulang Ikan dan Limbah Udang) di Kawasan Pantai Glagah Kulonprogo Yogyakarta Yebi Yuriandala
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3092

Abstract

Pantai Glagah adalah salah satu pantai di Kulonprogo yang tidak hanya menyediakan destinasi alam yang indah, pengunjung juga dapat menikmati makanan hasil olahan laut dan minuman kelapa muda yang disajikan di puluhan warung kuliner. Dengan adanya aktifitas pariwisata tersebut, akan menimbulkan permasalahan sampah karena terakumulasinya sampah organik berupa sampah sisa makanan dan kelapa dari warung kuliner ditambah dengan belum adanya sistem pengelolaan sampah yang memadai di kawasan Pantai Glagah. Sampah organik ini jika tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan melakukan pemanfaatan sampah organik terutama sampah kelapa yang akan dimanfaatkan menjadi briket, serta  sampah tulang ikan dan udang menjadi pelet pakan ikan. Pengolahan kelapa menjadi briket menggunakan metode pirolis dengan memvariasikan suhu pirolisis dan kadar perekat. Berdasarkan hasil analisis di dapat hasil nilai kalor tertinggi terdapat pada briket dengan suhu pirolisis 350°C dan konsentrasi perekat 10% sebanyak 6383,95Kal/gram. Dari keseluruhan variasi briket, kadar volatile dari keempat variasi briket melebihi standar yang ditetapkan oleh SNI 01-6235-2000 tentang briket arang kayu. Untuk pengolahan limbah tulang ikan dan udang menjadi pelet pakan ikan menggunakan perhitungan variasi formulasi dengan metode Pearson Square. Pengujian kimia menggunakan analisis proksimat dengan 3 variasi pelet. Hasil analisis kemudian disesuaikan dengan standar baku mutu pakan ikan yaitu SNI-01-4087-2006 (pakan ikan lele), SNI-01-7242-2006 (pakan ikan nila), dan SNI-7473:2009 (pakan ikan gurami). Berdasarkan hasil analisis, Pelet A memiliki kualitas paling baik diantara ketiga variasi, dengan jumlah kadar air 16,48%, kadar abu 31,66%, kadar protein 14,68%, kadar lemak 3,63%, dan serat kasar 18,61%.
Pengolahan Sampah Organik Sebagai Solusi Ekonomi Dari Perguruan Tinggi Di Masa Pandemi Shubhi Mahmashony Harimurti; Eka Dewi Rahayu; Yebi Yuriandala; Adha Faiqol Aqli; Ghani Asrofi Sunandar; Dion Rafiedhia Danistra; Alfian Athal Rizky Pamungkas; Deni Sutiana; Merina Indah Sari
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.489 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.882

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terjadi sejak awal tahun 2020 memaksa seluruh pekerjaan dilaksanakan dari rumah atau biasa dikenal dengan istilah Work From Home (WfH). Salah satu efek kegiatan WfH adalah meningkatnya timbulan sampah organik di rumah, di mana aktivitas yang biasanya di tempat kerja berpindah ke rumah atau tempat tinggal masing-masing. Sampah organik yang sebagian besar berupa sisa makanan bisa dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat pada tingkat Rumah Tangga yaitu dengan cara pengomposan menggunakan komposter. Universitas Islam Indonesia melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melaksanakan Pengabdian masyarakat pengolahan sampah organik di Desa Ringinputih, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah yang dihasilkan dari rumah tangga. Metode pelaksanaan pengabdian dengan model blended (campuran) yaitu dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Media daring yang digunakan adalah Zoom Video Conference dan YouTube sedangkan luring dengan datang langsung ke Desa Ringinputih menggunakan protokol Kesehatan. Hasil dari kegiatan ini berupa cara pengolahan dan pemanfaatan sampah organik di rumah tangga oleh masyarakat Desa Ringinputih menjadi kompos. Selain itu, kompos yang dihasilkan harapannya dapat digunakan oleh masyarakat sebagai media tanam sayuran di rumah, sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi sayuran organik yang ditanam sendiri.