Sri Tudjono
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR APARTEMEN CANDILAND, JALAN DIPONEGORO SEMARANG Mario Jesayas Baringin; Fernando Daniel Mulatogi Tindaon; Sri Tudjono; Parang Sabdono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.971 KB)

Abstract

Gedung Apartemen Candiland Semarang memiliki desain struktur yang relatif besar, dengan jumlah tingkat 20 lantai, dimana terdapat 2 lantai untuk keperluan mechanical, electrical, dan plumbing, 3 lantai semi basement untuk keperluan parkir, 1 lantai ground floor untuk keperluan kantor, 16 lantai diatasnya sebagai ruang tinggal apartemen, dan 1 lantai atap. Total dari ketinggian gedung ini 63,45 meter, dimana untuk bangunan high rise building yang didesain terhadap ketahanan gempa perlu adanya penentuan kelas situs bangunan, kontrol terhadap batasan base shear, sistem rangka, partisipasi massa, dan defleksi bangunan yang sesuai dengan peraturan SNI 1726-2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung. Peraturan lainnya yang digunakan yaitu peraturan SNI 1727-2013 mengenai Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, dan peraturan SNI 2847-2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Dengan digunakannya peraturan-peraturan tersebut, diharapkan bangunan yang didisain sudah aman dan layak terhadap kekuatan dan efektifitas material.Konfigurasi bangunan yang memanjang dan tidak simetris, dan kolom sebagai pengaku ke arah yang pendek sedikit menunjukkan ada pengaruh gaya lateral gempa yang mempengaruhi desain struktur, sehingga digunakan struktur dual system, yaitu gabungan Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus dan penggunaan Dinding Geser Khusus. Untuk mengefektifkan fungsi dari dual sytem ini diatur bahwa Rangka Pemikul Momen harus mampu mengaku minimal 25% gaya geser dasar yang terjadi di bangunan untuk masing- masing kombinasi pembebanan.
DESAIN STRUKTUR GEDUNG TRANSMART LAMPUNG Willy Barasa; Feby Adryan; Sri Tudjono; Hardi Wibowo
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKGedung Transmart Lampung adalah bangunan gedung 6 lantai, dimana terdapat 1 lantai basement untuk parkir kendaraan, 3 lantai store area untuk tempat perbelanjaan, 1 lantai kids city untuk tempat bermain, 1 lantai CGV cinema sebagai tempat menonton, dan 1 lantai atap untuk tempat cooling tower. Total ketinggian gedung ini adalah 41,13 meter. Desain struktur gedung ini mencakup perencanaan struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas direncanakan menggunakan atap rangka baja dan beton bertulang (plat lantai, tangga, balok, dan kolom) sedangkan struktur bawah direncanakan menggunakan pondasi sumuran. Peraturan yang digunakan yaitu SNI 1727-2013 mengenai Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI 1726-2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-Gedung, SNI 2847-2013 mengenai Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, dan SNI- 03-1729-2015 untuk perencanaan struktur baja. Perencanaan struktur beton bertulang pada bangunan ini didesain menggunakan metode sistem rangka gedung dengan konfigurasi struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dari hasil analisis dan perencanaan, dapat disimpulkan bahwa partisipasi massa lebih dari 90% dicapai sampai dengan kombinasi mode 20 dan gaya geser dasar dinamik lebih besar 85% dari gaya geser dasar statik ekivalen. Pemilihan konfigurasi Sistem Rangka Gedung ini bertujuan mendapatkan daktilitas tinggi agar struktur dapat mengalami simpangan pasca elastis besar secara berulang kali sehingga mampu mempertahankan kekuatan struktur pada saat terjadi gempa kuat. Pembebanan yang ditinjau untuk perencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, beban gempa, beban angin, dan juga beban khusus Roller Coaster. Karena adanya Beban Roller Coaster mengakibatkan torsi yang sangat besar sehingga untuk pengurangan torsi digunakan sistem balok anak bersilang pada joint kolom Roller Coaster. Struktur rangka kuda-kuda atap digunakan profil asal IWF 500.200.10.16 yang akan diubah menjadi CB 700.200.10.16. Pada perencanaan balok induk diperoleh hasil dimensi 400 mm × 700 mm dengan tulangan longitudinal D25 dan tulangan transversal D10 – 75, untuk perencanaan kolom diperoleh dimensi 650 mm × 650 mm dengan tulangan longitudinal 28D25 dan tulangan confinement D10 – 50. Pada perencanaan pondasi sumuran direncanakan sampai kedalaman 6 meter dengan diameter tiang 2200 mm.
PERENCANAAN STRUKTUR RAINBOW SPRINGS CONDOVILLA TANGERANG Kristalicia Rizki; Niken Suci Untari; Sri Tudjono; Yulita Arni P
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan struktur gedung yang berada di wilayah rawan gempa harus direncanakan tahan terhadap beban gempa, yaitu struktur harus memiliki daktilitas yang tinggi yang memungkinkan terjadinya deformasi yang besar tanpa mengalami keruntuhan. Dengan demikian kerusakan struktur yang terjadi tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Pada perencanaan struktur Rainbow Springs Condovilla Tangerang mengacu SNI 1727:2013 untuk analisis mengenai beban gravitasi, SNI 1726:2012 untuk perencanaan ketahanan gempa, dan SNI 2847:2013 untuk perencanaan struktur beton. Perencanaan struktur yang ditinjau meliputi perencanaan struktur atas dan struktur bawah. Perencanaan struktur atas dihitung menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus dengan konsep strong column week beam, untuk struktur bawah menggunakan tiang pancang. Mengurangi dampak kombinasi gaya torsi yang diakibatkan bentuk bangunan, maka dimensi kolom pada bagian tepi bangunan dibuat lebih besar, sehingga pada mode 1 dan mode 2 hanya terjadi pergerakan translasi. Analisis struktur dihitung menggunakan software SAP2000 dengan metode pembebanan analisis dinamik spektrum respons gempa dan diperoleh hasil perencanaan balok induk dimensi 400 mm × 500 mm dengan tulangan longitudinal D22 dan tulangan transversal D10, untuk perencanaan kolom diperoleh dimensi 500 mm × 700 mm dengan tulangan longitudinal 16D19 dan tulangan confinement D10. Pada perencanaan pondasi tiang pancang direncanakan sampai kedalaman 19 meter dengan diameter tiang 500 mm. Dari hasil analisis dan perencanaan, dapat disimpulkan bahwa partisipasi massa lebih dari 90% dicapai sampai dengan kombinasi mode 8 dan gaya geser dasar dinamik lebih besar 85% dari gaya geser dasar statik ekivalen.
KAJIAN SUSUT BETON PADA STRUKTUR BETON BERTULANG YANG CEPAT BONGKAR PERANCAH STUDI KASUS GEDUNG ICT CENTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Gardha Satria Fadillah; Rizki Amalia Putri; Sri Tudjono; Yulita Arni Priastiwi
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1439.386 KB)

Abstract

Pembongkaran bekisting biasanya dilakukan setelah beton berumur 14 hingga 28 hari, namun pada Gedung ICT Center Universitas Diponegoro bekisting sudah dibongkar pada saat beton berumur 7 hari. Pada saat pembongkaran tidak terjadi keretakan, tetapi setelah beberapa waktu balok tersebut mengalami keretakan. Keretakan terjadi ketika hanya ada berat sendiri dan beban hidup belum bekerja. Belum diketahui penyebab keretakan yang terjadi sehingga dilakukan kajian apakah rangkak atau susut yang menjadi faktor penyebab timbulnya retakan yang terjadi. Kajian susut beton bertulang ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penyebab keretakan pada balok beton diakibatkan oleh susut beton atau faktor penyebab keretakan lainnya.Metode kajian dilakukan dengan menganalisis keadaan serta kondisi balok dan pelat pada gedung ICT Center dengan pembebanan berupa beban mati yang bekerja seperti beton cair yang belum mengeras, bekisting, dan perancah yang dimodelkan dalam 2 kondisi. Analisis dengan menggunakan program SAP2000 digunakan untuk menghitung regangan tarik akibat momen dan regangan susut yang tidak memperhitungkan pengaruh pengekangan tulangan akibat bongkar perancah pada usia beton baru mencapai 7 hari. Beton yang ditinjau adalah beton yang berumur 7, 14, 21, dan 28 hari pada daerah balok induk, balok anak, dan pelat lantai.Hasil analisis menunjukkan bahwa regangan saat bekisting dilepas yaitu umur 7 hari sampai dengan 28 hari, nilai dari regangan tarik di tepi semakin mengecil untuk umur beton yang bertambah. Hasil perhitungan regangan akibat susut menunjukan bahwa beton mengalami regangan susut pada saat 1 hingga 3 minggu setelah bekisting dilepas dan nilai regangan susut semakin kecil pada saat ditinjau terhadap beton umur 28 hari. Penjumlahan aljabar regangan tarik akibat momen dengan regangan akibat susut yang menghasilkan regangan total dibandingkan dengan batas crack. Didapatkan bahwa regangan total dari balok induk, balok anak 1, balok anak 2, dan pelat yang ditinjau pada kondisi 1 maupun kondisi 2 bernilai kurang dari batas crack, sehingga dapat disimpulkan bahwa beton tidak mengalami keretakan yang disebabkan oleh faktor susut pada beton
REDESAIN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERDASARKAN SNI 1729-2015 DAN SNI 7972-2013 Maulin Dwi Septyani Putri; Gunawan Edi Wibowo; Sri Tudjono; Hardi Wibowo
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.535 KB)

Abstract

Struktur Gedung Kuliah Umum Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ini dirancang menggunakan struktur baja dengan metode perencanaan Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Pedoman utama dalam perencanaan mengacu pada SNI 1729-2015 Baja, SNI 7972-2013 Sambungan Terprakualifikasi dan SNI 1726-2012 Gempa.Pemodelan struktur dirancang dengan menggunakan software Structure Analysis Program  (SAP 2000) dan AutoCad. Pemilihan profil awal dilakukan berdasarkan ukuran profil yang tersedia dipasaran. Kemudian setiap elemen dan profil dihitung berdasarkan gaya-gaya dalam yang harus dipikul. Begitu pula dengan sambungan-sambungan baik sambungan las maupun baut. Digunakan sendi plastis dengan tipe Penampang Balok Tereduksi untuk desain ketahanan terhadap gaya gempa.Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa struktur Gedung Kuliah Umum dengan menggunakan struktur baja aman secara analitis.