Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penurunan Laju Korosi Logam Aluminium Menggunakan Inhibitor Alami Ari Susandy Sanjaya; Mardiah Mardiah; Herlina Lia Novianti; Opie Aulia Fadilah
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.255 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v2i1.2612

Abstract

Korosi merupakan penurunan kualitas logam yang dipengaruhi oleh lingkungan. Korosi tidak dapatdihindari namun dapat dihambat dengan cara seperti penambahan zat inhibitor. Dalam penelitian inidilakukan studi laju korosi pada logam aluminium dengan cara menambahkan zat yang berfungsi sebagai inhibitor alami yakni ekstrak daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) ke dalam media korosif HCl 1 M dengan metode imersi. Studi laju korosi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh inhibitor yang digunakan untuk mengurangi laju korosi pada aluminium, mengetahui efisiensi inhibisi serta model adsorpsi inhibitor. Berdasarkan hasil analisis dengan metode gravimetri diperoleh bahwa ekstrak daun karamunting memiliki efek inhibisi dengan efisiensi tertinggi sebesar 91,74 % pada waktu 10 menit perendaman dengan konsentrasi inhibitor 200 ppm dan dengan permodelan adsorbsi Langmuirdiperoleh koefisien korelasi sebesar 0,9775.Kata kunci: inhibitor, alumunium, korosi
Pemanfaatan Tanaman sebagai Inhibitor Organik untuk Penghambatan Laju Korosi Logam Seng (Zink) dalam Larutan HCl Aditia Ramadhan; Tegar Laxmi Pratiwi; Mardiah Mardiah
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.066 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v14i1.6502

Abstract

Korosi merupakan masalah besar bagi bangunan dan peralatan yang menggunakan material dasar logam. Beberapa cara yang dapat memperlambat laju reaksi korosi antara lain, dengan cara penambahan zat (inhibitor). Bahan alam dapat digunakan sebagai inhibitor organik, seperti biji kopi dan daun teh. Metode pengukuran korosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kehilangan berat (gravimetri). Dengan penambahan inhibitor biji kopi dan daun teh, mampu menghambat laju korosi pada logam seng dalam larutan HCl. Koefisien korelasi linear yang didapatkan untuk masing-masing inhibitor alami adalah untuk inhibitor biji kopi adalah 0,661 dan koefisien korelasi linear untuk inhibitor daun teh adalah 0,6392, berdasarkan teori Adsorpsi Isoterm Langmuir. Dari persamaan linear pada logam seng  diperoleh nilai regresi tanpa inhibitor yaitu 0,9579, regresi dengan penambahan inhibitor biji kopi yaitu 0,77 dan regresi dengan penambahan inhibitor daun teh yaitu 0,7547
Evaluasi Ekstrak Daun Rhodomyrtus Tomentosa Sebagai Green Inhibitor pada Korosi Aluminium dalam Larutan Asam dan Basa Mardiah Mardiah; Ari Susandy Sanjaya; Nurul Sakinah; Herlina Lia Novianti
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37209/jtbbt.v10i1.173

Abstract

Evaluation of karamunting leaf extract as an inhibitor of aluminum corrosion in acid and alkaline solutions was studied using immersion test. The gravimetric method was used to calculate the corrosion rate of aluminum with and without. The results showed that the compounds contained in the karamunting leaf extract were oxygen heteroatom  and had double bonds compounds. Based on the results of surface studies with Scanning Electron Microscopy (SEM), the level of aluminum damage with the addition of an inhibitor was lower than that without inhibitor. The addition of inhibitors from karamunting leaf extract can reduce the corrosion rate of aluminum. The efficiency of using the inhibitor was 73.66% in NaOH solution and 80.78% in HCl solution at the highest inhibitor concentration and immersion time variables. Multiple linear regression model was also used in this study to predict the corrosion rate of aluminum.Evaluasi ekstrak daun karamunting sebagai inhibitor korosi aluminium dalam larutan asam dan basa dipelajari dengan  menggunakan uji perendaman. Metode gravimetri digunakan untuk menghitung laju korosi aluminium dengan dan tanpa inhibitor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun karamunting merupakan senyawa heteroatom oksigen dan memiliki ikatan rangkap. Berdasarkan hasil studi permukaan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), tingkat kerusakan aluminium dengan penambahan inhibitor lebih rendah dibandingkan dengan tanpa inhibitor. Penambahan inhibitor dari ekstrak daun karamunting dapat mengurangi laju korosi aluminium. Efisiensi penggunaan inhibitor adalah 73,66% pada larutan NaOH dan 80,78% pada larutan HCl pada variabel konsentrasi inhibitor dan waktu perendaman tertinggi. Model regresi linier berganda digunakan pula dalam penelitian ini untuk memprediksi laju korosi aluminium.
Pembuatan Adsorben Dari Koran Bekas Untuk Mengurangi Kadar Fe Dan Cu Dalam Air Limbah Herlenasari; Agustina; Sari, Mita Puspita; Mardiah
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v2i1.865

Abstract

Seiring dengan berkembangnya industri kimia, tingkat pencemaran lingkungan semakin meningkat. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif untuk mengurangi tingkat pencemaran tersebut. Kertas koran bekas berpotensi untuk dijadikan sebagai adsorben logam berat. Kandungan selulosa yang terdapat dalam kertas koran bekas dapat menyerap kandungan logam berat yang terdapat pada limbah. Pada penelitian ini, kertas koran bekas yang banyak ditemui dapat digunakan untuk mengadsorpsi logam berat tembaga (Cu) dan besi (Fe). Koran bekas dilarutkan dalam NaOH terlebih dahulu, kemudian dikeringkan. Variabel yang digunakan selama proses adsorpsi yaitu konsentrasi larutan, dosis adsorben dan jenis larutan artifisial. Setelah proses adsorbsi selesai, sampel diuji dengan menggunakan AAS (Atomics Adsorption Spectrophotometer). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata persen removal adsorben logam Cu (II) dan Fe (II) berdasarkan pengaruh konsentrasi mula-mula dengan dosis 20 – 200 mL yaitu 98,38% dan 98,90%. Sedangkan berdasarkan pengaruh dosis adsorben diperoleh rata-rata persen removal Cu (II) dan Fe (II) yaitu 97,50% dan 92,87%. Sehingga pada penelitian ini, kertas koran bekas dapat digunakan sebagai adsorben logam berat.