Puguh Riyanto
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN MENGONSUMSI MAKANAN OLAHAN CABAI TERHADAP KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA Aghnila Fasza Gita Tsuraya; Puguh Riyanto; Widyawati Widyawati; Bambang Witjahyo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.812 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21187

Abstract

Latar Belakang. Akne vulgaris atau jerawat, adalah penyakit kulit pada unit poli sebasea yang sering terjadi pada masa remaja. Penyebab utama akne sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, merupakan penyakit multifaktorial. Penderita akne memiliki kadar androgen serum dan kadar sebum lebih tinggi dibandingkan dengan orang normal. Salah satu tanaman bahan makanan yang diduga mempunyai kandungan androgen adalah cabai.Tujuan. Mengetahui hubungan antara mengonsumsi makanan olahan cabai dengan angka kejadian akne vulgaris.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dengan populasi penelitian mahasiswa di kota Semarang. Dengan metode cluster random sampling didapatkan 90 responden dengan rentang usia 19-25 tahun. Data yang didapatkan adalah data primer dari kuesioner. Uji analisis yang digunakan adalah chi square.Hasil. Terdapat hubungan antara makan cabai dengan kejadian akne vulgaris dan tidak ada hubungan antara jumlah makan cabai dan frekuensi makan cabai dengan kejadian akne vulgaris.Kesimpulan. Terdapat hubungan antara makan olahan cabai dengan kejadian akne vulgaris.
PENGARUH PEMAKAIAN SABUN SULFUR TERHADAP JUMLAH LESI AKNE VULGARIS: PENELITIAN KLINIS PADA MAHASISWI PENDERITA AKNE VULGARIS YANG DIBERI TERAPI STANDAR TRETINOIN 0,025% + TSF 15 Mejestha Rouli Puspitasari; Puguh Riyanto
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.125 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14814

Abstract

Latar Belakang : Akne vulgaris (AV) adalah kelainan kulit pada unit pilosebasea yang ditandai dengan komedo terbuka dan tertutup, papul, pustul, sampai pseudokista. Walaupun tidak berbahaya, AV mempunyai dampak besar bagi fisik maupun psikologis. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk memperbaiki prognosis penderita. Sabun sulfur sebagai keratolitik dan antimokroba digunakan sebagai salah satu terapi AV.Tujuan : Membuktikan pengaruh pemakaian sabun sulfur terhadap jumlah lesi akne vulgaris.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Randomized Controlled Trial. Subjek penelitian berjumlah 40 orang yang terdiri dari 20 orang kelompok control dan 20 orang kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diberikan obat topikal AV tretinoin 0,025% dan tabir surya SPF 15, sedangkan kelompok perlakuan diberikan tretinoin 0,025%, tabir surya SPF 15, dan sabun sulfur. Hari pertama dihitung jumlah lesi AV awal kemudian setelah subjek 4 minggu diberi perlakuan sesuai kelompoknya, dihitung jumlah lesi AV akhir. Uji statistik menggunakan uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan.Hasil : Rata-rata total lesi AV awal adalah 64,80 pada kelompok control dan 53,90 pada kelompok perlakuan. Rata-rata total lesi AV akhir kelompok control adalah 55,35 dan pada kelompok perlakuan adalah 38,15. Pada uji T berpasangan didapatkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada total lesi awal dan akhir kelompok control (p=0,060) dan didapatkan perbedaan signifikan pada total lesi awal dan akhir kelompok perlakuan (p=0,017). Pada uji T tidak berpasangan didapatkan selisih total lesi AV pada kedua kelompok memiliki perbedaan yang bermakna (p=0,012).Kesimpulan : Pemberian sabun sulfur dapat menurunkan jumlah lesi akne vulgaris
PENGARUH PENAMBAHAN BEDAK PADAT TERHADAP JUMLAH LESI AKNE VULGARIS (PENELITIAN KLINIS PADA MAHASISWI PENDERITA AKNE VULGARIS YANG DIBERI TERAPI STANDAR TRETINOIN 0,025% + TSF 15) Olivia Jovina Priyanto; Puguh Riyanto
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.749 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15600

Abstract

Latar Belakang: Akne vulgaris (AV) adalah suatu penyakit multifaktorial yang mengenai folikel pilosebasea dengan karateristik komedo, papul, pustul, nodul, kista. Penyakit ini mengenai hampir 80% remaja dan dewasa muda. Tingginya angka kejadian Akne vulgaris tidak lepas dari penggunaan kosmetik dalam kehidupan sehari-hari, terutama bedak padat. Terkadang bedak padat mengandung bahan komedogenik. Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan penggunaan bedak tidak berpengaruh terhadap AV. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan bedak padat terhadap jumlah lesi Akne vulgaris.Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh penambahan bedak padat terhadap jumlah lesi Akne vulgaris.Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian Randomized Controlled Trial. Subjek penelitian berjumlah 40 orang yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 mahasiswi. Kelompok perlakuan diberi bedak padat dan Tretinoin 0,025%+TSF15 sementara kelompok kontrol hanya diberi Tretinoin 0,025%+TSF15. Pada awal penelitian dilakukan perhitungan jumlah lesi AV, kemudian setelah diberi perlakuan selama 4 minggu sesuai kelompok dilakukan perhitungan kembali jumlah lesi AV di akhir penelitian.Uji statistik menggunakan uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan.Hasil : Rata-rata usia subjek baik kelompok perlakuan maupun kontrol adalah 21 tahun. Tidak ada perbedaan usia bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (P=0,767). Dengan uji T tidak berpasangan dan Mann whitney, analisis rerata komedo, papul, pustul, serta jumlah lesi total antara kelompok perlakuan dan kontrol pada awal penelitian maupun akhir penelitian tidak ada perbedaan bermakna (P>0,05). Dengan uji T berpasangan, terdapat perbedaan bermakna rerata komedo (P=0,000) dan jumlah lesi AV (P=0,001) berupa penurunan lesi antara awal dan akhir penelitian pada kelompok perlakuan. Namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada lesi papul (P=0,975) dan pustul (P=0,233). Pada kelompok kontrol, tidak didapatkan perbedaan bermakna lesi komedo (P=0,118), papul (P=0,701), pustul (P=0,382), dan jumlah lesi (P=0,056) antara awal dan akhir penelitian. Tidak ada perbedaan yang bermakna selisih komedo, papul, pustul, nodul, serta jumlah total lesi secara keseluruhan antara kelompok perlakuan dan kontrol (P>0,05).Kesimpulan: Terdapat pengaruh penambahan bedak padat terhadap jumlah lesi Akne vulgaris.
PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI LIKOPEN TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS Anastasia Piramitha Angela Soesanto; Puguh Riyanto
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.334 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18542

Abstract

Latar Belakang: Akne vulgaris (AV) adalah penyakit inflamasi kronis unit pilosebaseous di kulit yang ditimbulkan oleh androgen yang terjadi di usia remaja dan mempengaruhi kualitas hidup. Likopen merupakan karotenoid alami yang memberi warna merah pada sayur dan buah, terutama pada tomat. Likopen telah terbukti sebagai antiinflamasi serta antiandrogen.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian suplementasi likopen terhadap derajat keparahan Akne Vulgaris.Metode: Penelitian ini merupakan studi klinis dengan desain randomized pre and post test control group.  Subjek penelitian adalah 40 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek penelitian diacak kedalam kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing kelompok 20 subyek, lama penelitian 4 minggu.  Data yang diperoleh merupakan data primer dengan mengisi kuisioner, menghitung jumlah lesi AV dan menentukan derajat keparahan AV. Analisis derajat keparahan AV akhir penelitian dilakukan dengan uji fisher’s exact.Hasil: Lesi Total AV awal penelitian kedua kelompok tidak berbeda bermakna (p=0,363), begitu pula dengan lesi total AV akhir penelitian (p=0,124). Perbedaan total lesi AV awal (64,80±29,84) dan akhir (55,35±20,55) kelompok kontrol tidak berbeda bermakna (p=0,060). Tidak terdapat penurunan bermakna (p=0,420) dari lesi AV awal (74,90±38,90) dan akhir (69,85±35,44) kelompok perlakuan. Delta lesi kelompok kontrol dan perlakuan juga tidak berbeda bermakna (p=0,818). Pada akhir penelitian, derajat keparahan AV antara kedua kelompok didapatkan hasil tidak berbeda bermakna (p=0,605).Kesimpulan: Tidak didapatkan hubungan bermakna antara pemberian suplementasi likopen dengan derajat keparahan AV selama 4 minggu.
HUBUNGAN KONSUMSI SUSU DENGAN DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2015-2017 Dyah Ayu Kusumaningrum; Puguh Riyanto; Aryoko Widodo
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.838 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23786

Abstract

Latar Belakang: Akne vulgaris (AV) merupakan gangguan kulit berupa peradangan kronik dari folikel pilosebaseus yang dapat disebabkan oleh banyak faktor dan dapat terjadi dengan derajat keparahan yang bervariasi. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya akne adalah konsumsi susu. Susu mengandung IGF-1 yang dapat meningkatkan level androgen di sirkulasi sehingga mempengaruhi komedogenitas dan mempengaruhi perkembangan akne. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro angkatan 2015-2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancngan observasional cross sectional. Sampel diambil dengan cara purposive sampling sehingga dihasilkan sampel 46 dengan kriteria inklusi mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro angkatan 2015-2017, berusia 17-22 tahun, menderita akne vulgaris dan mengkonsumsi susu rutin. Data didapatkan dari data primer kuisioner. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil: Dari hasil uji korelasi Spearman didapatkan hubungan yang tidak signifikan atau tidak bermakna antara hubungan konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris, dimana p = 0,256 (signifikan apabila p < 0.05). Jenis susu yang banyak dikonsumsi oleh mahasiswi adalah susu UHT. Dan frekuensi mahasiswi mengkonsumsi susu paling banyak 3 kali per minggu. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi susu dengan derajat keparahan akne vulgaris pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro Angkatan 2015-2017.Kata Kunci: Derajat keparahan AV, susu, mahasiswi