Mayang Gadih Ranti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) KOORDINAT CARTESIUS UNTUK KELAS VIII SMP BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK Muhammad Hanafi; Dina Huriaty; Mayang Gadih Ranti
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v9i1.10336

Abstract

Salah satu pendekatan yang membuat siswa aktif dan meningkatkan keingintahuan siswa dalam tuntutan Kurikulum 2013 adalah pendekatan saintifik. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik perlu ditunjang dengan ketersediaan bahan ajar yang tepat, salah satunya adalah LKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model LKS koordinat Cartesius untuk kelas VIII SMP berbasis pendekatan saintifik. Metode penelitian ini adalah Research & Development. Model pengembangan mengacu pada model ADDIE yang terdiri atas lima tahap, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 9 siswa kelas VIII. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Teknik analisis data dilakukan untuk medapatkan LKS yang memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan Teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif untuk mengetahui kelayakan LKS yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan model LKS koordinat Cartesius yang dikembangkan berdasarkan lima tahapan  ADDIE telah memenuhi kriteria valid, sangat praktis, dan efektif dengan persentase ketuntasan klasikal berada pada kategori sangat baik.   Kata kunci: Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Saintifik, Model ADDIE Abstract: One of approach to make students active and develop student’s curiosity according to curicculum 2013 is scientific approach.  Learning using scientific approach is needed to supported by availability of good learning sources. One of them is worksheet. This research aims to develop the model of worksheet on Cartesius coordinate topic based scientific approach for Junior High School Students class VIII. This research is research and development. Development model using ADDIE with the five steps, namely Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Try Out was done on nine students of class VIII Junior High School. The instruments were validation sheets, student’s response quationare, and test. Analysis data tehcnique was quantitative to get the quality of worksheet from its validity, practically, and effectiveness. The results shows that the Cartesius Coordinate worksheet model based scientific approach for junior high school class VIII was develop using ADDIE Model was valid, very practice and effective with classical mastery percentage on very good category. Keywords: Student Worksheet, Scientifc Approach, ADDIE Model
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan strategi writing to learn pada siswa SMP Mayang Gadih Ranti
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2015)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v1i2.6

Abstract

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal cerita dalam matematika tergolong masih rendah. Siswa cenderung kesulitan mengungkapkan ide-ide yang mereka miliki dalam menyelesaikan soal. Dengan kata lain kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII C SMPN 1 Martapura dengan pembelajaran menggunakan strategi writing to learn. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas mengacu pada model Kurt-Lewin, yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan(action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Subyek adalah siswa kelas VIIIC SMPN 1 Martapura yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan dokumentasi, dan Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi writing to learn dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dari kategori cukup ke kategori baik.
Partisipasi siswa pada pembelajaran matematika SMA menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Mayang Gadih Ranti
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v2i1.26

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Depok pada materi Peluang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Observasi Partisipasi Siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching & Learning) dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Depok dari kategori cukup ke tinggi.
Pengaruh kemandirian belajar (self regulated learning) terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar Mayang Gadih Ranti; Indah Budiarti; Benny Nawa Trisna
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v3i1.57

Abstract

Berbagai faktor mempengaruhi hasil pencapaian suatu proses pembelajaran, baik secara internal maupun secara eksternal. Pentingnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran menjadi modal penting dalam menentukan langkah-langkah dan strategi yang diambil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemandirian dalam belajar berarti siswa memiliki kesadaran sendiri untuk belajar, mampu menentukan sendiri langkah-langkah yang harus diambil dalam belajar, mampu memperoleh sumber belajar sendiri, dan melakukan kegiatan evaluasi diri serta refleksi atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemandirian belajar (self regulated learning) terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar semester genap tahun akademik 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu angket dan tes. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier sederhana setelah sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji linearitas. Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mahasiswa.
Peta pendidikan dasar di kabupaten Banjar Tahun 2011-2015 Dina Huriyaty; Mayang Gadih Ranti; Zahra chairani
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 13 No 2
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.988 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi Pendidikan Dasar di Kabupaten Banjar Tahun 2011-2015. Penelitian ini dibatasi pada peta pendidikan dasar di Kabupaten Banjar sejak tahun 2011 hingga 2015 ditinjau dari indikator APS, APK, APM, MYS, APtS, AMH dan Peta Guru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjar, Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar dan Kementerian Agama Kabupaten Banjar. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu persentase dan rata-rata, serta penjelasan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) APS di tingkat pendidikan dasar meningkat. Rata-rata APS kelompok umur 7-12 tahun sebesar 97,3% dengan kenaikan rata-rata sebesar 1,07%. Rata- rata APS kelompok umur 13-15 tahun sebesar 74,3% dengan kenaikan rata-rata sebesar 2,8%. (2) APK SD/MI/SDLB menunjukkan peningkatan dengan rata-rata sebesar 106,76%. Rata-rata APK SMP/MTs/SMPLB tampak berfluktuasi. (3) APM SD/MI/SDLB mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 93,59%. APM SMP/MTs/SMPLB seperti halnya APK juga berfluktuasi, dengan rata-rata sebesar 56,78%. (4) MYS terus mangalami peningkatan dengan rata-rata adalah 6,95 tahun. (5) APtS tingkat pendidikan dasar berfluktuatif dan mengalami penurunan di akhir tahun 2015. (6) AMH cenderung meningkat. Hingga tahun 2014 meningkat dengan kenaikan rata-rata 0,49 point. (7) Prosentase guru SD/MI/SDLB dengan kualifikasi S1/DIV mengalami peningkatan, sebesar 8,37%; pada jenjang SMP/MTs/SMPLB mengalami penurunan sebesar 5,62%. Prosentase guru pada tingkat pendidikan dasar yang telah bersertifikat mengalami peningkatan, dengan peningkatan masing-masing sebesar 19,77% dan 27,91%.