Nurmansyah, Muhamad
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS RANOTANA WERU Nurmansyah, Muhamad; Kundre, Rina
JURNAL KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2019): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v7i1.25229

Abstract

Abstrack Hypertension is a condition where a person experiences a rise in blood pressure either slowly or suddenly. Hypertension sufferers are currently experiencing an increase, especially in the age stage of the elderly. One of the factors that influence hypertension is difficulty in controlling emotions, which can increase the levels of adrenaline hormone which results in increased blood pressure. The purpose was to identify the relationship of emotional intelligence with hypertension degrees in the elderly. The design study is cross sectional. Samples is 69 respondents with a purposive sampling technique. Data collection uses a questionnaire consisting of 30 questions and observation sheets. Results used Chi Square test with 95% significance level obtained a significant value of p = 0.003 or smaller than 0.05. Conclusion there is a relationship between emotional intelligence and hypertension degrees in the elderly at public health center of Ranotana Weru .Keywords: Hipertertension, Emotional inteligence and hipertension degreesAbstrak : Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami kenaikan tekanan darah baik secara lambat maupun mendadak. Penderita hipertensi saat ini mengalami peningkatan, apalagi pada tahap usia lansia. Salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah kesulitan dalam mengendalikan emosi, di mana dapat meningkatkan kadar hormone adrenalin yang emngakibatkan tekanan darah meningkat. Tujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan derajat hipertensi pada lansia. Metode penelitian menggunakan cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yang terdiri dari 69 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 pertanyaan dan lembar observasi . Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 95 % diperoleh nilai signifikan p = 0.003 atau lebih kecil dari 0.05. Kesimpulan ada hubungan kecerdasan emosional dengan derajat hipertensi pada lansia di Puskesmas Ranotana Weru.Kata Kunci : Hipertensi, Kecerdasan Emosional, Derajat Hipertensi
PENGARUH PENDIDIKAN KEBENCANAAN BANJIR BANDANG TERHADAP KESIAPSIAGAAN MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FK UNSRAT Nurmansyah, Muhamad; Buanasasi, Andi
JURNAL KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2019): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v7i1.25205

Abstract

Abstract: Flash flood is one of the most frequent disasters in Indonesia. The city of Manado was included in the event of the worst banjir bandang disaster. Preparedness greatly impacts on disasters that occur. Given the sudden onset of disaster and detrimental to many aspects, preparedness is needed to anticipate disasters. Therefore we need emergency education and simulation training to improve preparedness. Location of research for students who live in prone to flash flood disasters. The aim was to determine the effect of flash flood disaster education on the preparedness of nursing science students in FK Unsrat. The research design was using a nonrandomized control group pretest - posttest design. Samples were 32 people using consecutive sampling technique. Methods of collecting data using knowledge and attitude questionnaires, early warning systems, emergency response plans and resource mobilization to measure respondent preparedness and statistical tests using the Wilcoxon test and Man Whitney test. The results of the study obtained a P-Value of 0,000 (≤ α = 0.05) which means that there is a significant difference. The conclusions of the results of this study indicate an increase in preparedness in nursing students after being given counseling and emergency simulation training.Keywords: Disaster Education, Flash Flood, PreparednessAbstrak: Banjir bandang adalah salah satu bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Kota Manado masuk dalam peristiwa bencana banjir bandang terparah. Kesiapsiagaan sangat berdampak terhadap bencana yang terjadi. Mengingat bencana yang datangnya secara mendadak dan merugikan banyak aspek, kesiapsiagaan sangat diperlukan untuk mengantisipasi bencana. Oleh sebab itu diperlukan pendidikan kebencanaan dan pelatihan simulasi darurat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Lokasi tempat penelitian pada mahasiswa yang tinggal di daerah rawan bencana banjir bandang. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kebencanaan banjr bandang terhadap kesiapsiagaan mahasiswa program studi ilmu keperawatan FK Unsrat. Metode penelitian yaitu menggunakan desain nonrandomized control group pretest – posttest design. Sampel berjumlah 32 orang menggunakan teknik consecutive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap, sistem peringatan dini, rencana tanggap darurat dan mobilisasi sumber daya untuk mengukur kesiapsiagaan responden dan uji statistik menggunakan uji Wilcoxon dan uji Man Whitney. Hasil penelitian di dapat nilai P – Value sebesar 0,000 (≤ α =0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Simpulan hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kesiapsiagaan pada mahasiswa keperawatan setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan simulasi darurat.Kata kunci : Pendidikan Kebencanaan, Banjir Bandang, Kesiapsiagaan
PENGARUH PEMBERIAN NEBULISASI TERHADAP FREKUENSI PERNAFASAN PADA PASIEN GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN Sondakh, Syutrika A.; Onibala, Franly; Nurmansyah, Muhamad
JURNAL KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2020): E-JOURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v8i1.28414

Abstract

Abstrack : Background Giving nebulisation in patients with respiratory disorders is very influential on the frequency of respiration, giving nebulizer causes direct medical at the location or target of action such as the lung, drug delivery through the nebulizer is very fast, so the action is faster. This research method used a quasi experimental one group pretest-posttest research design with a population of patients with respiratory disorders. The sample consisted of 16 respondents using purposive sampling techniques. Data collection used observation sheets. Data analysis used Wilcoxon signed ranks test. The Results of this study revealed p-value= 0,000 which is less than the significant value of 0.05. The average respiratory frequency decreased from 26.50% to 18%. after delivering nebulisation. The conclusion of this study there was an effect of nebulisation on the respiratory frequency on patients with respiratory disorders at GMIM General Hospital Pancaran Kasih Manado.Keywoards : Nebulisation, Respiratory Frequency, Respiratory Distrubances Abstrak : Latar Belakang Pemberian nebulisasi pada pasien dengan gangguan pernapasan sangat berpengaruh pada frekuensi respirasi, pemberian nebulizer menyebabkan medikasi langsung di lokasi atau target tindakan seperti paru-paru, pemberian obat melalui nebulizer sangat cepat, sehingga tindakan lebih cepat. Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimental satu kelompok desain penelitian pretest-posttest dengan sampel pasien gangguan pernapasan. Menunjukkan sampel terdiri dari 16 responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi frekuensi pernafasan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini mengungkapkan p-value = 0,000 yang kurang dari nilai signifikan 0,05. Frekuensi pernapasan rata-rata menurun dari 26,50% menjadi 18%. setelah melakukan nebulisasi. Kesimpulan dari penelitian ini ada efek nebulisasi pada frekuensi pernapasan pada pasien dengan gangguan pernapasan di Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado.Kata Kunci : Nebulisasi, Frekuensi Pernafasan, Gangguan Saluran Pernafasan
IDENTIFIKASI FAKTOR PENDUKUNG YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA Makatindu, Marsha Gladis; Nurmansyah, Muhamad; Bidjuni, Hendro
JURNAL KEPERAWATAN Vol 9, No 1 (2021): E-JOURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v9i1.36765

Abstract

Abstract : Hypertension is a disease that is not curable but it must always be controlled or controlled in order so that adherence is needed in taking medication in order to avoid complications that can lead to death. One of the factors that affect to medication adherence behavior is supporting factors. The purpose of this study was to determine the supporting factors related to medication adherence in hypertension patients at Tatelu Public Health Center, North Minahasa Regency. The research method used cross sectional approach. The respondents consisted of 71 people with sampling techniques using purposive sampling. Adherence to hypertension treatment was maesured usingModified Morisky Adherence Scale (MMAS). The results of this research using chi square statistic test at a significance level of 95% obtained that there is a relationship between affordability of access to health service with medication adherence (p = 0.012), there is no relationship beetwen health insurance participation with medication adherence (p = 0.805) and there is a relationship between the role of health workers with medication adherence (p = 0.032). The Conclusion of this study indicate that the supporting factors influence medication adherence where good supporting factors can increase medication adherence in hypertension patients. Suggestions for the health services are expected to maximize the level of service and can provide additional information for hypertension patients to be more obedient in taking medication.Keyword : hypertension, medication adherence,supporting factors.Abstrak : Hipertensi adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu dikontrol atau dikendalikan, sehingga diperlukan kepatuhan dalam minum obat agar terhindar dari komplikasi yang dapat berujung pada kematian. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan minum obat yaitu faktor pendukung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di Puskesmas Tatelu Kabupaten Minahasa Utara. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Responden terdiri dari 71 orang dengan teknik pengambilan sampel dengan carapurposive sampling. Pengukuran kepatuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner MMAS (Modified Morisky Adherence Scale). Hasil uji penelitian dengan menggunakan uji statistik chi square pada tingkat kemaknaan 95%, didapatkan bahwa ada hubungan antara keterjangkauan akses ke pelayanan kesehatan dengan kepatuhan minum obat(p = 0,012 < α 0.05), tidak ada hubungan antara keikutsertaan asuransi kesehatan dengan kepatuhan minum obat (p = 0,805 > α 0.05) dan ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan kepatuhan minum obat (p = 0,032 < α 0.05). Simpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendukung mempengaruhi kepatuhan minum obat, dimana dengan faktor pendukung yang baik dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. Saran bagi pihak pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat lebih memaksimalkan tingkat pelayanannya dan dapat memberikan informasi tambahan lagi bagi penderita hipertensi agar lebih patuh dalam minum obat.Kata kunci: Hipertensi, Kepatuhan Minum Obat, Faktor Pendukung
Hubungan Adaptasi Fisiologis dan Adaptasi Psikologis dengan Diet Diabetes Melitus pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Muhamad Nurmansyah; Rina Margaretha Kundre
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus Januari 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk135

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases with characteristic of hyperglycemia that occurs due to insulin secretion disorders, insulin performance, or both. According to the International Diabetes Federation (IDF) in 2015, prevalence of dibetes mellitus in the world in adults increased according to data in 2014 where 1 in 11 adults with diabetes. Increased cases of diabetes mellitus also followed by the increase of accompanying complications itself. Complications of diabetes mellitus caused variety of problems not only physical problems, but also psychological problems. The purpose of this study was to investigate the relationship between physiological and psychological adaptation to dietary compliance in type 2 diabetics. This study was an observational descriptive study with cross sectional approach. This study involved 100 people type 2 diabetics in Sario health center as a samples. Statistical test results with a level of meaning p
Eksplorasi Persepsi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang Mendapatkan Penolakan Keluarga Andi Buanasari; Hendro Joli Bidjuni; Muhamad Nurmansyah; Ferdinand Wowiling
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus November 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk339

Abstract

Negative perceptions both from the community and from families about mental illness related people with mental disorders often get rejection from their families when they will be discharged from Mental Hospital. As a result, they were forced to stay in the hospital for many years. The purpose of this study was to explore the perceptions of people with mental disorders getting family rejection. This study used a qualitative design with phenomenological approach involving 10 participants who were rejected by their families and have stayed in the hospital for at least 1 year. Data collection was conducted by in-depth interviews. Selected participants were those who had been able to communicate well based on the statement from the nurse in charge. Data analysis was carried out using Colaizzi steps. Three themes were identified from this study, namely; 1) Internal and external factors as the cause of family rejection, 2) Response to family rejection and 3) Positive and negative perspectives of PWMI staying in the hospital. The results of this study indicated the importance of developing rehabilitation program in the Hospital to prepare the patients before returning to Families and also increasing anti-stigma campaign among families.Keywords: people with mental disorders; family rejection; stigmaABSTRAKPersepsi negatif baik dari masyarakat maupun langsung dari keluarga terkait Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menyebabkan ODGJ sering mendapatkan penolakan dari Keluarga saat akan dipulangkan dari Rumah Sakit Jiwa. Akibatnya, mereka yang ditolak Keluarga terpaksa harus tinggal di Rumah Sakit selama bertahun-tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplor lebih dalam terkait persepsi ODGJ mendapatkan penolakan Keluarga. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang melibatkan 10 Partisipan yang ditolak keluarga dan telah tinggal di Rumah Sakit setidaknya lebih dari 1 Tahun lamanya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan Partisipan yang dipilih adalah yang telah mampu berkomunikasi dengan baik berdasarkan keterangan perawat penanggungjawab. Analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah analisis data dari Colaizzi. Terdapat tiga tema yang diidentifikasi dari penelitian ini yaitu, 1) Faktor internal dan eksternal sebagai penyebab penolakan keluarga, 2) Respon terhadap penolakan Keluarga dan 3) Perspektif positif dan negatif ODGJ tinggal di Rumah Sakit. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya pengembangan program rehabilitasi di Rumah Sakit untuk mempersiapkan Pasien sebelum kembali ke Keluarga dan juga pentingnya peningkatan edukasi anti stigma pada keluarga.Kata kunci: orang dengan gangguan jiwa; penolakan keluarga; stigma
Pelatihan Manajemen Stress Kepada Penderita Penyakit Kronis di Desa Warisa Andi Buanasari; Muhamad Nurmansyah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5348

Abstract

ABSTRAK Penyakit kronis yang telah diderita selama bertahun-tahun dapat mengganggu pada semua aspek kehidupan penderitanya seperti masalah finansial, Karir, gangguan peran, termasuk masalah psikososial, akibatnya, penderita penyakit kronis seringkali juga mengalami stress kronis yang selanjutnya dapat memperburuk penyakit dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Di Desa Warisa didapatkan jumlah penderita penyakit kronis sebanyak 83 Orang hanya dari 3 jaga (lingkungan). Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penderita penyakit kronis di Desa Warisa terkait manajemen stress melalui kegiatan pelatihan. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan terkait manajamen stress yang baik dilanjutkan dengan pelatihan manajemen stress dengan relaksasi napas dalam dan relaksasi otot progresif. Kegiatan ini diikuti oleh 29 peserta termasuk 2 kader dan dari hasil evaluasi didapatkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 22.4% yaitu sebelum penyuluhan (63%) dan setelah penyuluhan (85.4%). Dari hasil observasi juga didapatkan sebagian besar peserta mampu melakukan kembali gerakan latihan relaksasi otot progresif secara mandiri namun, ada 5 Peserta yang belum mampu melakukan gerakan latihan secara mandiri yang kemudian diberikan pendampingan lanjutan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi dasar pembentukan program kesehatan jiwa di puskesmas khususnya terkait pelayanan psikososial bagi penderita penyakit kronis. Kata Kunci: Manajemen stress, Penyakit kronis, Relaksasi otot progresif  ABSTRACT Chronic illness that has been suffered for years can interfere with all aspects of people with chronic illness such as financial problems, career, role performance, and psychosocial aspects. as a result, People who suffer from chronic diseases often experience chronic stress that worsens disease severity and reduces the quality of life. In Warisa Village, there were 83 people who were identified with chronic diseases from only 3 hamlets. The purpose of this Community Service was to increase the knowledge and ability of People with chronic disease in Warisa Village regarding stress management through training. This activity was carried out by delivering health education related to positive stress management followed by stress management training with deep breathing relaxation and Progressive Muscle Relaxation (PMR). This activity was attended by 29 participants including 2 Cadres and from the evaluation process, it was found that the participants' knowledge increased by 22.4% in which before counseling (63%) and after counseling (85.4%). From the observations, it was also found that most of the participants were able to perform PMR independently, however, there were 5 participants who had not been able to perform PMR independently and were then given further assistance. The results of this activity are expected to be the first step to developing mental health programs in Community Health Centers, especially related to psychosocial services for people with chronic diseases. Keywords: Stress management, Chronic illness, Progressive Muscle Relaxation
Komunikasi Terapeutik dan Tingkat Kecemasan Pasien Kanker di RSUP Prof. DR. RD Kandou Manado Dina Mariana Larira; Muhamad Nurmansyah; Andi Buanasari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14126

Abstract

Cancer patients who will undergo therapy often feel anxious about the therapeutic procedures that will be given, and nurses have a key role through therapeutic communication. This study aims to determine the relationship between therapeutic communication and anxiety levels in cancer patients at Prof. Dr. RD Kandou Hospital, Manado. This study used a cross-sectional design involving 60 patients who would receive chemotherapy at Prof. Dr. RD Kandou Hospital, Manado. Data was collected by filling out a questionnaire, then analyzed using the Spearman correlation test. The results of the analysis show that the value of p = 0.09, with r = -0.221. It was concluded that there was no significant correlation between therapeutic communication and patient anxiety in facing cancer therapy procedures.Keywords: therapeutic communication; worry; cancer patient ABSTRAK Pasien kanker yang akan menjalani terapi sering merasa cemas terhadap prosedur terapi yang akan diberikan, dan perawat memiliki peran kunci melalui komunikasi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pada pasien kanker di RSUP Prof. Dr. RD Kandou, Manado. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional yang melibatkan 60 pasien yang akan menerima kemoterapi di RSUP Prof. DR. RD Kandou, Manado. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p = 0,09, dengan r = -0,221. Disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan kecemasan pasien dalam menghadapi prosedur terapi kanker.Kata kunci: komunikasi terapeutik; kecemasan; pasien kanker
EVALUATION OF ADHERENCE AND INSULIN INJECTION PRACTICES IN PEOPLE WITH TYPE II DIABETES MELLITUS Mario Esau Katuuk; Gresty Natalia Maria Masi; Muhamad Nurmansyah
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 7 No 1 (2023): VOLUME 7 ISSUE 1 APRIL 2023
Publisher : Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2023/Vol7/Iss1/446

Abstract

The practice of insulin injection in people with Diabetes Mellitus must be carried out appropriately and obediently by the patient for optimal regulation of glycemic control, preventing complications, and improving quality of life. This study was conducted to identify the description of insulin injection adherence and insulin injection practice in individuals with type 2 diabetes mellitus. This study was a quantitative research design with a cross-sectional approach using a questionnaire distributed to 32 respondents. The research was held at Club Prolanis Manado. Descriptive data analysis was conducted to describe the research variables. The findings showed that 100% of the respondents adhered well to insulin injections (Auto compliance > 80%), most respondents do not prime to check insulin flow and expel air before injecting insulin (78.1%), most respondents rotate the injection locations (75%), most respondents do not experience lipodystrophy (87.5%), more than half of the respondents experienced pain (53.1%), most of the respondents did not experience insulin leakage (81.2%), more than half of the respondents pinched during injection (56.2%), most of the respondents waited 10 seconds before removing the needle (75%). Skills and adherence in injecting insulin must be improved through continuous education and evaluation to achieve optimal glycemic control.
EDUKASI DAN PELATIHAN RENTANG GERAK SENDI AKTIF DAN GUIDED IMAGERY PADA KELOMPOK PROLANIS Muhamad Nurmansyah; Mario Esau Katuuk; Suharno Usman
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.19811

Abstract

Kemajuan teknologi mengubah gaya hidup sosial dan ekonomi Indonesia yang mengakibatkan perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit tidak menular. Beberapa penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan serius yakni hipertensi dan diabetes melitus tipe 2. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 yakni tindakan promotif yaitu edukasi dan preventif yakni cek kesehatan rutin, nutrisi, terapi farmakologi serta terapi non farmakologi berupa latihan fisik dan guided imagery. Latihan fisik berupa rentang gerak sendi aktif dan guided imagery dapat menurunkan resistensi pembuluh darah dan menekan aktivitas saraf simpatik yang dapat menurunkan tekanan darah serta meningkatkan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin berdampak terhadap penurunan kadar glukosa darah sehingga mencegah komplikasi penyakit. Metode pelaksanaan pada kegiatan ini yakni edukasi tentang penyakit kronik dan melakukan pelatihan rentang gerak sendi aktif dan guided imagery pada penderita penyakit kronik. Kegiatan dilaksanakan di lingkungan 1 dan 2 desa pinilih, Kabupaten Minahasa Utara dengan 36 peserta. Hasil dari kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan baik sebesar 33,3% yaitu sebelum edukasi (55,5%) dan setelah edukasi (88,9%). Dari hasil observasi didapatkan sebagian besar peserta mampu melakukan kembali gerakan latihan gerak sendi aktif dan guide imagery secara mandiri namun, terdapat 7 peserta yang belum mampu melakukan gerakan latihan secara mandiri sehingga akan diberikan pendampingan lanjutan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan kegiatan rutin program prolanis di puskesmas.