Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Obesitas dengan Peningkatan Kadargula Darah Sewaktu pada Remaja di SMAN Palangka Raya Natalansyah Natalansyah; Ayu Christiani Febriana; Supriandi Supriandi
Jurnal Forum Kesehatan Vol 9 No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.249 KB)

Abstract

Obesity is a complex disorder of feeding and energy metabolism that is controlled by several specific biological factors. Obesity occurs because of an imbalance between energy intake and energy output (energy expenditures) so that the excess energy is stored in the form of fatty tissue. The excess of energy can be caused by high energy intake or low energy output. The design of this study was cross sectional. The number of research subjects of this study is about 42 peoples who have been measured the blood sugar levels at the time. The subjects of this study were aged 15-18 years old that has been taken with total sampling method. All subjects who have been qualified and have signed the consent sheet will be measured weight, height, body mass index, and blood sugar levels. Further data will be analyzed using SPSS program. The purpose of this study was to determine the relationship of Obesity with Increased Blood Sugar Levels of students in SMAN 2 Palangka Raya. The result showed that 21 subjects who were obese, 18 peoples showed an elevated blood sugar level and 3 peoples showed normal blood sugar levels. Based on Chi Square test, p value is about 0.020 with interpretation is smaller than α (0,05). Conclusion based on the results of this study can be concluded there is a significant relationship between Obesity with Increased Blood Sugar Levels.
HUBUNGAN MOTIVASI, KECEMASAN, KONDISI FISIK, PERANAN ORANG TUA DAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA Barto Mansyah; Supriandi Supriandi; Greiny Arisani
Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 8, No 2 (2017): JULI
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.314 KB) | DOI: 10.36419/jkebin.v8i2.11

Abstract

Rendahnya prestasi belajar berdampak terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) lulusan tersebut. Rendahnya prestasi belajar merupakan faktor yang menjadi sorotan dunia pendidikan. Rendahnya prestasi belajar bukan hanya semata-mata disebabkan oleh kurangnya kecerdasan tetapi banyak siswa yang telah memiliki kecerdasan dan motivasi tinggi namun prestasi belajarnya menurun. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kecemasan dalam menghadapi tes dan pelajaran serta keadaan psikologi dan lingkungan belajar siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.1Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Motivasi Belajar, Kecemasan, Kondisi Fisik, Peranan Orang Tua dan Persepsi Terhadap Lingkungan Belajar dengan prestasi belajar Mahasiswa di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya. Metoda Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik menggunakan pendekatan studi Cross Sectional, Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis untuk mengetahui resiko variabel independen terhadap variabel dependen dengan menghitung nilai Prevalence Odd Ratio (POR) dan 95% Confidence Interval (CI).Dari hasil analisis pada variabel motivasi belajar  diperoleh nilai p value sebesar 0,001, maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi belajar mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar karena p value < α (0,05) dengan nilai OR sebesar 4,263. Faktor kecemasan didapatkan nilai p value sebesar 0,005 maka secara statistik sisimpulkan hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar karena p value < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan prestasi belajar dengan nilai OR sebesar 3,202. Dari hasil analisis diatas didapatkan p value sebesar 0,049, maka secara statistik faktor kondisi fisik mempunyai hubungan yang signifikan terhadap prestasi belajar karena p < α (0,05) dengan nilai OR sebesar 2,249. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi, kecemasan dan kondisi fisik dengan prestasi belajar.Kata Kunci          : Motivasi, Kecemasan, Kondisi Fisik, Peranan Orang Tua,Persepsi Lingkungan belajar, Prestasi Belajar.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN PRIMA PADA PEGAWAI PUSKESMAS KAYON PALANGKA RAYA Mimin Lestari; Supriandi Supriandi
Avicenna : Journal of Health Research Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.948 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v2i2.297

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan prima merupakan pelayanan yang diberikan kepada klien berdasarkan pada standar prosedur operasional dan pegawai merupakan sumber utama dalam melaksanakan pelayanan prima. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang antara lain karakteristik individual (individual characteristic), karakteristik organisasi (organizational charasteristic), dan karakteristik kerja (work characteristics). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan prima di Puskesmas Kayon Palangka Raya. Metode: Desain penelitian ini yaitu penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai rawat jalan Puskesmas Kayon Palangka Raya yang berjumlah 52 orang. Pada penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner dan analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil: Hasil analisa univariat pelayanan pegawai Puskesmas Kayon sebanyak 26 responden (50%) pegawai memberikan pelayanan prima dan sebesar 26 responden (50%) pegawai belum memberikan pelayanan prima. Pada faktor individual sebanyak 30 responden (57,7%) termasuk dalam usia dewasa, 48 responden (92,3%) berjenis kelamin wanita, 44 responden (84,6%) memiliki tingkat pendidikan tinggi, 49 responden (94,2%) sudah pernah menikah dan 49 responden (94,2%) memiliki masa kerja lama (lebih dari 3 tahun). Pada faktor pekerjaan sebanyak 27 responden (51,9%) memiliki ragam keahlian tinggi, 27 responden (63,5%) dengan identitas tugas tinggi, 28 responden (53,8%) dengan signifikansi tugas tinggi, 45 responden (86,5%) memiliki otonomi tinggi dan 49 responden (94,2%) memiliki umpan balik baik. Pada faktor organisasi 27 responden (51,9%) memiliki komitmen organisasi yang baik, 44 responden (84,6%) memiliki hubungan rekan kerja yang baik, dan 39 responden (75%) memiliki persepsi yang baik terhadap pola kepemimpinan atasan. Hasil analisa bivariat tidak ditemukan adanya hubungan bermakna antara faktor individu dengan pelayanan prima, ditemukan hubungan bermakana antara salah satu faktor pekerjaan yaitu otonomi dengan pelayanan prima, dan tidak ditemukan adanya hubungan bermakna antara faktor organisasi dengan pelayanan prima pegawai Puskesmas Kayon Palangka Raya. Simpulan: Tidak ada hubungan antara faktor individual dan faktor organisasi terhadap pelayanan prima pegawai. Namun ditemukan ada hubungan antara salah satu faktor pekerjaan yaitu otonomi dengan pelayanan prima pegawai Puskesmas Kayon Palangka Raya.
FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN DI BLUD RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA. Supriandi Supriandi; H. Barto Mansyah
Avicenna : Journal of Health Research Vol 1, No 2 (2018): OKTOBER 2018
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.835 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v1i2.233

Abstract

Latar Belakang : Pneumonia adalah penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia, Pneumonia diperkirakan membunuh sekitar 1,6 juta anak usia dibawah lima tahun (balita) dalam setiap tahunnya. Dampak pneumonia dapat menimbulkan komplikasi akut berupa supurasi (abses paru maupun empyem thoracis) bila tidak ditangani dengan tepat maka tidak jarang penderita akan meninggal pada akhir minggu kedua yang terhitung sejak pasien menderita pneumonia. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui Faktor Resiko yang berhubungan dengan kejadian Pneumonia pada anak balita usia 1-5 tahun di BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah adalah seluruh pasien balita rawat jalan yang terdiagnosis menderita pneumonia Periode tahun 2014 dan 2015 di BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, yaitu sebanyak 325 kasus. Subyek penelitian ini yaitu balita penderita pneumonia di BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yang berjumlah 73 anak. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil : p value pada variabel usia anak sebesar 0,016, riwayat pendidikan ibu sebesar 0,047, riwayat menyusui sebesar 0,002, riwayat imunisasi dasar sebesar 0,036 yang mana p value < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan terhadap factor resiko kejadian Pneumonia sedangkan pada faktor berat badan lahir sebesar 0,899, jenis keamin sebesar 0,831dan status gizi sebesar 0,840 yang mana bertolak belakang dengan rumus p value sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan terhadap faktor resiko kejadian Pneumonia. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia anak, riwayat pendidikan ibu, riwayat menyusui, riwayat imunisasi dasar terhadap factor resiko kejadian Pneumonia sedangkan pada faktor berat badan lahir, jenis keamin dan status gizi tidak ada hubungan yang signifikan terhadap faktor resiko kejadian Pneumonia Kata kunci: Faktor Resiko, Pneumonia, Balita.
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Pegawai Puskesmas Se-Kabupaten Lombok Timur) SUPRIANDI SUPRIANDI
JMM UNRAM - MASTER OF MANAGEMENT JOURNAL Vol. 5 No. 2 (2016): JMM JUNI 2016
Publisher : Master of Management, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jmm.v5i2.85

Abstract

Public Health Centers is a technical implementation unit under the District Health Agency that is responsible to conduct health development in a region. To achieve the development vision and mission in health, Health Centers are supported by sufficient resources such as capital, material, machine and human resources. Based on the evaluation of health center performance in 2014, all are good. The condition described for the performance of employees of Health Centers in East Lombok analyzed based on the presence list showed that the level of participation is 98%. The performance and satisfaction of health centers may be affected by the good compensation in Health Centers.This research is aimed at determining the effect of compensation on the performance of employees through the work satisfaction in health centers in East Lombok. This research is a explanatory qualitative study. The samples were 70 respondents selected through cluster random sampling and the data were analyzed using Path Analysis.The research showed that (1) Compensation does not affect directly the performance of employees; (2) Compensation affects directly the work satisfaction of employees; (3) Work satisfaction affects directly the performance of employees; (4) Compensation has direct effect on the performance of employees of Health centers through work satisfaction in East Lombok.Keywords: Compensation, Work Satisfaction, Performance.
Asuhan Keperawatan pada Penderita Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Simpang Gumul Kediri Wijaya Atmaja Kasuma; Supriandi Supriandi; Yuyun Christyanni; Rafi Farizki
Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah Vol 11 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52263/jfk.v11i1.220

Abstract

Abstract – Coronary heart disease is a familiar yagn. The disease that has earned the nickname as the number one killer is indeed suffered by quite a lot of people in the world and in Indonesia. East Java is one of the areas with the highest coronary heart disease rate in Indonesia. One of the hospitals in East Java that plans to provide a special ward for heart disease is Simpang Lima Gumul Hospital, Kediri Regency. Coronary heart disease patients must receive special nursing care because the potential for coronary heart morbidity is very high. Therefore, this study aims to provide knowledge related to nursing care for patients with coronary heart disease so that patients who avoid death from coronary heart disease can have a higher chance of survival. This research method is qualitative with an observation approach. The data used is a combination of primary data and secondary data that are mutually supportive and related. The results of the study show that coronary heart patients must carry out some nursing care and pain management. There are still many patients who do not understand coronary heart nursing care properly. In addition, pain management is also sometimes not well educated to patients or patient companions.