Bambang Hariyana
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN INSTITUSI PENDIDIKAN DAN PERILAKU SISWA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK USIA 5-14 TAHUN Susanto Susanto; Bambang Hariyana; Aras Utami
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.444 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22263

Abstract

Latar Belakang: Sejak tahun 2006-2015 incidence rate Demam Berdarah Dengue (DBD) Kota Semarang selalu di atas incidence rate DBD nasional dan juga Jawa Tengah. Dilihat dari kelompok usia penderita DBD, anak usia 5-14 tahun selalu menjadi yang tertinggi pada tiga tahun terakhir (2013-2015). Pada usia tersebut aktifitas anak banyak dilakukan di sekolah yakni pada pagi dan siang hari, yang mana pada waktu tersebut juga nyamuk menggigit Aedes aegypti aktif menggigit.  Tujuan: Mengetahui hubungan antara faktor lingkungan sekolah dan faktor perilaku siswa dengan kejadian DBD anak usia 5-14 tahun.Metode: Observasional analitik dengan desain case control pada sampel siswa di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu dengan besar sampel 49 sampel pada masing-masing kelompok. Kelompok kasus merupakan siswa yang sakit DBD pada bulan November 2016-Agustus 2017 yang terdata di Puskesmas Kedungmundu. Instrument berupa kuesioner, dan pengambilan data dengam cara wawancara dan observasi lingkungan sekolah. Analisis hubungan menggunakan chi square.   Hasil: Analisis statitik diperoleh faktor container index (p=0,005; 95%CI=1,418-7,410; OR=3,242), dan faktor perilaku membuang sampah (p=0,025; 95%CI=1,118-7,089; OR=2,815) memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian DBD anak. Adapun faktor yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian DBD anak yaitu jenis seragam sekolah (p=0,104; 95%CI=0,229-1,152; OR=0,514) dan penggunaan repelen (p=0,538; 95%CI=0,201-2,316; OR=0,682).    Simpulan: Faktor container index dan perilaku membuang sampah memiliki hubungan signifikan dengan kejadian DBD anak. Disarankan untuk mengaktifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan membangun perilaku membuang sampah yang baik.  Kata Kunci: container index, seragam sekolah, repelen, perilaku membuang sampah, dan Demam Berdarah Dengue
THE EFFECT OF BREASTFEEDING EDUCATION AMONG POSTPARTUM MOTHERS ON EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE ONE MONTH AFTER DELIVERY Laurentius Juan Wicaksono; Dimas Tri Anantyo; Julian Dewantiningrum; Bambang Hariyana
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.921 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i3.27506

Abstract

Background: Exclusive breastfeeding is a standart of care for newborn. In 2017 within area of Semarang City, only 19,5% women who practiced exclusive breastfeeding .One of the problems was low level of mother’s knowledge because lack of breastfeeding education especially by the health services institutions. The aim of the study is to asses the effect of breastfeeding education among postpartum mothers on exclusive breastfeeding practice in one month after delivery. Method: A quasi experimental study design was conducted among postpartum mother in purposively selected health institutions of Semarang city. All eligible women were placed into intervention (n=25) and control (n=25) group. The intervention group received standart education with educational media and control group received standart education only which lasts for 15 minutes. Data were collected through interviewer-administered questionnaire at one month after education session. Results: The number of mothers who  practiced exclusive breastfeeding for a month was greater in intervention group than the control group (p=0,025). The level of  knowledge also greater in intervention group (p=0,016). Also, there were no significant relationship between age, working status, maternal parity and exclusive breastfeeding while there was significant relationship between maternal education and exclusive breastfeeding practice. Conclusion: Breastfeeding education with educational media increases the mother’s knowledge about exclusve breastfeeding and practice of exlusive breastfeeding up to 1 month.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA Miftakhul Huda Fadhlullah; Bambang Hariyana; Dodik Pramono; Dea Amarilissa Adespin
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.749 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i4.25351

Abstract

Latar Belakang: Hasil Survei Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2012 menyebutkan perilaku seks pranikah pada remaja dilaporkan sebanyak 4,5%  pada laki-laki dan 0,7% pada perempuan usia 15-19 tahun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi serta perilaku seksual pada remaja dan menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan perilaku seksual remaja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian obeservasional dengan rancangan cross sectional yang dilengkapi dengan pendekatan metode kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah remaja SMA dan SMK yang berada di Kecamatan Cangkringan. Sampel penelitian berjumlah 109 siswa berusia 15-19 tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dan purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji hipotesis chi-square. Hasil:. Pada penelitian ini didapatkan hasil remaja yang memiliki pengetahuan baik 22 orang, pengetahuan cukup 61 orang, dan pengetahuan kurang 26 orang. Remaja yang memiliki perilaku seksual baik 66 orang dan yang memiliki perilaku seksual buruk 43 orang. Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan perilaku seksual remaja menunjukkan nilai signifikansi p=0,214 (p>0,05). Kesimpulan : Mayoritas remaja di Kecamatan Cangkringan memiliki tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi cukup dengan persentase 56% dan memiliki perilaku seksual baik dengan persentase 60,6%. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja.Kata kunci: Perilaku seksual, remaja, tingkat pengetahuan
PENGARUH PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL PADA INTERPROFESSIONAL EDUCATION FK UNDIP Vinia Rahma Widyaningrum; Saekhol Bakri; Dea Amarilisa Adespin; Bambang Hariyana; Dian Puspita Dewi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.154 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21184

Abstract

Latar Belakang: Interprofessional education (IPE) adalah kegiatan pembelajaran dua mahasiswa atau lebih dengan disiplin ilmu yang berbeda dalam bidang kesehatan yang berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui sebuah kolaborasi. Keberhasilan dari pelaksanaan IPE ini dapat dicerminkan melalui kepuasan ibu hamil terhadap program IPE.Tujuan: Menganalisis persepsi ibu hamil terhadap tingkat kepuasan ibu hamil pada Interprofessional education (IPE) yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro terhadap pendampingan ibu hamil yang dilaksanakan pada semester 6.Metode: Penelitian cross-sectional, responden ibu hamil sebanyak 83 sampel dengan metode simple random sampling. Peneliti memberikan kuesioner kepada subjek penelitian, hasil kuesioner tersebut diolah menggunakan SPSS 21 yang terdiri dari analisis univariat. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi serta proporsinya, untuk melihat tingkat kepuasan ibu hamil terhadap IPE dengan faktor yang berhubungan dengan kepuasan ibu hamil.Hasil: Hasil menunjukkan sebesar 51,8% ibu hamil merasa puas dan sebesar 48,2% ibu hamil merasa tidak puas pada pelaksanakan program IPE di Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang, Semarang. Sedangkan, hasil perhitungan Prevalance Rate (PR) diperoleh 24,667 dengan nilai kemaknaan 0,000 yang artinya ibu hamil dengan persepsi yang baik memiliki tingkat kepuasan 25 kali lebih baik dibanding ibu hamil dengan persepsi yang kurang.Kesimpulan: Persepsi ibu hamil yang baik terhadap program IPE menghasilkan tingkat kepuasan yang baik
Association Between Stunting and Anemia Among Toddlers: Stratified by Characteristic of Family and Immunization Status in Mlonggo District, Jepara Regency Arwinda Nugraheni; Muflihatul Muniroh; Yora Nindita; Firdaus Wahyudi; Bambang Hariyana
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v12i4.38561

Abstract

Background: The risk of anemia in stunted toddlers is higher than in normal toddlers. There is limited research on anemia in children under 3 years old in the community and there is a need for supporting research to prove the possibility of controlling stunting and anemia together. Previous studies have shown that family characteristics and immunization status are associated with the stunting and anemia.Objective: This study aims to analyze the association between anemia and stunting in toddlers that are stratified by characteristics of family and Immunization status.Methods: This study used a cross-sectional design study and was conducted on September-October 2020 in the Mlonggo District, Jepara Regency. One hundred two respondents were selected by cluster random sampling technique. The questionnaire was applied to collect the data on stunting, anemia, immunization status, age, mother's occupation and education status, SCREEM score, and APGAR score. This study used the Chi-Square statistic test.Results: The anemia status was measured by the Hb meter. The characteristics of stunting status (stunting = 17.7%, no stunting= 82.3%), anemia status (Yes = 63.7%, No = 36.3%). The association between stunting and anemia was stratified by the child age (6-23 months) (PR=1.667; 95%; CI=1.103-2.519; P=0.123), employed mother (PR=1.593; 95%CI=1.265-2.005; P=0.154), incomplete and inappropriate immunization status (PR=1.636; 95%CI= 1.132-2.366; P=0.133) and highly internal family function; (PR=1.512; 95% CI=1.270-1.799; P=0.029).Conclusion: There was an association between stunting and anemia in toddlers from child age of 6-23 months, employed mother, incomplete and inappropriate immunization, and highly family function groups.