Wahyuni Wahyuni
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kehidupan Sosial Masyarakat Kajang Wahyuni Wahyuni
SOSIORELIGIUS Vol 1 No 1 (2015): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v1i1.4520

Abstract

Masyarakat Kajang  masih sepenuhnya berpegang teguh kepada adat Ammatowa. Mereka mempraktekkan cara hidup sangat sederhana dengan menolak segala sesuatu yang berbau teknologi. Bagi mereka, benda-benda teknologi dapat membawa dampak negatif  bagi kehidupan mereka, karena bersifat merusak kelestarian sumber daya alam. Komunitas yang selalu mengenakan pakaian serba hitam inilah yang kemudian disebut sebagai masyarakat adat Ammatowa.Masyarakat  Ammatowa mempraktekkan suatu agama adat yang disebut dengan Patuntung.  kata dalam bahasa Makassar yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “mencari sumber kebenaran”(to inquiri into or to investigate the truth). Ajaran Patuntung mengajarkan bahwa jika manusia ingin mendapatkan sumber kebenaran tersebut, maka ia harus menyandarkan diri pada tiga pilar utama, yaitu menghormati Turiek Ara’na (Tuhan), tanah yang diberikan Turiek Ara’na, dan nenek moyang.Kata Kunci : Kehidupan Sosial, Masyarakat Kajang, Ammatowa, Patuntung
RELIGIOSITAS AGAMA-AGAMA DI INDONESIA Sakaria To Anwar; Charles J. Manuputty; Wahyuni Wahyuni
SOSIORELIGIUS Vol 4 No 2 (2019): Sosioreligius: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v4i2.13366

Abstract

Tulisan singkat ini saya beri judul Religiositas Agama-agama Di Indonesia. Melalui judul ini, saya ingin memberi sedikit gambaran tentang keberagaman agama-agama yang ada di Indonesia. Terkhusus pada bangsa  Indonesia dengan keberagaman agama yang dianut dan diyakini oleh warga masyarakatnya. Agama (di dalam kemajemukannya), telah menjadi dasar atau pondasi yang menyatukan seluruh elemen anak bangsa ini. Hal ini dinyatakan dalam kesadaran bersama, bahwa kemerdekaan yang dicapai pada tahun 1945, merupakan rahmat dan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Keragaman dogmatika (ajaran) agama di Indonesia ketika bangsa ini dimerdekakan; menyatu dalam sebuah pengakuan yang sama pada Tuhan Yang Esa (tercantum di dalam Sila Pertama di dalam Pancasila).Penulis sangat menyadari bahwa tulisan singkat ini belumlah representatif di dalam menjawab keberagaman yang muncul di dalam masyarakat beragama dalam konteks Indonesia. Namun saya berupaya untuk menjadikannya sebagai ‘pintu masuk’, di dalam memahami kontekstualisasi keberagaman agama dalam masyarakat Indonesia dengan pendekatan sosiologis.
EKSISTENSI BARZANJI DI TENGAH MODERNISASI (Studi Kasus di Kelurahan Cabenge Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng) Masriani Masriani; Wahyuni Wahyuni; St Syakirah Abunawas
SOSIORELIGIUS Vol 6 No 2 (2021): SOSIORELIGIUS
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v6i2.27618

Abstract

This study describes the existence of barzanji in the midst of modernization in Cabenge Village, Lilirilau District, Soppeng Regency. This study uses a qualitative descriptive research using a sociological and phenomenological approach. The theory used in this research is Kirkegaard's theory of existence. According to Kirkegaard, existence is a brave decision taken by humans to determine their lives, and accept the consequences that humans have taken. The results of this study indicate that (1) the existence of barzanji in the midst of modernization among parents has not experienced any change or fading of tradition, whether it is the way of implementation. The knowledge of the Cabenge community about barzanji continues to this day (2) the impact of modernization on the existence of barzanji, in the Cabenge community among young people, it seems that they want to eliminate the barzanji tradition because they have chosen technology, rather than learning to pray.
Peran Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar dalam Sosialisasi Politik Pada Pemilihan Presiden Tahun 2019 Wahyuni Wahyuni
Vox Populi Vol 4 No 2 (2021): POLITIK DAN HUKUM
Publisher : ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/vp.v4i2.27003

Abstract

Artikel ini berbicara tentang peran dan kendala yang dihadapi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar dalam melaksanakan sosialisasi politik pada pemilu presiden 2019 di Kota Makassar. Ada dua pertanyaan mendasar yang ingin dijawab dalam artikel ini, yakni; bagaimana peran KPU Kota Makassar dalam melaksanakan sosialisasi politik dan kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Untuk menjawab itu, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan konsep sosialisasi politik. Kesimpulan artikel ini secara umum adalah bahwa KPU Kota Makassar menggunakan metode Sosialisasi Langsung dan Tidak Langsung serta melibatkan Tim Relasi dalam melaksanakan sosialisasi politik. Sementara kendala yang ditemukan salah satunya adalah masih adanya penyelenggara yang berpihak pada calon tertentu sehingga sosialisasi politik tidak berjalan sebagaimana mestinya.