Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERUBAHAN IDENTITAS DIRI DALAM EKSISTENSIALISME KIERKEGAARD: RELEVANSINYA BAGI MENTAL WARGA NEGARA INDONESIA Andri Fransiskus Gultom; Misnal Munir; Iva Ariani
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i2.8052

Abstract

Identitas diri menjadi wacana penting dalam membahas problem manusia. Dalam wacana kewargaan, Identitas itu ada dalam diri individu atau warga yang dibuktikan dengan kartu identitas. Identitas menjadi perdebatan dalam filsafat karena bermula dari suatu pertanyaan, apakah identitas itu tetap atau berubah-ubah? Tulisan ini akan berupaya mengungkap aspek terdalam dalam kerapuhan dari manusia modern. Dimensi internal dalam diri memiliki implikasi bagi dimensi eksternal dari kebertubuhan dan sosialitas. Temuan dalam tulisan ini tentang perubahan identitas diri dalam perubahan eksistensial dari subyek yang mengalami penyembuhan diri yang terarah pada kebenaran transendental Kata kunci: Identitas Diri, Perubahan Eksistensial, Mentalitas Warga
Pemikiran Kierkegaard Tentang Manusia Agony dan Proses Penyembuhan Diri Andri Fransiskus Gultom; Misnal Munir; Iva Ariani
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 4 No 2 (2019): Volume 4, Nomor 2 - Desember 2019
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.762 KB) | DOI: 10.21067/jmk.v4i2.4087

Abstract

Satu hal yang tampaknya terabaikan dalam situasi manusia kontemporer yaitu derita batin (agony). Manusia mengalami situasi batin yang agak kacau, tidak stabil, tertekan dan yang kerap kali berada dalam pengawasan superego yang menjadikan tubuh menjadi lentur patuh. Pola hidup era modern mensyaratkan kepastian, disiplin, ketaatan, keterukuran, dan semua berada dalam kontrol kekuasaan dengan basis data algoritmik dan sistem yang ketat. Situasi ini belum mereka sadari karena derita batin itu mesti ditutup karena untuk kebutuhan bertahan hidup. Bila derita batin tidak diatasi, akan terjadi katastropi baik bagi diri dan relasi dengan yang lain. Hidup bisa berada dalam situasi bahaya. Kierkegaard dalam konteks ini memberikan suatu energi baru dengan gagasan rekoleksi dan repetisi bagi manusia agony untuk bisa mengenal lebih dalam dirinya. Penelitian ini berciri kualitatif dengan menggunakan metode-metode filosofis yaitu verstehen, komparasi, dan interpretasi. Penelitian ini akan berupaya mengungkap sisi-sisi terdalam dalam kondisi manusia modern yang telah mengalami kerapuhan pada dimensi internal diri yang berimplikasi pada dimensi eksternal yakni kebertubuhan dan sosialitas. Hasil penelitian ini: (1) upaya refleksi diri terus-menerus diupayakan dengan menelisik situasi kedalaman batin untuk memahami problem yang mengarah pada diri sendiri; (2) rekoleksi dan repetisi menjadi proses penyembuhan diri.
IMAN DENGAN AKAL DAN ETIKA MENURUT THOMAS AQUINAS Andri Fransiskus Gultom
Bahasa Indonesia Vol 16 No 8 (2016): Oktober 2016
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.999 KB) | DOI: 10.34150/jpak.v16i8.77

Abstract

One of very famous figure in Western philosophy in the scholastic era was Thomas Aquinas. The teachings of Thomas a debate in the Western world that is still influenced by the teachings of Augustine influenced by Neoplatonism. According toAquinas that we ought to balance reason and faith, her sense helped build the foundations of Christian philosophy. However, it is important to realize that it is not always possible due to limited sense. Intellect can not give an explanation of life again (resurrection). For the limitations of the intellect can not be able to find the source of that knowledge. For that reason alone will not be able to prove the essential reality of the Christian faith. Therefore, he found Christian dogma was exactly as described in the words of the Lord. Thomas outlook regarding the recognition of God proved by using human reason. Ratio or human reason can know that God exists, and also some of the attributes of God. Thomas put forward a five-way prove that God does exist.