Elli Kusumawati
Universitas Lambung Mangkurat

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

IMPLEMENTASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNLAM Elli Kusumawati
Vidya Karya Vol 31, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.129 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v31i2.3991

Abstract

Abstract. Teaching practice (PPL) is one of the compulsory subjects weighing four credits held for three months at school. In the last two years, mathematics education department of FKIP ULM implement Lesson Study based PPL in six Junior High Schools in Banjarmasin. At this moment, Lesson Study is implemented in schools by teachers in order to foster and develop educator profession. The purpose of implementation of Lesson study based PPL Study is to give student teachers teaching skills and applying them in the classroom. The research method used is descriptive qualitative approach. Data collection used observation, interviews and Forum Group Discusssion. The research sample consisted of 4 mathematics education department students which are taking PPL program . The study was classified as action research-based Lesson Study. Data analysis refers to analysis of notes including lesson plans, observation and reflection. The results showed that the implementation of Lesson Study of four students started from Plan namely planning of lesson plans), Do namely implementation of lesson plan, observations results taking place during learning activities and the results of the reflection which was completed with suggestions for improvement of learning. Keywords: Lesson Study, PPL, plan-do-see Abstrak. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu mata kuliah wajib berbobot empat sks yang dilaksanakan selama tiga bulan di sekolah. Pada dua tahun terakhir program studi pendidikan matematika melaksanakan PPL berbasis Lesson Study di enam SMP Negeri di Banjarmasin. Selama ini Lesson Study dilaksanakan di sekolah oleh guru dalam rangka membina dan mengembangkan profesi pendidik. Tujuan diterapkannya PPL berbasis lesson Study salah satunya membekali mahasiswa sebagai calon guru untuk berlatih menerapkannya di kelas. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa pengamatan, wawancara dan Forum Group Discusssion. Sampel penelitian terdiri atas 4 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika yang sedang melaksanakan PPL.  Ditinjau dari pelaksanaan penelitian, maka penelitian ini digolongkan dalam penelitian tindakan berbasis Lesson Study. Teknik analisis data penelitian kualitatif mengacu pada hasil catatan lapangan meliputi RPP dan catatan hasil observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan Lesson Studi empat orang mahasiswa mulai dari Plan yaitu perencanaan membuat RPP, Do yaitu pelaksanaan pembelajaran berupa hasil observasi di kelas selama pembelajaran berlangsung (tahap pembelajaran yaitu kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir) dan hasil refleksi dilengkapi dengan saran perbaikan pembelajaran.  Kata Kunci: Lesson Study, PPL, plan-do-see
SELF EFFICACY SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBENTUK CERITA Nelly Yupita Sari; Iskandar Zulkarnain; Elli Kusumawati
Vidya Karya Vol 33, No 1 (2018): April 2018
Publisher : FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.779 KB) | DOI: 10.20527/jvk.v33i1.5390

Abstract

Abstract. self efficacy is someone's instruction to complete a given task accompanied by motivation and how to help him/her to achieve the goal. This study aims to find out how self-efficacy and student learning outcomes in solving math problems in the form of stories and analyze their relationships. This type of research is descriptive. The population in this study were all 273 of eighth grade students, while the sample in this study was a total sample of 245 students. Data collection techniques using tests and questionnaires. The data were analyzed by percentage technique and quantitatively descripted. The results showed that the average student learning outcomes in the category were less and the level of self efficacy of students was in the moderate classification. The results of the study also showed a positive and significant relationship between self efficacy and student learning outcomes in completing math story problems. Keywords; learning, learning outcome, self efficacy, math story problem  Abstrak. self efficacy merupakan keyakinan seseorang untuk menyelesaikan tugas  yang diberikan diiringi motivasi dan cara berpikir untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana self efficacy dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita, serta menganalisis hubungannya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 273 siswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sampel total  dengan akumulasi siswa sebanyak 245 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes dan angket. Data dianalisis menggunakan Teknik persentase dan dideskripsikan sevara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa berada dalam klasifikasi kurang dan tingkat self efficacy siswa berada dalam klasifikasi sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara self efficacy dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikn soal matematika berbentuk cerita.  Kata Kunci : belajar, hasil belajar, self efficacy, soal cerita matematika
INSRUMEN PENILAIAN BERBASIS LINGKUNGAN LAHAN BASAH UNTUK MENGUKUR HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) SISWA KELAS XI MIPA DI SMAN 7 BANJARMASIN Iskandar Zulkarnain; Elli Kusumawati; Lenny Marlina
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i2.5656

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil pembuatan instrumen penilaian berbasis lingkungan lahan basah yang layak untuk mengukur HOTS siswa di kelas XI MIPA SMA Negeri 7 Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah Research and Development level 4 dengan tahap pengembangan 4D oleh Thiagarajan yaitu Define, Design, Development and Dissemination. Penelitian ini tidak sampai pada tahap Dissemination. Teknik pengumpulan data adalah tes dan angket. Analisis data secara kualitatif terhadap angket untuk mendapat saran terhadap produk. Analisis data dengan uji statistik untuk menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Produk yang telah direvisi berupa tujuh soal pilihan ganda dan empat soal uraian. Kata kunci: Instrumen Penilaian, HOTS, Lingkungan lahan basah
Implementasi Model Pembelajaran Problem based Instruction Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Elli Kusumawati; Muhammad Sa'duddien Khair
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v3i2.387

Abstract

Penerapan kurikulum 2013 mengharuskan guru menggunakan pendekatan saintifik sebagai pendekatan pembelajaran. Salah satu bentuk kreativitas guru adalah memilih model pembelajaran yang cocok dengan pendekatan saintifik. Kurikulum 2013 juga menginginkan agar siswa kelas X SMA memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis. Salah satu upaya untuk memenuhi kedua hal tersebut adalah melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan (1) untuk membandingkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran PBI dan siswa yang belajar dengan pendekatan saintifik, dan (2) untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran PBI terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu, dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Banjarmasin yang terdiri dari 10 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik multi stage sampling, sehingga diperoleh kelas X MIA 5 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen 2. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelas eksperimen, terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis, dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kedua kelas eksperimen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran PBI memiliki pengaruh dan memiliki perbedaan yang signifikan dengan pendekatan saintifik dalam hal meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sekolah menengah atas. Kata kunci:              pendekatan saintifik,  problem based instruction, kemampuan pemecahan masalah matematis
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBINA KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN SISWA Chairil Faif Pasani; Elli Kusumawati; Delya Imanisa
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v6i2.5682

Abstract

Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble adalah model pembelajaran yang membawa siswa mendapatkan jawaban serta memecahkan masalah yaitu dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban beserta beberapa pilihan jawa­ban yang tersedia, sehingga mengharuskan siswa berbagi tugas, aktif dan ber­tang­gung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Model ini sangat berpotensi untuk membina tanggung jawab dan disiplin siswa dalam belajar. Tujuan penelitian ini ialah: (1) membina karakter tanggung jawab siswa kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (2) membina karakter disiplin siswa kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (3) mengetahui hasil belajar siswa di kelas X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin melalui penerapan model Scramble, (4) mengetahui apakah terdapat hubungan karakter tanggung jawab dan disiplin terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain pene­litian Time Series Design sebanyak enam kali pertemuan. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Banjarmasin, sedangkan sampel penelitian adalah X C Pemasaran SMK Negeri 3 Banjarmasin yang dipilih berdasarkan teknik Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Data yang didapat dianalisis dengan persentase, mean, uji korelasi gan­da. Hasil pene­litian menunjukan bahwa: (1) penerapan model Scramble mampu mem­bina karakter tanggung jawab, (2) penerapan model Scramble mampu mem­bina karakter disiplin, (3) hasil belajar siswa menggunakan model Scramble mengalami peningkatan, (4) terdapat hubungan yang cukup antara karakter tang­gung jawab dan disiplin dengan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Scramble, tanggung jawab, disiplin, hasil belajar
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Quantum pada Materi Garis dan Sudut di SMPN 13 Banjarmasin Elli Kusumawati; Manopo Manopo
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v4i2.2575

Abstract

Salah satu peran penting matematika adalah sebagai alat komunikasi. Matematika adalah bahasa. Sebagai bahasa, kemampuan komunikasi matematika sangat penting untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat. Hasil wawancara dengan guru pengajar mata pelajaran matematika kelas VII di SMPN 13 Banjarmasin, menunjukan bahwa pada materi garis dan sudut siswa sering melakukan kesalahan dalam penulisan simbol dan pengukuran sudut. Hasil observasi, peneliti menemukan terjadi banyak kesalahan penulisan simbol dan penyampaian ide/gagasan matematis di kelas VII A. Sebagai upaya perbaikan, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi garis dan sudut dengan model pembelajaran quantum dan untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di kelas VII A SMPN 13 Banjarmasin. Salah satu karakteristik pembelajaran quantum adalah memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna. Karena itu komunikasi dan aktivitas siswa menjadi sangat penting dalam model pembelajaran quantum. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang berlangsung dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 13 Banjarmasin yang berjumlah 32 siswa dan objek penelitian adalah kemampuan komunikasi matematis siswa dan aktivitas siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, dokumentasi, dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes kemampuan komunikasi matematis. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan teknik statistika deskriptif untuk menentukan keberhasilan penelitian berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran quantum dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan aktivitas siswa pada materi garis dan sudut di kelas VII A SMPN 13 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/2016.
PENERAPAN BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MODEL FLIPPED CLASSROOM BERBANTUAN GOOGLE CLASSROOM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP Meyla Kurniawati; Harja Santanapurba; Elli Kusumawati
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v7i1.6827

Abstract

Abstrak: Terbukanya sumber belajar yang luas bagi siswa memberikan ruang kepada guru untuk beralih dari teacher centered learning menuju student cen­tered learning. Hal ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran berbasis blended learning meng­gunakan model flipped classroom yang memadukan pembelajaran online di rumah dan tatap muka di kelas. Dengan adanya internet yang menyediakan berbagai learning management system seperti Google Classroom, guru dapat membuat kelas virtual untuk melaksanakan pembe­lajaran online di rumah agar siswa terlatih bertindak aktif dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan proses pem­belajaran blended learning, menilai hasil belajar siswa, mengetahui perbedaan hasil belajar siswa laki-laki dengan perempuan, dan menilai tanggapan siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif mengambil subjek siswa kelas VII A SMP Negeri 9 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan kuesioner. Teknik analisis data berupa statistik des­krip­tif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik, hasil belajar siswa berada pada kategori cukup, terdapat perbe­daan hasil belajar antara siswa laki-laki dengan perempuan, dan tanggapan siswa berada pada kategori sangat tinggi. Kata kunci: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom Abstract: The opening of extensive learning resources for students provides space for teachers to switch from teacher centered learning to student centered learning. This can be implemented in blended learning using a flipped classroom model that combines online learning at home and face to face in class. With the internet that pro­vides various learning management systems such as Google Classroom, teachers can create virtual classes to carry out online learning at home so that trained students act actively and independently in learning. This research is aimed to describe the blended learning process, assess student learning outcomes, know differences in learning outcomes between male and female students, and assess student responses. This study used a descriptive method taking the subject of students grade VII A in SMP Negeri 9 Banjarmasin in the school year 2018/2019 totaling 36 students. Data collec­tion techniques in the form of observations, tests, and questionnaires. The data analy­sis techniques were descriptive and inferential statistics. The results showed that the learning process was in a very good category, student learning outcomes were in a sufficient category, there were differences in learning outcomes between male and female students, and student responses were in the very high category. Keywords: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom
Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dan Mekanistik Elli Kusumawati; Tries Morina Turisia
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v2i1.607

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan matematis yang sangat penting dalam pelajaran matematika. PMR merupakan salah satu alternatif pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika. Berdasarkan hasil observasi bahwa guru menggunakan pendekatan mekanistik dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Pendekatan mekanistik merupakan suatu pendekatan dimana guru yang paling banyak berperan menyampaikan informasi dan siswa berperan sebagai penerima informasi yang cenderung pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dari kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematika yang menggunakan pendekatan PMR dengan pendekatan mekanistik. Metode yang digunakan dakam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan populasi tiga kelas pada kelas VIII SMP Negeri 2 Tamban. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan) yang dilanjutkan dengan random sampling (sampel acak) yaitu bertujuan mengambil 2 kelas secara acak yang tidak mempunyai perbedaan yang signifikan, sehingga diperoleh kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik inferensial yang analisisnya dilakukan dengan software statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari kemampuan pemecahan masalah matematika siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan PMR dengan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan mekanistik
Penerapan Metode Pembelajaran Drill untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMP Elli Kusumawati; Randi Ahmad Irwanto
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v4i1.2289

Abstract

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan pada siswa di setiap jenjang pendidikan mulai SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi. Salah satu aspek yang perlu mendapat sorotan dari pelajaran matematika di sekolah adalah pemecahan masalah (problem solving). Hal tersebut dikarenakan pemecahan masalah merupakan bagian yang sudah terintegrasi dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat untuk melatih siswa agar terbiasa memecahkan soal-soal pemecahan masalah. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan guru matematika  dan siswa diketahui bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam pemecahan masalah disebabkan karena kurangnya intensitas siswa melakukan latihan mengerjakan soal-soal matematika sehingga berdampak kepada hasil belajar siswa. Metode drill adalah salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada banyaknya latihan. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui penerapan metode pembelajaran drill. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII H SMPN 5 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 orang. Objek penelitian adalah keseluruhan proses dan hasil pembelajaran matematika dengan menerapkan metode drill untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari mean dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualifikasi persentase rata-rata nilai akhir kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan kualifikasi kurang pada siklus I menjadi kualifikasi baik sekali pada siklus II. Selain itu, juga terjadi peningkatan rata-rata nilai akhir untuk semua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Pengaruh Model Reciprocal Teaching terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Elli Kusumawati; Noorliani Noorliani
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v1i1.553

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model reciprocal teaching terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Simpang Empat Tahun Pelajaran 2012/2013.Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan popoulasi siswa kelas VIII di sekolah tersebut. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah purposive sampling. Sampel penelitian yaitu kelas VIII C menerapkan model reciprocal teaching, sedangkan kelas VIII D menerapkan model pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial menggunakan uji beda yaitu uji-t.Hasil belajar siswa dengan menerapkan model reciprocal teaching termasuk kualifikasi cukup dengan nilai rata-rata hasil belajar 55,54 dan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional berkualifikasi cukup dengan nilai rata-rata hasil belajar 55,41. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menerapkan model reciprocal teaching dengan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh model reciprocal teaching terhadap hasil belajar matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Simpang Empat tahun pelajaran 2012/2013.   Kata kunci: model reciprocal teaching dan hasil belajar