Yogi Suprayogi
Universitas Padjajaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAPASITAS ORGANISASI DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM MENGEMBANGKAN PARIWISATA UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA Desy Saptari; Elisa Susanti; Yogi Suprayogi
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 1 (2021): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i1.28701

Abstract

            Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kurangnya pengembangan pada dua pariwisata unggulan, yaitu objek wisata Cipanas Galunggung dan Pantai Karangtawulan. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya merupakan organisasi publik yang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2016-2021 Kabupaten Tasikmalaya ditetapkan sebagai lembaga yang berwenang dalam melakukan pengembangan pariwisata di Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga sebagai organisasi public dituntut untuk memiliki kelengkapan organisasi guna mencapai tujuannya dalam mengembangkan pariwisata unggulan Kabupaten Tasikmalaya. Dengan itu, penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana kapasitas organisasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam mengembangkan pariwisata unggulan Kabupaten Tasikmalaya. Teori yang digunakan adalah teori Douglas Horton, dkk mengenai lima dimensi kapasitas organisasi, yaitu anggota staf, infrastruktur, teknologi, dan keuangan, kepemimpinan strategis, manajemen program dan proses, dan jaringan/hubungan dengan organisasi lain. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kapasitas yang dimiliki Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam mengembangkan pariwisata unggulan Kabupaten Tasikmalaya belum memadai, utamanya pada kapasitas anggota staf dan infrastruktur, teknologi, dan keuangan. Belum memadainya dua kapasitas tersebut, berdampak pada kondisi kapasitas manajemen program dan proses serta kapasitas jaringan/hubungan dengan organisasi lain. Sedangkan, untuk kapasitas kepemimpinan strategis sudah memadai namun itu pun masih perlu peningkatan pada aspek-aspek kepemimpinan di dalamnya.
KINERJA BIDANG MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN PARKIR PADA DINAS PERHUBUNGAN DALAM MENGATASI KEMACETAN DI KOTA BANDUNG Rachmadona Rachmadona; Ira Irawati; Yogi Suprayogi
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 2 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i2.28694

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kinerja Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir pada Dinas Perhubungan Kota Bandung dengan indikator persentase kemacetan yang teratasi belum mencapai target yaitu hanya 81.25%, jumlah lahan parkir yang kurang memadai dan tidak bertambah di Kota Bandung, pembangunan ruas jalan yang tidak sesuai dengan peningkatan volume kendaraan di Kota Bandung, dan banyak angkutan kota di Kota Bandung yang menunggu penumpang (ngetem) dibadan jalan dan menaik-turunkan penumpang sembarangan sehingga hal tersebut menimbulkan kemacetan karena berhenti dibadan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kinerja Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir pada Dinas Perhubungan dalam mengatasi kemacetan di Kota Bandung.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengukuran kinerja organisasi publik oleh Agus Dwiyanto yang terdiri dari lima indikator, diantaranya yaitu produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir pada Dinas Perhubungan dalam mengatasi kemacetan di Kota Bandung yang sudah terpenuhi oleh Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir pada Dinas Perhubungan Kota Bandung adalah kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas. Sedangkan ukuran kinerja yang belum terpenuhi yaitu produktivitas.Dengan demikian Kinerja Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir pada Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam mengatasi kemacetan sudah cukup baik karena hanya satu indikator pengukuran kinerja yang tidak terpenuhi yaitu indikator produktivitas