Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH LETAK SHEAR WALL PADA GEDUNG TIDAK BERATURAN TERHADAP NILAI SIMPANGAN DENGAN ANALISA RESPONS SPEKTRUM ( Studi Kasus : Apartemen di Cimanggis, Depok ) Baehaki Baehaki; Hendrian Budi Bagus Kuncoro; Puspa Dahlia
Jurnal Fondasi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jft.v8i1.5404

Abstract

Struktur gedung bertingkat tinggi memiliki risiko fleksibilitas yang cukup besar. Gedung dengan flesibilitas yang besar memerlukan elemen pengaku seperti shear wall. Namun, harus diperhatikan posisi yang tepat untuk meletakkan shear wall agar dapat memberikan kinerja gedung yang optimal. Sehingga, perludilakukan studi untuk mengetahui letak shear wall yang efektif.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku strtuktur berupa simpangan dan gaya geser dasar gempa dengan posisi shear wall yang bervariasi. Terdapat empat model posisi shear wall yaitu Model A (gedung eksisting), Model B (proporsi shear wall 50% arah X dan 50% arah Y), Model C (proporsi 60% arah X dan 40% arah Y), dan Model D (proporsi 70% arah X dan 30% arah Y). Model B, C dan D dibandingkan dengan Model A sehingga dapat diketahui model dengan efektifitas tertinggi. Analisa yang digunakan adalah analisa respon spektrum pada apartemen 24 lantai di Cimanggis, Depok dengan ukuran gedung sebesar 110,56 m x 59,9 m. Perhitungan mengacu pada peraturan SNI-1726-2012 dan FEMA 451 dengan bantuan analisa software ETABS v.9.7.Hasil analisa menunjukkan bahwa pada setiap model menghasilkan mode shape 1, 2 dan 3 berturut-turut adalah translasi, translasi dan rotasi. Gedung dengan tingkat efektivitas ter tinggi adalah gedung Model D karena simpangan yang dihasilkan tereduksi sebesar 37,25% arah X dan 12,65% arah Y, sedangkan gaya geser terjadi peningkatan sebesar 4,17% terhadap gedung eksisting.
PERBANDINGAN RESPONS STRUKTUR AKIBAT BEBAN GEMPA DAN PENGARUH ANGIN PADA GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( Studi Kasus: Gedung Menara Rektorat Kampus UNTIRTA Sindangsari ) Baehaki Baehaki; Zulmahdi Darwis; Hendrian Budi Bagus Kuncoro; Prastyani Prastyani
Jurnal Fondasi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jft.v8i1.5405

Abstract

Gedung menara rektorat kampus UNTIRTA diklasifikasikan sebagai gedung bertingkat tinggi yang memiliki risiko beban lateral cukup besar, diantaranya beban angin dan beban gempa. Analisis beban angin pada struktur gedung dipengaruhi oleh ketinggian gedung, sedangkan analisis beban gempa dipengaruhi oleh massa gedung. Berdasarkan ketinggian serta lokasi yang rawan terhadap beban angin dan beban gempa, maka perlunya penelitian dalam merencanakan gedung menara rektorat kampus UNTIRTA yang mampu menahan beban tersebut untuk menjamin keandalan bangunan.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respons struktur akibat beban gempa dan pengaruh angin pada gedung bertingkat tinggi dimana respons struktur yang ditinjau yaitu story drift, displacement, dan story shear. Penelitian ini menggunakan metode pembebanan gempa dinamik respons spektrum berdasarkan SNI 1726-2012 dan pembebanan angin berdasarkan SNI 1727-2013.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh tekanan angin rencana pada gedung menara rektorat kampus UNTIRTA berdasarkan data BMKG yaitu 0,0135 kN/m2 tidak memenuhi persyaratan tekanan angin desain minimum berdasarkan SNI 1727-2013 sebesar 0,77 kN/m2. Tekanan angin rencana yang rendah dikarenakan gedung menara rektorat kampus UNTIRTA terletak jauh dari pantai namun memiliki risiko kegempaan cukup tinggi, sehingga pembebanan akibat beban gempa menghasilkan respons struktur yang lebih besar meliputi story drift, displacement, dan story shear secara berturut-turut yaitu sebesar 43,56%,76,62%, dan 64,98% terhadap beban angin.
PEMANFAATAN LIMBAH GAS ESTILEN MENGGUNAKAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DAN HR WATER REDUCER LIGNO C 491 SEBAGAI PEMBUATAN BETON Hendrian Budi Bagus Kuncoro; Zulmahdi Darwis; Baehaki Baehaki; Rezka Mugri N.R
Jurnal Fondasi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.483 KB) | DOI: 10.36055/jft.v7i2.4076

Abstract

Indonesia telah mengembangkan manajemen limbah modern dengan prinsip yaitu 6R ( Reuse, Reduce, Recycle, Replace, Refill, dan Repair ) salah satu sistem managemen limbah ditekankan terhadap Reuse ( pemanfaatan ulang ) dan Recycle ( daur ulang ) dimana dapat menjadi strategi yang tepat dalam pengelolaan limbah untuk menciptakan produk baru. Salah satu cara mendaur ulang limbah tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah Gas estilen menjadi bahan tambahan pembuatan beton.Perencanaan beton dengan penambahan limbah karbit dan Ligno C 491, dengan variasi dosis 1,25% Ligno dan 10% , 1,5% Ligno dan 10% , 1,75% Ligno dan 10% , 2% Ligno dan 10% dan pada masing – masing dosis ditambahkan pula limbah karbit sebesar 10% dengan pertimbangan bahan tambah bersifat pozolan apakah mampu diaplikasikan terhadap pembuatan beton ? Jumlah benda uji sebanyak 48 buah, dengan variasi umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari.Hasil penelitian ini menyatakan penambahan Ligno C 491 dan limbah karbit dapat mempengaruhi kemudahan pengerjaan beton dikarenakan memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi namun memilki kemampuan untuk menaikan kuat tekan beton sekitar 40 % hubungan penambahan limbah karbit terhadap pengurangan semen dan hasil pengujian beton sudah mampu untuk mengurangi kebutuhan semen sebagai bahan perekat terlihat dari hasil pengujian beton normal umur 28 hari 19,58MPa, rata-rata kuat tekan pada umur 28 hari untuk beton yang menggunakan dosis 1,25% Ligno dan 10% LBK sebesar 27,18 MPa, dosis 1,5% Ligno dan 10% LBK sebesar 24,76 MPa, dosis 1,75% Ligno dan 10% LBK sebesar 25,16 MPa, dosis 2% Ligno dan 10% LBK sebesar 23,22 MPa. Dari hasil uji tekan penambahan limbah karbit dan Ligno C 491 mampu untuk memenuhi kuat tekan beton normal yaitu antara 15 – 30 Mpa.
PERBANDINGAN SIMPANGAN HORIZONTAL PADA STRUKTUR GEDUNG DENGAN EFISIENSI ELEMEN STRUKTUR BALOK DAN KOLOM (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum UNTIRTA Sindangsari) Baehaki Baehaki; Hendrian Budi Bagus Kuncoro; Intan Cahya Kumala
Jurnal Fondasi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1303.689 KB) | DOI: 10.36055/jft.v7i2.4077

Abstract

Gedung Fakultas Hukum Untirta merupakan gedung baru yang bertempat di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. Berdasarkan Detail Engineering Design (DED), gedung Fakultas Hukum di prediksi memiliki dimensi yang cukup besar, maka dilakukan efisiensi pada elemen struktur balok dan kolom sebesar 5% dan 10%. Pada perencanaan struktur khususnya struktur beton bertulang selain nilai efisiensi bangunan, struktur gedung harus di desain dengan mempertimbangkan pengaruh gempa terhadap gedung.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan perubahan simpangan hasil efisiensi elemen struktur balok dan kolom sebesar 5% dan 10% pada Gedung Fakultas Hukum UNTIRTA. Pembebanan yang ditinjau meliputi beban mati, beban hidup dan beban gempa (beban gempa dinamik respon spektrum dan statik ekivalen) sesuai SNI 1726 2012.Berat gedung pada perencanaan awal sebesar 59605,273 kN, sedangkan untuk efisiensi 5% (Wt,5%) 58407,046 kN dan berat gedung pada efisiensi 10% (Wt,10%) 57507,852 kN. Simpangan yang dihasilkan pada efisiensi 5% sebesar 35,88 kN, dengan presentasi perubahan 16,42 % dari perencanaan awal. Sedangkan efisiensi 10%, simpangan yang dihasilkan 47,02 mm dengan presentasi perubahan sebesar 52,56%. Gaya geser yang dihasilkan pada efisiensi 5% sebesar 3387 kN dan pada efisiensi 10% sebesar 31,05 kN. Persentase perubahan gaya geser pada efisiensi 5% terhadap perencanaan awal sebesar 5,77%. Efisiensi 10% mengasilkan persentase perubahan 12,24% dari perencanaan awal. Hubungan antara berat gedung dengan gaya geser, semakin ringan suatu gedung akan mengasilkan gaya geser yang lebih kecil, dan simpangan yang dihasilkan semakin besar.
PROSES AKREDITASI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN SERANG DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL Akhmad Fakhri; Baehaki Baehaki; Mutiara Widyati; Khoirunnisa Muthia; Ila Rosmilawati
JURNAL KOULUTUS Vol. 7 No. 2 (2024): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Serang menjamin kualitas pendidikan yang bermutu dibuktikan dengan capaian akreditasi A, yang merupakan hasil dari proses penilaian pendidikan mereka melalui proses akreditasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami proses yang ditempuh oleh SKB Kabupaten Serang dalam mendapatkan dan mempertahankan status akreditasi A mereka. Penelitian memakai metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil kajiannya bahwasanya upaya yang dilaksanakan SKB Kabupaten Serang agar mendapatkan akreditasi A adalah berjalan sesuai dengan delapan SNP, mempunyai SOP dalam penyelenggaraan pendidikan, memberikan pelayanan terbaik, serta memiliki program kerja yang efektif.  Sedangkan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan akreditasi A adalah dengan evaluasi, menerima saran dan kritikan, serta meningkatkan kualitas pembelajaran.