Nizar Arif Lazuardi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ADAPTIF DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) NONFORMAL Nizar Arif Lazuardi; Farid Agung Rahmadi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.228 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15560

Abstract

Latar Belakang : Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan. Pemberian stimulasi akan lebih efektif apabila memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan dan stimulasi pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.Tujuan : Mengetahui hubungan kemampuan kognitif adaptif pada anak yang memperoleh stimulus program pendidikan anak usia dini nonformal dan informal.Metode : Penelitian ini menggunakan metode belah lintang. Subjek penelitian adalah anak usia 2-3 tahun yang mendapatkan stimulasi di PAUD nonformal dan informal. Nilai kemampuan kognitif adaptif (CAT DQ) subjek penelitian diukur menggunakan kuesioner Capute Scales.Hasil : Didapatkan rerata CAT DQ pada pada subjek PAUD nonformal lebih tinggi daripada subjek PAUD informal. Pada subjek PAUD nonformal memiliki rerata nilai sebesar 101,1995±10,20396 sedangkan pada subjek PAUD informal memiliki rerata nilai sebesar 88,7207±9,01492 dengan hasil statistic terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,001) antara CAT DQ dengan status PAUD. Sedangkan pada uji statistik hubungan antara dua variabel tersebut terdapat hubungan yang bermakna dengan kekuatan koefisien korelasi sedang (r=0,584). Kesimpulan : Pada sampel anak yang mendapat stimulasi pendidikan di PAUD nonformal memiliki rerata nilai kemampuan kognitif adaptif yng lebih tinggi dibandingan rerata nilai kemampuan kognitif adaptif pada anak yang mendapat stimulasi pendidikan di PAUD informal.
Outcome Evaluation of Eyelid Laceration Surgery in Kariadi General Hospital Semarang: Oral Presentation - Observational Study - Resident NIZAR ARIF LAZUARDI; TRILAKSANA NUGROHO
Majalah Oftalmologi Indonesia Vol 49 No S2 (2023): Supplement Edition
Publisher : The Indonesian Ophthalmologists Association (IOA, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35749/6703hz28

Abstract

Abstract Introduction & Objectives : Eyelid laceration are common in cases of trauma involving the eye. This study will discuss cases of eyelid lacerations, procedures, and the follow-up of patients who underwent surgery at Kariadi General Hospital Semarang. Methods : This study used an observational analytic design and was conducted retrospectively. All patients who underwent eyelid surgery April 2019 to January 2023. Age, gender, laceration location, mechanism of trauma, canalicular involvement, and surgery were recorded, subjective complaints and patient complications after surgery. Results : Of the 76 patients (94 eyelid lacerations) included in the study, men exhibited a greater vulnerability (56,75%) and mostly aged around 16-<50 years (43, 57%). In terms of the laceration location, it occurred in right lower (39,36%), right upper (35,10%), left lower (13,82%), and left upper (11,70%) eyelids. Blunt trauma (83,78%) was the main mechanism, with motor vehicle accidents leading (40,54%). Canalicular involvement was present in 35 cases (47,29%). All patients underwent surgery, with eyelid repair to all of the patient following by recanalization (39,18%). The most common complaint of patients after surgery in the first week of control was pain (47,29%) followed by a feeling of lump (13,51%). A total of 25 patients (33,78%) stated that they had no complaints. Conclusion : Eyelid lacerations mainly involve young adult people, right lower eyelid. Blunt trauma, particularly motor vehicle accidents, is the main cause. Most of the patients had no complaints in the1 week postoperative control, and they increased in subsequent controls.