Suriasa Suriasa
SMP Negeri 24 Banjarmasin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains melalui Bahan Ajar Berbantuan LKS dan Video Pembelajaran bagi Siswa Kelas 7 SMPN 24 Banjarmasin Muhammad Kusasi; Suriasa Suriasa
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 9, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v9i2.5566

Abstract

Bahan ajar yang disediakan Kemdikbud pada kurikulum 2013 berupa buku guru dan buku siswa. Khusus buku siswa menjabarkan usaha minimal siswa yang harus dilakukan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan seperti melatihkan keterampilan proses sains. Peneliti melakukan telaah materi kurikulum didapatkan bahwa pada materi klasifikasi zat/benda cocok untuk melatihkan keterampilan proses sains. Peneliti melakukan penelitian pendahuluan kepada guru IPA SMPN 24 Banjarmasin pada tahun sebelumnya didapatkan bahwa lemahnya keterampilan proses sains siswa. Sehingga muncul gagasan dari peneliti untuk melakukan inovasi bahan ajar berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam upaya meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan keterampilan proses sains siswa pada materi pokok klasifikasi zat/benda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) aktivitas guru dan siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin saat pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS (2) peningkatan keterampilan proses sains siswa 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan  LKS dan (3) persepsi siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin terhadap pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS materi pokok klasifikasi zat/benda.     Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian PTK yakni mendeskripsikan upaya meningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi pokok  klasifikasi zat/. Subyek penelitian adalah kelas 7 E  sebanyak 36 orang yang terdiri atas 20 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 tepatnya bulan Agustus sampai dengan Oktober 2018.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan (2 x 40’) dan siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan (2 x 40’).Selama perlakuan siswa diamati oleh 2 orang observer dilengkapi dengan lembar observasi. Setelah perlakuan dilakukan test untuk mengetahui keterampilan proses sains siswa dan dilanjutkan dengan pembagian angket siswa untuk mengetahui persepsi siswa terhadap bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran;(1)Aktivitas guru dan siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi klasifikasi zat /benda terjadi peningkatan dari siklus 1 (59,72%) kategori cukup ke siklus II (93,33%) ke kategori baik. (2) Peningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi klasifikasi zat /benda  dari siklus 1 (57,23 %)  kategori cukup terampil ke siklus II (81,11%) kategori terampil.(3) Persepsi siswa kelas 7E SMPN 24 Banjarmasin dengan pembelajaran menggunakan bahan ajar berbantuan LKS dan video pembelajaran materi klasifikasi zat /benda memiliki predikat baik (88,88%).
Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Menggunakan LKS Berbasis Scientific Aproach Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Suriasa Suriasa
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 6, No 2 (2018): JUNI 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v6i2.4853

Abstract

Keterampilan berpikir kritis siswa belum menjadi perhatian, padahal keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi yang sangat penting diajarkan kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas penerapan model pembelajaran problem posing menggunakan LKS berbasis scientific approach. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).  Subjek penelitiannya ialah 34 siswa kelas 7C SMPN 24 Banjarmasin. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKS brbasis scientific approach. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I keterampilan menanya sebesar 67,88%, pada siklus II keterampilan menanya sebesar 84,71%, dan pada siklus III keterampilan menanya sebesar 92,26%, sedangkan keterampilan mengamati, mencoba, menganalisis, mengkomunikasikan dan menyimpulkan pada ketiga siklus sebesar mencapai nilai diatas 85%. Hal ini menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II baik, dan siklus III amat baik. Hasil belajar siswa materi konsep zat yang berorientasi keterampilan berpikir kritis siswa mencapai ketuntasan secara klasikal pada siklus I sebesar 78,13%, pada siklus II sebesar 88,24%, dan pada siklus III sebesar 91,18%. Respon siswa terhadap pembelajaran sangat baik. Oleh karena itu diperoleh simpulan bahwa penerapan model pembelajaran problem posing menggunakan LKS berbasis scientific aproach efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas 7C SMPN 24 Banjarmasin pada materi konsep zat.Critical thinking skills of students have not been a concern, whereas critical thinking skills are one of the most important high-level thinking skills taught to students. This study aims to describe the effectiveness of applying learning problem-posing model using worksheet based on scientific approach. This research uses classroom action research method. The research subjects are 34 students of grade 7C SMPN 24 Banjarmasin. The instrument used in this research is a scientific approach bracket worksheet. Based on the result of data analysis, the students' critical thinking skill in the first cycle of questioning skills equal to 67,88% score, on the second cycle, the questioning skill equal to 84,71%, and on the third cycle of questioning skill equal to 92,26% , while observation skill, try, analyze, communicate and conclude on all three cycles achieving a value above 85%. This shows the improvement of students' critical thinking skills from cycle I to cycle II good, and cycle III is very good. Student learning result of concept material that oriented critical thinking skill of students reach mastery classically in cycle I equal to 78,13%, in cycle II equal to 88,24%, and at cycle III equal to 91,18%. Student response to learning is very good. Therefore it is concluded that the application of learning problem-posing model using a scientific-based worksheet approach effectively improves critical thinking skills of 7C students SMPN 24 Banjarmasin on the material concept of substance.
Melatih Karakter Siswa dan Keterampilan Proses Sains Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Suriasa Suriasa
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v7i1.5661

Abstract

Abstrak: Rendahnya karakter dan keterampilan proses siswa dikarenakan mereka kurang berpartisipasi aktif dalam menggali dan menemukan pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk melatih karakter dan keterampilan proses sains siswa melalui penerapan model discovery learning. Metode penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dibagi dalam 2 siklus, di mana setiap siklus terdiri atas 3 kali pertemuan. Subyek penelitian adalah 36 siswa kelas 7 E SMPN 24 Banjarmasin pada tahun ajaran 2018/2019. Pengumpulan data menggunakan instrumen pengamatan karakter dan instrumen tes keterampilan proses sains. Teknik analisis data karakter siswa adalah deskriptif kualitatif dan uji N-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakter  siswa pada siklus 1 sebesar 57,14 % dengan kategori cukup meningkat pada siklus II sebesar 85,71% dengan kategori baik; dan (2) Hasil perhitungan n-gain keterampilan proses pada siklus 1 sebesar 0,24 dan pada siklus II sebesar 0,62; berarti peningkatannya semula dalam kategori rendah meningkat menjadi sedang. Abstract: The low character and process skills of students because they lack active participation in exploring and discovering knowledge. This study aims to train students' character and science process skills through the application of discovery learning models. The research method is classroom action research which is divided into 2 cycles, where each cycle consists of 3 meetings. The subjects of the study were 36 students, grade 7 E in SMPN 24 Banjarmasin in the 2018/2019 school year. Data collection uses character observation instruments and science process skill test instruments. Student character data analysis techniques are qualitative descriptive and N-gain test. The results of the study showed that: (1) The character of students in the first cycle was 57.14% with a sufficiently increased category in the second cycle of 85.71% with a good category; and (2) The results of the calculation of n-gain process skills in the first cycle are 0.24 and in the second cycle are 0.62; means that the increase in the initial low category increases to moderate.