Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON GEOPOLYMER BERBASIS ABU VULKANIK Takapente, Giano N. O.; Wallah, Steenie E.; Manalip, H.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai saat ini beton menjadi keunggulan tersendiri dalam berbagai pembangunan, dapat dilihat dari campuran beton yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, dan Semen Portland yang bisa dengan mudah didapatkan untuk membangun berbagai infrastruktur yang ada, dan dapat dilihat kebutuhan material ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun seiring meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana manusia . Tapi tanpa disadari dalam proses produksi Semen Portland terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2) ke atmosfer, yang sebanding dengan jumlah semen yang diproduksi, Hal ini tentu dapat meruskan lingkungan.Untuk itu perlu adanya material pengganti yang bisa mencegah efek buruk dari produksi Semen Portland tersebut yang dapat merusak lingkungan. Beton Geopolymer menjadi salah satu alternatif yang baik untuk mencegah masalah yang diakibatkan oleh penggunaan Semen yang kurang ramah lingkungan dalam proses produksinya. Dalam penelitian kali ini beton geopolymer dibuat tanpa menggunakan Semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai pengganti digunakan Abu Vulkanik (AV) yang mengandung Silika (SiO2) relatif tinggi yang dapat bereaksi dengan cairan alkalin untuk menghasilkan bahan pengikat (binder). Pada penelitian ini  dilakukan dua pengujian yaitu kuat tekan dengan metode pengujian berdasarkan SNI 1974:2011 dan kuat tarik dengan metode pengujian berdasarkan SNI 03- 2491-2002 belah yang di uji pada umur 7 dan 28 hari. Material yang digunakan adalah Abu Vulkanik (AV) dari Gunung Soputan yang berasal dari Sulawesi Utara, sodium silikat, sodium hidroksida dengan konsentrasi 14M, dan Superplasticizer SikaCim dan benda uji yang digunakan adalah ukuran 10/20 cm, dengan metode curing time 24 jam menggunakan oven pada suhu 60°C, 90°C, 110°C.Untuk hasil kuat tekan dan kuat tarik belah curing temperature 60°C dan 90°C tidak ada hasil dikarenakan beton belum mengeras pada kondisi suhu 60°C dan 90°C. Dari semua hasil pengujian hanya di dapat hasil pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah pada curing temperature 110°C dengan, nilai rata-rata kuat tekan beton umur 7 hari 10.8725 MPa, kuat tekan beton umur 28 hari 12.4025 MPa dan kuat tarik belah beton umur 28 hari sebesar 1.795 MPa. Kata kunci : beton geopolymer, abu vulkanik, kuat tekan, kuat tarik belah
PENGUJIAN TEKAN DAN TARIK BELAH BETON DENGAN AGREGAT DARI KEPULAUAN ARU Balsala, Onisimus S.; Manalip, H.; Ointu, Bonny M. M.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 9 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material konstruksi yang umum digunakan dalam pembangunan infrastruktur. Campuran beton pada umumnya adalah air, semen, agregat halus (pasir), dan agregat kasar (kerikil), dan atau bahan tambahan lainnya. Campuran beton biasanya akan ditakar sesuai tuntutan struktur yang akan dibangun dan dihitung berdasarkan data karakteristik material yang telah diperiksa. Di Kepulauan Aru material pendukung beton yaitu agregat kasar dan halus ditambang dari laut dan karakteristik agregat serta mutu beton yang dihasilkan materialnya belum pernah diperiksa dan diuji. Untuk itu perlu melakukan penelitian ini guna memberikan masukan, bahan acuan dan informasi kepada pemerintah dan masyarakat Kepulauan Aru. Dari hasil penelitian, diperoleh nilai pengujian kuat tekan  dan kuat tarik belah dengan kuat tekan rencana 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa yang hasilnya masing-masing adalah 23,07 MPa, 29,13 MPa, dan 37,31 MPa. Sedangkan untuk nilai kuat tarik belah diperoleh 10 % - 12 % dari nilai kuat tekan. Perhitungan proporsi campuran beracuan pada ACI 211.1-91 Standard Practice for Selecting Proportions for Normal, Heavyweight, and Mass Concrete (American Concrete Institute) yang telah di modifikasi laboratorium, hasil kuat tekan yang diperoleh menunjukkan bahwa proporsi dengan rencana kuat tekan 20 MPa, 25 MPa, dan 30 MPa belum optimum, yang berarti pembuatan beton dengan agregat dari Kepulauan Aru masih bisa direncanakan lebih tinggi dari 30 MPa. Kata kunci : beton, agregat, Kepulauan Aru, kuat eekan, kuat tarik belah
MODULUS ELASTISITAS BETON GEOPOLYMER BERBASIS FLY ASH DARI PLTU AMURANG Soentpiet, Bill Johan; Wallah, Steenie E.; Manalip, H.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 7 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah material konstruksi yang umum digunakan untuk saat ini. Beton merupakan hasil pencampuran dari air, semen, agregat halus, agregat kasar, serta bahan tambahan lainnya. Namun saat ini, dampak dari produksi semen pada  lingkungan sudah cukup mengkhawatirkan karena dapat meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer. Untuk itulah dilakukan riset-riset demi meminimalisir penggunaan semen pada beton. Salah satu riset terbaru adalah mengenai beton geopolymer, yakni beton tanpa menggunakan semen. Sebagai gantinya, digunakan fly ash atau abu terbang, yang merupakan sisa pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dalam Penelitian ini, dilakukan pengujian modulus elastisitas dari beton geopolymer dengan fly ash yang berasal dari PLTU Amurang untuk mendapatkan gambaran yang baik mengenai karakteristik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan nilai modulus elastisitas beton geopolymer yang didapat dari pengujian laboratorium secara signifikan lebih rendah daripada nilai modulus elastisitas yang didapat dari pendekatan rumus SNI, Sehingga modifikasi rumus SNI dilakukan untuk mendekati nilai hasil pengujian dari laboratorium. Rumus modifikasinya adalah  untuk umur 7 hari,  untuk umur 28 hari. Jika memperhitungkan berat volume beton (untuk beton dengan berat volume (wc) antara 1440 dan 2560 kg/m3), maka rumusnya adalah Ec =  untuk umur 7 hari, dan   untuk umur 28 hari. Kata kunci : "Beton Geopolymer", "Modulus Elastisitas"
PERENCANAAN BALOK GIRDER PROFIL I PADA JEMBATAN PRESTRESSED DENGAN VARIASI BENTANG Armin, .; Manalip, H.; Handono, Banu Dwi
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 2 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan sebuah jembatan beton prategang dalam memikul beban terutama pada struktur atas sangat dipengaruhi oleh kekuatan girdernya. Girder profil I merupakan bentuk yang paling banyak digunakan untuk pekerjaan balok jembatan. Direncanakan sebuah jembatan prestressed dengan metode post tension yang menggunakan girder profil I sebagai struktur utamanya. Kabel prestress yang digunakan adalah jenis strands Uncoated 7 wire super strands ASTM  416 Grade 270 Low Relaxation. Balok prategang ditinjau sebagai fully prestressed. Perencanaan dilakukan dengan dua model perencanaan, model perencanaan yang pertama adalah memvariasikan bentang jembatan, dimensi girder profil I, serta jumlah tendon yang digunakan. Sedangkan model perencanaan yang kedua adalah dimensi girder profil I dipertahankan dan penggunaan tendonnya dioptimalkan (hanya digunakan 2 tendon untuk masing-masing bentang jembatan). Girder profil I prestressed untuk bentang jembatan 20 m adalah b = 0.47 m dan h = 0.95 m, dengan Pt = 3745 kN, nt = 2 tendon serta ns = 30 strands, dimensi girder profil I prestressed untuk bentang jembatan 30 m adalah b = 0.60 m dan h = 1.36 m dengan Pt = 6026 kN, nt = 3 tendon serta ns = 48 strands. Jika dimensi girder profil I dipertahankan dan penggunaan tendonnya dioptimalkan (hanya digunkan 2 tendon saja), maka diperoleh Pt = 6150 kN, dan ns = 46 strands, dimensi girder profil I prestressed untuk bentang jembatan 40 m adalah b = 0.80 m dan h = 1.74 m dengan Pt = 9415 kN, nt = 4 tendon serta ns = 72 strands. Jika dimensi girder profil I dipertahankan dan penggunaan tendonnya dioptimalkan (hanya digunakan 2 tendon saja), maka diperoleh Pt = 9500 kN, dan ns = 70 strands. Kata kunci :  Jembatan, Beton Prategang, Girder Profil I, Post Tension, Fully Prestressed, Variasi Bentang.
PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR Tandiono, Million; Manalip, H.; Wallah, Steenie E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 2 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Balok beton bertulang sebagai elemen struktur yang cukup besar perannya dalam memikul beban, terutama untuk memikul beban lentur. Dimensi penampang balok beton bertulang akan mempengaruhi balok tersebut dalam peranannya memikul beban lentur. Terkadang dijumpai ada-nya pemasangan pipa pada elemen balok yang mempengaruhi balok tersebut dalam peranannya memikul beban lentur.Pada skripsi ini akan membahas pengaruh variasi luas penampang pipa pada elemen balok dan batas maksimum besar dimensi luas penampang pipa yang dapat dipasang pada elemen balok.Untuk pengkajian kuat lentur, dimensi benda uji balok beton bertulang yang digunakan berukuran (150x150x600) mm tanpa pipa, (150 x 150 x 600) mm dengan diameter pipa 1/2”, (150 x 150 x 600) mm dengan diameter pipa 1” dan (150 x 150 x 600) mm dengan diameter pipa 1 1/2”, dengan diameter tulangan utama yang digunakan adalah Ø8. Untuk pengujian kuat tekan menggunakan benda uji kubus berukuran (150x150x150) mm dengan kuat tekan rencana 20 MPa. Dari hasil penelitian diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 25,594 MPa. Kuat lentur rata-rata diperoleh adalah pada benda uji A (150 x 150 x 600) mm tanpa pipa = 6,367 MPa, B (150 x 150 x 600) mm dengan pipa ½” = 5,192 MPa,  C (150 x 150 x 600) mm dengan pipa 1” = 3,798 MPa, D (150 x 150 x 600) mm dengan pipa 1½” = 1,972 MPa. Dari hasil hubungan antara kuat lentur dengan variasi luas penampang pipa  pada dimensi benda uji menunjukan bahwa semakin besar dimensi pipa pada benda uji, maka kuat lentur yang dihasilkan akan semakin kecil. Kata Kunci : Balok beton Bertulang, Variasi Luas Penampang Pipa, Kuat Lentur, Lubang pada balok
PEMERIKSAAN KUAT TARIK BELAH & KUAT TARIK LENTUR BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR BATU APE DARI KEPULAUAN TALAUD Rengkeng, Verra Deivy; Manalip, H.; Pandaleke, Ronny; Tamboto, Winny J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 7 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu Ape merupakan potensi alam yang dimiliki oleh kabupaten Talaud yang sampai saat ini masih kurang dimanfaatkan oleh warga kabupaten Talaud sebagai bahan bangunan. Batu Ape dominan tersebar di setiap sungai yang ada di kabupaten Talaud. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan batu Ape sebagai agregat kasar dalam campuran beton dan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh batu Ape terhadap kuat tarik beton yang menggunakan pasir Bune Talaud dan pasir Girian Bitung.Material yang digunakan dalam penelitian adalah agregat kasar yaitu batu Ape berukuran 10–20mm, agregat halus yaitu pasir dari sungai Bune Talaud dan pasir dari Girian Bitung, semen Portland Type I dan air bersih. Benda uji yang digunakan adalah silinder 10/20cm dan balok 10x10x50cm, dan di uji pada umur beton 7, 14, 21, dan 28 hari.Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa campuran beton yang menggunakan pasir dari Girian Bitung memiliki nilai Kuat Tarik yang lebih tinggi. Berat volume beton rata-rata umur 28 hari pasir Bune Talaud 2055,012 kg/m3, pasir Girian Bitung 2038,777 kg/m3. Nilai optimum Kuat Tarik Belah pasir Bune Talaud 1,894 MPa, pasir Girian Bitung 2,451 MPa, untuk Kuat Tarik Lentur pasir Bune Talaud 3,200 MPa, pasir Girian Bitung 4,667 MPa.Berdasarkan berat volume beton, beton beragregat kasar batu Ape dapat dikatakan berada pada daerah transisi antara Beton Ringan dan Beton Normal.Kata kunci : Batu Ape, Beton Ringan, Kuat Tarik
ANALISIS RESIKO PADA KONSTRUKSI JEMBATAN DI SULAWESI UTARA Jemmy E. E. Tumimomor; H. Manalip; R.J.M Mandagi
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 6 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v6i2.5279

Abstract