. Herwanda
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PENILAIAN PERSEPSI ESTETIKA ORAL DENGAN KEADAAN MALOKLUSI MENGGUNAKAN ORAL SUBJECTIVE INDEX SCALE (OASIS) DAN DENTAL AESTHETIC INDEX (DAI) (STUDI PADA REMAJA USIA 16-17 TAHUN DI SMAN KOTA BANDA ACEH) Rafinus Arifin; . Herwanda; Cut Rindi Tefani
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.136 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10610

Abstract

Estetika pada wajah dapat menentukan persepsi pada diri sendiri dan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Pada remaja ketertarikan fisik merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan penilaian persepsi estetika dan prevelensi tingkat maloklusi pada usia 16-17 tahun di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Banda Aceh. Metode crosssectional yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan 100 siswa-siswi di banda Aceh. Data yang dikumpulkan berupa umur, jenis kelamin, status maloklusi berdasarkan Dental Aesthetic Index (DAI), dan persepsi estetika oral berdasarkan Oral Aesthetic Subjective Index Scale (OASIS). Chi-Square tes digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara DAI dan OASIS. Uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi estetika dan keadaan maloklusi p=0,037 (p0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian persepsi estetika OASIS dan keadaan maloklusi DAI. Hal ini menunjukkan hubungan signifikan antara kondisi maloklusi dan tingkat kepedulian remaja terhadap keadaan estetikanya. Faktor usia pada penderita maloklusi tidak mempengaruhi kondisi persepsi estetika yang dimilikinya. Sebaliknya faktor jenis kelamin terhadap persepsi estetika menunjukkan remaja wanita cenderung lebih peduli terhadap keadaan gigi-giginya.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FLUORIDA PADA MASYARAKAT KOTA BANDA ACEH PADA TAHUN 2015 Cut Fera Novita; . Herwanda; M. Fadhlul Auzan
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.874 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10617

Abstract

Fluorida adalah salah satu tindakan pencegahan kerusakan gigi. Sumber fluorida tersedia pada alam bebas seperti pada air, udara, makanan dan minuman, umumnya fluorida diketahui terkandung dalam pasta gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang fluorida pada masyarakat kota Banda Aceh pada tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Penelitian ini melibatkan 400 orang di 90 desa dari 9 kecamatan kota Banda Aceh. Kecamatan yang termasuk dalam penelitian ini yaitu Kecamatan Baiturrahman, Kuta Alam, Meuraxa, Syiah Kuala, Lueng Bata, Kutaraja, Banda Raya, Jaya Baru, dan Ulee Kareng. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang langsung diambil dari sampel penelitian melalui pengisian kuisioner secara langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tentang fluorida pada masyarakat kota Banda Aceh pada tahun 2015 adalah 8,75% baik, 91,30% cukup, dan 41,25% kurang.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FLUORIDA PADA MASYARAKAT KOTA BANDA ACEH PADA TAHUN 2015 Cut Fera Novita; . Herwanda; M. Fadhlul Auzan
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10617

Abstract

Fluorida adalah salah satu tindakan pencegahan kerusakan gigi. Sumber fluorida tersedia pada alam bebas seperti pada air, udara, makanan dan minuman, umumnya fluorida diketahui terkandung dalam pasta gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang fluorida pada masyarakat kota Banda Aceh pada tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Penelitian ini melibatkan 400 orang di 90 desa dari 9 kecamatan kota Banda Aceh. Kecamatan yang termasuk dalam penelitian ini yaitu Kecamatan Baiturrahman, Kuta Alam, Meuraxa, Syiah Kuala, Lueng Bata, Kutaraja, Banda Raya, Jaya Baru, dan Ulee Kareng. Data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang langsung diambil dari sampel penelitian melalui pengisian kuisioner secara langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tentang fluorida pada masyarakat kota Banda Aceh pada tahun 2015 adalah 8,75% baik, 91,30% cukup, dan 41,25% kurang.
HUBUNGAN PENILAIAN PERSEPSI ESTETIKA ORAL DENGAN KEADAAN MALOKLUSI MENGGUNAKAN ORAL SUBJECTIVE INDEX SCALE (OASIS) DAN DENTAL AESTHETIC INDEX (DAI) (STUDI PADA REMAJA USIA 16-17 TAHUN DI SMAN KOTA BANDA ACEH) Rafinus Arifin; . Herwanda; Cut Rindi Tefani
Cakradonya Dental Journal Vol 10, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v10i1.10610

Abstract

Estetika pada wajah dapat menentukan persepsi pada diri sendiri dan dapat mempengaruhi kualitas hidup. Pada remaja ketertarikan fisik merupakan faktor penting yang mempengaruhi hubungan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan penilaian persepsi estetika dan prevelensi tingkat maloklusi pada usia 16-17 tahun di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Banda Aceh. Metode crosssectional yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan 100 siswa-siswi di banda Aceh. Data yang dikumpulkan berupa umur, jenis kelamin, status maloklusi berdasarkan Dental Aesthetic Index (DAI), dan persepsi estetika oral berdasarkan Oral Aesthetic Subjective Index Scale (OASIS). Chi-Square tes digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara DAI dan OASIS. Uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi estetika dan keadaan maloklusi p=0,037 (p0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian persepsi estetika OASIS dan keadaan maloklusi DAI. Hal ini menunjukkan hubungan signifikan antara kondisi maloklusi dan tingkat kepedulian remaja terhadap keadaan estetikanya. Faktor usia pada penderita maloklusi tidak mempengaruhi kondisi persepsi estetika yang dimilikinya. Sebaliknya faktor jenis kelamin terhadap persepsi estetika menunjukkan remaja wanita cenderung lebih peduli terhadap keadaan gigi-giginya.