Nadia Ayu Lestari
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KERJASAMA INDONESIA-JEPANG DALAM SEKTOR AGRIBISNIS (STUDI KASUS: EKSPOR KAKAO INDONESIA KE JEPANG) Nadia Ayu Lestari; Pazli "
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 4, No 2: WISUDA OKTOBER 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research analyzes the trade of Indonesian’s cocoa export cooperation to Japan after there is Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Trade of Indonesian’s cocoa export has not yet become the main importir state for Japan. Besides that, the import policy that is implemented by Japan’s government is still felt as hindrance for Indonesian in entering Japan’s market. The policy is plant protection act and food sanitation act. Based on plant protection act, cocoa product such as raw cocoa beans must accompanied with Phytosanitary Certificate with the suitable format from International Plant Protection from origin state that reveals that the import product doesn’t contain desease bactery and harm. Meanwhile, based on food sanitation act, the import product must fill standard limit rule of chemistry component including in positive list that is done by Ministry of Health, Labour and Welfare in Japan.The research methode that is used by the writer is the analyze descriptive. It is research methode that is used to describe or systematically a moment or problem that become study topic systematically and rely on analyze against the events from sequence perspective and data arrangement. In the implementation, this methode limits not only in collecting and data arrangement, but also analyze and interpretation against those data. The Indonesian’s cocoa export trade to Japan influence fluctuation. Therefore Indonesian still keeps doing effort in increasing cocoa export to Japan. The effort is done is Indonesian National Standard implementation, promotion increase, and economy cooperation relation increase with Japan.Keywords: Bilateral Cooperation, IJEPA, Export, Cocoa
KERJASAMA INDONESIA-JEPANG DALAM SEKTOR AGRIBISNIS (STUDI KASUS: EKSPOR KAKAO INDONESIA KE JEPANG) Nadia Ayu Lestari; Pazli "
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 4, No 2: WISUDA OKTOBER 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research analyzes the trade of Indonesian’s cocoa export cooperation to Japan after there is Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Trade of Indonesian’s cocoa export has not yet become the main importir state for Japan. Besides that, the import policy that is implemented by Japan’s government is still felt as hindrance for Indonesian in entering Japan’s market. The policy is plant protection act and food sanitation act. Based on plant protection act, cocoa product such as raw cocoa beans must accompanied with Phytosanitary Certificate with the suitable format from International Plant Protection from origin state that reveals that the import product doesn’t contain desease bactery and harm. Meanwhile, based on food sanitation act, the import product must fill standard limit rule of chemistry component including in positive list that is done by Ministry of Health, Labour and Welfare in Japan.The research methode that is used by the writer is the analyze descriptive. It is research methode that is used to describe or systematically a moment or problem that become study topic systematically and rely on analyze against the events from sequence perspective and data arrangement. In the implementation, this methode limits not only in collecting and data arrangement, but also analyze and interpretation against those data. The Indonesian’s cocoa export trade to Japan influence fluctuation. Therefore Indonesian still keeps doing effort in increasing cocoa export to Japan. The effort is done is Indonesian National Standard implementation, promotion increase, and economy cooperation relation increase with Japan.Keywords: Bilateral Cooperation, IJEPA, Export, Cocoa
PERAN EKSTRAKURIKULER GENDANG BELEQ DALAM MEMPERKUAT IDENTITAS NASIONAL PADA KALANGAN PELAJAR DI SMAN 8 MATARAM Aslamiah, Miadatul; Nispawati Laely; Nida Aulia; Nadia Ayu Lestari; Mela Andriani; Neta Alivia
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 04 (2024): Volume 09 No. 04 Desember 2024 Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i04.21911

Abstract

Pada masa modern ini, kurangnya apresiasi terhadap seni tradisional terutama kesenian Gendang Beleq di kalangan generasi muda terutama pelajar, mereka lebih pada budya pop dan hiburan global yang lebih mudah diakses. Ekstrakurikuler Gendang Beleq sebagai media untuk melestarikan dan memperkenalkan kesenian Gendang Beleq kepada pelajar. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan ekstrakurikuler Gendang Beleq di SMAN 8 Mataram dalam memperkuat identitas nasional pada kalangan pelajar dan untuk mengetahui nilai dan manfaat yang terkandung dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Metode penelitian menggunakan Jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara, mengumpulkan data, mengelompokkan dan meyederhanakan data (reduksi data), penyajian data dengan menyusun sekumpulan informasi, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler Gendang Beleq dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu; 1). Tahap perkenalan, 2). Tahap Paktik, 3). Tahap Kolaborasi, 4).Tahap Evaluasi. Dalam ekstrakurikuler kesenian Gendang Beleq mengandung nilai-nilai yaitu; 1) Nilai kesenian, 2) Nilai Sejarah, 3) Nilai kebersamaan atau sosial, 4). Nilai Multikultural. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut memberikan manfaat untuk memperkuat identitas nasional pada kalangan pelajar, karena melalui keterlibatan dalam kesenian pelajar memperoleh pemahaman langsung dan mendalam tentang budaya lokal (Gendang Beleq), yang merupakan bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia, serta sebagai simbol keunikan dan keragaman budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.
CIVIC TOLERAN DALAM TRADISI PERANG TOPAT DI DESA LINGSAR, KECAMATAN LINGSAR, LOMBOK BARAT Aslamiah, Miadatul; Nispawati Laely; Nida Aulia; Nadia Ayu Lestari; Mela Andriani; Neta Alivia
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 04 (2024): Volume 09 No. 04 Desember 2024 Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i04.21914

Abstract

Tradisi Perang Topat bukan hanya sebagai symbol keberagaman anatara uamt Hindu dan Islam, tetapi juga sebagai wujud nyata dari prinsip civic toleran atau toleransi sosial yang mengedepankan penghormatan terhadap perbedaan. Tradisi ini juga mencerminkan manifestasi nilai-nilai Pancasila, terutama sila ketiga yaitu, persatuan Indoesia.Nilai persatuan diwujudkan melalui kerja sama atar kedua etnis dalam mengadakan upacara adat tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelituian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk kerja sama umat Hindu dan Islam dalam mengadakan tradisi Perang Topat. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif. Istrumen pengumpulan data berupa daftar pertanyaan, alat tulis, dan alat perekam. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data dan klasifikasi data, tampillan data, dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini, bentuk kerjasama dari dua etnis ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu, persiapan, pembukaan, acara inti, dan penutup. Tahap persiapan kerja samanya terlihat dengan adanya musyawarah dan gontong royong. Acara inti, Mereka bekerja sama dalam berbagai tahap, seperti miak pesaji, nyerahang tupat, mendak pesaji, ngaturang pesaji, dan melaksanakan Perang Topat. Penutupan upacara Perang Topat dilakukan dengan acara beteteh dan dlanjutkan berjalan Bersama ke Sarasutah.