Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin Abdul Jabar; Indah Budiarti
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v2i2.32

Abstract

Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa akan kesulitan menyelesaikan suatu masalah berupa soal-soal yang baru yang dituntut penyelesaiannya dengan cara baru yang membutuhkan adanya kreativitas.. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh signifikan kreativitas terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016 Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional dan expost facto dengan pendekatan kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016.. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS.Hasil Penelitian yaitu Tidak Terdapat pengaruh signifikan kreativitas terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Banjarmasin tahun ajaran 2015/2016.
Pengaruh kemandirian belajar (self regulated learning) terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar Mayang Gadih Ranti; Indah Budiarti; Benny Nawa Trisna
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v3i1.57

Abstract

Berbagai faktor mempengaruhi hasil pencapaian suatu proses pembelajaran, baik secara internal maupun secara eksternal. Pentingnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran menjadi modal penting dalam menentukan langkah-langkah dan strategi yang diambil untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kemandirian dalam belajar berarti siswa memiliki kesadaran sendiri untuk belajar, mampu menentukan sendiri langkah-langkah yang harus diambil dalam belajar, mampu memperoleh sumber belajar sendiri, dan melakukan kegiatan evaluasi diri serta refleksi atas kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemandirian belajar (self regulated learning) terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah struktur aljabar semester genap tahun akademik 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu angket dan tes. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier sederhana setelah sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji linearitas. Analisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar mahasiswa.
Eksplorasi Etnomatematika dalam Pembelajaran Geometri untuk Meningkatkan Literasi Siswa Noor Fajriah; Yuni Suryaningsih; Kamaliyah Kamaliyah; Indah Budiarti; Rabiatul Adawiyah; Nasrullah Nasrullah; Zaida Amalia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i1.4369

Abstract

Pembelajaran di sekolah diharapkan memunculkan siswa yang berkarakter serta mampu memelihara dan melestarikan budaya sebagai tumpuan karakter bangsa. Kenyataannya, berdasakan pendapat guru matematika diperoleh bahwa buku ajar yang ada kurang mendukung unsur budaya di lingkungan peserta didik. Selain itu, berdasarkan hasil PISA (Program for International Student Assessment) sejak tahun 2001, literasi siswa Indonesia selalu berada pada peringkat bawah dibandingkan dengan negara-negara yang menjadi peserta PISA. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka diadakan pengabdian bentuk pelatihan eksplorasi etnomatematika dalam pembelajaran geometri kepada 41 guru matematika SMP Kabupaten Banjar dengan tujuan peserta mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau instrumen penilaian dengan mengeksplorasi unsur etnomatematika dalam pembelajaran geometri untuk meningkatkan literasi siswa. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan dua mode, yaitu sinkronus dan asinkronus. Sinkronus dilakukan untuk memberikan ide kepada guru untuk menyisipkan unsur budaya dalam pembelajarannya sedangkan asinkronus dilakukan untuk membimbing 11 kelompok peserta menyusun rencana pembelajaran yang menggunakan unsur budaya Banjar. Peserta sangat tertarik terhadap materi yang diberikan dan berusaha menyusun rencana pembelajaran yang menyisipkan budaya Banjar. Budaya yang digunakan peserta kebanyakan adalah aneka kue tradisional Banjar. Target pengabdian tercapai dimana lebih dari 50% kelompok mampu menyusun RPP berbasis etnomatematika terkait pembelajaran geometri, diantaranya yaitu menghubungkan kegiatan literasi siswa dan instrumen penilaian pengetahuan materi unsur-unsur lingkaran dengan kue khas Kalimantan Selatan. Peserta mengharapkan ada pelatihan lanjutan untuk lebih banyak lagi menyusun rencana pembelajaran dengan materi yang berbeda. Learning in schools is expected to bring out students who have character and can maintain and preserve culture as the foundation of the nation's character. Based on the opinion of the mathematics teacher, it was found that the existing textbooks did not support the cultural elements in the students' environment. In addition, based on the results of the PISA (Program for International Student Assessment) since 2001, the literacy of Indonesian students has always been in the lower rank compared to countries that have participated in PISA. Based on the problems described above, a form of ethnomathematical exploration training was held in geometry learning to 41 mathematics teachers at the Banjar Regency Junior High School with the aim that participants were able to develop a Learning Implementation Plan or assessment instrument by exploring ethnomathematical elements in geometry learning to improve student literacy. Implementing the training is carried out in two modes, namely synchronous and asynchronous. Synchronous was carried out to provide ideas for teachers to insert cultural elements into their learning. In contrast, asynchronous was carried out to guide 11 participants in preparing learning plans that use Banjar cultural elements. Participants are very interested in the material provided and trying to develop a lesson plan that incorporates Banjar culture. The culture used by the participants is mostly traditional Banjar cakes. The service target was achieved when more than 50% of the group could afford it—compiling ethnomathematics-based lesson plans related to geometry learning, including linking student literacy activities and assessment instruments for material knowledge of circle elements with typical cakes of South Kalimantan. Participants expected further training to develop more lesson plans with different materials. 
Pengembangan E-LKPD Berbasis Etnomatematika Melalui Kerajinan Anyaman pada Materi Lingkaran Siti Khadijah; Noor Fajriah; Indah Budiarti
Journal of Mathematics Science and Computer Education Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.486 KB) | DOI: 10.20527/jmscedu.v2i2.5064

Abstract

Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran matematika diakibatkan dari faktor internal ataupun eksternal seperti metode  pembelajaran yang kurang bervariasi, dan materi yang digunakan kurang menarik. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan bahan ajar yang menarik dan interaktif salah satunya pengembangan LKPD dalam bentuk elektronik yang dikaitkan dengan kearifan budaya lokal Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  proses dan juga hasil dari pengembangan E-LKPD pada materi lingkaran berbasis etnomatematika melalui pendekatan saintifik untuk SMP/MTs yang valid. Metode Research and Development atau R&D adalah metode yang dipakai pada penelitian ini, dan dengan  model 4D sampai pada tahap pengembangan saja. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada uji validitas yang diperoleh melalui analisis secara kuantitatif dan kualitatif dari lembar validasi pada tahap develop yang dilakukan oleh tiga ahli. Menurut skor yang diberikan oleh ketiga ahli, didapatkan skor rata-rata 3,51, artinya E-LKPD termasuk kategori valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran matematika. The lack of student interest in learning mathematics is caused by internal or external factors such as learning methods that are less varied and the material used could be more attractive. One way that can be done to overcome this is with interesting and interactive teaching materials, one of which is the development of the student worksheet in electronic form that is linked to the local cultural wisdom of South Kalimantan. This study aims to determine the process and results of developing an E-student worksheet on ethnomathematical-based circle material through a valid scientific approach for SMP/MTs. The Research and Development or R&D method is used in this research, and the 4D model only reaches the development stage. The data analysis technique used in this study was based on the validity test obtained through quantitative and qualitative analysis of the validation sheet at the development stage carried out by three experts. According to the scores given by the three experts, an average score of 3.51 was obtained, meaning that the E-LKPD was included in the valid category and could be used in learning mathematics. 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES NUMERASI DENGAN KONTEKS LINGKUNGAN LAHAN BASAH UNTUK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA Iskandar Zulkarnain; Rahmita Noorbaiti; Indah Budiarti; Lailatul Badriyah; Nanda Lascoba Pramanata
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v10i2.14639

Abstract

Kemampuan numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan. Konteks lingkungan lahan basah dihadirkan sebagai dunia nyata untuk mengukur kemampuan numerasi mahasiswa calon guru matematika. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses perngembangan instrumen tes kemampuan numerasi mahasiswa calon guru matematika dengan konteks lingkungan lahan basah. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan yang digunakan adalah Dick & Carey. Model ini terdiri atas enam tahapan yang dimulai dengan analisis tujuan, analisis subjek, pengembangan produk, validasi, ujicoba, serta revisi untuk menghasilkan produk yang valid. Instrumen yang digunakan untuk mengukur validitas produk adalah lembar validasi ahli. Hasil validasi kemudian dianalisis secara kuantiataif beradasarkan skor dari setiap aspek validasi dan secara kualitatif dengan memperhatikan saran perbaikan yang diberikan. Hasil pengembangan berupa instrumen tes numerasi yang terdiri atas 12 soal dengan sebaran proses kognitif, konten, serta konteks beragam. Instrumen tersebut dikembangkan sesuai dengan tahapan pengembangan produk dan termasuk dalam kategori cukup valid dengan skor validitas rata-rata yakni 74%. Kata kunci: numerasi, instrumen tes, lingkungan lahan basah, mahasiswa calon guru, valid Abstract: Numerical ability is the ability to think using concepts, procedures, facts and mathematical tools to solve everyday problems in various types of relevant contexts. The context of the wetland environment is presented as a real world to measure the numeracy skills of prospective mathematics teacher students. The purpose of this study was to describe the process of developing a numeracy ability test instrument for prospective mathematics teacher students in the context of a wetland environment. This research is development research with the development model used is Dick & Carey. This model consists of six stages starting with objective analysis, subject analysis, development process, validation, testing, and revision to produce a valid product. The instrument used to measure product validity is an expert validation sheet. The results of the validation were then analyzed quantitatively based on the scores from each aspect of the validation and qualitatively by considering the suggestions for improvement. The results of the development are in the form of a numeration test instrument consisting of 12 questions with a variety of cognitive processes, content, and contexts. The instrument was developed in accordance with the stages of product development and was included in the fairly valid category with an average validity score of 74%. Keywords: numeration, test instrument, wetland environment, student teacher candidates, valid
Hubungan Peran Teman Sebaya (PEERS) dengan Kejadian Kekerasan dalam Pacaran di SMA N 1 Sanden Indah Budiarti; Monica Dara Delia Suja
JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
Publisher : UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat banyak yang peduli terhadap kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence), namun masih sedikit yang peduli pada kekerasan dalam pacaran. Penyebab tingginya angka kekerasan dalam pacaran terjadi akibat banyaknya perempuan yang tidak paham bentuk kekerasan fisik maupun psikis dalam suatu hubungan. Oleh sebab itu mereka kerap tidak menyadari meski telah menjadi korban kekerasan oleh pacar mereka, dalam kasus ini remaja yang paling rentan menjadi korban kekerasan. Sebab di usia itu, gairah sedang meningkat dan dapat mendorong seseorang untuk mengartikan kasih sayang ke hal yang salah. Pembiaran hubungan yang tidak sehat, bahkan sampai melakukan tindak kekerasan, dapat menimbulkan risiko fatal (Ayu, 2012) dalam National Association Of School Psycologi (2014) Korban kekerasan di sekolah beresiko meningkatnya masalah akademik dan masalah-masalah sosial – emosional. Kekerasan dapat timbul dari adanya pengaruh atau identifikasi terhadap orang lain, termasuk di antaranya pengaruh dari teman sebaya. Selama 2009 hingga 2012 terjadi 139 kasus kekerasan dalam pacaran, 71 kasus pelecehan seksual dan 131 kasus perkosaan. Sepanjang tahun 2013 terdapat 10 kasus kekerasan seksual yang ditangani PKBI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran teman sebaya (peers) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran di SMA N 1 Sanden Studi kolerasi ini menggunakan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA N 1 Sanden Bantul. Responden dengan total sampling sebanyak 66 siswi, pengukuran dengan menggunakan koesioner. Hasil uji analisis dengan kendal tau didapatkan nilai significancy p sebesar 0,000 (<0,05). sebagian besar responden mempunyai peranan teman sebesar 65,2%, dan mengalami kejadian kekerasan dalam pacaran yaitu sebanyak 53%. Ada hubungan bermakna antara peran teman sebaya (peers) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran tau didapatkan nilai significancy p sebesar 0,000 (<0,05)
Students’ Writing Ability In Writing Procedure Text By Using Image Media Diana Eva Lux Putri; Aulia Rahmadani; Indah Budiarti; Mudmainnah
Jolly Journal of English Education Vol. 3 No. 1 (2025): Jolly: Journal of English Education
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Hubbulwathan, Duri, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63435/jjee.v3i1.146

Abstract

Writing activities are not only a way to record ideas, but also function as a medium for developing critical, systematic, and creative thinking skills. Using thinking skills (critical, systematic, creative) by using image media to develop thinking skills presented by visual stimuli. This study aimed to analyze students’ writing ability in procedure text by using media at  seventh grade students of MTs Miftahul Huda Tasik Serai. This research used quantitative approach which using descriptive research design. To compile the procedure text in order and logically, students must first understand the stage by stage to be done, and the media images greatly help students’ understanding in compiling the text procedure. The collecting data by using writing test to write procedure text. The total sample was 18 respondents, excellent category was 5.56%, very good category was 27.78% , 50% was good category, and fair category was 16.67 %. It showed that the students have understood the basics of writing procedure text, such as structure and sequence of steps. However, there are still 16.67% of students who have not shown adequate writing skills. This research showed the students’ writing ability is at a good level. However, future instructional emphasis should be directed at improving writing coherence for the majority group and providing intensive writing for those falling below the passing threshold.