Articles
FEMINISME DALAM PERGELARAN WAYANG KULIT PURWA TOKOH DEWI SHINTA, DEWI KUNTI, DEWI SRIKANDI
Ariani, Iva
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 26, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (147.849 KB)
|
DOI: 10.22146/jf.12786
This research is a qualitative research which aims to understand the real position of woman in Javanesse culture based on the story of shadow puppets (wayang kulit purwa) performance and to know the values of feminism which relevant with the a woman's life in Java. The results of this study indicate that shadow puppet purwa is a phenomenal piece of art that have stories that can be used as a metaphor for human life. The values of feminism taught in shadow puppet which is that women in puppets depicted in figure Dewi Shinta, Srikandi and Kunti are the attitude of devotion and respect for her husband both in joy and sorrow, loyal and obedient to her husband though it should be a co-wife, always maintain purity, religious, and skilled defending her husband in trouble. Those values are widely used as the teaching of women's lives in Java that uphold the values of loyalty towards her husband and patience and sincerity live and life.
NILAI FILOSOFIS BUDAYA MATRILINEAL DI MINANGKABAU (RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN HAK-HAK PEREMPUAN DI INDONESIA)
Ariani, Iva
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 25, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (559.261 KB)
|
DOI: 10.22146/jf.12613
This research is a qualitative research to find an essence of matrilineal culture in Minangkabau tradition from the philosophical perspective of Feminism. Method of data collection is dividing research areas in West Sumatra into two big groups that are Minang Pesisir and Minang Bukit. Then, collecting data through direct interview and observation to get data about matrilineal system in West Sumatra. Data which has collected then be analyzed using interpretation and hermeneutics method and described as a concept to develop the rights of enforcer process of woman in Indonesia. This research is to develop the woman movements and law concerning femininity in Indonesia that is more suitable with the personality and cultural of Indonesia because it lifted from local and cultural wisdom in Indonesia. The expectation is that it will be able to more suitable to the agenda of offering values of feminist appropriate for public of Indonesia.
NILAI FILOSOFIS BUDAYA MATRILINEAL DI MINANGKABAU (RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN HAK-HAK PEREMPUAN DI INDONESIA)
Ariani, Iva
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 25, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.12585
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk menemukan esensi budaya matrilineal adat Minangkabau menurut Filsafat Feminisme. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membagi daerah penelitian di Sumatera Barat ke dalam dua kelompok besar yaitu Minang Pesisir dan Minang Bukit. Selanjutnya peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi langsung ke daerah tersebut untuk mendapatkan bukti dan data tentang sistem matrilineal di Sumatera Barat. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi dan hermeneutika yang selanjutnya dijabarkan ke dalam suatu konsep yang dapat dipakai sebagai bahan masukan bagi perkembangan proses penegakan hak-hak perempuan di Indonesia. Penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan gerakan- gerakan wanita dan undang-undang tentang kewanitaan di Indonesia dari sisi yang lebih sesuai dengan kepribadian dan budaya masyarakat Indonesia sendiri karena diangkat dari kearifan lokal dan budaya lokal masyarakat Indonesia sehingga diharapkan akan lebih sesuai dalam rangka menawarkan nilainilai feminis yang sesuai untuk masyarakat Indonesia.
PERUBAHAN IDENTITAS DIRI DALAM EKSISTENSIALISME KIERKEGAARD: RELEVANSINYA BAGI MENTAL WARGA NEGARA INDONESIA
Andri Fransiskus Gultom;
Misnal Munir;
Iva Ariani
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i2.8052
Identitas diri menjadi wacana penting dalam membahas problem manusia. Dalam wacana kewargaan, Identitas itu ada dalam diri individu atau warga yang dibuktikan dengan kartu identitas. Identitas menjadi perdebatan dalam filsafat karena bermula dari suatu pertanyaan, apakah identitas itu tetap atau berubah-ubah? Tulisan ini akan berupaya mengungkap aspek terdalam dalam kerapuhan dari manusia modern. Dimensi internal dalam diri memiliki implikasi bagi dimensi eksternal dari kebertubuhan dan sosialitas. Temuan dalam tulisan ini tentang perubahan identitas diri dalam perubahan eksistensial dari subyek yang mengalami penyembuhan diri yang terarah pada kebenaran transendental Kata kunci: Identitas Diri, Perubahan Eksistensial, Mentalitas Warga
FIRM’S UNETHICAL BEHAVIOR IN INDONESIA: A PRELIMINARY STUDY USING NEGATIVE CASE ANALYSIS
Kresno Agus Hendarto;
Iva Ariani
EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan) Vol 16 No 3 (2012)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya(STIESIA) Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.057 KB)
|
DOI: 10.24034/j25485024.y2012.v16.i3.349
In Indonesia now, media, both printed and television pays attention to Corporate Social Responsibility (CSR) and Good Corporate Governance (GCG) more than even before. However, the reality of business life is quite different from the image presented in the media. This study tries to describe unethical behaviour of firms in Indonesia that documented in printed media and classify them to be measured qualitatively. News of CSR issued from January 2005 to December 2007 was gathered and analyzed using qualitative content analysis method with negative or deviant case analysis. Negative case analysis is an analysis to see something of the opposite. It used because of ethical relativism (ethical beliefs differ from one society to another society, even among people with one another). The results show that there are some unethical behaviors of firms. These unethical behaviors can be classified into unethical behavior directed internally to firm and those directed externally to Governments and society at large.
NILAI FILOSOFIS BUDAYA MATRILINEAL DI MINANGKABAU (RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN HAK-HAK PEREMPUAN DI INDONESIA)
Iva Ariani
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 25, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.12585
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk menemukan esensi budaya matrilineal adat Minangkabau menurut Filsafat Feminisme. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membagi daerah penelitian di Sumatera Barat ke dalam dua kelompok besar yaitu Minang Pesisir dan Minang Bukit. Selanjutnya peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi langsung ke daerah tersebut untuk mendapatkan bukti dan data tentang sistem matrilineal di Sumatera Barat. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi dan hermeneutika yang selanjutnya dijabarkan ke dalam suatu konsep yang dapat dipakai sebagai bahan masukan bagi perkembangan proses penegakan hak-hak perempuan di Indonesia. Penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan gerakan- gerakan wanita dan undang-undang tentang kewanitaan di Indonesia dari sisi yang lebih sesuai dengan kepribadian dan budaya masyarakat Indonesia sendiri karena diangkat dari kearifan lokal dan budaya lokal masyarakat Indonesia sehingga diharapkan akan lebih sesuai dalam rangka menawarkan nilainilai feminis yang sesuai untuk masyarakat Indonesia.
NILAI FILOSOFIS BUDAYA MATRILINEAL DI MINANGKABAU (RELEVANSINYA BAGI PENGEMBANGAN HAK-HAK PEREMPUAN DI INDONESIA)
Iva Ariani
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 25, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.12613
This research is a qualitative research to find an essence of matrilineal culture in Minangkabau tradition from the philosophical perspective of Feminism. Method of data collection is dividing research areas in West Sumatra into two big groups that are Minang Pesisir and Minang Bukit. Then, collecting data through direct interview and observation to get data about matrilineal system in West Sumatra. Data which has collected then be analyzed using interpretation and hermeneutics method and described as a concept to develop the rights of enforcer process of woman in Indonesia. This research is to develop the woman movements and law concerning femininity in Indonesia that is more suitable with the personality and cultural of Indonesia because it lifted from local and cultural wisdom in Indonesia. The expectation is that it will be able to more suitable to the agenda of offering values of feminist appropriate for public of Indonesia.
FEMINISME DALAM PERGELARAN WAYANG KULIT PURWA TOKOH DEWI SHINTA, DEWI KUNTI, DEWI SRIKANDI
Iva Ariani
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 26, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.12786
This research is a qualitative research which aims to understand the real position of woman in Javanesse culture based on the story of shadow puppets (wayang kulit purwa) performance and to know the values of feminism which relevant with the a woman's life in Java. The results of this study indicate that shadow puppet purwa is a phenomenal piece of art that have stories that can be used as a metaphor for human life. The values of feminism taught in shadow puppet which is that women in puppets depicted in figure Dewi Shinta, Srikandi and Kunti are the attitude of devotion and respect for her husband both in joy and sorrow, loyal and obedient to her husband though it should be a co-wife, always maintain purity, religious, and skilled defending her husband in trouble. Those values are widely used as the teaching of women's lives in Java that uphold the values of loyalty towards her husband and patience and sincerity live and life.
Pemikiran Kierkegaard Tentang Manusia Agony dan Proses Penyembuhan Diri
Andri Fransiskus Gultom;
Misnal Munir;
Iva Ariani
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 4 No 2 (2019): Volume 4, Nomor 2 - Desember 2019
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (372.762 KB)
|
DOI: 10.21067/jmk.v4i2.4087
Satu hal yang tampaknya terabaikan dalam situasi manusia kontemporer yaitu derita batin (agony). Manusia mengalami situasi batin yang agak kacau, tidak stabil, tertekan dan yang kerap kali berada dalam pengawasan superego yang menjadikan tubuh menjadi lentur patuh. Pola hidup era modern mensyaratkan kepastian, disiplin, ketaatan, keterukuran, dan semua berada dalam kontrol kekuasaan dengan basis data algoritmik dan sistem yang ketat. Situasi ini belum mereka sadari karena derita batin itu mesti ditutup karena untuk kebutuhan bertahan hidup. Bila derita batin tidak diatasi, akan terjadi katastropi baik bagi diri dan relasi dengan yang lain. Hidup bisa berada dalam situasi bahaya. Kierkegaard dalam konteks ini memberikan suatu energi baru dengan gagasan rekoleksi dan repetisi bagi manusia agony untuk bisa mengenal lebih dalam dirinya. Penelitian ini berciri kualitatif dengan menggunakan metode-metode filosofis yaitu verstehen, komparasi, dan interpretasi. Penelitian ini akan berupaya mengungkap sisi-sisi terdalam dalam kondisi manusia modern yang telah mengalami kerapuhan pada dimensi internal diri yang berimplikasi pada dimensi eksternal yakni kebertubuhan dan sosialitas. Hasil penelitian ini: (1) upaya refleksi diri terus-menerus diupayakan dengan menelisik situasi kedalaman batin untuk memahami problem yang mengarah pada diri sendiri; (2) rekoleksi dan repetisi menjadi proses penyembuhan diri.
Utilizing Machine Learning for Pattern Recognition of Wayang Kamasan in Efforts to Digitize Traditional Balinese Art
Ariningsih, Kadek Ayu;
Lasiyo, Lasiyo;
Ariani, Iva;
Putu Sugiartawan, Putu
IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) Vol 19, No 1 (2025): January
Publisher : IndoCEISS in colaboration with Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/ijccs.102313
The extinction of local cultural identities gives rise to profound inquiries concerning the conservative approach that may be adopted by a range of stakeholders. The ongoing process of globalization continues to drive technological innovation, while local cultural knowledge is increasingly marginalized. Conversely, an affirmative attitude towards the preservation of local culture is positively correlated with knowledge of local culture. This study focuses on Wayang Kamasan culture and employs a machine learning-based approach to reintroduce Wayang Kamasan in the context of a global community. The research employs a combination of qualitative and experimental quantitative methods. The former is used to gain an in-depth understanding of the socio-cultural aspects of Wayang Kamasan, while the latter are employed to assess the effectiveness of machine learning methods. The findings demonstrate that the machine learning approach to classifying Wayang Kamasan is an effective method for preserving Balinese culture. By accurately classifying the visual identity of Wayang Kamasan, it is possible to digitally document it, thereby facilitating the preservation of Balinese local culture. Pattern recognition through classification enables the preservation of this cultural heritage in digital form while also supporting the recognition of Balinese wayang.