Sakaria To Anwar
Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

RELIGIOSITAS AGAMA-AGAMA DI INDONESIA Sakaria To Anwar; Charles J. Manuputty; Wahyuni Wahyuni
SOSIORELIGIUS Vol 4 No 2 (2019): Sosioreligius: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v4i2.13366

Abstract

Tulisan singkat ini saya beri judul Religiositas Agama-agama Di Indonesia. Melalui judul ini, saya ingin memberi sedikit gambaran tentang keberagaman agama-agama yang ada di Indonesia. Terkhusus pada bangsa  Indonesia dengan keberagaman agama yang dianut dan diyakini oleh warga masyarakatnya. Agama (di dalam kemajemukannya), telah menjadi dasar atau pondasi yang menyatukan seluruh elemen anak bangsa ini. Hal ini dinyatakan dalam kesadaran bersama, bahwa kemerdekaan yang dicapai pada tahun 1945, merupakan rahmat dan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Keragaman dogmatika (ajaran) agama di Indonesia ketika bangsa ini dimerdekakan; menyatu dalam sebuah pengakuan yang sama pada Tuhan Yang Esa (tercantum di dalam Sila Pertama di dalam Pancasila).Penulis sangat menyadari bahwa tulisan singkat ini belumlah representatif di dalam menjawab keberagaman yang muncul di dalam masyarakat beragama dalam konteks Indonesia. Namun saya berupaya untuk menjadikannya sebagai ‘pintu masuk’, di dalam memahami kontekstualisasi keberagaman agama dalam masyarakat Indonesia dengan pendekatan sosiologis.
Perempuan dan Budaya Patriarki dalam Politik: Studi Kasus Kegagalan Caleg Perempuan dalam Pemilu Legislatif 2014 Siti Nimrah; Sakaria Sakaria
The Politics : Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Vol 1 No 2 (2015): Juli
Publisher : Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.085 KB)

Abstract

Abstract : After the enactment of women’s representation in political parties cause women into politics. But the involvement of women in politics, particularly in the formal institutions are still far from the expected. Therefore the aim of this paper is 1. To determine the factors that cause the failure of women candidates. 2.To determine the public perception about women’s representation in legislative elections. The method of this paper is to review of the literature. Based on the analysis, that there are several factors that influence the selection patterns between men and women as legislators. The first factor is the culture of patriarchy. The second factor is political parties. Third, the media. Fourth, namely the lack of networking between organizations, NGOs and political parties to fight for women’s representation. This is what makes people always perceived that politics is his world men and women should be in the domestic sphere so that women are always just seen the second man after man.Keywords: Women, Politics, and Culture PatriarchateAbstrak : Pasca disahkannya undang-undang keterwakilan perempuan dalam partai politik menyebabkan kaum perempuan terjun ke dunia politik. Namun keterlibatan kaum perempuan di ranah politik, khususnya dalam kelembagaan formal masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu tujuan dari penulisan ini yaitu 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan caleg perempuan. 2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai keterwakilan perempuan dalam pemilu legislatif. Adapun metode penulisan ini adalah telaah pustaka. Berdasarkan hasil analisis, bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola seleksi antara laki-laki dan perempuan sebagai anggota legislatif. Faktor pertama budaya patriarki. Faktor kedua partai politik. Ketiga, yaitu media. Keempat, yaitu tidak adanya jaringan antara organisasi massa, LSM dan partai-partai politik untuk memperjuangkan representasi perempuan. Hal inilah yang membuat masyarakat selalu berpersepsi bahwa politik adalah dunianya laki-laki dan perempuan harusnya berada dalam wilayah domestik sehingga perempuan selalu saja dipandang orang kedua setelah laki-laki.Kata Kunci: Perempuan, Politik, dan Budaya Patriarki
Memudarnya Nilai-Nilai Lokal pada Komunitas Nelayan Pulau-Pulau Kecil (Kasus Pulau Barrang Lompo Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan) Sakaria Anwar
KRITIS : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Volume 1 Number 1, July 2015
Publisher : FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Nilai-nilai lokal merupakan sesuatu yang dihargai dan hormati dalam suatu masyarakat atau komunitas. Selama nilai-nilai dalam masyarakat masih hormati oleh komunitasnya maka nilai itu akan tetap bertahan (eksis) dan bahkan dapat bertambah. Namun nilai-nilai dalam masyarakat atau komunitas dapat berubah, bergeser, pudar atau bahkan hilang sama sekali karena adanya tekanan dari luar (penetrasi pasar miswalnya) dan boleh jadi juga karena tekanan dari dalam komunitas itu sendiri. Tulisan ini mencoba menjawab permasalahan sebagai fokus kajian yaitu; bagaimana proses memudarnya nilai-nilai lokal pada komunitas nelayan pulau-pulau kecil. Dia merupakan extraksi dari bagian disertasi yang berjudul Kapital Sosial, Negara dan Pasar pada Komunitas Nelayan Pulau-pulau Kecil (Studi Kasus di Pulau Barrang Lompo Makassar-Provinsi Sulawesi Selatan). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan pengamatan terbatas dari 12 orang informan yang ditentukan secara snowball sampling, kemudian dianalisis secara kualitatif yang diperkuat oleh data kuantitatif untuk menjelaskan fokus kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetrasi pasar berupa derasnya arus barang, jasa dan orang masuk ke pulau dan komersialisasi hasil laut pada komunitas nelayan pulau-pulau kecil dalam kurun waktu 10 Tahun terkahir (pasca penetrasi pasar) telah menyebabkan nilai-nilai lokal yang selama ini di anut dan dipatuhi oleh komunitas menjadi bergeser dan memudar. Pada sisi yang lain stok nilai-nilai pada komunitas nelayan pulau-pulau kecil tersebut juga menjadi bertambah. Kata kunci : Memudar, penetrasi pasar, komersialisasi, komunitas lokal dan Kepercayaan. Abstract : Local values is something that is appreciated and respected in a society or community. During values in society are still respected by the community, the value of it will remain (exist) and may even increase. However, the values in the society or community may change, shift, fade or even disappear altogether because of pressure from the outside (miswalnya market penetration) and perhaps also because of pressure from within the community itself. This paper attempts to answer the question as the focus of the study, namely; how the process of waning local values in the fishing community of small islands. He is the extraction of part of the dissertation entitled Social Capital, State and Market at Fishermen Community of Small Islands (Case Study Island Lompo Barrang Makassar South Sulawesi). Data were collected through interviews and limited observations of 12 informants were determined by snowball sampling, and then analyzed qualitatively reinforced by quantitative data to explain the focus of the study. The results showed that the market penetration in the form of swift flow of goods, services and people into the island and commercialization of marine products in the fishing community of small islands within the last 10 years (after the penetration of the market) has led to local values that have embraced and followed by the community be shifted and faded. On the other hand the stock values in the fishing community of small islands also be increased.Key words : Diminished, market penetration, commercialization, local communities and Trust.
Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Waria Firman Arfanda; Sakaria Anwar
KRITIS : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Volume 1 Number 1, July 2015
Publisher : FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Waria adalah kaum marjinal yang mendapat tekanan secara struktur dan kultur. Waria sering dikucilkan bahkan mendapat perlakuan diskriminatif. Melakukan kajian tentang sikap masyarakat terhadap waria menjadi sangat penting melihat fenomena ini. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai sikap masyarakat terhadap waria dilihat dari aspek pengetahuan, perasaan, dan sikap terhadap waria menurut kecenderungan perilaku dan harapan-harapan masyarakat. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan studi wacana yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai sikap masyarakat terhadap waria. Hasil analisis menunjukkan bahwa dominan masyarakat tidak mengetahui tentang apa dan bagaimana waria itu. Selanjutnya dominan masyarkat merasa bahwa nilai yang dianutnya bertentangan dengan keberdaan waria di tengah-tengah masyarakat. Dan yang kebih ekstrim adalah bahwa masyarakat cenderung menjauhi waria kecuali jika memiliki kepentingan yang terkait dengan keberadaan dari seorang waria tersebut. Hal yang demikian itulah yang kemudian mengkonstruksi pemikiran masyarakat mengenai waria yang lebih cenderung memberi label negatif terhadap kaum waria. Kata Kunci : Waria, Sikap, Konstruksi Sosial dan Masyarakat Abstract : Transvestites are marginalized, under pressure in the structure and culture. Transvestites are often ostracized even got a discriminatory treatment. Conduct a study on public attitudes towards transgender becomes very important seeing this phenomenon. This study aimed to get a picture of public attitudes towards transgender seen from the aspect of knowledge, feelings, and attitudes towards transsexuals according to the tendency of behavior and expectations of society. The writing is descriptive method with the study of discourse that aims to describe, summarize the various attitudes towards transsexuals. The analysis showed that the dominant society does not know about what and how transvestites. Furthermore, the dominant community feel that contrary to the values espoused keberdaan transvestites in the midst of society. And the kebih extreme is that people tend to stay away from transvestites unless it has the benefit associated with the presence of a transvestite. It is thus that are then construct thinking about transsexual people are more likely to give a negative label to transgender. Key words : Transvestite, Attitude, Social Konstruction and Society
Membangun Kembali Perdamaian : Rekonsiliasi Konflik Komunal Berbasis Trust Sakaria Anwar
KRITIS : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Volume 1 Number 1, July 2015
Publisher : FISIP UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Kelangsungan perdamaian pasca konflik komunal di tanah air belum berlangsung maksimal oleh karena rekonsiliasi masyarakat mengalami kegagalan yang menyebabkan terjadinya krisis kepercayan. Karena itu, masyarakat membutuhkan trust sebagai modal sosial utama yang mesti dibangun kembali untuk membantu rekonsiliasi pasca konflik komunal. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kegagalan resolusi dan krisis kepercayaan serta menjelaskan upaya membangun kembali perdamaian berbasis trust. Metode penulisan yang digunakan adalah analisis kepustakaan. Hasil analisis menemukan bahwa kegagalan rekonsiliasi konflik komunal berimbas pada terjadinya segregasi sosial yang berpeluang membentuk kembali sentimen in-group dan out-group, memudarnya masyarakat corak familistik yang tergantikan corak individual, serta tumbuhnya stigma dan prasangka sosial, sehingga berpotensi menumbuhkan kembali kantong- kantong potensi konflik baru. Sedangkan dalam membangun kembali perdamaian berbasis trust, di mulai dari menanamkan kembali sikap trust antar masyarakat dalam kelangsungan perdamaian. Disimpulkan bahwa masyarakat yang pernah dilanda konflik komunal seyogyanya masih membutuhkan proses perdamaian jangka panjang yang berbasis trust. Disarankan penting untuk rekonstruksi modal sosial trust pasca konflik sehingga program pembangunan sosial pasca konflik berjalan maksimal. Kata kunci : Perdamaian, Rekonsliliasi Abstract : Continuity of post-conflict peace communal land air yet lasted maximum posted because reconciliation ‘what people experience failure causes trust crisis. Therefore, ‘require public trust as social capital built back main what must for assist post-conflict reconciliation communal. Husband article aims for explain failure resolution and crisis as well as describing trust rebuilding peace efforts based confidence. The writing method used is the analysis of literature. The analysis finds that the failure reconciliation communal conflicts on the impact of social segregation the opportunity to form back sentiment in-group and out-group, waning ‘style community familystik the replaceable individual style, as well as the growth of social stigma and prejudice, so that potential foster back pockets the potential for new conflict. While hearts rebuilding peace based confidence, at start of instilling back attitude trust between ‘society hearts continuity of peace. Concluded that ‘conflict affected communities should communal peace process still needs-based long term trust. Important advised to reconstruction of social capital trust program so that post- conflict social development of post conflict maximum running. Key words : Peace, Reconciliation, Trust
Modal Sosial Petani dalam Peningkatan Produktifitas Pertanian di Kelurahan Biraeng Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkep Besse Wulandari Aziz; Tahir Kasnawi; Sakaria Sakaria
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 1, ISSUE 1, 2019
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v1i1.6935

Abstract

Modal sosial sangat berperan penting dalam peningkatan produktifitas pertanian. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui danHASANUDDIN JOURNAL OF SOCIOLOGY67mendeskripsikan potensi modal sosial dan konstribusi modal sosial petanidalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kelurahan BiraengKecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkep. Adapun penelitian inimerupakan gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Teknikpengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, kuesioner, wawancara,kajian pustaka dan dukumentasi. Teknik analisis data berbentuk dataprimer dengan menggunakan strategi tiangulasi konkuren. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa potensi modal sosial petani Kelurahan Biraeng tinggi.Hal ini di uraian dari tiga variabel bebas yakni variabel kepercayaan (trust)ditunjukkan dengan kelompok tani dapat mempermudah urusan sebesar66,00 %, variabel jaringan yang ditunjukkan dengan meluangkan waktuberinteraksi dengan organisasi (kelompok tani) sebesar 72,00 %, danvariabel norma sosial yang ditunjukkan dengan adanya kedisplinan dalammembayar pinjaman sebesar 82,00 %. Artinya, kepercayaan, jaringan, dannorma sosial yang merupakan bagian dari modal sosial petani sebesar satusatuan akan meningkatkan produktivitas pertanian sebesar satu satuanpula, begitu juga sebaliknya. Sehingga dengan kepercayaan yang baikantar petani dan unsur-unsur yang ada dalam masyarakat, serta tidakterlepas dari nilai-nilai dan norma sosial yang sudah diyakini sebagaiaturan yang mengikat dan mengatur tatanan hidup bermasyarakat. Hasilpenelitian ini juga menunjukkan bahwa modal sosial petani berpengaruhpositif terhadap produktivitas pertanian di Kelurahan Biraeng yangditunjukkan oleh T Statistik = 2,2823 > t – Tabel = 2,01290.
INTERAKSI SOSIAL DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 (Studi Kasus di SMA Kristen Pelita Kasih Makassar) Maria Inmakulata Boina; Mansyur Radjab; Sakaria Sakaria
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 3, ISSUE 1, 2021
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.vi.9109

Abstract

Pendekatan pembelajaran saintifik merupakan salah satu syarat pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2013 (K-13) yang telah ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia. Pendekatan saintifik pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan peran aktif siswa dan kemampuan guru sebagai fasilitator di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan perspektif Teori Konstruksi Sosial Bergerian, bertujuan untuk: (1) mengetahui aspek interaksi sosial di dalam proses internalisasi, eksternalisasi, dan obyektifikasi pendekatan saintifik K-13 di SMA Kristen Pelita Kasih; (2) mengetahui faktor penunjang dan penghambat interaksi sosial di dalam pengkonstruksian K-13; dan (3) merumuskan cara untuk mempercepat proses pengkonstruksian K-13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi interaksi sosial yang intens di dalam proses pengkonstruksian pendekatan saintifik K-13 di SMA Kristen Pelita Kasih; (2) telah diidentifikasi beberapa faktor penunjang dan faktor penghambat; (3) upaya untuk mempercepat proses pengkonstruksian K13 di antaranya dengan cara peningkatan kemampuan guru sebagai fasilitator dan penyusunan ulang komposisi materi pelajaran berdasarkan cakupan dan tingkat kesulitannya.
Kepercayaan (Trust) Pada Komunitas Nelayan Pulau Bontosua Kabupaten Pangkep Sakaria Sakaria; Suparman Suparman; Muhammad Basrun; Surianti Surianti; Nirwana Indah
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 1, ISSUE 2, 2019
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v1i2.9434

Abstract

Modal sosial merupakan sumber daya sosial yang memiliki elemen-elemen pembentuk yang terdapat dalam suatu masyarakat atau komunitas. Tulisan ini membahas tentang modal sosial masyarakat desa nelayan Mattiro Bone Pulau Bontosua dari aspek trust (kepercayaan). Penelitian ini menggunakan mix method dimana pengumpulan data menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi terbatas dari lima informan yang ditentukan secara snowball sampling. Selain itu kuesioner juga disebar ke 15 responden. Kemudian data dianalisis secara kualitatif untuk menjelaskan data penelitian dan fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan (trust) masyarakat desa nelayan Pulau Bontosua masih tergolong tinggi, hal ini dibuktikan oleh data antara lain seperti tingkat kepercayaan antar warga/tetangga, kepercayaan kepada pemerintah desa dan tokoh masyarakat masih tergolong tinggi.
Pergeseran Orientasi Kerja Pemuda di Desa Patannyamang, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros Maulana Ahsan; Rahmat Muhammad; Sakaria Anwar
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 3, ISSUE 2, 2021
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.v3i1.14725

Abstract

This study aims to determine the shift in youth work orientation in Patannyamang Village, Camba District, Maros Regency. In reviewing this research using the theory of social change. This research uses quantitative research method with descriptive type. The basis of the research used is a survey and the technique of determining the sample using simple random sampling with the technique of calculating the sample using the slovin formula. The results of this study illustrate that the majority of youth no longer have a work orientation as farmers and are more oriented towards work in the non-agricultural sector. There was a shift in work orientation among the youth of Patannyamang Village from the agricultural sector to the non-agricultural sector. Village youth view farming as unattractive and less promising. Meanwhile, non-agricultural sector jobs are seen as more promising and more comfortable to do. Keywords: Social change, Shift, work orientation, majority, youth
KUALITAS DAN KETAHANAN HIDUP PEREMPUAN LANSIA Musrayani Usman; Hasbi Hasbi; Sakaria Sakaria; Hariashari Rahim; Atma Ras
Hasanuddin Journal of Sociology VOLUME 3, ISSUE 1, 2021
Publisher : Department of Sociology Faculty of Social and Political Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjs.vi.14783

Abstract

Permasalahan umum yang dihadapi perempuan lansia adalah makin besar jumlah perempuan lansia di bawah garis kemiskinan, makin melemahnya kekerabatan dalam keluarga terkadang mereka kurang mendapatkan perhatian, dihargai dan dihormati, kurangnya pelayanan lansia dari tenaga professional, dan belum melembaga dan membudaya pembinaan kesejahteraan lansia khususnya perempuan lansia. maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi kualitas hidup perempuan lansia dan bagaimana ketahanan perempuan lansia. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian dalam pandangan fenomelogis yang berusaha memahami arti dari peristiwa dan kaitannya terhadap orang dalam situasi tertentu. Berdasarkan hasil penelitian, perubahan yang terjadi pada perempuan lansia meliputi perubahan fisik, perubahan psikososial dan perubahan lingkungan. Dari hasil penelitian sebagian besar responden memiliki kualitas hidup yang sedang, Dari permasalahan yang dihadapi perempuan lansia antara lain karena pengaruh fisik, pengaruh psikososial dan lingkungannya, yang paling mendominasi bagi para perempuan lansia adalah permasalah ekonomi pada keluarga yang mengharuskan mereka ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan keluarga.