Dini Widiarni
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Rekonstruksi deformitas malar pada fraktur lama multipel wajah menggunakan kartilago iga dan silikon Dini Widiarni; Arroyan Wardhana; Endang Mangunkusumo; Yunia Irawati
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 40, No 2 (2010): Volume 40, No. 2 July - December 2010
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32637/orli.v40i2.2

Abstract

Background: In old traumatic multiple facial fractures, connective tissue and fibrosis were formedwhich make them difficult to be repaired. Purpose: To illustrate to ENT- Head and Neck surgeons asreconstructive surgery could restore the aesthetic and function in facial deformity. Case: Two cases ofold multiple facial fracture were reported. One case was a 32 years old man with history of falling froma tree three years ago and second case was 41 years old man with history of car accident two years ago.   Case management: Those two cases were managed with facial reconstruction and malar augmentation using rib cartilage, plate and screw andsilicon implant. Conclusion: Facial reconstruction using rib cartilage autograft, plate and screw or silicon implant could be repair malar asymmetry. Facial analysisin facial reconstruction is important in determining the site of implantation precisely.Keywords: old multiple facial fracture, facial reconstruction, rib cartilage autograft, silicone implant. Abstrak : Latar belakang: Fraktur multipel wajah akibat trauma lama, telah membentuk jaringan ikatdan fibrosis sehingga sukar untuk dilakukan perbaikan. Tujuan:  sebagai ilustrasi untuk ahli THT-KL,bagaimana bedah rekonstruksi dapat memperbaiki estetika dan fungsi pada deformitas wajah.Kasus:Dua kasus fraktur lama wajah yaitu, pertama laki-laki berusia 32 tahun dengan riwayat jatuh dari pohon 3 tahun yang lalu dan kasus kedua laki-laki berusia 41 tahun dengan riwayat kecelakaan lalu lintas 2tahun yang lalu.Penatalaksanaan: Pada kedua pasien dilakukan rekonstruksi wajah dengan augmentasimalar menggunakan kartilago iga,plate and screw dan implan silikon. Kesimpulan: Rekonstruksiwajah menggunakan tandur autologus kartilago iga dan plate and screw atau implan silikon dapatmengurangi asimetri malar. Analisis wajah pada saat rekonstruksi penting untuk menentukan posisitandur atau implan dengan tepat.Kata kunci: fraktur multipel lama wajah, rekonstruksi wajah, tandur autologus kartilago iga, implansilikon.
Miringoplasti tandur lemak autologus: alternatif pilihan miringoplasti di poliklinik Harim Priyono; Dini Widiarni; Afrina Yanti
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 41, No 2 (2011): Volume 41, No. 2 July - December 2011
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.831 KB) | DOI: 10.32637/orli.v41i2.47

Abstract

Background : The most common material used for the closure of tympanic membrane perforation istemporalis fascia. However, for a dry, small central perforation, the adipose tissue is a good alternative. Moreover, fat myringoplasty can be performed as an office based procedure in adult patients. Purpose:This paper will discuss the use of adipose tissue for the closure of dry, small perforations of the tympanicmembrane. Cases: A series of cases with tympanic membrane central perforation, three adult patientswith small perforations and one patient with large perforation, underwent fat autograft myringoplasty.The adipose tissue was harvested from the patients’ ear lobe. All of the patients were given decongestan,systemic and topical antibiotics as medication. Follow-ups were performed at seven days, two weeks,and one month after the procedure. Pure tone audiometry was conducted before and one month afterthe procedure. The result showed all of the patients had improvement on hearing function and no post surgical infection.  Conclusion: Fat autograft myringoplasty was conducted as an outpatient clinic procedure with high success rates. This procedure can be performed under local analgesia that causingminimal discomfort. Proper patient selection making it a cost-effective procedure for an alternative ofmyringoplasty.  Keywords: myringoplasty, tympanic membrane perforations, fat autograft Abstrak :  Latar belakang: Jaringan yang digunakan untuk menutup perforasi membran timpani biasanyadipilih fasia temporalis. Akan tetapi, untuk perforasi yang berukuran kecil dan tidak terdapat sekret,jaringan lemak dapat digunakan sebagai bahan alternatif. Keuntungan prosedur miringoplasti denganmenggunakan jaringan lemak ini dapat dilakukan di poliklinik pada pasien dewasa. Tujuan: Makalahini akan membahas tentang kegunaan jaringan lemak untuk menutup perforasi membran timpani yangberukuran kecil dan tidak terdapat sekret. Kasus: Serial kasus empat pasien dewasa dengan perforasisentral membran timpani, tiga orang dengan perforasi kecil dan satu orang dengan perforasi luas.Penatalakasanaan: Semua pasien menjalani miringoplasti dalam analgesi lokal menggunakan tandurlemak autologus daun telinga. Keempat pasien mendapatkan terapi medikamentosa dekongestan oral,antibiotika sistemik dan topikal. Evaluasi dilakukan pada tujuh hari, dua minggu, dan satu bulan setelahprosedur dilakukan.Audiometri nada murni dilakukan sebelum dan satu bulan setelah prosedur dilakukan.Hasil audiometri menunjukkan perbaikan fungsi pendengaran pada keempat pasien dan tidak didapatkan infeksi pasca operasi. Kesimpulan: Miringoplasti tandur lemak autologus dapat dilakukan di poliklinikdalam analgesi lokal dengan tingkat kesuksesan yang tinggi dan hanya menimbulkan rasa sedikit tidaknyaman bagi pasien. Pemilihan pasien yang tepat menjadikan prosedur ini sebagai salah satu teknikalternatif miringoplasti.  Kata kunci: miringoplasti, tandur lemak autologus, perforasi membran timpani
Rekonstruksi defek mandibula menggunakan jabir bebas fibula Dini Widiarni; Indah Saraswati
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 44, No 2 (2014): Volume 44, No. 2 July - December 2014
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.428 KB) | DOI: 10.32637/orli.v44i2.96

Abstract

Latar belakang: Perkembangan teknik pembedahan mikrovaskular telah menghasilkan jabir bebas fibula yang dapat digunakan untuk rekonstruksi oromandibular.  Jabir bebas fibula merupakan salah satu jabir tulang yang sering digunakan untuk mengatasi defek pada daerah wajah, terutama dalam rekonstruksi mandibula. Jabir ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jabir tulang lainnya, seperti jabir skapula dan jabir iliaka. Jabir ini memiliki angka kesuksesan yang cukup tinggi yaitu mencapai 95%, namun untuk mencapai angka keberhasilan tersebut diperlukan perencanaan yang tepat sebelum dilakukannya pengambilan jabir mulai dari preoperatif, perioperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif. Tujuan: Para ahli THT dapat mengetahui perencanaan yang tepat sebelum melakukan rekonstruksi mandibula. Tinjauan pustaka: Jabir bebas fibula memiliki angka keberhasilan yang tinggi dan merupakan jabir pilihan untukrekonstruksi mandibula. Kesimpulan: Perencanaan yang tepat mulai dari preoperatif sampai pascaoperatif sebelum dilakukan pengambilan jabir bebas fibula sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.Kata kunci: Jabir bebas fibula, pembedahan mikrovaskular, rekonstruksi mandibula ABSTRACTBackground: Development in microvascular surgery technique has created a flap that can be used for oromandibular reconstruction. Free fibular flap is one of the bone flaps that frequently use for facial defects, especially mandibular reconstruction. This flap has lots of advantages than other bone flaps, such as scapula flap and iliac crest flap. Free fibular flap has a high successful rate up to 95%, but it needs meticulous planning before harvesting the bone; preoperative, perioperative, intraoperative, and postoperative is needed to get the high successful rate. Purpose: To inform ENT specialists about the appropriate planning before mandibular reconstruction. Literature review: Free fibular flap has a high successful rate and one of the excellent choices for mandibular reconstruction. Conclusion: The right preoperative to postoperative planning before doing the free fibularflap is very important to obtain optimal outcome. Keywords: Free fibular flap, microvascular surgery, mandibular reconstruction
Jabir deltopektoral pada rekonstruksi diseksi leher radikal: seri kasus berbasis bukti Dini Widiarni; Marlinda Adham; Rossa Martiastini
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 43, No 1 (2013): Volume 43, No. 1 January - June 2013
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.139 KB) | DOI: 10.32637/orli.v43i1.16

Abstract

Latar belakang: Jabir deltopektoral merupakan salah satu pilihan untuk rekonstruksi defek yang luasakibat tindakan ekstirpasi tumor dan pemberian radioterapi pada keganasan kepala leher. Jabir deltopektoralbukan merupakan pilihan utama dalam rekonstruksi defek kepala leher, namun pada kondisi tertentu, jabirtersebut memiliki tingkat keberhasilan yang lebih baik dibandingkan dengan metode jabir yang lain. Tujuan:Mengingatkan kembali para ahli THT tentang indikasi dan teknik penggunaan jabir deltopektoral pada kasusrekonstruksi defek akibat reseksi tumor dengan telaah sistematis kepustakaan. Kasus: Dilaporkan tiga kasuspenggunaan jabir deltopektoral sebagai penutup defek, satu kasus laki-laki 73 tahun dengan unknown primarytumor dengan penyulit diabetes melitus yang dilakukan tindakan diseksi leher radikal. Dua kasus lain dengandefek akibat stoma rekuren pascalaringektomi total. Penatalaksanaan: Pada ketiga kasus ini dilakukanpenutupan defek menggunakan jabir deltopektoral. Kesimpulan: Pada kondisi pemakaian jabir bebasmerupakan kontraindikasi, adanya keterbatasan fasilitas atau dokter ahli serta kondisi sistemik pasien maka jabirdeltopektoral merupakan salah satu alternatif untuk rekonstruksi defek luas pada daerah kepala leher, sebelumatau sesudah radioterapi.Kata kunci : jabir deltopektoral, rekonstruksi, defek kepala leher.ABSTRACTBackground: Deltopectoral flap is one of the options for execessive defect caused by tumor ablation andradioterapy in head and neck cancer. Deltopectoral flap is not the main option in head and neck reconstruction,but in some certain condition, it has a better success rate than other flap techniques. Purpose: To presentevidence based case report in order to broaden otolaryngologists’ knowledge about indications and techniquesof deltopectoral flap in reconstruction of defect caused by tumor resection. Cases: We reported 3 cases ofdeltopectoral flap used as a defect closure, one of them was a man 73 years old who had an unknown primarytumor with diabetic status and had undergone radical neck dissection. Two other cases were patients withdefect caused by postlaryngectomy reccurent stoma. Management: We used deltofectoral flap for closing thedefect our patients. Conclusion: In conditions in which the use of free flaps are contraindicated, limitedinstrumentations or experienced surgeons, and poor systemic condition of the patient, deltopectoral flap can beconsidered as an alternative for reconstruction of wide defect of the neck, either pre or post radiotherapy.Keywords: deltopectoral flap, reconstruction, head neck defect.