Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

HUBUNGAN RESPONS TIME PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO. Pisu, Hermawan D; Rompas, Sefty; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.10343

Abstract

Abstrack : This study in the background due to the long emergency emergency patients get the care and left waiting, causing dissatisfaction with the services be given. Aim this study was to determine the relationship of response time nurses with patient satisfaction. Research Design: This study used analytic survey with cross sectional approach where all data relating to the variables measured and observed one at the same time, a sample of 60 respondents. Data were collected by questionnaires fill made by the study and filled by responsden. further data have been collected was processed using SPSS for analysis to the design of analytic survey method with cross sectional approach. The data obtained were processed using the chi-square test with significance (α) = 0.05. The results showed that there is a relationship between the response time to the satisfaction of nurses, patients with a fast time response categories and satisfied 19 (51.4%), 11 people less satisfied (29.7%), while disgruntled 7 (18.9) while the slow response time is not satisfied 10 (43.5%), less satisfied 9 (39.1%), and satisfied 4 people (17.4%). Conclusion The results of this study there was a significant relationship between response time nurses with patient satisfaction, the faster the response time nurses more satisfied patients, and vice versa when the nurse slow response time increasingly dissatisfied patients.Keywords: Response Time, Patient SatisfactionAbstak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena adanya pasien gawat darurat lama mendapat penanganan dan dibiarkan menunggu sehingga menyebabkan ketidak puasan terhadap pelayanan yang diberikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan respons time perawat dengan kepuasan pasien. Desain penelitian : Penelitian ini menggunakan survei analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross sectional dimana seluruh data yang menyangkut variabel penelitian diukur dan diamati satu kali dalam waktu yang bersamaan, Sampel 60 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisihan kuisioner yang dibuat oleh penelitian dan diisi oleh responsden. selanjudnya data yang telah terkumpul diolah menggunakan SPSS untuk di analisa dengan desain metode kuantirtatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang di peroleh di olah mengunakan uji chi-square dengan kemanknaan (α) = 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara respons time perawat dengan kepuasan pasien dengan kategori respons time cepat dan puas 19 orang (51,4%), 11 orang kurang puas (29,7%), sedangkan yang tidak puas 7 orang (18,9) sedangkan respons time lambat tidak puas 10 (43,5%), kurang puas 9 orang (39,1%), dan puas 4 orang (17,4%). Kesimpulan hasil penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara respons time perawar dengan kepuasan pasien, semakin cepat respons time perawat semakin puas pasien, dan sebaliknya semakin lambat respons time perawat semakin tidak puas pasien.Kata kunci : Respons Time, Kepuasan Pasien
HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI KATEGORI STATUS FISIK I-II EMERGENCY AMERICAN SOCIETY OF ANESTHESIOLOGISTS (ASA) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Budikasi, Friscilia Imelda Engel; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.9595

Abstract

Abstract: Surgery will give an emotional reaction to the patient, such as preoperative anxiety. Anxiety can be caused by ignorance of the surgical procedure. Giving Informed Consent as a preoperative measurement aims to give an understanding to the patient about the surgery. The purpose of this study was to determine the relationship between giving of informed consent and patients’ preoperative anxiety levels, physical category I-II of the American Society of Anesthesiologists (ASA). The Samples of the study were 30 respondents obtained by using purposive sampling technique. The design of this study was analytic survey through Cross Sectional Approach and the data collected from respondents using the level of anxiety STAI questionnaire and observation sheet. The Results of this study was obtained Chi Square test a significant value of p = 0.003 <0.05. It shows that there is a relationship giving of Informed Consent and patients’ preoperative anxiety levels, physical category I-II of the American Society of Anesthesiologists (ASA). The Recommendations for further research are expected to further investigate the other factors related to the patient's preoperative anxiety levels, such as therapeutic communication.Keywords : Informed consent, the level of anxiety, ASA I-II EAbstrak: Tindakan pembedahan akan memberikan suatu reaksi emosional bagi pasien, seperti kecemasan preoperasi. Kecemasan dapat diakibatkan karena ketidaktahuan akan prosedur pembedahan. Pemberian Informed consent sebagai salah satu tindakan preoperatif bertujuan untuk memberi pemahaman bagi pasien tentang pembedahan yang akan dilkakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi kategori status fisik ASA I-II. Sampel berjumlah 30 responden yang di dapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner tingkat kecemasan STAI dan lembar observasi. Hasil Penelitian uji Chi Square diperoleh nilai signifikan p = 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi kategori status fisik ASA I-II di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi, seperti komunikasi terapeutik.Kata Kunci : Informed consent, tingkat kecemasan, ASA I-II E
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA ANAK DI WILAYAH KERJA PKM TONA KECAMATAN TAHUNA KABUPATEN SANGIHE Mirontoneng, Agung Richardo; Ismanto, Amatus Yudi; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5199

Abstract

Abstrack : Malaria is an infectious disease caused by the bite of a female Anopheles mosquito by Plasmodium falciparum. The emergence of malaria is caused by a variety of factors that support vector mosquito Anopheles that is environment factors first, then the behavior, health and heredity. The purpose of this study was to analyze the factors associated with the incidence of malaria in children in the District Work Area PKM Tona Tahuna Sangihe. The research method using analytical survey and research using cross sectional design. The samples in this study using purposive sampling technique to sample 58 respondents. Conclusions The results of research and analysis using Chi Square statistical test to the limit of significance α = 0.05. Results of statistical tests for environment factors p value = 0.207 which means H01 is rejected. Behavioral factors in getting the value p = 0.953 means H02 is rejected. Health care factors in getting the value of p = 0.522 which means H03 is rejected. Recommendation service in PKM Tona more improved quality in the provision of information of malaria in children. Keywords: Malaria, Children, Environment Factors, Behavior, Health Care Abstrak : Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles betina oleh plasmodium falciparum. Munculnya penyakit malaria disebabkan oleh berbagai faktor yang menunjang vektor nyamuk anopheles yaitu faktor yang pertama lingkungan, kemudian perilaku, pelayanan kesehatan dan hereditas. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria pada anak di Wilayah Kerja PKM Tona Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe. Metode penelitian menggunakan survei analitik dan desain penelitian menggunakan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive sampling dengan sampel penelitian 58 responden. Hasil penelitian dan Kesimpulan menggunakan analisis uji statistik Chi Square dengan batas kemaknaan α = 0,05. Hasil uji statistik untuk faktor lingkungan didapatkan nilai p = 0,207 yang berarti H01 ditolak. Faktor perilaku di dapatkan nilai p = 0,953 yang berarti H02 ditolak. Faktor pelayanan kesehatan di dapatkan nilai p = 0,522 yang berarti H03 ditolak. Rekomendasi Pelayanan yang ada di PKM Tona lebih ditingkatkan kualitasnya dalam pemberian informasi penyakit malaria pada anak. Kata Kunci : Malaria, Anak, Faktor Lingkungan,Perilaku,Pelayanan Kesehatan.
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Kairupan, Juwinda Meini Ayu; Rottie, Julia; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.11907

Abstract

Abstract: Insomnia is difficulty initiating and maintaining sleep so can not meet the need for adequate sleep , both quantity and quality. Smoking is one of the causes of insomnia. Smoking is an act of burning a tabacco which inhaled the smoke from the burning process in a form of cigarette or a pipe. The purpose of this study was to analyze the relationship of smoking with the incidence of insomnia in adolescents at SMA N 1 Remboken Minahasa District. The research method is used observational analytic with cross sectional design. The sampling technique in research is total sampling with 47 sample. Data collected by using a questionnaire. The results based on statistical test Chi - Square with a 95 % significance level ( α ≤ 0.05 ) are presented in the table 2x2 obtained by value p = 0.004 which is smaller than α (0.05) with Ho rejected and Ha accepted. Conclusion there is a relationship of smoking with the incidence of insomnia in adolescents in SMA Negeri 1 Remboken Minahasa District. Advice for the educators to better supervise and prevent students who smoke because smoking can cause insomnia which impact on the learning achievement of adolescents who smoke. Key words: Smoking, The Incidence of Insomnia. Abstrak: Insomnia adalah kesukaran dalam memulai dan mempertahankan tidur sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur yang adekuat, baik kuantitas maupun kualitas. Merokok merupakan salah satu penyebab insomnia. Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan merokok dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Negeri 1 Remboken Kabupaten Minahasa. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu total sampling dengan jumlah 47 sampel. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik Chi-Square test dengan tingkat kemaknaan 95 % (α = 0,05) disajikan dalam tabel 2x2 diperoleh nilai p = 0,004 yakni lebih kecil dibandingkan α (0,05) dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat hubungan merokok dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Negeri 1 Remboken Kabupaten Minahasa. Saran diharapkan tenaga pendidik agar lebih mengawasi dan lebih mencegah siswa-siswa yang merokok karena merokok dapat menyebabkan insomnia yang berdampak pada penurunan prestasi belajar remaja yang merokok. Kata kunci : Merokok, Kejadian Insomnia.
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DENGAN RESPONSE TIME PERAWAT DALAM PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT DI IGD RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Naser, Rima Wahyu Aprianti M; ., Muliady; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8022

Abstract

Abstrak: Response Time merupakan waktu antara dari permulaan suatu permintaan ditanggapi, waktu tanggap yang baik yaitu <5 menit. Response time >5 menit akan berdampak buruk bagi kualitas hidup pasien. Dimana faktor eksternal dapat memepengaruhi response time perawat diantaranya ketersediaan stretcher, ketersediaan alat atau obat-obatan, dan beban kerja perawat. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor-faktor eksternal dengan response time perawat dalam penanganan pasien gawat darurat Sampel diambil dengan teknik pengambilan purposive sampling yaitu 40 sampel. Desain Penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan data dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan lembar kuisioner. Hasil penelitian uji statistic chi square didapatkan (a) terdapat hubungan ketersediaan stretcher dengan response time perawat dengan p = 0,000, (b) terdapat hubungan ketersediaan alat atau obat-obatan dengan response time perawat dengan p = 0,005, (c) tidak ada hubungan beban kerja dengan response time perawat dengan p = 0,847. Saran untuk tenaga kesehatan agar mengikuti pelatihan gawat darurat tentang response time yang sesuai dan untuk pihak rumah sakit agar meningkatkan sarana prasarana di IGD, dan menyesuaikan jumlah perawat dengan pasien.Kata Kunci: Respone Time, Stretcher, Alat atau obat-obatan, Beban kerja Perawat.
HUBUNGAN RESPONSE TIME PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN PADA TRIASE KUNING (URGENT) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU GMIM KALOORAN AMURANG Rembet, Mario Alan; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.9597

Abstract

Abstract : Hospital is institution in healthy service which held individual healthy service by paripurna that provide service protect and opname, protect and stay home, and emergency. Response Time is the time between from beginning of particular responsed request in other word can called response time. The good response time for patient’s is ≤ 5 minutes. Truth more easier to grow among people who those have the equality of joint and goal, so, it caused make easy to change truth of individually more than the truth of group. Goal of research is to analyze Relation Between Nurse Response Time With Truth Level of Patient’s Family At Yellow Triage In Instalation Emergency Unit RSU GMIM Kalooran Amurang. Research Designe in this research is analytical observational, with using planning Cross Sectional. Sample taken by Total Sampling technique which approximately amount around 69 respondences. Research Result with using chi-square try got score p value = 0,008 more fewer from α = 0,05. Conclusion in this research is, lied relation that significant between Nurse Response Time With Truth Level of Patient’s Family At Yellow Triage In Instalation Emergency Unit RSU GMIM Kalooran Amurang. Recommendation really hope this research can be used for develope research to continue study for the researchers who have will to developing research in the same discussion field in nursing section of emergency.Keywords : Response Time, Truth LevelAbstrak : Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Respons time merupakan waktu antara dari permulaan suatu permintaan ditanggapi dengan kata lain dapat disebut waktu tanggap. Waktu tanggap yang baik bagi pasien yaitu ≤ 5 menit. Kepercayaan lebih mudah untuk tumbuh diantara orang – orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, sehingga lebih mudah untuk mengubah kepercayaan individu dari pada mengubah kepercayaan suatu kelompok. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan Response Time Perawat dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga Pasien Pada Triase Kuning di Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Kalooran Amurang. Desain Penelitian dalam penelitian ini adalah observasional analitik, dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling yang berjumlah 69 responden. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,008 yang lebih kecil dari α = 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, Terdapat hubungan yang signifikan antara response time perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien pada triase kuning di Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Kalooran Amurang. Saran diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut kepada peneliti - peneliti yang berminat untuk mengembangkan penelitian dalam lingkup pembahasan yang sama yaitu di bidang keperawatan gawat darurat.Kata Kunci : Response Time, Tingkat Kepercayaan.
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KOLONGAN KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Suoth, Meylen; Bidjuni, Hendro; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 1 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i1.4055

Abstract

Abstract. Hypertension disease is strongly influenced by an Unhealthy lifestyle.  There are several things that cause hypertension disease, include consuming foods, no physical activity and do not exercise regularly, can not control the stress, and the presence of smoking habit.  The purpose of  this research is to know the relation of hypertension disease with lifestyle.  This research was carried out with the cross sectional method.  The selection of samples by using purposive sampling, a sample of 32 respondents, data collection is done by filling the questioner.  Furthermore the data that has been collected using computer assisted program  by using Correlation Spearman Rho test with significance level () 0,05.  The results of this research show food consumption had significance values (p)=0,004 with thus it can said H1 accepted and H0 is rejected.  Physical activity obtained significant result (p)=0,000 with thus it can be said H1 accepted and H0 is rejected.  Stress had significant value (p)=0.002 with thus it can be said H1 accepted and H0 is rejected.  Smoke had significant value (p)=0,447 with thus it can be said H1 accepted and H0 is rejected.  Conclusions : lifestyles greatly influence the occurrence of disease of hypertension. Suggestions which can be given to patients with hypertension disease is to always control the blood pressure and avoiding the factors that cause hypertension disease. Keywords:  Lifestyle, consuming foods, smoke, stress, physical activity. Abstrak. Penyakit hipertensi sangat dipengaruhi oleh Gaya hidup yang tidak sehat. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi, diantaranya mengkonsumsi makanan, tidak melakukan aktifitas fisik serta tidak berolahraga secara teratur, tidak dapat mengendalikan stres dan adanya kebiasaan merokok.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan penyakit hipertensi. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan metode Cross sectional, pemilihan sampel dengan purposive sampling. Sampel 32 responden, pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah menggunakan bantuan komputer dengan menggunakan uji Korelasi Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan () 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan konsumsi makanan didapat nilai signifikan (p)=0,004 dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Aktifitas fisik didapat nilai signifikan (p)=0,000 dengan demikian H1 diterima H0 ditolak. Stres didapat nilai signifikan (p)= 0,002 dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Merokok didapatkan nilai signifikan (p)=0,447 dengan demikian maka dapat dikatakan H0 diterima dan H1 ditolak.  Kesimpulan: gaya hidup sangat mempengaruhi terjadinya penyakit hipertensi. Saran yang dapat diberikan adalah bagi penderita penyakit hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan darah dan menghindari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi. Kata kunci:  Gaya hidup, Konsumsi makanan, Merokok, Stres, Aktifitas fisik.
HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN DENGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO Nonutu, Prissy Thalia; Mulyadi, Ns; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8092

Abstract

Abstrak: Penanganan kasus gawat darurat selain harus dilaksanakan secara cepat tapi juga harus tepat. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah salah satu instrumen untuk mengukur kualitas suatu pelayanan. RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou merupakan salah satu rumah sakit terbesar di kawasan Indonesia Timur yang memungkinkan banyaknya jumlah kunjungan pasien yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan jumlah kunjungan pasien dengan ketepatan pelaksanaan triase. Sampel berjumlah 136 responden yang di dapat dengan menggunakan teknik accidental sampling. Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar observasi. Hasil Penelitian uji Chi Square diperoleh nilai signifikan p = 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah kunjungan pasien dengan ketepatan pelaksanaan triase di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan ketidaktepatan pelaksanaan triase diantaranya berhubungan dengan kondisi pasien, pengawasan, dan shift jaga.Kata Kunci: Triase, ketepatan, Standar Operasional Prosedur
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PRIA DEWASA DI DESA POYOWA KECIL KECAMATAN KOTAMOBAGU SELATAN KOTA KOTAMOBAGU Asiking, Wulandari; Rottie, Julia; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10805

Abstract

Abstract: Smoking is an act of burning a tobacco which inhaled the smoke from the burning process in a form of cigarette or a pipe. Smoking affects the health, so every people need to pay attention for their general body health, especially oral and dental health, because oral and dental health can also affect the overall health of the body. The aim this research is to identify the relation of smoking with dental and oral health on male adults in Poyowa kecil village, district of south Kotamobagu, Kotamobagu City. The sample in this study 58 smoker respondents by using the purposive sampling. The design study is a descriptive analytic study with cross-sectional design where the information will collecting by using questionnaire and observation sheet. The Research Result Pearson Chi Square test there is have meaningful relation between smoking with oral and dental health (p=0,000). The Conclusion of this research shows that there are a relation between smoking with oral and dental health on male adults in poyowa kecil village, district of south kotambagu, kotamobagu city. The Suggestion for the researcher is next time, this research is expected to be a reference and a start of more research about the effect of smoking which can inflict damage oral and dental health of the overall individuals. Key words: Smoking, oral and dental health. Abstrak: Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Merokok mempengaruhi kesehatan, sehingga setiap individu perlu memperhatikan kesehatan tubuh secara umum, tertutama kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan merokok dengan kesehatan gigi dan mulut pada pria dewasa di Desa Poyowa kecil, Kecamatan Kotamobagu selatan, Kota kotamobagu. Sampel pada penelitian ini yaitu 58 responden yang merokok dengan menggunakan purposive sampling. Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional dan data dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil Penelitian berdasarkan uji stitistik Pearson Chi Square terdapat hubungan yang bermakna antara merokok dengan kesehatan gigi dan mulut (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan merokok dengan kesehatan gigi dan mulut pada pria dewasa di Desa Poyowa kecil, Kecamatan Kotamobagu selatan, Kota kotamobagu. Saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelititian ini dapat menjadi rujukan dan permulaan untuk banyak lagi penelitian tentang akibat dampak dari merokok dapat merusak kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang lebih menyeluruh. Kata Kunci : Merokok, kesehatan gigi dan mulut.
HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA PERAWAT WANITA SEBAGAI CARE GIVER DENGAN STRES KERJA DI RUANGAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR.V. L. RATUMBUYSANG PROVINSI SULAWESI UTARA Kalendesang, Monique P; Bidjuni, Hendro; Malara, Reginus
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14721

Abstract

Abstract : conflict dual role of nurses a form is work-family conflict. In women who work them faced with many choices posed by the changing role that also have a role as a woman who must work to support the family finances, which carried the dual role as a nurse in the ward nursing care giver often lead to conflict. The research objective is to identify the conflict of dual role in female nurses as care giver, Work stress on the nurses, and the dual role of relationship conflict and work stress on female nurses in Psychiatric Hospital Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang North Sulawesi province. The research design was observational Analytical, using cross sectional approach. The sampling technique used purposive sampling, with a sample of 44 nurses. The results using the Fisher exact test found significant value is 0,001 with 1,800 eustress opportunities. Conclusions The results showed no relationship conflicts dual role as a care giver female nurses with work stress in Psychiatric Hospital Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang. Suggestion The result is expected to be split between the nurse's work problems with family problems by not bringing work home problems and also did not bring up problems at home into the workplace. Keywords : Conflict Of Dual Role Of Nurses, Role As A Care Giver, Work Of Stress Abstrak : Konflik peran ganda perawat wanita adalah bentuk konflik peran pekerjaan-keluarga. Pada perempuan yang bekerja mereka dihadapkan pada banyak pilihan yang ditimbulkan oleh perubahan peran yang juga harus berperan sebagai wanita yang harus bekerja untuk menyokong keuangan keluarga, Peran ganda yang disandang perawat sebagai care giver dalam bangsal keperawatan seringkali mengakibatkan konflik. Tujuan penelitian ini teridentifikasi konflik peran ganda pada perawat wanita sebagai care giver, stres Kerja pada Perawat, dan hubungan konflik peran ganda dan stres kerja pada perawat wanita di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara. Desain Penelitian yang digunakan adalah Observasional Analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel 44 orang perawat. Hasil penelitian menggunakan uji fisher Exact didapatkan nilai signifikansi yaitu 0,001 dengan peluang eustress 1,800 Kesimpulan Hasil penelitian menujukan ada hubungan konflik peran ganda perawat wanita sebagai care giver dengan stres kerja di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang. Saran Hasil penelitian ini diharapkan perawat bisa memisahkan antara masalah pekerjaan dengan masalah keluarga dengan tidak membawa permasalahan pekerjaan ke rumah dan sebaliknya tidak membawa permasalahan di rumah ke tempat kerja. Kata Kunci : Konflik Peran Ganda Perawat, Peran sebagai care giver, Stres Kerja